 |
Credit: Sidney de Almeida/istock.com |
Selasa, 04 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XIII
“Orang yang memiliki hati nurani suci, tidak mengejar kesenangan hati manusia” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 26:3.11b)
Mataku tertuju kepada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Bebaskanlah aku dan kasihanilah aku.
Doa Pagi
Allah Bapa Raja Kedamaian, semoga Kauhalau segala paksaan dan penindasan
dari dunia kami ini. Curahkanlah Roh-Mu, agar terusirlah rasa dendam,
benci, dan iri hati dan perbaruilah dunia dan kami dalam kedamaian
sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (19:15-29)
"Tuhan menurunkan hujan belerang dan api ke atas Sodom dan Gomora."
Pada suatu pagi, di saat fajar menyingsing dua malaikat Tuhan mendesak
Lot, agar segera berangkat, katanya, “Bangunlah, bawalah istrimu dan
kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan sampai mati lenyap
karena kedurjanaan kota ini.” Ketika Lot berlambat-lambat, maka
tangannya, tangan istri dan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu,
sebab Tuhan hendak mengasihani dia. Lalu kedua orang itu menuntunnya ke
luar kota dan melepaskannya di sana. Kemudian berkatalah salah seorang
dari mereka, “Larilah, selamatkanlah dirimu. Janganlah menoleh ke
belakang, dan janganlah berhenti di mana pun di Lembah Yordan. Larilah
ke pegunungan, supaya engkau jangan mati binasa.” Kata Lot kepada
mereka, “Janganlah kiranya demikian, Tuanku. Sungguh, hambamu ini telah
dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan Tuanku telah berbuat
kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku. Tetapi jika aku
harus lari ke pegunungan, aku pasti tersusul oleh bencana itu, sehingga
matilah aku. Lihatlah di sana ada kota yang cukup dekat, kota itu kecil!
Izinkanlah aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian,
nyawaku akan terpelihara.” Sahut malaikat itu kepadanya, “Baiklah,
permintaanmu ini pun kukabulkan. Kota yang kausebut itu takkan
kujungkirbalikkan! Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat
berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama
kota itu disebut Zoar. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot
tiba di Zoar. Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api dari
langit atas Sodom dan Gomora. Api itu berasal dari Tuhan. Tuhan
menunggangbalikkan kota-kota itu, dan seluruh Lembah Yordan serta semua
penduduk kota dan tumbuh-tumbuhan di ladang. Tetapi istri Lot yang
berjalan di belakang suaminya, menoleh ke belakang, lalu berubahlah ia
menjadi tiang garam. Pagi-pagi Abraham pergi ke tempat ia berdiri di
hadapan Tuhan. Ia memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh
tanah Lembah Yordan. Maka dilihatnya asap dari bumi membubung ke atas
seperti asap dari dapur peleburan. Pada waktu Allah memusnahkan
kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman
Lot, Allah ingat akan Abraham, sehingga Ia menyelamatkan Lot dari
tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan-Nya itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.