Foto: Bayi Yesus and St. Antonius dari Padua | Elisabetta Sirani
Penggambaran populer ini menyoroti pengalaman mistik unik yang dialami St. Antonius selama hidupnya.
Di samping St. Yusuf dan Santa Perawan Maria, St. Antonius dari Padua adalah santo yang paling sering digambarkan dalam patung atau gambar yang memegang Kanak-kanak Yesus.
Mengapa demikian?
Tradisi menghormati pengalaman mistik St Antonius selama hidupnya yang disaksikan oleh seorang dermawan yang memberi St. Antonius tempat menginap untuk malam itu. Salah satu versi cerita dinarasikan dalam Kehidupan St. Antonius yang diterbitkan pada tahun 1895.
Saat bepergian melalui Limoges, seorang dermawan yang saleh memberi [St. Antonius] penginapan, dan … memberinya kamar yang terpisah dari yang lain. Saat itu malam ketika pemiliknya, baik secara kebetulan atau sengaja, lewat di dekat kamar orang suci itu, dan dia mengamati bahwa sinar cahaya yang tidak biasa masuk melalui celah-celah pintu. Dia penasaran untuk mengetahui alasan cahaya itu, dan mendekati pintu dengan sangat perlahan. Dia melihat Antonius berlutut, seolah-olah dalam kegembiraan yang luar biasa, dan, penuh keheranan, mengagumi dan membelai seorang anak yang penuh kasih dengan kecantikan langka, yang dengan lembut memeluk orang suci itu. Kemudian orang itu tahu, dari percakapan yang penuh kasih sayang, dan dari keindahan manusia super, bahwa Yesus Kristuslah yang dalam rupa seorang anak yang penuh kasih, dengan senang hati mengunjungi hamba-Nya yang setia dan memenuhinya dengan penghiburan-Nya yang tak terlukiskan.
Dalam penggambaran selanjutnya dari interaksi ini, Kanak-kanak Yesus terlihat membelai wajah St. Antonius, penuh kasih.
Visi mistik menyoroti kesederhanaan St. Antonius yang seperti anak kecil dan kemurnian imannya. Ia dikenal karena khotbah-khotbahnya yang mendalam dan kasih serta kepeduliannya terhadap orang miskin. Kesuciannya begitu terkenal di seluruh Gereja sehingga dia dikanonisasi kurang dari satu tahun setelah kematiannya.
Perjumpaan itu juga mengingat kata-kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu, jikalau kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Matius 18:3).
St Antonius dari Padua memberikan teladan iman itu dan visi yang dia miliki adalah rahmat khusus yang meneguhkan kesatuannya yang mendalam dengan Tuhan.
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua “Kemauan
untuk mendengarkan sabda Allah adalah sebuah tanda garis kehidupan.
Sama seperti seorang perantau, yang menunjukkan cinta pada tanah airnya
dengan merindukan serta gembira mendengar kabar negerinya, demikian pula
seorang Kristen, yang dengan penuh perhatian mendengarkan Dia yang
berbicara mengenai tanah air surgawi, dapat mengatakan bahwa hatinya
terarah ke surga.” — St. Antonius dari Padua
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar
gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang
ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat
doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan
guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:1-16)
"Nabot dilempari batu sampai mati."
Nabot, seorang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping
istana Ahab, raja Samaria . Berkatalah Ahab kepada Nabot, “Berikanlah
kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur sebab letaknya
dekat rumahku. Sebagai gantinya akan kuberikan kebun anggur yang lebih
baik, atau jika engkau lebih suka, akan kubayar harga kebun itu dengan
uang.” Jawab Nabot kepada Ahab, “Semoga Tuhan mencegah aku memberikan
milik pusaka leluhurku kepadamu.” Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya
dengan kesal hati. Ia gusar karena perkataan Nabot, orang Yizreel itu,
“Aku takkan memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Maka
berbaringlah raja di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya; ia
tidak mau makan. Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata
kepadanya, “Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?”
Jawab Ahab kepadanya, “Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang
Yizreel itu, ‘Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang
atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kepadamu kebun anggur
sebagai gantinya.’ Tetapi sahutnya, ‘Tidak akan kuberikan kepadamu kebun
anggurku itu’.” Kata Izebel, isterinya, kepadanya, “Bukankah engkau
yang menjadi raja atas Israel ? Bangunlah, makanlah, dan biarlah hatimu
gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel
itu.” Izebel lalu menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan
meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka
yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian,
“Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara
rakyat. Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka
harus naik saksi menghadap dia, dengan mengatakan, ‘Engkau telah
mengutuk Allah dan raja’. Sesudah itu bawalah dia keluar dan lemparilah
dia dengan batu sampai mati.” Para tua-tua dan pemuka yang tinggal
sekota dengan Nabot melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada
mereka. Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan
di antara rakyat. Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang
dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik
saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya, “Nabot telah mengutuk
Allah dan raja.” Sesudah itu mereka membawa Nabot ke luar kota , lalu
melempari dia dengan batu sampai mati. Kemudian mereka menyuruh orang
melaporkan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu sampai mati.”
Segera sesudah mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari batu sampai mati,
berkatalah Izebel kepada Anab, “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot,
orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak
memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia
sudah mati.” Ketika Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia segera
bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk
mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh
kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku,
sebab kepada-Mulah aku berdoa.
2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat
takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu;
Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:105)
Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:38-42)
"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu
disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata
kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.
Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu.
Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang
berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang
yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Obsesi adalah keadaan terobsesi dengan seseorang atau sesuatu, atau ide atau pemikiran yang terus-menerus menyibukkan atau mengganggu pikiran seseorang.
Itu sudah memberi tahu kita bahwa itu bukan hal yang baik dan itu tidak normal dan jika tidak diobati, maka itu bisa menjadi konsekuensi yang mengerikan.
Dalam bacaan pertama, raja Ahab jelas terobsesi dengan sesuatu dan juga seseorang. Dia ingin kebun anggur Nabot menjadi kebun sayurnya, dan dia terobsesi dengan Nabot karena menolaknya.
Dia begitu terobsesi sehingga dia menjadi murung dan menolak untuk makan. Dan kemudian datanglah istrinya yang jahat, Izebel, yang merencanakan konspirasi melawan Nabot dan untuk menyingkirkannya.
Ketika Izebel memberi tahu raja Ahab bahwa Nabot telah mati, dia dengan gembira pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambilnya.
Itu adalah obsesi yang sangat jahat sehingga raja Ahab bahkan tidak peduli tentang hilangnya nyawa yang tidak bersalah. Dia hanya ingin kebun anggur itu dan dia juga ingin Nabot hilang dari pandangannya.
Sekarang, jika seorang hakim menjatuhkan penghakiman dan hukuman atas raja Ahab, dan jika kita adalah hakim itu, hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada raja Ahab?
Apakah itu akan menjadi hukuman "mata ganti mata, dan gigi ganti gigi" bagi raja Ahab? Dan jika kita adalah kerabat dekat Nabot, apakah hukuman seperti itu cukup untuk raja Ahab?
Atau apakah kita ingin mempertimbangkan apa yang Yesus ajarkan dalam Injil? Ketika kita memikirkan semua ini, mari kita ingat bahwa ketika menyangkut kehidupan, kita harus menyerahkan penghakiman kepada Tuhan. Orang yang berbuat salah harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.
Janganlah kita terobsesi dengan kejahatan, melainkan marilah kita kembali kepada Tuhan yang Maha Adil..(RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Minggu, 12 Juni 2022 Hari Raya Tritunggal Mahakudus
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. --- St. Atanasius
Antifon Pembuka
Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.
Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.
Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
Doa Pagi
Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam
dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang
mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan
Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan
kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (8:22-31)
"Sebelum bumi ada, kebijaksanaan sudah ada."
Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai
perbuatan-Nya yang pertama. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk,
pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum samudera raya ada, aku
telah lahir, yakni sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.
Sebelum gunung-gunung tertanam, aku telah ada, dan lebih dahulu daripada
bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Tuhan membuat bumi dengan
padang-padangnya, atau debu dataran yang pertama. Ketika Ia
mempersiapkan langit, aku ada di sana, ketika Ia menggaris kaki langit
pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di
atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras; aku ada di sana;
ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar
titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya
sebagai anak kesayangan. Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan
aku senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas
muka bumi-Nya, dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Ya Tuhan Allah kami, betapa megah nama-Mu di seluruh bumi.
Atau Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9)
1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang
yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah
anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan
kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya; hewan di padang dan margasatwa;
burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-5)
"Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Kristus, dalam kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus."
Saudara-saudara terkasih, kita, yang dibenarkan karena iman, kita hidup
dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus
Kristus. Oleh Dia kita beroleh jalan masuk karena iman akan kasih
karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri, dan kita
bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Bukan hanya
itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita
tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan
menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan
pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Why 1:8)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (16:12-15)
"Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; Roh akan memberikan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih
banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia
akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya, itulah yang dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu
yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Semua bangunan bertingkat tinggi memiliki fitur penting ini, yang tanpanya tidak ada yang akan menempati atau naik ke lantai atas. Kita berbicara tentang lift. Biasanya ada setidaknya satu lift, dan di beberapa bangunan komersial. Di luar lift, hanya ada dua tombol, tombol "atas" dan "bawah", dan tergantung ke arah mana kita akan pergi, kita menekan tombol yang sesuai.
Di dalam lift, panel kontrol memiliki lebih banyak tombol, dan sebagian besar ditandai dengan jelas. Ada tombol dengan angka di atasnya untuk menunjukkan lantai yang harus dituju. Terdapat tombol bel atau alarm yang hanya akan kita tekan bila diperlukan.
Dan kemudian ada dua tombol, biasanya terletak di baris paling bawah, untuk membuka dan menutup pintu lift. Kedua tombol itu berguna jika kita ingin pintu lift tetap terbuka, atau untuk menutupnya jika kita tidak sabar menunggunya menutup secara otomatis.
Yang aneh dan misterius dari kedua tombol tersebut adalah, tidak seperti tombol lainnya di panel kontrol yang ditandai dengan jelas dan langsung dapat dipahami, kedua tombol tersebut tidak ditandai dengan kata “buka” atau “tutup”. Sebaliknya mereka ditandai dengan simbol kepala panah, dengan dua kepala panah menunjuk ke dalam berarti menutup dan dua kepala panah menunjuk ke luar berarti terbuka.
Tapi sangat sering, kita menekan tombol yang salah. Alih-alih menekan tombol "buka" untuk seseorang yang ingin masuk ketika pintu lift tertutup, kita menekan tombol "tutup", menghasilkan tatapan yang tidak menyenangkan.Kita hanya bertanya-tanya mengapa mereka tidak bisa meletakkan kata "buka" dan "tutup" pada dua tombol itu. Itu akan memecahkan masalah menekan tombol yang salah, bukan.
Namun tahukah kita bahwa tombol untuk membuka pintu lift biasanya adalah tombol yang lebih dekat dengan pintu lift. Itu tampaknya menjadi tata letak standar untuk tombol "buka" dan "tutup" di panel kontrol lift. Nah, jika kita tidak mengetahui hal ini, maka kita telah belajar beberapa hal baru hari ini. Itu mungkin berguna untuk diketahui. Apapun itu, setiap hari selalu ada hal baru untuk dipelajari.
Yesus mengatakan ini dalam Injil: “Masih
banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia
akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." Dengan kata lain, Yesus memberi tahu kita bahwa ketika menyangkut masalah iman, tentang sifat Allah, tentang makna hidup kita, kita tidak akan pernah tahu semuanya.
Bagaimanapun, iman adalah misteri, Allah adalah misteri, hidup kita adalah misteri, dan misteri ini terus menerus ditemukan. Hari ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus, dan itu memang misteri besar. Kita tahu apa artinya dan masih banyak lagi yang perlu diketahui.
Kita tahu bahwa Allah adalah Tritunggal: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kita tahu bahwa Bapa adalah Pencipta, Putra adalah Juruselamat, dan Roh Kudus adalah Pengudus. Kita tahu banyak tentang misteri Tuhan, tetapi kita juga ingin tahu tentang realitas Trinitas dalam hidup kita.
Banyak simbol telah digunakan untuk memberikan analogi misteri Trinitas: segitiga, shamrock Semanggi (yang merupakan tanaman berdaun tiga), berbagai keadaan air-es-uap, dll. Itu hanya analogi tetapi bukan kenyataan. Tapi tetap saja itu dapat membantu dalam mengajar tentang Trinitas. Dengan pikiran dan akal budi manusia tidak mudah memahami misteri Tritunggal Mahakudus ini. Misteri yang tidak bisa sepenuhnya
dipahami dengan akal budi, namun dimungkinkan bagi manusia di dalam
hatinya mengalami dasar misteri itu yang tidak lain adalah kasih sebagai
dasar dan pengikatnya. Karena cinta-Nya kepada manusia, Bapa mengutus
Putra-Nya untuk membebaskan manusia dari dosa dan kematiannya; dan karya
penyelamatan itu diteruskan oleh Roh Kudus, sesudah kebangkitan
Kristus, sampai akhir zaman. Itulah iman yang diterima dalam baptisan.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Gal 4:6)
Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"
Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.
Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes,
docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et
Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.
atau Laudate Dominum de cælis.
Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui
tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang
sehakikat" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Pribadi-pribadi
ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka,
tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya:
"Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa.
Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah
menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga
Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau
kodrat ilahi" (K. Lateran IV 1215: DS 804). -- Katekismus Gereja
Katolik, 253
Sabtu, 11 Juni 2022 Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul Tuhan
menyebut murid-murid-Nya garam dunia, sebab dengan kebijaksanaan
surgawi mereka mengembalikan rasa, yang hilang dari hati manusia karena
perbuatan setan ---- St Kromasius.
Antifon Pembuka (Kis 11:24)
Berbahagialah orang kudus, yang termasuk bilangan para rasul. Ia orang baik, penuh Roh Kudus dan kepercayaan.
Doa Pagi
Allah
Bapa, keselamatan umat manusia, Engkau telah memilih Santo Barnabas
yang teguh dalam iman dan memenuhinya dengan Roh Kudus, untuk
Kaukhususkan mempertobatkan para bangsa. Semoga Injil Kristus yang
diwartakannya kini dengan giat kami sebar luaskan pula dengan perkataan
dan perbuatan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:19-21)
"Elisa bersiap-siap lalu mengikuti Elia."
Pada suatu ketika pergilah Elia menemui Elisa, putera Safat, yang sedang
membajak dengan dua belas pasang lembu, dan dia sendiri mengendalikan
yang kedua belas. Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubah
kepadanya. Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya, mengejar Elia dan
berkata, “Perkenankanlah aku mencium ayah ibuku, lalu aku akan mengikuti
Engkau.” Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu, dan ingatlah
apa yang telah kuperbuat kepadamu.” Elisa lalu meninggalkan Elia,
mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya. Lalu ia memasak
dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging
itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya. Kemudian
bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do=g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata
kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku!” Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan
dan pialaku. Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan
kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu
malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak sorai, dan tubuhku
akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Mzm 119:36a, 29b
Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang
disabdakan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan
peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu,
‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah
takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya,
ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan
pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan
atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan:
ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih
daripada itu berasal dari si jahat.” Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Jika kita mengetahui sesuatu tentang bahasa komputer, maka kita akan mengetahui bahwa pada dasarnya, ini adalah tentang "1" dan "0".
Sederhananya dalam bahasa yang dapat dimengerti, ini adalah tentang "Ya" atau "Tidak". Cara kerjanya dapat dilihat dalam diagram alir di mana aliran bergerak dari satu "Ya" ke "Ya" berikutnya. Jika ada "Tidak" maka ia pergi ke proses aliran lain.
Tapi kita tidak biasanya berbicara seperti itu. Kita akan mengatakan hal-hal seperti "Ya, tapi.. mungkin" atau "Ya, jika ..."
Dengan kata lain, "Ya" kita tidak selalu merupakan "Ya" yang berkomitmen dan dihukum. Hal yang sama dapat dikatakan tentang "Tidak" kita
Elisa, dalam bacaan pertama, juga mengalami masalah yang sama. Ketika Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubahnya ke atasnya, Elia memanggilnya untuk mengikutinya.
Dia berlari mengejar Elia dan berkata "Ya" dan kemudian muncul "jika, tetapi, dan mungkin. Pertanyaan sederhana dari Elia adalah semua yang diperlukan untuk menjernihkan pikiran Elisa dan dengan itu dia juga menyerahkan lembu dan bajaknya.
Melihat semua yang membubung dalam asap tentu tidak mudah tetapi "Ya" yang diminta tidak kurang.
Yesus juga menekankan bahwa ketika Dia mengatakan ini: "Ya" jika Anda berarti ya, "Tidak" jika Anda bermaksud tidak.
Sederhananya, mari kita katakan "Ya" kepada Yesus dan "Tidak" kepada iblis, dan sungguh-sungguh. Apa pun yang lebih dari ini berasal dari si jahat. Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mat 5:37)
Katakanlah saja, 'Ya' atau 'Tidak', tambahannya datang dari si jahat.
Doa Malam
Allah Bapa Maha Pengasih, berkenanlah mengukir dalam-dalam gambar
Putra-Mu dalam hati kami. Semoga semua tingkah laku kami selalu kami
tujukan kepada kedamaian, yang selalu kami cari bagi sesama. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
"Dalam banyak negara, dewasa ini terdapat banyak orang Katolik yang
meminta perceraian menurut hukum sipil dan mengadakan Perkawinan baru
secara sipil. Gereja merasa diri terikat kepada perkataan Yesus Kristus:
"Barang siapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain,
ia hidup dalam perzinaan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri
menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zina"
(Mrk 10:11-12). Karena itu, Gereja memegang teguh bahwa ia tidak dapat
mengakui sah ikatan yang baru, kalau Perkawinan pertama itu sah. Kalau
mereka yang bercerai itu kawin lagi secara sipil, mereka berada dalam
satu situasi yang secara obyektif bertentangan dengan hukum Allah.
Karena itu, mereka tidak boleh menerima komuni selama situasi ini masih
berlanjut. Dengan alasan yang sama mereka juga tidak boleh melaksanakan
tugas-tugas tertentu dalam Gereja. Pemulihan melalui Sakramen Pengakuan
hanya dapat diberikan kepada mereka yang menyesal, bahwa mereka telah
mencemari tanda perjanjian dan kesetiaan kepada Kristus, dan mewajibkan
diri supaya hidup dalam pantang yang benar." (Katekismus Gereja Katolik,
1650)
Antifon Pembuka (Mzm 27:7-8a)
Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang
kusampaikan, kasihanilah aku, dan jawablah aku! Wajah-mu kucari seturut
sabda-Mu, 'Carilah wajah-Ku!'
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kebahagiaan, tuntunlah kami ke alam hening untuk
menemui Engkau dan curahilah kami Roh Yesus yang akan memperkenalkan
kami dengan Dikau, sumber kehidupan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:9a.11-16)
"Elia berdiri di atas gunung, di hadapan Tuhan."
Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka
bersabdalah Tuhan kepadanya, "Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas
gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat
membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan.
Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah
gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah
api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi
angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi
wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka
terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini,
Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta
alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang.
Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut
nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke
jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana,
engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu
Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat
dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref.Aku rindu melihat wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 27:7-8.9abc.13-14; Ul: lih. 1a)
1. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan
jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!
2. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari
padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah
pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri
orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:27-32)
"Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda,
'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang
seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam
hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan
buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada
badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu
menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu
satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk
neraka. Tetapi disabdakan juga, 'Barangsiapa menceraikan isterinya harus
memberi surat cerai kepadanya.' Tetapi Aku berkata kepadamu,
'Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat
isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan,
dia pun berbuat zinah.'" Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Setiap kali ada bahaya atau ancaman atau semacam permusuhan, biasanya ada dua pilihan yang ada - kita melawan atau melarikan diri.
Dengan kata lain, apakah kita berdiri tegak dan menghadapi apa yang akan datang pada kita, atau kita berbalik dan lari dan mungkin bertarung di lain hari.
Adapun nabi Elia dalam bacaan pertama, ketika dia mencapai Horeb, gunung Tuhan, dia pergi ke gua dan bermalam di dalamnya.
Tapi sebenarnya itu lebih seperti bersembunyi di gua karena dia melarikan diri dari musuh-musuhnya yang mengejarnya seumur hidupnya.
Bersembunyi di sebuah gua di gunung Tuhan memang tempat yang paling aman, tapi Tuhan tidak ingin kita terus berlari dan bersembunyi selamanya.
Karena pada akhirnya, Tuhan mengirimnya kembali ke tempat asalnya dan Tuhan bahkan memiliki misi baginya untuk melanjutkan peran kenabiannya dalam mengurapi raja.
Jadi, mulai dari melarikan diri hingga melakukan pertarungan lagi dan menghadapi bahaya musuh-musuhnya.
Dalam Injil, seperti yang Yesus ajarkan tentang memotong apa pun yang menyebabkan kita berdosa, itu juga bisa berarti bahwa kita tidak dapat lari dari pencobaan kita.
Kita harus menghadapi dan melawan godaan kita dan itu mungkin berarti kehilangan mata atau tangan (dalam arti kiasan)
Tetapi Tuhan akan memberi kita kekuatan untuk melawan dan membuat iblis pergi menjauh. Tetap saja jangan sampai kita terlalu bangga atau percaya diri.
Bahkan jika kita memenangkan pertarungan, mari kita ingat untuk kembali ke gua gunung Tuhan itu. Kita perlu bersembunyi dan beristirahat di dalam Tuhan sebelum kita dapat melanjutkan pertempuran lagi.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mzm 27:8b.9abc)
Wajah-Mu kucari, ya Tuhan.
Janganlah menyembunyikan wajah-Mu daripadaku, janganlah menolak hamba-Mu
ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
Kamis, 09 Juni 2022
Hari Biasa Pekan X
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Mzm 85:13)
Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakudus, utuslah kiranya Sabda-Mu dan siramilah bumi dengan
hujan keselamatan. Baruilah kami selalu seturut citra Yesus, Adam Baru.
Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Amin
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:41-46)
"Elia berdoa, dan langit menurunkan hujan."
Sesudah peristiwa di Gunung Karmel, Elia berkata kepada Raja Ahab,
“Pergilah, makan dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah
kedengaran.” Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke
puncak Gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah dengan mukanya di
antara kedua lutut. Sesudah itu ia berkata kepada hambanya, “Naiklah ke
atas, pandanglah ke arah laut!” Hamba itu naik ke atas, ia melihat ke
arah laut dan berkata, “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia, “Pergilah sekali
lagi!” Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah
hamba itu, “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.”
Lalu kata Elia, “Pergilah dan katakan kepada Raja Ahab: Pasang keretamu
dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” Maka dalam
sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan
yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi kuasa Tuhan
berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab
sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 846 (MTA Lama hal 118)
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
atau Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 65:10abcd.10e-11.12-13)
1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau
membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau
menyediakan gandum bagi mereka.
2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya,
dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan derus hujan Engkau
menggemburkannya dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.
3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan
lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit berikat
pinggangkan sorak-sorai. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan; yaitu
supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian.
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:20-26)
"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak
lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang
Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah
mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh;
siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata
kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan
siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang
menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di
atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati
saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah
itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu
selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan
menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada
pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum
engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dikisahkan dalam bacaan pertama hari ini, tanah Israel mengalami kekeringan selama tiga setengah tahun dan ada juga kelaparan yang diakibatkannya. Tetapi raja Ahab sama sekali tidak terganggu oleh hal itu. Dalam pikirannya, kekeringan akan berakhir, hujan akan datang, dan kelaparan akan teratasi.
Jadi kita mungkin mengerti mengapa nabi Elia berkata kepada Ahab, "Kembalilah, makan dan minum". Itu lebih seperti komentar mencemooh tentang ketidakpeduliannya tentang penderitaan rakyatnya dan kepeduliannya yang egois.
Raja Ahab adalah sosok yang keras hati dan dia menjadi kasar karena terus-menerus menolak Tuhan. Dia telah melihat api dari surga yang memakan korban Elia, dia telah melihat 450 nabi berhala Baal dibunuh oleh Elia, rakyatnya menderita kekeringan dan kelaparan. Tapi dia masih tidak repot-repot untuk meminta bantuan Tuhan. Sebaliknya Elia yang berdoa.
Kita mungkin tidak memiliki kekerasan dan kekasaran hati seperti raja Ahab, tetapi Yesus memperingatkan kita bahwa jika kebajikan kita tidak lebih dalam dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dalam Injil, maka kita mungkin tahu apa artinya menjadi murid yang sebenarnya.
Dan jika kebajikan kita tidak lebih dalam dari mereka yang bukan Kristen, maka itu juga dapat berarti bahwa ajaran Yesus tidak melunakkan hati kita, dan jiwa kita seperti tanah yang kering dan lelah dari kekeringan dan kelaparan. Yesus ingin mencurahkan berkat-Nya kepada kita dan melembutkan hati kita dengan kasih-Nya sehingga hati kita akan menghasilkan buah pengampunan dan rekonsiliasi.
Di dalam pembaptisan kita pun telah melewati air Sungai Yordan, dan
kepada kita Tuhan menjanjikan berkat yang lebih besar dan lebih tinggi.
(Origenes)
Antifon Pembuka (Mzm 16:11)
Engkau memberitahukan kepadaku jalan-jalan kehidupan. Di hadapan-Mu
terdapat sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat abadi.
Doa Pagi
Allah Yang Mahaesa, hukum dan nubuat para nabi telah terlaksana dalam
diri Yesus, Tuhan kami. Semoga hidup kami dijiwai oleh cinta kasih, yang
pernah memenuhi gembala dan pemimpin kami menuju keabadian. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:20-39)
"Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat."
Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan
mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh
rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan
bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal,
ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu
Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal
sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima
puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor
lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya,
menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api.
Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu
api dan juga tidak akan menaruh api. Kemudian biarlah kamu memanggil
nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang
menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya:
"Baiklah demikian!" Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu:
"Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak.
Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh
api." Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya
dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal,
jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab.
Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat
mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya:
"Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung,
mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan
belum terjaga." Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh
dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga
darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka
kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada
suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Kata Elia
kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah
seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang
telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut
jumlah suku keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman
TUHAN: "Engkau akan bernama Israel ." -- Ia mendirikan batu-batu itu
menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah
itu yang dapat memuat dua sukat benih. Ia menyusun kayu api, memotong
lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah
itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke
atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya:
"Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk
kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!"
Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir
sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air. Kemudian
pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan
berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini
biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel
dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan
segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa
ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang
membuat hati mereka tobat kembali." Lalu turunlah api TUHAN menyambar
habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang
dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian
itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah
Allah!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu, aku berlindung
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.4.5.8.11)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.”
2. Bertambahlah kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku
tidak akan ikut mempersembahkan kurban curahan mereka, juga tidak akan
menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.
3. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang
kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:4c.5a)
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:17-19)
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa
yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling
kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki
tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki
tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga." Verbum Domini (Demikianlah Sabda Tuhan) U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus) Renungan Setiap agama memiliki bentuk ibadah, dan pengorbanan adalah bagian yang sangat integral dari ibadah. Para penyembah akan membuat persembahan korban kepada dewa dan berdoa untuk perlindungan dan bantuan. Oleh karena itu persembahan kurban selalu dilakukan kepada dewa dalam bentuk pemujaan.
Dalam bacaan pertama, kita mendengar dua bentuk pemujaan serupa yang dipersembahkan di Gunung Karmel. Satu dipersembahkan oleh 450 nabi Baal, dan yang lainnya oleh nabi Elia. Dan Tuhan Israel menunjukkan siapa Tuhan yang benar seperti api dari surga menghabiskan korban yang dipersembahkan oleh nabi Elia.
Sesungguhnya Tuhan adalah Allah kita dan kita adalah umat-Nya. Tuhan juga memberi kita hukum dan mendirikan suatu bentuk ibadah yang disebut Ekaristi. Namun keunikan Ekaristi adalah bahwa Tuhan sendirilah yang menyediakan pengorbanan dan Dia bahkan memberi kita Putra tunggal-Nya untuk keselamatan kita.
Faktanya, melalui Ekaristi, Tuhan telah mengikat diri-Nya dalam komitmen kepada kita dan Dia juga telah memenuhi komitmen itu melalui pengorbanan di kayu salib. Tuhan tidak membutuhkan kita untuk mengorbankan apa-apa lagi. Dia hanya ingin kita mempersembahkan hati kita kepada-Nya, dengan bebas dan penuh kasih.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini Doa Malam
Allah Yang Maharahim, terima kasih karena Engkau selalu menjaga kami.
Semoga kami selalu berpaut kepada-Mu dan mengalami kerahiman-Mu yang
membebaskan dan menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati