Senin, 18 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari keempat)
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera
dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah
hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yoh 16:33)
Antifon Pembuka (Kis 1:8)
Kamu akan diberi kekuatan yakni Roh Kudus yang akan datang kepadamu.
Maka, kamu akan menjadi saksi-Ku sampai ke ujung bumi. Alleluya.
You will receive the power of the Holy Spirit coming upon you, and you
will be my witnesses, even to the ends of the earth, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakudus, semoga kekuatan Roh-Mu turun, agar kami mematuhi
kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (19:1-8)
"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?"
Ketika Apolos masih berada di kota Korintus, Paulus sudah menjelajah
daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya
beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh
Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia,
“Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu
kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu
telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus,
“Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata
kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang
kemudian daripadanya, yaitu Yesus.” Ketika mendengar hal itu, mereka
memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus
menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka,
dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat. Jumlah
mereka adalah kira-kira dua belas orang. Selama tiga bulan Paulus
mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Lewat
pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.
Ayat. (Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab)
1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang
membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang
tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang
fasik binasa di hadapan Allah.
2. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan
Allah, bergembira dan bersukaria. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah
bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!
3. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di
kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang
sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka
bahagia.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:29-33)
"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa
Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata
kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan
Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui
segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu
kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada
mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah
datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri
dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri,
sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu
beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sabda Tuhan ini mengandung paradoks. Bagaimana mungkin, setelah Ia
mengatakan bahwa para murid akan mengalami penganiayaan dan
diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri, kemudian menegaskan
bahwa semua itu dikatakannya agar mereka beroleh damai sejahtera.
Mungkinkah dalam derita kita bisa menemukan damai sejahtera? Kalau Yesus
sendiri mengatakan demikian, tentu sangat mungkin. Dia sendiri telah
mengalami penderitaan yang luar biasa, dan dari penderitaan itu memang
kemudian lahir damai sejahtera, syaloom, selamat bagi kita semua. Para
murid dan tokoh-rokoh Gereja pada abad-abad awal pun demikian: karena
dianiaya dan dikejar-kejar, mereka harus melarikan diri dan tersebar di
berbagai tempat. Namun, justru di tempat-tempat, di mana mereka
melarikan diri itulah, mereka mewartakan Injil dan bersaksi akan Kristus
sehingga semakin banyak orang yang percaya dan menjadi pengikut-Nya.
Bagi kita, ada macam-macam derita: ada derita yang harus kita tanggung
begitu saja; ada derita yang kita alami sebagai konsekuensi atas
pengorbanan sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan dan sesama; ada pula
derita yang sengaja kita tempuh demi peningkatan kualitas hidup kita.
Semuanya itu akan membuahkan damai sejahtera dalam Tuhan kalau kita
menghadapi dan menanggungnya dengan penuh penyerahan, pengharapan dan
kasih.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menghadapi dan
menanggung setiap derita dan kesulitan dengan penuh penyerahan,
pengharapan dan kasih. Amin. -agawpr-
Antifon Komuni (Yoh 14: 18; 16: 22)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, demikianlah firman
Tuhan; Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita, alleluya.
I will not leave you orphans, says the Lord; I will come to you again, and your heart will rejoice, alleluia.