Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Seri Alkitab INJIL MARKUS 6:41-44


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 326

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:41-44

Mrk. 6:41
Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.

Et acceptis quinque panibus et duobus piscibus, intuens in caelum benedixit et fregit panes et dabat discipulis suis, ut ponerent ante eos; et duos pisces divisit omnibus.

Syalom aleikhem.
Kalimat ayat ini panjang, mari urai pelan-pelan. Tindakan pertama Tuhan Yesus adalah mengambil lima roti dan dua ikan. Artinya, kedua jenis makanan diambil bersamaan. Boleh jadi, satu tangan memegang wadah berisi roti dan tangan lain memegang wadah berisi ikan. Tangan kanan roti, imajinasikan, tangan kiri ikan.

Dalam keadaan mengangkat keduanya, Tuhan menengadah ke langit. Ini jelas sikap doa. Kata yang diterjemahkan langit dapat juga diterjemahkan surga. Maka, terjemahan dapat menjadi “memandang ke surga”. Posisi surga/langit diasosiasikan di atas. Paham zaman kuno seperti itu, juga sampai sekarang. Tuhan memandang ke arah surga, tempat kedudukan Allah.

Dalam keadaan memegang kedua makanan seraya memadang ke atas, Tuhan mengucap berkat. Frasa ini diterjemahkan dari satu kata dalam bahasa Yunani yang bermakna harafiah ‘berkata (hal) baik’; bandingkan dengan Latinnya benedixit yang dibentuk dari dua kata: bene (‘baik’) dan dicere (‘berkata’).

Catatan tambahan: Kata berkat dalam bahasa Latin adalah benedictio yang seakar dengan benedixit tadi. Jadi, berkat ada hubungannya dengan berkata baik. Memberkati artinya mengatakan hal baik kepada sesuatu atau seseorang. Menjadi berkat pertama-tama mengatakan hal baik. Hoax jelas bukan hal baik, juga mulut kotor penuh caci-maki, apalagi gosip picisan. Cobalah renungkan.

Anak kalimat berikutnya menyatakan bahwa Tuhan memecah-mecahkan roti. Bisa jadi, ikan diletakkan lebih dulu, kemudian Tuhan berfokus pada roti. Memecah berarti membelah atau menyobek alias menjadikan sesuatu terbagi-bagi. Sobekan-sobekan roti diberikan Tuhan kepada para murid, lalu diteruskan kepada orang banyak yang telah duduk dalam kelompok-kelompok.

Ikan-ikan pun dibagikan dan diteruskan dengan cara yang sama. Di situ terjadi mujizat. Roti yang disobek-sobek seakan-akan tak habis-habis; disobek, “tumbuh” lagi. Demikian juga ikan, dipotong-potong tapi tak habis-habis. Aya deui, ada lagi dan lagi dan lagi... lagi….

Mrk. 6:42-44
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. * Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. * Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Et manducaverunt omnes et saturati sunt; * et sustulerunt fragmenta duodecim cophinos plenos, et de piscibus. * Et erant, qui manducaverunt panes, quinque milia virorum.

Ketiga ayat cukup jelas. Setelah semua orang makan kenyang, roti dan ikan yang tak termakan dikumpulkan. Siapa mereka? Laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Artinya, total jenderal 5.000 orang lebih.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Kamis, 13 Februari 2020 Hari Biasa Pekan V

Kamis, 13 Februari 2020
Hari Biasa Pekan V
  
 Dengan meneladan Kristus, orang itu menjadi sama seperti Kristus, menurut ukuran yang diberikan kepadanya. (St. Agustinus)
 
Antifon Pembuka (Mzm 106:4)

Ingatlah akan daku demi kemurahan-Mu terhadap umat. Perhatikan daku demi keselamatan dari pada-Mu, ya Tuhan.


Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Maharahim, kami mohon ampun bila kami sampai melanggar perjanjianMu. Semoga kami lalu Kaubangkitkan dan Kaujadikan manusia baru berkat sabda Yesus, Putra-Mu terkasih, Dialah Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:4-13)

"Salomo tidak berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan."

Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain. Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan. Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106: 3-4.35-36.37.40)
1. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.
2. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.
3. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21) 
Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu. 
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:24-30)

 
"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu: “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Kisah perjumpaan Yesus dengan perempuan Siro-Fenesia adalah kisah perjumpaan dengan bangsa asing. Yesus mengetes (mencobai) iman perempuan itu dengan menempatkan diri-Nya sebagai utusan Allah untuk bangsa Yahudi. Cerita ini sejajar dengan cerita dalam Injil Matius (15:21-28). Dalam Injil Matius dengan tegas Yesus berkata, "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Mat 15:24). Cobaan iman itu dilalui dengan baik oleh perempuan itu: anjing juga makan dari remah-remah roti tuannya. Perempuan itu memperlihatkan imannya yang sejati. Iman adalah kepercayaan yang teguh bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dapat melakukan apa saja atas hidup kita. 
 
