Rabu, 15 April 2015
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan.
Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan
tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan
Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang
bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan
kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah
Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan,
dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya
[Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis
Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal
keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan.
Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan
kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani
Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan
perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari
mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka
sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka
ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan
membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata
malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah
seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu,
dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai
mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya
menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa
Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.
Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan
rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami
mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada
di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak
seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait
Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan
bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah
seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah
kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka
mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta
orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi
tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak
melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama
memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan
tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan
Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu
meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman,
sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman
itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab
barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada
terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya
menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Orang tua adalah sumber hidup bagi anak-anak-Nya, karena memberi
perlindungan, perawatan, pendidikan dan kasih sayang. Sehingga, seorang
anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua yang
bertanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya akan mendapatkan sukacita
ketika anak-anaknya besar nanti, meskipun dalam perjalanannya banyak
orang tua yang menderita karena anak-anaknya. Itulah kasih orang tua.
Bacaan hari ini mengungkapkan betapa Allah sangat mencintai manusia, dan
betapa besar kasih-Nya terhadap dunia, sehingga Allah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal supaya orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah adalah sumber dan muara bagi
manusia yang sedang menjalani hidup menuju pulang ke rumah-Nya yang
kudus. Seperti layaknya orang tua yang mengasihi anaknya, dan
menyelamatkan anaknya untuk dapat kembali pulang bersama, maka Allah
lebih dari itu bahwa Ia akan membawa manusia menuju kediaman-Nya di
surga.
Pertanyaan bagi kita adalah apakah kita yang sudah percaya mau
meninggalkan kepercayaan kita? Terang sudah datang mengapa kita masih
ragu dan menyukai kegelapan? Sebab, Allah menyuruh Anak-Nya datang ke
dunia bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya.
Maukah kita diselamatkan oleh Terang itu? Ataukah kita tidak menyukai
Terang itu?
Allah
Bapa yang mahapengasih, bawalah aku anak-Mu kembali ke dalam pelukan
kasih-Mu, agar aku memperoleh keselamatan yang kekal. Aku percaya bahwa
hanya melalui Engkau aku dapat berkumpul bersama-Mu dalam kebahagiaan
surgawi. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 15:16.19)
Akulah yang memilih kamu dari dunia, demikianlah firman Tuhan. Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap. Alleluya.
I have chosen you from the world, says the Lord, and have appointed you to go and bear fruit, fruit that will last, alleluia.
Kristus adalah pusat, dan di sekeliling-Nya dikumpulkan manusia-manusia
menjadi "keluarga Allah". Ia memanggil mereka kepada-Nya melalui tutur
kata, melalui tanda-tanda, yang mewartakan Kerajaan Allah, dan melalui
perutusan para murid-Nya. Ia akan menegakkan Kerajaan-Nya terutama
melalui misteri Paskah-Nya: kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya.
"Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua
orang datang kepada-Ku" (Yoh 12:32). Semua orang dipanggil untuk
persatuan dengan Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 542)