Jumat, 01 Mei 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah (Jumat Pertama Dalam Bulan)
Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada
umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir
dalam sabda itu. Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur
yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan
penuh hormat. Memang, Sabda Allah ditujukan kepada semua orang dari
segala zaman dan dapat mereka pahami. Namun sabda itu akan dipahami
secara lebih penuh dan lebih berhasil guna bila dijabarkan secara
konkret. Ini dilakukan dalam homili, yang merupakan bagian dari perayaan
liturgis. (Pedoman Umum Misale Romawi, 29)
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku,
bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan
imam bagi Allah Bapa, alleluya.
You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue
and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our
God, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa, warta gembira-Mu Kautujukan kepada semua
orang, dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat
kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami, agar kami
layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam kerajaan-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah
ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang
termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar
keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan
pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman
mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan
setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang
dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta
kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi
segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari
kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia
menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke
Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa
janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah
kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang
ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau
telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku,
"Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu
menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan
meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti
tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah
pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan
takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami
tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke
sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak
seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Salah satu aklamasi umat setelah Injil dibacakan dalam perayaan
Ekaristi berbunyi: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Dengan ungkapan itu, umat beriman menyatakan bahwa seluruh sabda Tuhan
yang baru saja didengarkan adalah jalan, kebenaran dan hidup. Sabda
Tuhan itu bukan hanya menjadi jalan, kebenaran dan hidup, tetapi adalah
jalan, kebenaran dan hidup itu sendiri. Mengapa demikian?
Injil hari ini menjelaskan makna aklamasi sesudah Injil tadi. Tuhan Yesus bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yesus Kristus sendiri adalah jalan, kebenaran dan hidup itu. Di satu
pihak pewartaan Injil mewartakan diri Yesus, hidup-Nya, sabda-Nya, dan
perbuatan-Nya. Di lain pihak, pewartaan Injil juga mau menyatakan bahwa
Injil itu sendiri adalah Tuhan Yesus Kristus. Artinya, asaat Injil
diwartakan, saat itu pula Tuhan Yesus sedang hadir dan bersabda kepada
umat-Nya. Dengan demikian, ungkapan pada aklamasi sesudah Injil terutama
hendak menunjukkan kehadiran Tuhan Yesus sendiri yang bagi kita adalah
jalan, kebenaran dan hidup.
Marilah kita renungkan sikap kita saat mendengarkan pembacaan Injil
dalam perayaan Ekaristi. Sikap yang tepat dan diharapkan adalah membuka
mata dan telinga hati untuk mendengarkannya dengan penuh keyakinan iman
bahwa kini di mimbar Tuhan Yesus sedang hadir dan berbicara kepada
umat-Nya, kepadaku. (EM/Inspirasi Batin 2015)
Antifon Komuni (Rm 4:25)
Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.
Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.
Taat [ob-audire] dalam
iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang
didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah
kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci
menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas
cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)