 Iman perempuan Siro-Fenesia itu berdampak positif. Anak menjadi sembuh. Berulangkali terbaca dalam Kitab Suci bahwa Yesus selalu mementingkan iman orang sebelum Ia melakukan sesuatu atas diri orang itu. Mari kita meniru iman perempuan itu agar Yesus pun dapat melakukan sesuatu atas hidup kita tatkala kita memintanya. 
 
Antifon Komuni (Mzm 7:28)
 
Benar Tuhan, tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.  
  
RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN  / MM

Seri Liturgi BAGAIMANA MENUTUP DOA? (Bagian I)


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 325

Seri Liturgi
BAGAIMANA MENUTUP DOA?
Bagian I

Syalom aleikhem.
Kalau sudah urusan berdoa spontan, orang Katolik sering ciut nyali. Lidah kelu, kata-kata seret, susunan kalimat berantakan, dsb. Takut orang Katolik berdoa spontan di depan orang lain seiman. Mungkin rendah hati, haha. Namun, boleh jadi karena tak punya kerangka pikir bagaimana berdoa.

Juga soal menutup doa. Kadang terjadi doa lancar, kemudian tiba-tiba terhenti karena si pendoa kebingungan bagaimana menutup doa dengan manis. Tak jarang si pendoa hening tak hanya sejenak pada akhir doa, lalu tergopoh-gopoh bilang amin atas doanya sendiri, dan doa dianggap selesai dengan Tanda Salib yang terengah-engah pula.

Penutup doa yang manis sebenarnya anda dengar setiap hari, atau setiap pekan bagi yang ikut Misa Minggu. Kita dapat belajar dari doa-doa imam, terutama Collecta (Doa Pembuka), mengenai cara menutup doa.

Pedoman Umum Misale Romawi no. 54 memberi tahu kita mengenai penutup panjang atau penutup trinitaris sebuah doa. Begini:  Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa.

Itulah penutup doa pada Collecta. Ketika kita berdoa dengan mengarah kepada Allah Bapa, penutup cantik itu bisa digunakan. Ah terlalu panjang! Baiklah, pekan depan saya ajarkan versi singkat.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Rabu, 12 Februari 2020 Hari Biasa Pekan V

Rabu, 12 Februari 2020
Hari Biasa Pekan V

“Kristus adalah terang, pintu dan dasar-dasar seluruh Kitab Suci.” (St. Bonaventura)


Antifon pembuka (Mzm 37:30)


Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran.


Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Mahabijaksana, himpunlah kami bersatu dengan Putra-Mu dan yakinkanlah kami, bahwa kebijaksanaan-Mulah yang akan menyelamatkan dunia.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Orang yang benar-benar dipenuhi Tuhan tentu mengagumkan. Pada zaman Salomo, kesejahteraan rakyat dianggap sebagai pertanda bahwa Tuhan hadir dan raja bukan hanya tersohor karena kekayaannya tetapi juga karena kebijaksanaannya.


Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (10:1-10)
   
"Ratu Syeba melihat segala hikmat Salomo."

Pada suatu ketika, ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan. Maka datanglah ia hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala apa yang ada dalam hatinya kepada Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya dan cara duduk pegawai-pegawainya. Cara pelayan-pelayan melayani dan berpakaian; minumannya, dan kurban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu! Tetapi aku tidak percaya akan perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku. Dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu! Berbahagialah para pegawaimu, yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadaku sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Mulut orang benar menuturkan hikmat.
Ayat. (Mzm 37:5-6.30-31.39-40)

1. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
2. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidaklah goyah.
3. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 17:17ba)
Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.

Apa yang masuk dari luar tidak menaiskan, tetapi apa yang keluar dari dalam hati manusia, itu yang menajiskan. Misalnya, pikiran jahat, keserakahan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan dan kebebalan. Hati adalah pusat kekayaan rohani manusia yang harus terus diolah.
   
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:14-23)

"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."

Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak. Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal. Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Ratu dari Syeba datang dan menyaksikan sendiri hikmat dan kebijaksanaan Raja Salomo. Salomo sendiri dengan bijak menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh sang ratu. Akhirnya, ratu mengakui bahwa segala hikmat kebijaksanaan Salomo itu bersumber dari Allah sendiri. Sedangkan Yesus mengungkapkan bahwa hikmat kebijaksanaan itu bersumber dari dalam, dari hati yang baik dan tulus ikhlas. Itulah hati yang selalu membiarkan Tuhan sendiri yang menuntun dan membimbing. Dan takut akan Allah adalah awal hikmat kebijaksanaan. Bersediakah kita untuk belajar takut akan Allah dalam hidup ini?


Antifon Komuni (Mzm 37:5)
 
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan! Percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak. 
 
    
 
Doa Malam
 
Ya Yesus, Engkau menghendaki agar aku membina diri dengan mengolah hati dan budi dalam menghadapi kenyataan hidup yang tidak luput dari semangat bersaing dan mencari kepuasan diri sendiri. Tuhan, ampunilah aku, karena aku tidak luput dari semangat anak-anak dunia, bersaing demi kepuasan diri semata. Amin.
 
RUAH

Seri Alkitab INJIL MARKUS 6:37-40


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 323

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:37-40

Mrk. 6:37
Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”

Respondens autem ait illis: “ Date illis vos manducare ”. Et dicunt ei: “ Euntes emamus denariis ducentis panes et dabimus eis manducare? ”.

Syalom aleikhem.
Jawaban Tuhan Yesus kepada para murid mengagetkan. Tuhan ingin para murid memberi makan orang sebanyak itu, alih-alih menyuruh orang-orang pergi beli makanan. Jumlah orang belum diketahui. Ayat 44 menyebut 5.000 ribu orang laki-laki; para perempuan dan anak yang pastinya juga ada di sana tak terhitung.

Pertanyaan retoris para murid adalah ungkapan keheranan atau ketakpercayaan terhadap perkataan Tuhan. Dengan pertanyaan itu, mereka mengungkapkan ketakmengertian. Bagaimana caranya orang sebanyak itu diberi makan sekaligus?

Dinar adalah uang Kekaisaran Romawi yang nilainya sama dengan upah kerja buruh seharian. Sekarang ini, upah sehari yang pantas, taruh, 100 ribu rupiah, bisa lebih. Dengan asumsi ini, 200 dinar setara 20 juta rupiah.

Nominal yang disebut oleh para murid bukan angka sebenarnya, melainkan angan-angan. Artinya, dengan ungkapan itu, para murid mau berkata: “Serius lo? Perlu banyak uang untuk memberi makan orang sebanyak ini.” Lagipula, apa ada warung menjual makanan untuk manusia sejumlah itu? Bagi para murid, perkataan Tuhan tadi suatu kemustahilan.

Roti, pada masa itu, adalah makanan pokok bagi orang Yahudi seperti nasi bagi masyarakat Indonesia. Roti yang dimaksud bukan sekadar jajanan pengganjal alias kudapan ringan.

Mrk. 6:38
Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.”

Et dicit eis: “ Quot panes habetis? Ite, videte ”. Et cum cognovissent, dicunt: “ Quinque et duos pisces ”.

Tuhan menanggapi keheranan para murid dengan bertanya apakah mereka punya roti. Mereka menjawab bahwa punya lima roti. Disampaikan info tambahan: dua ikan juga ada. Tuhan tak bertanya mengenai ikan, namun para murid memberitahukan adanya ikan.

Mrk. 6:39-40
Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. * Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang

Et praecepit illis, ut accumbere facerent omnes secundum contubernia super viride fenum. * Et discubuerunt secundum areas per centenos et per quinquagenos.

Kedua ayat cukup jelas. Perintah Tuhan supaya orang-orang duduk di rumput segera ditaati. Kini semua orang sudah duduk dalam kelompok-kelompok.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 11 Februari 2020 Hari Biasa Pekan V

Selasa, 11 Februari 2020
Hari Biasa Pekan V  
Hari Orang Sakit Sedunia

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. -- Mzm 84:11

Antifon Pembuka (Mzm 84:5)

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan, yang memuji-muji Engkau tanpa henti!

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahamulia, semoga kami Kaupenuhi kebijaksanaan, bila mendengarkan sabda Yesus Putra-Mu. Semoga kata dan karya kami memancarkan kedamaian yang membahagiakan dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:22-23.27-30)
   
  
"Engkau telah bersabda, "Nama-Ku akan tinggal di sana." Dengarkanlah permohonan umat-Mu Israel."
   
Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel. Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata, “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas, dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu. Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi rumah yang kudirikan ini! Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel, yang mereka panjatkan di tempat ini; dengarkanlah dari tempat kediaman-Mu di surga; dan apabila Engkau mendengarnya maka Engkau akan mengampuni.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3.4.5.10.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Lihatlah kami, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:36a.29b)
Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:1-13)
     
"Kamu akan mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
    
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat-istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat-istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadat kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat-istiadat manusia.” Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati’. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah’, maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat-istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 

Dalam hidup bersama dimana pun senantiasa ada tata tertib atau aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh mereka yang tergabung dalam hidup bersama tersebut, entah itu di tingkat RT, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dst.. dan juga di lingkungan hidup beragama. Di masing-masing suku dan bangsa sering juga masih hidup dengan kuat tradisi sebagai peninggalan nenek moyang atau leluhur, yang pada umumnya juga sangat berpengaruh dalam buku atau bangsa tersebut. Sebagai contoh misalnya dalam hal penentuan hari dan jam pernikahan. Namun juga dalam hal kebiasaan hidup yang lain juga masih marak, misalnya di beberapa suku masih berlaku aturan `hutang nyawa harus membayar ganti rugi dengan nyawa', antara lain di Indonesia hal ini kiranya masih berlaku di lingkungan suku-suku di pedalamanan Papua. Sabda hari ini mengingatkan kita semua, umat beriman, agar dalam cara hidup dan cara bertindak dimana pun senantiasa lebih mengutamakan kehendak dan perintah Allah daripada adat-istiadat manusia. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua: hendaknya dalam dan dengan semangat iman kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus kami harapkan kita lebih setia terhadap sabda dan ajaran-Nya daripada aneka nasihat, saran dan petunjuk manusia. Secara umum kami ingatkan; hendaknya dalam dan semangat cinta kasih kita melaksanakan aneka tatanan dan aturan, karena hemat saya tatatan dan aturan dibuat berdasarkan cintakasih demi cintakasih.

"Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini” (1Raj 8:28-29). Kutipan ini kiranya mengingatkan kita semua, umat beragama atau beriman untuk senantiasa “berpaling kepada Tuhan” dalam cara hidup dan cara bertindak dimana pun dan kapan pun. Ingatlah dan sadari serta hayati bahwa Tuhan telah menciptakan kita serta senantiasa menyertai perjalanan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Penyertaan-Nya antara lain dapat kita temukan dalam aneka perhatian, sapaan dan sentuhan saudara-saudari kita sebagai perwujudan kasih mereka kepada kita. Maka hendaknya senantiasa memiliki sikap terbuka terhadap saudara-saudari kita; dengan rendah hati menerima perhatian, sapaan dan sentuhan mereka, serta kemudian kita tanggapi dengan penuh syukur dan terima kasih. Kita juga diharapkan tidak pernah melupakan doa-doa harian seraya menghaturkan pujian, syukur dan terima kasih maupun permohonan-permohonan kepada Tuhan. “Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini”. Dimana pun dan kapan pun kita dapat berdoa sesuai dengan kesempatan dan kemungkinan serta kebutuhan kita masing-masing, tidak hanya berdoa di tempat-tempat doa saja. Secara khusus kami berharap kepada mereka yang akan dan sedang melakukan perjalanan atau bepergian, hendaknya tidak lupa berdoa mohon perlindungan dan pendampingan Tuhan dalam perjalanan sehingga selamat sampai di tujuan. Dengan berdoa sebelum bepergian berarti anda sekaligus akan dimotivasi untuk berhati-hati selama di perjalanan. Berjalan dan bepergianlah dalam dan bersama Tuhan agar anda selamat sampai tujuan atau sasaran. (arsip renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ)

Antifon Komuni (Mzm 84:11)

Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.
 
 

Seri Liturgi ABSOLUSI MACAM APA?


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 322

Seri Liturgi
ABSOLUSI MACAM APA?

Syalom aleikhem.
Sementara orang Katolik berpendapat bahwa pengakuan dosa dalam Sakramen Perdamaian tak diperlukan sebab tiap kali kita merayakan Misa sudah ada absolusi pada Pernyataan Tobat. Benarkah kita tak perlu menerima Sakramen Rekonsiliasi dan absolusi dalam Perayaan Ekaristi mencukupi? Apakah absolusi itu sama dengan absolusi dalam Sakramen Tobat?

Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) no. 51 menerangkan: “… seluruh umat menyatakan tobat dengan rumus pengakuan umum. Sesudah itu, imam memberikan absolusi. Tetapi, absolusi ini tidak memiliki kuasa pengampunan seperti absolusi dalam Sakramen Tobat.”

Jelas ‘kan, absolusi dalam Kurban Misa beda dengan absolusi dalam Sakramen Tobat. Ringkasnya, bedanya: absolusi dalam Sakramen Tobat melimpahkan kuasa pengampunan untuk dosa-dosa besar, sedang absolusi dalam Ekaristi memberikan pengampunan untuk dosa-dosa kecil.

Gereja Katolik mengajarkan ada beda antara dosa besar (berat) dan dosa kecil (ringan), lihat saja Katekismus Gereja Katolik (KGK) no.1852-1864. Dosa berat ialah dosa yang mempunyai materi berat (KGK no. 1857). Apa yang merupakan materi berat itu dijelaskan oleh Sepuluh Perintah (KGK no. 1858).

Absolusi dalam Misa menghapus dosa ringan saja. Selesaikan urusan dosa berat dalam Sakramen Tobat, jangan terlewat.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy