Sabtu, 26 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VII

 

Sabtu, 26 Februari 2022
Hari Biasa Pekan VII
  
“Terang matahari yang kita lihat dengan mata badani mengibaratkan Surya Kebenaran yang kita lihat secara rohani” (St. Gregorius Agrigentinus)
  
Antifon Pembuka (Mzm 141:2)
  
Semoga doaku membubung ke hadirat-Mu bagaikan dupa dan tangan yang kutadahkan bagaikan kurban senja.
 
Doa Pagi
   
Allah Bapa sumber iman kepercayaan, urapilah kami dengan nama Yesus Putra-Mu, dan teguhkanlah iman kami akan Dikau berkat Dia yang menjadi pengantara kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.
         
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:13-20)
 
"Doa tekun seorang jujur amat sakti." 
   
Saudara-saudara, kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa. Kalau ada yang bergembira, baiklah ia menyanyi. Kalau di antara kalian ada yang sakit, baiklah ia memanggil penatua, supaya mereka mendoakan dia serta mengurapinya dengan minyak demi nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan si sakit dan Tuhan akan membangunkan dia. Dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kalian saling mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya kalian sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! Ketika ia bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, maka hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun enam bulan. Lalu ia berdoa pula, dan langit menurunkan hujan, dan bumi pun mengeluarkan hasilnya. Saudara-saudara, jika ada di antara kalian yang menyimpang dari kebenaran, dan ada orang yang mau mengantarkan dia berbalik, ketahuilah, barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu, ya Tuhan, bagaikan dupa.
Ayat. (Mzm 141:1-2.3.8)
1. Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, dengarkanlah suaraku, di kala aku berseru kepada-Mu! Bagi-Mu biarlah doaku seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang tengadah menjadi seperti kurban petang.
2. Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
           

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:13-16)
 
"Barangsiapa tidak menerima kerajaan Allah seperti anak-anak ini, tidak akan masuk ke dalamnya."
  
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Doa adalah inti dari setiap orang Kristen. Berdoa bukanlah pilihan bagi orang Kristen tetapi itu seperti sebuah perintah.

Karena doa bukan hanya untuk berkomunikasi dengan Tuhan tetapi untuk bersekutu dengan Tuhan. Cara lain untuk mengatakannya adalah bahwa doa adalah hubungan dengan Tuhan.
 
Tentu saja doa orang baik yang tulus bekerja sangat kuat, seperti ketika nabi Elia berdoa dengan keras dan tidak ada hujan selama tiga setengah tahun, dan kemudian dia berdoa lagi dan langit memberi hujan.

Tapi bukan hanya doa orang dewasa yang akan didengar. Doa anak-anak juga akan didengar meskipun kita mungkin bertanya-tanya seberapa banyak anak-anak memahami apa yang mereka katakan.

Namun dalam Mazmur 8:1-3 dikatakan ini: "Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam."

Begitulah kekuatan doa anak-anak. Tetapi mereka tidak akan tahu bagaimana berdoa jika tidak ada yang mengajari mereka. Mereka tidak akan tahu bagaimana berdoa jika mereka belum pernah mendengar tentang doa sebelumnya.

Jadi mari kita ajari anak-anak muda bagaimana berdoa. Itu akan menjadi hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk generasi berikutnya.
 
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah mendukung pelayanan kami baik melalui doa maupun donasi. Tuhan memberkati.
  
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id klik di sini

 
 Saudara-saudari terkasih, saat eskalasi berlanjut di Ukraina, di mana Rusia mengerahkan pasukan ke Ukraina, yang juga menyerang tempat-tempat di mana warga sipil tinggal, marilah kita berdoa agar melalui perantaraan Perawan Maria dapat membawa kedamaian. Pangeran Yaroslav yang Bijaksana menguduskan Kyivan Rus kepada Perawan Maria pada tahun 1037. Beberapa sumber mengklaim bahwa ia adalah penguasa pertama yang mendedikasikan sebuah bangsa Eropa kepada Bunda Perawan Allah. Paus Fransiskus juga meminta kita semua untuk berdoa dan berpuasa bagi perdamaian di Ukraina pada Rabu Abu, 2 Maret 2022.
  
"Sub tuum" atau "Di bawah perlindunganmu" adalah doa tertua yang dilestarikan kepada Perawan Maria. Ditelusuri oleh para sarjana modern hingga abad ketiga, ini adalah doa yang sangat disukai baik di Gereja Katolik maupun Ortodoks.
 
Di bawah perlindunganmu kami bernaung
Ya Bunda Allah yang kudus
Janganlah menolak permohonan kami yang dirundung nestapa
Tetapi bebaskanlah kami selalu dari segala mara bahaya
 
Ya Perawan yang mulia dan terberkati!
Ya Ratu kami
Ya Perantara kami
Ya Pelindung kami

Sudilah mendamaikan kami dengan Putramu
Sudilah mendukung kami di hadapan Putramu
Sudilah membela kami di hadapan Putramu
 
Doakanlah kami, ya Bunda Allah yang kudus.
Agar kami pantas mendapatkan janji Kristus.
Amin.
 
 
 
Antifon Komuni (Mzm 103:8)
 
Tuhan itu pengasih dan penyayang, lambat akan marah dan penuh kasih setia. 
  
Credit: freedom007/istock.com

 

 

 

Doa Malam
  
Ya Allah, kami bersyukur karena kami telah Kaupangil masuk ke dalam kerajaanMu berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, berilah kami kebebasan sebagai putra dan putri-Mu, agar akhirnya menemukan kedamaian sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin. 
  
RENUNGAN PAGI

Jumat, 25 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VII

 

Jumat, 25 Februari 2022
Hari Biasa Pekan VII

Dengan salib, Yesus telah membebaskan kita dari tirani iblis yang telah mengantar kita ke dalam dosa (St. Yohanes Maria Vianey)

Antifon Pembuka (Mzm 103:1-2)

Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

Doa Pagi

Allah Bapa yang maha pengasih, Engkau telah menciptakan manusia dan alam semesta dengan cinta kasih-Mu. Singkirkanlah ketegaran dan kesombongan kami agar benih-benih cinta kasih yang telah Kautanam dalam hati kami dapat berkembang dan berbuah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:9-12) 
 
"Hakim telah berdiri di ambang pintu."
  
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikannya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia murka, dan tidak selamanya Ia mendendam.
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah besar kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali
Ayat.
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:1-12) 
 
"Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia."
 
Pada suatu hari Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang Sungai Yordan. Di situ orang banyak datang mengerumuni Dia, dan seperti biasa Yesus mengajar mereka. Maka datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka bertanya, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?” Tetapi Yesus menjawab kepada mereka, “Apa perintah Musa kepadamu?” Mereka menjawab, “Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita; karena itu pria meninggalkan ibu bapanya dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.” Setelah mereka tiba di rumah, Para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan wanita lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan pria yang lain, ia berbuat zinah.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan

 
 
Tujuan dari mengeluh biasanya tidak memiliki maksud yang baik untuk itu.
   
Kita mengeluh ketika kita tidak senang tentang suatu hal atau tentang orang lain.

Tetapi sebanyak yang kita pikirkan bahwa dengan mengeluh, kita menunjukkan kegagalan dan sisi negatif orang lain, kita mungkin tidak menyadari bahwa mengeluh mengungkapkan banyak hal tentang diri kita sendiri.

Lebih sering daripada tidak, itu karena kita tidak dapat melakukan apa pun tentang situasi atau orang yang tidak kita sukai sehingga kita memiliki jalan untuk mengeluh.

Tetapi hasilnya tidak banyak berubah, dan bahkan jika ada perubahan, itu hanya perubahan sementara dan lahiriah. Tidak ada yang banyak berubah secara internal jika tidak ada realisasi di dalam.

Bacaan pertama mendesak kita bahwa alih-alih mengeluh satu sama lain, kita berbalik untuk melihat hamba-hamba Allah dan belajar ketekunan dan kesabaran dari mereka, sehingga kita akan memahami tujuan Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan itu baik dan penuh kasih.

Dan di dalam Injil, ketika orang-orang Farisi mendekati Yesus dan menanyakan pertanyaan itu tentang apakah seorang laki-laki menceraikan istrinya adalah melanggar hukum, kita mengalihkan pikiran dan refleksi kita tentang kehidupan perkawinan.

Tak bisa disangkal bahwa pasangan sering mengeluh satu sama lain dan ada banyak lelucon tentang pernikahan, tetapi pasangan juga perlu belajar daya tahan dan kesabaran.

Dan bukan hanya pasangan, tetapi juga kita semua. Kita perlu belajar ketekunan dan kesabaran ketika kita bertemu dengan situasi yang membuat frustrasi dan orang-orang yang menjengkelkan sehingga kita akan memahami tujuan Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan itu baik dan penuh kasih.   
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id klik di sini
 
  Dewan Konferensi Waligereja Eropa: "Kita harus bertindak bersama dan dengan tekad untuk segera mengakhiri agresi Rusia dan melakukan segala yang mungkin untuk melindungi wanita, pria, dan anak-anak yang tidak bersalah. Demi Tuhan, hentikan sekarang!
 
The Council of European Bishops' Conferences: "We must act together and with determination to put an immediate end to Russian aggression and do everything possible to protect innocent women, men and children. In the name of God stop now!
  
 
 
 
RENUNGAN PAGI

Kamis, 24 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VII

 

Kamis, 24 Februari 2022
Hari Biasa Pekan VII
 
"Dalam Yesus segala sesuatu memiliki jawaban. Tanpa Dia - hanya kekosongan besar." (St. Padre Pio dari Pietrelcina)

Antifon Pembuka

Barangsiapa memberi kalian minum air secangkir, karena kalian adalah pengikut Kristus, ia takkan kehilangan ganjarannya.
 
Doa Pagi

Allah Bapa Mahamulia, ajarilah kami memperoleh kekayaan sejati dengan Sabda Yesus, saksi-Mu yang asli. Jadikanlah kami miskin terdorong oleh Roh Kudus, agar dapat memasuki kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.               
  
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:1-6)
 
"Upah para buruh yang ditahan, berteriak-teriak, dan teriakan itu sampai ke telinga Tuhan."   
 
Hai kalian orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kalian. Kekayaanmu sudah membusuk dan pakaianmu sudah dimakan ngengat. Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kalian, dan akan makan dagingmu seperti api. Kalian telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kalian telah menahan upah para buruh, yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kalian telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi. Kalian telah memuaskan hati sama seperti pada hari pembantaian. Kalian telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Ayat. (Mzm 49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20)
1. Inilah jalan orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri, ajal orang-orang yang bangga akan perkataannya sendiri. Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati; gembalanya ialah maut;
2. Mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka. Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku.
3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai sabda Allah.
      
Inilah Injil Suci menurut Markus (9:41-50)
           
"Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan kedua belah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan." 
      
Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan


Banyak yang telah dikatakan tentang kekayaan, dan masih banyak lagi yang dapat dikatakan tentang kekayaan.

Dan agar adil, kita harus berbicara tentang kedua sisi kekayaan.

Kekayaan bisa menjadi hasil kerja keras dan tabungan yang bijaksana serta investasi yang baik.

Tetapi kekayaan juga bisa menjadi hasil dari keserakahan dan ketidakjujuran, dengan juga percikan kekikiran yang dilontarkan.

Bagaimanapun caranya, kekayaan berdiri sebagai objek netral. Pertanyaannya adalah sikap terhadapnya yang membangkitkan minat di baliknya.

Bacaan pertama mencambuk orang kaya dengan memberi tahu mereka bahwa mereka dapat mulai menangis untuk kesengsaraan yang akan datang. Karena kekayaan mereka membusuk, pakaian mereka digerogoti, emas dan perak mereka berkarat.

Tetapi itu karena kekayaan mereka diperoleh melalui ketidakadilan dan penindasan - mereka menipu pekerja mereka, menahan upah para penuai, mengutuk orang yang tidak bersalah.

Kekayaan membuat mereka berpikir bahwa mereka memiliki kekuatan dan hak dan tidak ada yang berani melawan mereka. Tapi waktu perhitungan akan datang.
 
Bagaimanapun, kekayaan tidak terdiri dari memiliki banyak harta, tetapi memiliki sedikit keinginan. Yang kita inginkan, yang kita butuhkan hanyalah Yesus. Sisanya bersifat sementara dan pada akhirnya akan berlalu. Tetapi Yesus akan menjadi upah kekal kita.
 
Renungan lainnya berdasarkan penanggalan liturgi hari ini juga tersedia di lumenchristi.id klik tautan ini
Terima kasih atas kunjungan anda di renunganpagi.id
 
Doa Malam

Bapa, terimalah persembahan hidupku. Semoga segala usaha dan karyaku hari ini, yakni untuk berdamai dengan diri sendiri maupun dengan sesama berkenan kepada-Mu. Bila ada kekurangan, sudilah Engkau mengampuniku. Engkaulah Allah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

RENUNGAN PAGI

Rabu, 23 Februari 2022 Peringatan Wajib St. Polikarpus, Uskup dan Martir

Rabu, 23 Februari 2022
Peringatan Wajib St. Polikarpus, Uskup dan Martir

“Delapan puluh enam tahun aku mengabdi Kristus, tak pernah ia menyakiti aku sedikit pun juga.” (St. Polikarpus)

Antifon Pembuka (Sir 5:7)

Inilah martir sejati, yang bersedia menumpahkan darah membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, Pencipta alam semesta, Santo Polikarpus, uskup-Mu, Kaumuliakan menjadi martir. Semoga berkat doa permohonannya kami memperoleh bagian dalam piala Kristus dan bangkit pula bagi kehidupan kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
     
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (4:13-17)
 
Saudara-saudara terkasih, ada di antara kamu yang berkata, "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga
Ayat. (Mzm 49:2-3.6-7.8-10.11)
1. Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian, pasanglah telinga, hai semua penduduk dunia, baik yang hina maupun yang mulia, baik yang kaya maupun yang miskin!
2. Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
3. Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya, dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya --- kalau ia ingin hidup abadi dengan tidak melihat liang kubur.
4. Sungguh, ia akan melihat: orang-orang yang mempunyai hikmat itu mati, orang-orang bodoh dan dungu pun semuanya binasa dan meninggalkan harta benda mereka untuk orang lain.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang sampai kepada Bapa, tanpa melalui Aku. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (9:38-40)  
    
Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, “Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita, mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus berkata, “Janganlah kalian cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia memihak kita.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
Hari ini kita merayakan peringatan wajib St. Polikarpus, seorang uskup suci yang terkenal dan hamba Allah, seorang murid Tuhan yang setia dan saksi kebenaran-Nya, dan juga seorang martir iman yang berani dan berani. St Polikarpus dianggap sebagai salah satu dari tiga Bapa Apostolik yang paling penting, para pemimpin Gereja awal dan penerus para Rasul, bersama dengan Paus St Klemens dan St Ignatius dari Antiokhia. St Polikarpus adalah salah satu bapa Gereja paling awal yang banyak menulis dan membantu menegakkan tradisi suci Gereja.
 
  Dia berdedikasi dalam pekerjaannya, dan dalam pelayanannya kepada orang-orang setia yang dipercayakan di bawah asuhannya. St. Polikarpus mengabdikan hidupnya untuk melayani Tuhan dan umat-Nya, dengan sungguh-sungguh sehingga bahkan melalui masa-masa sulit penganiayaan dan penentangan terhadap Gereja dan umat beriman, ia memimpin mereka semua melalui saat-saat sulit dan menantang itu. St Polikarpus tetap setia pada imannya kepada Tuhan dan mengabdikan hidupnya untuk pelayanan-Nya.
 
  Saudara dan saudari dalam Kristus, hari ini kita dipanggil untuk merenungkan hidup kita sendiri, tentang apa yang dapat kita lakukan sendiri untuk memberikan hidup kita dalam komitmen kepada Allah, untuk melayani Dia dan untuk mengasihi Dia sepanjang hidup kita, bahkan seperti yang kita sadari konsekuensi dan tantangan yang menunggu kita jika kita memutuskan untuk melakukannya. Mari kita ingat bahwa pada akhirnya, kemuliaan Tuhan dan hidup dan berkat-Nya yang kekal akan menjadi milik kita, jika kita bertahan dan menang melalui momen yang penuh tantangan ini.
 
Semoga Tuhan terus membimbing kita semua, dan melalui perantaraan St. Polikarpus, dan orang-orang kudus lainnya, semoga kita semakin dekat dengan Tuhan. Amin.
 
Apabila bapak/ibu/saudara/i ingin membaca renungan lainnya di lumenchristi.id klik disini.  

Antifon Komuni (Yoh 15:16)

Bukannya kalian yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan agar hasilmu tinggal tetap.


Credit: PaoloGaetano/istock.com

  

RENUNGAN PAGI

 

Selasa, 22 Februari 2022 Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

 

Selasa, 22 Februari 2022
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

“Dari seluruh dunia hanya seorang, yaitu Petrus telah dipilih untuk mengetuai panggilan para bangsa, semua rasul dan para Bapa Gereja” (St. Leo Agung)
 

Antifon Pembuka (Luk 22:32)

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."

The Lord says to Simon Peter: I have prayed for you that your faith may not fail, and, once you have turned back, strengthen your brothers. 
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:1-4)
  
  
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
   
Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2,4, PS 849/646
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (16:13-19)
   
"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
  
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
Kursi Santo Petrus, juga dikenal sebagai Takhta Santo Petrus, adalah sebuah singgasana kayu, terbungkus perunggu, yang secara fisik berada di Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan. Pada dasarnya itu adalah kursi yang rumit.

Namun ada makna simbolis yang mendalam di kursi tersebut. Kursi itu digambarkan sebagai "simbol misi khusus Petrus dan Penerusnya untuk menggembalakan kawanan domba Kristus, menjaganya tetap bersatu dalam iman dan dalam kasih." (Paus Benediktus XVI)

Ini adalah misi yang dipercayakan kepada Petrus, seperti yang kita dengar dalam Injil, dan bukan hanya kepada Petrus tetapi juga kepada para penerusnya.

Oleh karena itu pesta ini juga menelusuri suksesi Apostolik bagi Gereja universal saat ini sampai ke Petrus. Dalam pengertian itu, Paus Fransiskus disebut sebagai penerus St. Petrus, dan ia mewarisi otoritas apostolik yang sama yang diberikan kepada St. Petrus.

Dan wewenang ini harus digunakan untuk mengajarkan kebenaran dan untuk melayani dengan kerendahan hati, seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama, dan juga untuk memelihara kesatuan Gereja sebagai Tubuh Kristus sehingga menjadi tanda keselamatan bagi dunia.

Namun belakangan ini, banyak skandal mengerikan telah mengguncang Gereja hingga ke dasar dan Gereja telah tenggelam jauh ke dalam krisis dengan skandal, ajaran sesat dan perpecahan.

Namun, Pesta Tahta Petrus ini mengingatkan kita bahwa Gereja dibangun di atas batu karang dan gerbang neraka - alam maut tidak akan pernah bisa memusnahkannya.
   
Kita mendapat penghiburan bahwa ini adalah kata-kata Kristus sendiri, yang adalah Kepala Gereja.

Semoga perayaan ini juga membawa berkah bagi Gereja untuk memperkuat iman dan terus melanjutkan misi keselamatan.

Kita juga harus tetap menghidupkan harapan bahwa doa-doa kita akan membawa terang Kristus yang bersinar melalui Gereja di dunia yang gelap.. (Renungan Pagi) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id klik di sini
 
Description     Mosaico con la scritta "Tu es Petrus et super hanc petram", Basilica di San Pietro (Roma) / izin: CC-BY-SA-2.5 Author:SteO153

 


Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16,18)

Petrus berkata kepada Yesus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Dan Yesus menjawab: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.

Senin, 21 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VII

 

Senin, 21 Februari 2022
Hari Biasa Pekan VII

“Dalam rahim Maria, jiwa harus dilahirkan kembali seturut rupa Yesus Kristus.”  (St. Maksimilianus Maria Kolbe)

Antifon Pembuka (Mzm 19:15)
 
Semoga Engkau berkenan akan ucapan mulutku, dan akan renungan hatiku di hadapan-Mu, ya Tuhan, gunung batu dan penebusku.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa yang Mahabijaksana, ajarilah kami dengan hikmat-Mu agar dalam cara hidup kami bersama dengan orang lain tidak mementingkan diri sendiri, iri hati dan memegahkan diri. Sebaliknya, dengan penuh kasih kami menyatakan kebenaran yang berbuah dalam hidup rukun dan damai. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (3:13-18)
 
"Jika kalian puas dalam hati, janganlah membanggakan diri." 
    
Saudara-saudara terkasih, siapakah di antara kalian yang bijak dan berbudi? Baiklah ia menyatakan perbuatannya dengan cara hidup yang baik dan lewat hikmat yang lahir dari kelemah-lembutan. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buahan yang baik; tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku, dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, allleluya. Alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Tim 1:10b)
Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
        
Inilah Injil Suci menurut Markus (9:14-29)
    
"Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini." 
   
Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain. Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua, dan bergegas menyambut Dia. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu, “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?” Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada Yesus. Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya; dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya, “Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau pun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus, “Katamu, ‘jika Engkau dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak, “Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!” Ketika melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya, “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit berdiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 
Ketika kita masih muda, mungkin ada beberapa orang yang kita kagumi, atau panutan dalam hidup kita.

Tetapi ketika kita mencapai kedewasaan dan melanjutkan tahun-tahun kita, kita kembali pada apa yang telah kita pelajari dari pengalaman dan kita mengukir kebijaksanaan yang diperoleh selama bertahun-tahun.

Namun seberapa banyak dari hikmat itu adalah hikmat manusia belaka, dan seberapa banyak dari hikmat itu adalah hikmat ilahi?

Bacaan pertama menyatakan bahwa orang yang benar-benar bijaksana akan menunjukkannya dengan kehidupan yang baik dan dengan kerendahan hati dalam tindakan mereka.

Namun kebijaksanaan manusia yang berbelit-belit dan bengkok akan ditunjukkan dalam kepahitan kecemburuan, ambisi mementingkan diri sendiri dan menutupi kebenaran.

St Yakobus melanjutkan dengan mengatakan bahwa yang demikian itu bukanlah kebijaksanaan yang turun dari atas melainkan hanya bersifat duniawi, hewani, dan jahat.

Memang kita harus berdoa dan merenungkan apa yang menjadi prinsip dan motivasi kita dalam hidup, apa yang kita yakini dan apa yang kita amalkan.

Ya, kita perlu berdoa karena seperti yang Yesus katakan dalam Injil, kejahatan hanya dapat diusir dengan doa, terutama jika itu adalah kejahatan di dalam.

Semoga Tuhan mendengarkan doa kita, membersihkan kita dari segala kejahatan, sehingga dengan kebijaksanaan dari atas hidup kita akan menjadi murni, dan kita akan menghasilkan buah cinta dan kedamaian, kasih sayang dan kebaikan.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id klik di sini

Doa Malam
 
Allah Bapa Mahakudus, singkirkanlah segala kuasa kejahatan dari dunia ini dan nyalakanlah api daya kehidupan yang telah disulut oleh Yesus Putra-Mu demi keselamatan semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
   
 
RENUNGAN PAGI

Minggu, 20 Februari 2022 Hari Minggu Biasa VII

Minggu, 20 Februari 2022
Hari Minggu Biasa VII

"Orang yang mencintai Tuhan, tentu juga mencintai sesamanya. Orang semacam itu tidak menimbun uang bagi dirinya sendiri." (St. Maksimus)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 12:6)

Tuhan, aku percaya akan kasih setia-Mu, hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku.

O Lord, I trust in your merciful love. My heart will rejoice in your salvation. I will sing to the Lord who has been bountiful with me.

Domine, in tua misericordia speravi: exsultavit cor meum in salutari tuo: cantabo Domino, qui bona tribuit mihi.

Doa Pagi

Ya Allah, yang penuh belas kasih, Engkau menghendaki agar kami saling mengasih. sebagaimana Engkau sendiri telah mengasihi kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu yang rela mengprbankan diri-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (26:2.7-9.12-13.22-23)

"Tuhan menyerahkan engkau ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah."

Pada waktu itu, berkemaslah Saul dan turun ke Padang Gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun itu. Pada suatu malam ketika Saul dan para pengiringnya sedang tidur, datanglah Daud dan Abisai ke tengah' mereka. Dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahandengat1 tombaknya terpancang di tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat berbaring sekelilingnya. Lalu berkatalah Abisai,‘ ‘Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuh;…“ Oleh sebab itu, izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini. Sekali tikam saja sudah cukup, tidak usah dia kutancapkan dua kali. ” Tetapi kata Daud kepada Abisai, "Jangan memusnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi Tuhan dan bebas dari hukuman?” Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi raja dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur; Tuhan telah membuat mereka tidur lelap. Setelah Daud sampai ke seberang, berdirilah ia jauh-jauh di puncak gunung, sehingga ada jarak yang besar antara dia dan mereka. Lalu Daud berseru kepada Raja Saul, “Inilah tombak Tuanku Raja! Baiklah salah seorang dari para pengiring Tuanku menyeberang untuk mengambilnya. Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab pada hari ini Tuhan menyerahkan Tuanku ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8+10.12-13)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikan-Nya!”
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya, seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang bertakwa.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:45-49)

"Seperti kita kini mengenakan rupa dari manusia yang alamiah, demikian pula klta akan mengenakan rupa dari yang surgawi."

Saudara-saudara, seperti ada tertulis, ‘Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi Roh yang menghidupkan. Yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah. melamkan yang alamiah; barulah kemudian datang yang rohaniah; manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani; manusia kedua berasal dari surga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan yang berasal dari debu tanah, dan makhluk-makhluk surgawi sama dengan Dia yang berasal dari surga. Jadi seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia yang alamiah, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Aku memberikan perintah baru kepadamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Sesudah ayat, alleluya dilagukan dua kali.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:27-38)

"Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu murah hati adanya."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini? Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu. Berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah juga pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta' kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. Sebagaimana kamu kehendaki orang berbuat kepadamu, demikian pula hendaknya kamu berbuat kepada mereka. Kalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka. Kalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apakah jasamu? Orang- orang berdosa pun berbuat demikian. Dan kalau kamu memberikan pinjaman kepada orang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan; maka ganjaranmu akan besar, dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi. Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kamu akan diampuni. Berilah, maka kamu akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan tumpah keluar, akan dicurahkan ke pangkuanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai akan diukurkan pula kepadamu."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan

Dikatakan bahwa semua pria adalah sama. Namun pada kenyataannya itu mungkin hanya anggapan.

Karena dalam realitas dunia ini, selalu ada semacam disparitas.

Sama seperti ada terang dan gelap, begitu pula yang kaya dan yang miskin, yang kuat dan yang lemah, yang sombong dan yang rendah hati, yang cepat dan yang lambat.

Dalam disparitas seperti ini, mau tidak mau akan muncul pengganggu. Penindas adalah seseorang yang berusaha untuk menyakiti atau mengintimidasi orang-orang yang menurutnya rentan dan tidak dapat melawannya.

Diakui bahwa intimidasi terjadi di sekolah, di tempat kerja, dan di mana pun kita dapat memikirkannya.

Dan karena media sosial, intimidasi tidak hanya terbatas pada lokasi fisik. Karena sekarang ada cyber bullying, dan pelaku bullying dapat menyiksa korbannya hampir sepanjang waktu, 24/7.

Tapi apa yang membuat seseorang menjadi pengganggu dan mengapa dia tidak berhenti menjadi pengganggu?
 
Disparitas dalam masyarakat akan menggoda yang lebih kuat untuk memamerkan kekuatannya pada yang lebih lemah, mungkin hanya untuk menyombongkan diri kepada orang lain, atau hanya untuk pamer.

Alasan lain bisa seperti apa yang terjadi pada raja Saul dalam bacaan pertama. Sebagai raja, dia iri pada Daud karena lebih populer daripada dia, dan kita juga mengingat keberanian dan kemenangan Daud dalam pertempuran antara Daud dan Goliat.

Jadi kecemburuan mengubah Saul menjadi pengganggu, dan bahkan menjadi pembunuh, saat ia mengambil 3000 orang yang dipilih sendiri untuk memburu Daud dan teman-temannya.

Itu adalah perburuan besar-besaran dan Daud tidak akan memiliki kesempatan, jika bukan karena kepercayaannya kepada Tuhan.

Daud percaya kepada Tuhan dan berlindung kepada Tuhan sebagai pelindung dan penyelamatnya.

Dan disinilah kita bisa belajar dari Daud, yang tidak hanya diganggu oleh Saul, tapi nyawanya terancam.

Dalam menghadapi penindasan dan penganiayaan, Tuhan adalah satu-satunya pertolongan dan perlindungan kita dan pelindung kita. Tidak ada gunanya mencoba melawan pengganggu atau melawan penganiaya yang bermusuhan. Kita tidak bisa menang dan kita mungkin terluka parah.

Dan seperti yang diceritakan oleh bacaan pertama, Daud, dengan perlindungan Tuhan, menghindari upaya Saul untuk menangkapnya. Tapi kemudian suatu malam meja-meja itu dibalik.

Daud mendapati dirinya berdiri di atas Saul yang sedang tidur dan sebuah tombak sudah dekat. Saul adalah bebek yang duduk (dan bebek yang sedang tidur). Hanya satu tusukan tombak ke jantung Saul dan itu akan menjadi balas dendam termanis bagi Daud.

Tapi balas dendam yang manis hanyalah sebuah gagasan. Bisakah balas dendam menjadi manis? Dikatakan bahwa jika Anda ingin membalas dendam, maka pertama-tama Anda perlu menggali dua kuburan – satu untuk musuh Anda, dan satu lagi untuk diri Anda sendiri.

Dalam setiap tindakan balas dendam, setidaknya dua nyawa akan hilang, baik secara harfiah maupun kiasan. Jadi balas dendam tidak akan pernah bisa manis. Faktanya, balas dendam selalu pahit dan pahit.

Jadi dalam bacaan pertama, Daud ingin memberi tahu kita semua ini. Mengambil nyawa Saul mungkin mudah tetapi konsekuensinya akan berat.

Jadi singkatnya, jika Tuhan menyelamatkan nyawa Daud dari Saul, maka Daud harus menyelamatkan nyawa Saul. Yang diburu tidak bisa berubah menjadi pemburu.

Dalam Injil, Yesus memberi kita ajaran tentang bagaimana kita harus memperlakukan musuh kita.

Ketika kita memikirkan musuh kita, yang terlintas di benak kita adalah mereka yang menggertak kita, mereka yang melakukan hal-hal buruk kepada kita, mereka yang menganiaya kita tanpa alasan. Dan untuk beberapa alasan, kita tidak bisa kembali, kita tidak bisa membalas.

Dan kebencian, kemarahan, kepahitan dan kebencian mulai menumpuk di dalam diri kita. Tetapi seperti halnya bagi Daud, demikian pula bagi kita. Suatu hari, kita akan berdiri di atas musuh tidur kita, dan semua kemarahan, dendam, kepahitan dan kebencian akan membuat kita ingin mengambil tombak itu dan menusukkannya jauh ke dalam hati musuh kita. Tapi apakah itu balas dendam yang manis?

Ajaran Yesus ini, “
kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka.” adalah ajaran yang sangat sulit untuk diikuti.

Namun, ajaran yang sulit itu datang dengan janji dari Tuhan, bahwa Dia akan menjadi tempat perlindungan dan pelindung kita, Dia akan menyelamatkan kita dari orang-orang yang menggertak kita, yang membenci kita, yang mengutuk kita.

Ya, Tuhan akan menyelamatkan kita sama seperti Dia menyelamatkan Daud. Janganlah kita mengambil tombak itu dan menusukkannya ke jantung musuh yang sedang tidur. Jangan sampai kita menjadi pemburu dan penganiaya dan kehilangan perlindungan Tuhan atas kita.

Marilah kita mengikuti ajaran Yesus dan membiarkan Yesus berperang bagi kita, sehingga berkat-berkat-Nya dengan takaran yang penuh, yang ditekan, yang digoncangkan dan yang tumpah ruah akan dicurahkan ke dalam hati kita.
. [RENUNGAN PAGI]

Renungan lainnya dapat dibaca di lumenchristi.id pada tautan ini
 
Antifon Komuni

Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatiku. Aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau. Aku bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi.

I will recount all your wonders, I will rejoice in you and be glad, and sing psalms to your name, O Most High. (Mzm 9:2-3)

Atau

Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.

Lord, I have come to believe that you are the Christ, the Son of the living God, who is coming into this world. (Yoh 11:27) 
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy