Syalom aleikhem. Mrk. 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” Et timuerunt magno timore et dicebant ad alterutrum: “ Quis putas est iste, quia et ventus et mare oboediunt ei? ”.
Kata “mereka” di sini artinya para murid Tuhan Yesus. Dalam bahasa Yunani, kata “takut” pada ayat ini berbeda dengan terjemahan yang sama pada ayat sebelumnya. Pada ayat 40, digunakan kata “deiloi”, sedangkan pada ayat 41 “fobon”.
Kata fobon (‘takut’) bermakna ‘dikuasai ketakutan yang dahsyat namun yang bercampur dengan rasa hormat dan kekaguman serta keterpesonaan’. Ini takut yang bercampur kagum. Bahasa filsafat punya istilah untuk keadaan ini: tremendum et fascinosum. Ya, takut memang, tapi ada kagum juga. Itu seperti kita memandang gunung meletus pada waktu malam, ada ketakutan terkena lahar meleleh, namun ada kekaguman melihat “keindahan” nyala lava berpijar di tengah gelapnya malam.
Dalam keadaan takut-kagum itu, para murid saling bertanya. Seperti biasa, itu bukan pertanyaan yang butuh jawaban, itu pertanyaan retoris. Mereka baru saja mengalami bahwa Tuhan Yesus bukan manusia biasa. Mereka mulai mengerti dan berpikir-pikir mengenai siapa sesungguhnya Sang Guru. Tak mungkin manusia biasa dapat memberi perintah kepada alam, dan alam taat pada perintah itu.
Mrk. 5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Et venerunt trans fretum maris in regionem Gerasenorum.
Informatif ayat ini. Mereka, yaitu Tuhan Yesus dan para murid-Nya, sesudah danau tenang, tiba di tempat tujuan. Gerasa adalah nama suku atau bangsa. Jadi, daerah orang Gerasa artinya wilayah yang ditinggali bangsa Gerasa. Agaknya yang dimaksud adalah kota yang terletak di sebelah tenggara Danau Galilea, jaraknya 60-an km dari danau. Gerasa itu salah satu kota dari Dekapolis (artinya: Sepuluh Kota) yang disebut dalam Mrk. 5:20. Harap dicatat, Dekapolis dihuni orang-orang bukan Yahudi, di luar wilayah Yahudi pada umumnya.
Mrk. 5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Et exeunte eo de navi, statim occurrit ei de monumentis homo in spiritu immundo,
Tak hanya Tuhan Yesus sendirian yang turun dari perahu, para murid pun ikut turun meski tak explisit disebut. Pekuburan yang dimaksud berbeda dengan makam yang biasa ada di Indonesia. Pekuburan di sana adalah gua-gua yang dibuat pada tebing gunung. Kadang ada juga gua alami, tak perlu dibuat. Menguburkan mayat pada gua semacam itu adalah kebiasaan masyarakat Timur Tengah pada zaman Tuhan Yesus. Ingat juga, makam Tuhan Yesus ditutup batu karena memang bentuknya gua. Juga, makam Lazarus.
Frasa “menemui Dia” aslinya kalimat pasif “Ia didatangi”. Bentuk ini kadang dipakai untuk menjelaskan “datang dengan maksud tidak baik atau dengan tujuan memusuhi”.
Rabu, 31 Juli 2019 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola
“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak
terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara
serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab
Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan
manusia. Ia membebaskan.” – Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)
Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah
bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah
mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on
earth and under the earth, and every tongue confess that Jesus Christ is
Lord, to the glory of God the Father. Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-Mu, Engkau
menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan
teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum
Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah
berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat
Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati
dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah
datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu
mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka
segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai.
Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah
wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara
dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan
apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang
diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah
Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk
menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara
orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan
Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang
pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya
kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh
miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah
ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pertanyaan ini tentu mudah dijawab. Bila seseorang berdekatan dengan kambing-kambing di kandang kambing, bau orang tersebut bagaimana? Ya pasti berbau kambing, orang jawa bilang: bau prengus. Contoh lain, jikalau seorang anak kecil setiap hari selama berjam-jam bergaul dan berbicara dengan preman, tentulah anak itu akan ikut; ikutan berbicara dan bersikap seperti preman itu: omong kasar. Begitulah seterusnya orang selalu terpengaruh dengan lingkungan sekitar, dengan siapa dan di mana orang itu berada.
Pada bacaan hari ini, setelah Musa berlama-lama tinggal di Gunung Sinai dari berbicara dengan Tuhan, lalu membawa kedua loh hukum Allah, kulit wajah Musa bercahaya. Kitab Keluaran memberikan alasan mengapa kulit wajah Musa bercahaya: Karena ia telah berbicara dengan Tuhan. Ternyata karena berbicara dengan Tuhan, kulit muka Musa bercahaya. Sebegitu menyilaukan cahaya wajah Musa itu sehingga orang-orang takut mendekatinya. Begitulah dinyatakan dalam Kitab Suci ketika orang berlama-lama berbicara dengan Tuhan, konkretnya: orang banyak berdoa di hadapan Tuhan akan mengalami perubahan pada wajahnya, wajahnya bercahaya. tentu bukan cahayanya itu yang penting, sebab cahaya wajah Musa lebih diakibatkan karena kekudusan Tuhan. Kekudusan Tuhan membuat Musa memiliki kedamaian dan kesucian hati yang terpancar melalui cahaya wajahnya.
Hari ini kita memperingati seorang tokoh Gereja, Santo Ignasius dari Loyola. Orang kudus ini adalah pendiri Ordo Jesuit. Dari Santo Ignasius Loyola inilah, begitu banyak orang terbantu dan tertolong hidupnya melalui Latihan Rohani yang disusunnya. Latihan Rohani mengajak orang untuk melakukan pembedaan atau penegasan roh, sehingga dapat menemukan kehendak Allah. Acara pokok penegasan roh tentulah menempatkan kita dalam suasana doa, agar Roh Kudus sendiri memimpin kita. Salah satu tempat doa yang paling indah adalah berdoa di hadapan Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus. Dan terkait dengan pengalaman Musa itu, bila kita suka berlama-lama hadir di hadapan Tuhan yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, kita pun akan mengalami kekudusan dan kesucian Tuhan. Dan lihatlah wajah kita pun akan mulai bercahaya, bukan karena kita suci, tetapi karena kedekatan kita dengan Tuhan Yang Mahakudus berefek pada kita secara sadar atau tidak sadar, persis seperti Musa Sendiri yang tidak menyadarinya. Berdoa dan berbicara di hadapan Tuhan dalam Sakramen Mahakudus adalah sikap dan posisi paling indah bila kita sedang berdiskresi iitau mengadakan penegasan roh seperti diajarkan Santo Ignasius dari Loyola. (EM/Inspirasi Batin 2019)
Antifon Komuni (Luk 12:49)
Tuhan bersabda: Aku datang untuk melemparkan api ke bumi, dan apalagi yang Kuharapkan selain agar api itu menyala?
“Dalam kehidupan ini, jiwa tidak bertumbuh seperti badannya” (St. Teresa dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 103:8.10)
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah
kasih setia-Nya. Tak pernah memperlakukan kita setimpal dosa kita, atau
membalas kita setimpal kesalahan kita.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau tidak kelihatan tetapi selalu hadir di
tengah-tengah kami, bila kami berkumpul dalam nama-Mu. Kami mohon,
semoga kami tetap rukun dan menjadi umat-Mu yang suka akan kedamaian.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (33:7-11;34:5b-9.28)
"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka."
Waktu Israel ada di padang gurun Musa mengambil sebuah kemah dan
membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah
Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu
di luar perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh
bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan
mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah
itu. Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan
berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu
kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu
kemahnya. Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti
orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke
perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda,
tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa
naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan
Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya
berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu
orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang
bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa
akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang
ketiga dan keempat.” Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud
menyembah, serta berkata, “Jikalau aku mendapat kasih karunia di
hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.
Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah
kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.” Musa berada
di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya,
tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni
kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang Atau: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:6-7.8-9.10-11.12-13)
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan
perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah
kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia
mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau
membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi,
demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut
akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita
dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan
sayang kepada orang-orang yang takwa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid
kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti
perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang
menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih
yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si
jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai
ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu
dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak
Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan
mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang
melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan
ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.
Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam
Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Injil hari ini, menjelaskan perumpamaan tentang lalang di antara gandum. Yesus memberi tahu para murid-Nya bagaimana orang yang menabur benih yang baik adalah Anak Manusia, dan orang yang menabur lalang adalah iblis. Yesus membandingkan Kerajaan Allah
itu dengan harta yang terpendam di ladang. Orang rela menjual segalanya
dan membeli ladang itu. Kita diundang untuk mencari dan mengumpulkan
harta yang bisa bertahan hingga kekal. Itulah iman kepada Yesus. Itulah
harta yang menjadi jaminan keselamatan dan masa depan kita. Yesus mengajarkan agar kita bersabar, bahkan terhadap mereka yang bersalah dan menyusahkan kita. Sebab, dengan demikianlah kita dapat memenangkannya. Kita menjadikan semakin banyak orang diuntungkan dan mengupayakan agar sedapat mungkin tidak ada yang dirugikan. Tunggulah sampai saat panen, baru memisahkan lalang dari gandum.
Antifon Komuni (Kel 34:6)
Tuhan adalah Allah penyayang dan pengasih, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya.
Doa Malam
Allah Bapa Hakim Mahaadil, hanya Engkaulah yang mengadili tentang
kebaikan dan kejahatan, bila sudah tiba waktunya. Kami mohon agar
Kaulimpahi Roh-Mu, supaya kebaikan dapat berkembang dengan suburnya,
sedangkan kejahatan dan dosa tersingkir musnah. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
Syalom aleikhem.
Ada doa paling utama dalam Perayaan Ekaristi, namanya Doa Syukur Agung (istilah Latinnya: Prex Eucharistia, harafiahnya ‘Doa Ekaristi’). Doa ini menduduki tempat utama karena merupakan puncak seluruh doa-doa dalam Ekaristi, diucapkan oleh imam kepada Allah atas nama seluruh Umat Allah dan semua orang yang hadir dalam Ekaristi. Karena itu, semua umat hening mendengarkan dan menyatukan diri dengan doa imam itu.
Doa Syukur Agung adalah doa presidensial, doa yang diucapkan oleh pemimpin. Selain Doa Syukur Agung, ada tiga doa lain yang termasuk presidensial: Doa Pembuka (Collecta), Doa Persiapan Persembahan (Super Oblata), Doa Sesudah Komuni (Post Communio). Karena sifatnya presidensial, doa-doa tersebut diucapkan hanya oleh pemimpin. Maka dari itu, praktik imam yang mengajak umat turut mengucapkan doa-doa tersebut perlu dikritik.
PUMR no. 32 menetapkan, doa-doa presidensial harus dibawakan dengan suara lantang dan ucapan jelas agar tertangkap oleh jemaat. Untuk apa? PUMR nomor yang sama memberikan petunjuk: “Jemaat wajib mendengarkannya dengan penuh perhatian.” Sewaktu imam mengucapkan doa-doa presidensial, umat wajib menyimaknya supaya dapat menyatukan diri dengan doa-doa imam.
Ketika imam selesai berdoa, umat menjawab amin, artinya setuju terhadap doa-doa itu. Janganlah menyetujui apa yang tak anda dengar. Karena itu, dengar dulu, baru setuju.
Marta menerima Tuhan seperti menerima para peziarah (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Luk 10:38)
Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambut-Nya ke dalam rumahnya.
Intravit Iesus in quoddam castellum, et mulier quaedam Martha nomine excepit illum in domum suam.
Jesus entered a village, where a woman named Martha welcomed him into her home. Doa Pembuka
Allah
Bapa yang kekal dan kuasa, Putra-Mu telah sudi bertamu di rumah Santa
Marta. Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri
sesama kami, supaya kelak kami pun masuk ke dalam kediaman surgawi.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini
dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Injil diambil dari rumus khusus untuk Peringatan Wajib Santa Marta
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:15-24.30-34)
"Bangsa itu telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas."
Waktu itu Musa dan Yosua turun dari Gunung Sinai. Musa membawa di kedua
tangannya kedua loh hukum Allah. Loh-loh itu bertulis pada kedua sisinya
sebelah-menyebelah. Kedua loh itu telah dibuat oleh Allah dan
tulisannya adalah tulisan Allah, digurat pada loh-loh itu. Ketika Yosua
mendengar sorak-sorai bangsa Israel, berkatalah ia kepada Musa,
"Kedengaran bunyi sorak peperangan di perkemahan!" Jawab Musa, "Bukan
nyanyian kemenangan, bukan pula nyanyian kekalahan, melainkan nyanyian
berbalas-balasan, itulah yang kudengar." Ketika sudah dekat perkemahan
dan melihat anak lembu serta orang menari-nari, maka bangkitlah amarah
Musa. Dibantingnya kedua loh itu dan dihancurkannya pada kaki gunung.
Kemudian diambilnya patung anak lembu buatan mereka itu, lalu dibakarnya
dalam api, digilingnya sampai halus dan ditaburkannya ke atas air, dan
orang Israel disuruh meminumnya. Lalu berkatalah Musa kepada Harun,
"Apakah yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan
dosa sebesar itu kepada mereka?" Jawab Harun, "Janganlah Tuanku marah.
Engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata. Mereka berkata
kepadaku, 'Buatlah allah bagi kami, yang akan berjalan di depan kami,
sebab mengenai Musa, yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir,
kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dia.' Lalu aku berkata kepada
mereka, 'Barangsiapa mempunyai emas, hendaklah menanggalkannya.' Semua
emas itu mereka berikan kepadaku; aku melemparkannya ke dalam api, dan
keluarlah anak lembu ini." Keesokan harinya berkatalah Musa kepada
bangsa itu, "Kalian telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan
naik menghadap Tuhan, mungkin aku dapat mengadakan pendamaian karena
dosamu itu." Lalu kembalilah Musa menghadap Tuhan dan berkata, "Ah,
bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah
emas bagi mereka. Tetapi sekarang kiranya Engkau mengampuni dosa mereka
itu. Dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang
telah Kautulis." Maka Tuhan bersabda kepada Musa, "Barangsiapa berdosa
terhadap-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah
Kusebutkan kepadamu. Di depanmu akan berjalan malaikat-Ku. Tetapi pada
hari pembalasan-Ku, Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kar'na baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 106:19–20.21–22.23; R:1a)
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung
tuangan, mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan
rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah
melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib
di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang
pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan
amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka. Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:19-27)
"Akulah kebangkitan dan hidup!"
Menjelang
Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria
untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika
Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi
Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku
tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau
minta kepada-Nya.' Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit."
Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu
orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan
dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah
mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta, "Ya
Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan
datang ke dalam dunia." Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan Dalam
konteks Injil hari ini, Tuhan membangkitkan Lazarus dari kematian di
hadapan banyak orang yang datang ke tempat itu untuk berduka dengan
Maria dan Marta, saudara-saudara perempuannya. Orang-orang yang melihat
perbuatan ajaib Tuhan itu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan atas
kasih yang telah ditunjukkan-Nya kepada umat-Nya. Dan itu hanya
merupakan pendahuluan dari apa yang Tuhan akan lakukan untuk mereka.
Karena
Tuhan benar-benar begitu mencintai dunia sehingga Dia memperluas kasih
yang sama dan kasih karunia yang menyelamatkan kepada semua umat-Nya,
dengan merangkul penderitaan dan penderitaan Salib. Tuhan Yesus dengan
sukarela memikul Salib-Nya dan memikulnya di pundak-Nya sendiri,
bersedia untuk menderita demi kita dan menggantikan kita. Dia menanggung
luka-luka dan siksaan-Nya, semua penderitaan dan kesakitan sehingga
dengan penderitaan-Nya, kita dapat dibebaskan dari kehancuran yang
ditakdirkan karena dosa-dosa kita.
Hari ini, kita semua merayakan
Peringatan Wajib Santa Marta, Marta yang sama yang merupakan saudara
perempuan Lazarus, orang yang dibangkitkan Tuhan Yesus dari kematian.
Menurut Injil, St Marta yang sama juga adalah orang yang diingatkan
Tuhan Yesus ketika dia dan saudara perempuannya menyambut Dia di rumah
mereka, dan St. Marta sibuk mempersiapkan semua hal dan tugas untuk
menyambut Tuhan.
Sekarang, setelah mendengar tentang apa yang
baru saja kita bicarakan tentang kasih Allah dan betapa Dia telah
mengasihi kita semua, dan tentang St Marta, yang pernah diingatkan oleh
Tuhan untuk tidak berfokus pada hal-hal yang salah dalam hidup, tetapi
untuk memfokuskan diri sepenuhnya pada-Nya, marilah kita semua
merenungkan kehidupan kita sendiri dan bagaimana kita telah menjalaninya
sejauh ini. Sudahkah kita mengasihi Tuhan sebagaimana mestinya, atau
malah sibuk dan terlalu sibuk dengan banyak hal dalam kehidupan seperti
yang pernah dilakukan St Marta, sehingga kita telah mengesampingkan
Tuhan dan bahkan melupakan Dia?
Marilah kita semua mengikuti
teladan St Marta dan semua orang kudus, mereka yang telah menjalani
hidup dengan setia, dan seperti St. Marta, yang tumbuh dalam iman dan
menunjukkan iman serta pengabdiannya kepada Allah dalam percaya dengan
sepenuh hati dalam kasih-Nya, dimana Dia telah menyelamatkan dan
membebaskan kita semua, umat-Nya yang terkasih. Mari kita semua semakin
mencintai Tuhan, setiap hari dalam kehidupan kita mulai sekarang. Semoga
Tuhan memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. Amin. (RENUNGAN PAGI)
Madah: Santapan Peziarah
1. Santapan peziarah, makanan malaikat, o Roti surgawi, kenyangkanlah yang lapar, puaskan pula jiwa yang rindu 'kan Engkau, yang rindu 'kan Engkau.
2. O Kasih yang berlimpah, mengalir dari hati Sang Juruselamat. Segarkanlah hamba-Mu yang haus akan Dikau dan kami puaslah, dan kami puaslah. 3. Wajah-Mu yang tersamar di dalam rupa roti 'kan kami hormati. Izinkan kami pandang wajah-Mu tak terhalang di surga mulia, di surga mulia.
Antifon Komuni (Yoh 11:27)
Marta berkata kepada Yesus: "Engkaulah Kristus, Putra Allah yang hidup, yang telah datang ke dunia ini."
Dixit Martha ad Iesum: Tu es Christus, Filius Dei vivi, qui in hunc mundum venisti.
Martha said to Jesus: You are the Christ, the Son of God, who is coming into this world.
"Ketika sebuah komunitas gerejani mulai berkompromi dengan dunia, dengan
budaya yang sepenuhnya sekuler, itu adalah tanda bahwa ia telah
kehilangan akar kerasulan dan, dengan demikian, itu sangat jelas
identitasnya." — Kardinal Raymond Burke
Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)
Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Di dalam rumah-Nya Ia
menghimpun semua orang. Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian
kepada umat-Nya.
God is in his holy place, God who unites those who dwell in his house; he himself gives might and strength to his people.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Doa Pembuka
Allah, Engkaulah pelindung bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Tanpa
Engkau, tiada suatu pun yang baik, tiada suatu pun yang kudus.
Lipatgandakanlah belas kasih-Mu dalam diri kami agar dengan bimbingan
dan bantuan-Mu kami menggunakan harta yang fana dengan tetap terarah
pada harta yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:20-33)
"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata."
Sekali peristiwa bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Sesungguhnya,
banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya
sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah
benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang
telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu
berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih
tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata,
“Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang fasik?
Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah
Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya
karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah
kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar
bersama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama
dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan
Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan berfirman, “Jika
Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni
seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku
telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah
Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan
bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di
sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh
didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang
empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku
berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?” Sabda
Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.”
Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata
kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku
tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham,
“Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja.
Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan
memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah
selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat
tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-mu dengan segenap hati, sebab Engkau
mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan
bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena
setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada
hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan
dalam jiwaku.
3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan
mengenal orang yang sombong dari jauh. Jika aku berada dalam kesesakan,
Engkau mempertahankan hidupku, terhadap amarah musuhku Engkau
mengulurkan tangan-Mu.
4. Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku. Tuhan akan
menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (2:12-14)
"Kamu telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran."
Saudara-saudara, bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam
pembaptisan, dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan oleh
kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus
dari antara orang mati. Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu dan karena
tidak disunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kamu
bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat
hutang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah
dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 8:15)
Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-13)
"Mintalah, maka kamu akan diberi."
Pada waktu itu Yesus sdang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia
berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya,
“Tuhan, ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar
murid-muridnya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Apabila kamu berdoa,
katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu. Berilah
kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami,
sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan.” Lalu kata-Nya kepada mereka, “Jika di
antara kamu ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan
berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjami aku tiga buah roti, sebab seorang
sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku, dan
aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakan ia
yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu
sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat
bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia
tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu
sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu,
pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena
itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena
setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan
mendapat, dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu. Bapa
manakah di antara kamu, yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu
minta roti? Atau seekor ulat, kalau anaknya minta ikan? Atau
kalajengking, kalau yang diminta telur? Jadi, jika kamu yang jahat tahu
memberikan yang baik kepada anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia
akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sebagai
orang Katolik janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada
Allah.” Sebab hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus
mengajarkan, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan
mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inti maksud Tuhan
Yesus adalah mengajarkan kepada kita kebaikan dan kemurahan hati Allah
Bapa kita. Bila kita yang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada
anak-anak kita, apalagi Bapa di surga! Pertanyaan kembali kepada
pengantar awal renungan hari ini: mengapa ada ujud doa kita yang
terkadang sepertinya memang tidak dijawab Tuhan, tidak dikabulkan Tuhan.
Bukankah Tuhan sendiri sudah menjamin: "Mintalah, maka kamu akan
diberi?" Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah
tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan
memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat
untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena
kita malas untuk berjuang.
Di dalam berdoa kita senantiasa mengajukan permohonan-permohonan
kepada Tuhan, lebih-lebih dalam kesempatan Novena seperti Novena
St.Antonius dari Padua, Novena di tempat peziarahan Bunda Maria dst..
Memang dalam relasi dengan Tuhan kebanyakan kita hanya dapat meminta,
namun sering ada orang-orang yang mengajukan permohonan aneh-aneh
sehingga ketika doanya tidak dikabulkan lalu putus asa dan tidak pernah
berdoa. Jika berdoa mengajukan permohonan kepada
Tuhan kita diharapkan ‘dalam nama Yesus’, artinya permohonan-permohonan
demi keselamatan jiwa kita sendiri maupun sesama dan saudara-saudari
kita. Permohonan demi keselamatan jiwa itu tidak lain adalah agar kita
hidup saling mengasihi sebagaimana diperintahkan oleh Yesus, sebagai
tanda bahwa kita adalah murid-murid-Nya.
"Doa Tuhan adalah kesimpulan
seluruh Injil" (Tertulianus, or. 1). "Ketika Tuhan mewariskan kepada
kita rumusan doa ini, Ia menambahkan pula: "Mintalah, maka kamu akan
diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Jadi setiap orang dapat menyampaikan
pelbagai macam doa ke surga seturut kebutuhannya; tetapi ia harus selalu
mulai dengan doa Tuhan, yang merupakan doa utama" (Tertulianus, or.
10).(Katekismus Gereja Katolik, 2761)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)
Aku
akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas,
dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku,
kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
I will extol you, O Lord, for you drew me clear and did not let my enemies rejoice over me.
O Lord, my God, I cried out to you and you healed me.
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.
Antifon Komuni (Mzm 103:2) Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits.
atau (Mat 5:7-8)
Berbahagialah
orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hati, karena mereka akan melihat Allah. Blessed are the merciful, for they shall receive mercy. Blessed are the clean of heart, for they shall see God. atau (Mat 13:45-46) Simile est regnum cælorum homini negotiatori, quærenti bonas margaritas:
inventa una pretiosa margarita, dedit omnia sua, et comparavit eam
Syalom aleikhem.
Mrk. 4:38
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Et erat ipse in puppi supra cervical dormiens; et excitant eum et dicunt ei: “ Magister, non ad te pertinet quia perimus? ”.
Ketika terjadi badai di tengah pelayaran, Tuhan Yesus sedang tidur di buritan, bagian belakang perahu. Kata “tilam” menunjuk pada semacam bantal, mungkin tumpukan kain yang biasa dipakai para nelayan zaman itu untuk alas kepala sewaktu tidur. Entah bagaimana dalam keadaan kacau-balau, Tuhan Yesus bisa tidur. Namun, begitulah keadaannya. Karena itu, para murid sampai harus membangunkan Tuhan.
Istilah “guru” diterjemahkan dari kata bahasa Aram “rabbi”, suatu sapaan yang umum di Israel untuk menyebut seorang pengajar; di Jawa kira-kira seperti “kyai”. Pada murid sudah dipenuhi kekuatiran, sampai-sampai mereka bicara soal binasa. Secara manusiawi, keadaan waktu itu memang menuju pada kebinasaan, celaka. Rupanya, sampai saat itu para murid belum paham benar mengenai kuasa Tuhan Yesus.
Pada bagian-bagian depan Injil, sebenarnya para murid sudah melihat banyak mujizat yang menampakkan kuasa Tuhan Yesus. Namun, ketika ancaman maut mereka alami di danau, semua itu seperti terlupakan. Iman belum muncul sepenuhnya dalam diri para murid. Mereka belum benar-benar paham bahwa bersama Tuhan Yesus ada keselamatan.
Mrk. 4:39
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Et exsurgens comminatus est vento et dixit mari: “ Tace, obmutesce! ”. Et cessavit ventus, et facta est tranquillitas magna.
Kata “menghardik” biasa digunakan untuk menyebut tindakan Tuhan mengusir roh jahat. Angin badai pun dihardik, artinya diusir, ditiadakan kuasanya, ditundukkan. Lalu, danau dibuat tenang. Perkataan Tuhan menunjukkan ada dua perintah: satu untuk badai, satu untuk danau. “Diam” untuk menghentikan badai, “tenanglah” untuk membuat danau tak berombak. Dalam sekejap, perkataan Tuhan jadi kenyataan.
Mrk. 4:40
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Et ait illis: “ Quid timidi estis? Necdum habetis fidem? ”.
Badai telah berhenti, danau tenang kembali. Kini perkataan Tuhan ditujukan kepada para murid. Kata “takut” berarti “cemas” atau “kuatir”. Kalimat “mengapa kamu tidak percaya” dalam bahasa asli secara harafiah berbunyi “belumkah kalian punya iman”. Iman yang dimaksud adalah iman kepada Tuhan Yesus, yaitu keyakinan bahwa Tuhan Yesus sanggup menolong mereka dari mara bahaya.
Kedua pertanyaan ini bersifat retoris, tak butuh jawaban, pertanyaan yang sesungguhnya adalah pernyataan. Tuhan menegur murid-murid dengan keras. Jika diparafrasakan, pertanyaan reotis itu dapat menjadi: “Seharusnya kalian tak usah takut. Seharusnya kalian percaya (kepada-Ku).”
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati