| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Surat Gembala Menyambut Tahun Ekaristi 2012 Keuskupan Agung Jakarta

SURAT GEMBALA MENYAMBUT TAHUN EKARISTI 2012
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA


Para Ibu dan Bapak, Para Suster, Bruder, Frater, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus,

1. Pada hari Minggu yang lalu, kita merayakan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Perayaan itu menutup satu lingkaran tahun liturgi. Dengan merayakan pesta liturgi itu kita mengungkapkan kepastian iman kita bahwa Allah yang telah memulai karya-Nya, akan menyempurnakan juga pada waktunya. Keyakinan iman inilah yang oleh Rasul Paulus dinyatakan dengan kata-kata ini, “Kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua” (1 Kor 15:28).

2. Hari ini kita memulai satu lingkaran liturgi yang baru dengan Minggu Adven I, yang pada tahun berikutnya juga akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Masa Adven dalam arti sempit mengundang kita untuk menyiapkan keadatangan Yesus yang akan kita rayakan pada Hari Natal. Dalam arti luas, Adven juga mengajak kita untuk memperkokoh harapan kita bahwa pada waktunya Tuhan akan datang menyempurnakan karya penyelamatan yang telah dimulai-Nya. Selama masa penantian dan pengharapan itu,menurut kata-kata Rasul Paulus yang kita dengarkan pada hari ini, “Allah juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus” (1 Kor 1:8). Begitulah dinamika iman dan harapan kita yang kita ungkapkan dalam lingkaran-lingkaran tahun liturgi. Dengan menempatkan diri kita ke dalam dinamika liturgi itu, karya penyelamatan Allah akan semakin kita alami: iman kita menjadi semakin dalam, harapan kita semakin kokoh dan kasih kita semakin menyala.

3. Sabda Tuhan yang diwartakan pada hari ini mengajak kita untuk selalu berjaga-jaga (Mrk.13:33.34.35.37) menantikan kedatangan Tuhan itu. Pertanyaannya adalah, dengan cara apa kita berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan? Jawabannya ada bermacam-macam. Salah satu jawaban diberikan dengan membiarkan diri kita – baik secara pribadi, keluarga, komunitas, paroki maupun keuskupan – dibentuk oleh Tuhan, karena kita semua adalah buatan tangan Tuhan (bdk. Yes 63:8). Dalam rangka membiarkan diri kita bersama-sama dibentuk oleh Tuhan itulah Keuskupan Agung Jakarta menetapkan Arah Dasar Pastoral dan setiap tahun menawarkan tema-tema pendalaman iman. Kalau bahan-bahan itu kita renungkan dan kita batinkan, kita boleh beharap hidup pribadi kita, keluarga, komunitas, paroki dan hidup kita bersama sebagai warga Keuskupan Agung Jakarta akan terus menerus diperbarui dan dibentuk menjadi semakin serupa dengan yesus Kristus, semakin sehati sepikir dan seperasaan dengan-Nya (bdk. Flp 2:5).

4. Dalam rangka berusaha membiarkan diri kita dibentuk oleh Allah inilah, Keuskupan Agung Jakarta menetapkan Tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dengan tema “Dipersatukan, Diteguhkan, Diutus”. Tema ini dipilih dengan berbagai pertimbangan. Antara lain kita ingin menempatkan diri kita dalam arus rohani Gereja se-dunia, yang pada tanggal 10-17 Juni 2012 yang akan datang mengadakan Kongres Ekaristi ke-50 di Dublin. Adapun tema yang diangkat adalah: “Ekaristi: Bersatu dengan Kristus, Bersatu di antara kita”. Selanjutnya tema Tahun Ekaristi Keuskupan Agung Jakarta ini melanjutkan tema yang sudah kita dalami selama tahun 2011 yaitu “Mari Berbagi”. Dengan demikian kita berharap agar kerelaan kita berbagi tidak hanya didorong oleh motivasi kemanusiaan, melainkan kita landaskan pada iman yang kokoh. Dengan menerima roti Ekaristi yang diambil, diberkati, dipecah-pecah dan dibagi-bagikan, kita berharap juga dapat menjadi roti Ekaristi: seperti halnya roti Ekaristi, kita adalah pribadi-pribadi yang dipilih dan diberkati Tuhan, agar siap dipecah-pecah dan dibagi-bagikan bagi dunia.

5. Kekayaan Ekaristi dengan mudah dapat kita timba dari salah satu pernyataan Gereja sebagai beikut: :”…. Setiap orang yang mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi, seharusnya selalu ingin berbuat baik dengan penuhsemangat, menyenangkan hati Allah dan hidup pantas saambil membaktikan diri kepada Gereja, melaksanakan apayang diajarkan kepadanya, dan bertumbuh dalam kesalehan.Ia pun akan siap menjaadi sakti Kristus dalam dalam segala hal, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup manusia, agar dunia diresapi dengan semangat Kristus. Sebab tidak ada satu umat Kristiani pun dapat dibentuk dan dibangun, kecuali kalau berakar dan berporos pada perayaan Ekaristi Mahakudus”(Eucharisticum Mysterium, no. 13).

6. Melalui surat ini saya ingin mengajak seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta untuk seara khusus memperdalam pengetahun dan penghayatan mengenai Ekaristi selama tahun 2012 yang akan datang. Sejarah panjang liturgi Ekaristi, kedalaman makannya dan kekayaan lambang-lambang tidak bisa kita tangkap dengan baik selain dengan memperlajarinya.. Dalam perayaan Ekaristi kita mengenangkan kembali wafat dan kebangkitan Kristus dan mensyukuri karya penyelamatan Allah bagi kita. Kita mendengarkan Sabda Tuhan yang menuntun langkah-langkah kita pula dan menerima roti kehidupan yang menjadi kekuatan dalam peziarahan iman kita. Janji Tuhan untuk selalu menyertai umat-Nya sampai akhir zaman tidak dapat kita alami kecuali dengan mengasah kepekaan batin kita akan kehadiran-Nya dalam Elaristi. Semoga pertemuan-pertemuan yang sudah selalu kita adakan pada masa Adven, Prapaska, bulan Liturgi, bulan Kitab Suci dan pada kesempatan-kesempatan lain dapat digunakan sebaik-baiknya untuk pendalaman Ekaristi itu. Sementara itu bahan-bahan yang diperlukan sudah dan akan disediakan oleh saudari-saudara kita yang dengan sepenuh hati menyiapkannya.

7. Akhirnya, bersama para imam yang diutus melayani umat di Keuskupan Agung Jakarta ini saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terimakasih kepada pra Ibu// Bapak/Suster/Bruder/Frater/Kaum Muda, Remaja dan Anak-anak yang dengan satu dan cara ikut serta dalam karya kegembalaan kami. Keterlibatan Anda sekalian dalam pelayanan Gereja “ke dalam”, membuat Gereja menjadi semakin bermakna bagai umat sendiri. Sementara keterlibatan Anda sekalian dalam pelayanan Gereja “keluar”, membuat Gereja semakin berarti ditengah-tengah masyarakat luas. Semoga Ekaristi yang setiap kali kita rayakan semakin mempersatukan kita dalam perutusan yang mulia.

Salam dan Berkat Tuhan untuk seluruh keluarga dan komunitas Anda.

+ Ignatius Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta

Minggu, 27 November 2011 Hari Minggu Adven I/ Tahun B

Minggu, 27 November 2011
Hari Minggu Adven I/ Tahun B

Pada kedatangan-Nya yang pertama Ia dibedung dalam kain lampin di palungan. Pada kedatangan-Nya yang kedua Ia diliputi cahaya bagaikan busana --- St. Sirilus dari Yerusalem



Antifon Pembuka (Mzm 24:1-3)

Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, Engkau nampaknya begitu jauh dari kami, hingga kami kurang kami perhatikan dan hampir-hampir kami lupakan kedatangan-Mu kembali. Berkenanlah kini mempecepat kedatangan-Mu di tengah-tengah kami, dan buatlah kami mendambakan penyelamatan-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (63:16b-17;64:1.3b-8)

"Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun."

Ya Tuhan, Engkau sendirilah Bapa kami. Sejak dahulu kala nama-Mu ialah "Penebus kami". Ya Tuhan, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu? Mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga kami tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, dan oleh karena suku-suku milik pusaka-Mu. Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu. Karena sejak dahulu kala orang tidak pernah mendengar, dan juga tidak ada telinga yang mendengarl tidak ada mata yang melihat Allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan Dia. Hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan kebenaran, dan yang mengindahkan jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka sebab kami berdosa. Terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. Demikianlah kami semua seperti orang najis, dan segala kesalehan kami seperti kain kotor. Kami semua menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu, sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami. Engkau menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Tetapi sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami! Kami ini tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami semua adalah buatan tangan-Mu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865

Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 80:2ac+3b.15-16.18-19; Ul: 4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus
(1Kor 1:3-9)

"Kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus."

Saudara-saudara, kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku, Paulus, senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu, atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Kristus kamu telah menjadi kaya dalam segala hal, yaitu dalam segala macam perkataan dan pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang telah diteguhkan di antara kamu, sehingga kamu tidak kekurangan suatu karunia pun sementara kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus. Dia juga akan meneguhkan kamu sampai kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab setialah Allah yang telah memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 85:8; 2/4)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (13:33-37)

"Berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah pulang!"

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamana waktunya tiba. Ibaratnya seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing sesuai dengan tugasnya, dan memerintahkan supaya penunggu pintu berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang: Menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta. Hal ini Kukatakan supaya kalau ia tiba-tiba datang, jangan sampai kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu Kukatakan kepada semua orang: Berjaga-jagalah!"

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Mzm 84:13)

Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.

Renungan


Rekan-rekan yang baik!
Masa Adven adalah kesempatan menantikan serta memahami perayaan tahunan kelahiran sang Penyelamat pada hari Natal. Dia yang lahir dalam kesederhanaan di Betlehem itu sama dengan dia yang akan datang pada akhir zaman dengan segala kemuliaannya nanti.

Bacaan Injil Adven I tahun B (Mrk 13:33-37) mengajak orang untuk waspada agar tidak kehilangan arah ke masa depan itu. Nanti dalam Injil Minggu Adven II dan III, perhatian pada "akhir zaman" erat dihubungkan dengan warta Yohanes Pembaptis mengenai baptisan sebagai ungkapan tobat. Ia juga bersaksi mengenai baptisan dalam Roh yang dibawakan Yesus. Penekanan pada kesaksian akan karya ilahi ini juga ada dalam Injil Minggu Adven IV yang menampilkan orang-orang yang terdekat dengan Yesus, yakni Maria dan Yusuf. Mereka inilah orang-orang yang dengan segala kesederhanaan dan ketulusan membiarkan Roh bekerja dalam diri mereka. Dan kita semua, kini dan di sini, dapat ikut menikmati buah keberanian mereka.

TAJAM-TAJAM MENGAMATI

Mrk 13:33-37 sebetulnya memuat dua perumpamaan mengenai kewaspadaan yang diringkas dan disatukan oleh Markus. Yang pertama terdapat dalam ay. 34, "Keadaannya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penjaga pintu supaya berjaga-jaga." Pokok perhatian perumpamaan ini terletak pada kesetiaan. Perumpamaan yang kedua tersirat dalam ay. 35: "Maka berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu kapan tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta." Di sini yang ditonjolkan ialah sikap waspada.

Para pembaca Markus pada zaman dulu mengerti bahwa tuan rumah yang pulang pada malam hari (ay. 35) tidak sama dengan orang yang tadi diceritakan pergi jauh dan mempercayakan miliknya kepada para hambanya (ay. 34). Bukan kebiasaan orang yang merantau untuk kembali pada saat yang tak terduga-duga pada malam hari. Tuan rumah yang disebut dalam ay. 35 itu hanya pergi ke sebuah perjamuan nikah - seperti diberitakan dalam Luk 12:36 - dan akan pulang malam itu juga walau tidak diketahui jam berapa persisnya. Bahwasanya ada dua perumpamaan juga terlihat dari pengolahan terpisah baik di dalam Injil Matius maupun Lukas.

Matius menggarap kembali perumpamaan yang pertama dalam perumpamaan tentang talenta dalam Mat 25:14 dst. Perumpamaan tentang mina dalam Luk 19:27-37 juga ke sana arahnya walaupun tidak sejelas Matius. Di lain pihak perumpamaan yang kedua dalam Injil Markus tadi lebih terolah dalam Luk 12:36-38. Lukas menaruhnya di dalam rangkaian pengajaran khusus kepada para murid. Mat 24:43b sebenarnya hanya berupa saduran ringkas perumpamaan yang kedua dengan mengalihkan peran hamba-hamba yang mesti berjaga-jaga dengan sikap seorang tuan rumah yang menjaga rumahnya terhadap pencuri yang tak diketahui kapan datangnya.

Seperti dalam perumpamaan pertama, yakni Mrk 13:34, perumpamaan talenta dalam versi Matius mulai pada Mat 25:14 yang menyebutkan bahwa orang yang meninggalkan rumahnya mempercayakan miliknya kepada para hambanya. Markus berhenti di sini dan sisanya dikembangkan oleh pendengarnya, juga kita sekarang boleh mengembangkannya. Maka seperti ditemukan dalam Matius, masing-masing hamba disebutkan mendapat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan kata lain, tanggung jawabnya sebanding dengan besarnya tugas tiap orang. Tiap orang diharapkan sebaik-baiknya menjalankan pekerjaan yang dipercayakan pemilik. Memang satu ketika ia akan kembali dan memeriksa jalannya urusan yang dipercayakannya tadi. Akan jelas siapa dari para hamba itu yang sungguh dapat dipercaya dan siapa yang sebenarnya tidak patut diserahi urusan.

MEMBANGUN MASA DEPAN


Kesetiaan digambarkan bukan dengan perasaan atau niatan saja, melainkan dengan usaha dan perbuatan nyata. Mereka yang sungguh setia ialah yang berhasil mengembalikan dua kali lipat, maksudnya, berhasil mengembangkan sama dengan besarnya kepercayaan yang telah diberikan tuannya. Mereka akan dijadikan orang merdeka - bukan lagi hamba - dan tetap boleh tinggal di rumah itu. Itulah cara Matius mengembangkan perumpamaan yang dirumuskan Markus dengan amat singkat dalam Mrk 13:34.

Apa warta Mrk 13:34? Seperti dalam Matius, ada imbauan agar waspada, selalu siap sedia, serta berani mengembangkan urusan yang dipercayakan. Tidak dibenarkan sikap merendah dan tak berani berinisiatif karena takut seperti hamba yang mendapat satu talenta yang malah menyembunyikannya. Ia tidak dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Tenggang waktu menunggu pulangnya sang majikan menjadi kesempatan emas membangun masa depan tapi bisa juga mengarah ke lenyapnya masa depan itu. Membangun masa depan dengan sikap percaya ialah cara menerima kebaikan ilahi yang paling bertanggungjawab. Itulah rahmat dalam kehidupan nyata.

KESEMPATAN EMAS


Mari kita lihat bagaimana Lukas menggarap perumpamaan yang kedua. Diceritakannya tentang seorang tuan rumah yang bepergian ke jamuan nikah pada malam hari dan akan pulang malam itu juga. Harapannya, bila pulang ia akan mendapati hamba-hambanya masih bangun. Hamba-hamba yang didapati berjaga ketika tuannya pulang disebut "berbahagia" dalam Luk 12:37. Tuan itu akan meminta mereka duduk dan ia sendiri akan melayani mereka. Ia akan menghidangkan oleh-oleh dan "berkah" yang dibawanya pulang dari pesta tadi. Jelas tuan tadi memikirkan hamba-hambanya. Bagi orang zaman itu, dan boleh juga zaman kita sekarang, keramahan dan sikap tuan rumah tadi mengherankan. Mana ada majikan yang melayani! Memang tak jarang kita pulang larut malam membawa sesuatu bagi mereka yang bekerja kepada kita, tetapi melayani mereka makan...? Pembaca ayat Lukas itu akan bertanya-tanya demikian. Tetapi ini cara Lukas mengatakan bahwa sang tuan rumah kini tidak lagi menganggap mereka hamba. Perlakuannya mengundang mereka duduk dan menghidangkan makanan itu perlakuan kepada anggota keluarga sendiri. Jadi dalam perumpamaan itu hendak dikatakan bahwa mereka yang didapati berjaga-jaga dan membukakan pintu bagi tuan rumah itu kini menjadi anggota keluarga!

Dalam tafsiran Lukas di atas, nasihat berjaga-jaga agar tidak ketiduran dalam Mrk 13:35 ditampilkan sebagai warta gembira. Ujung pangkalnya ialah kebaikan tuan rumah yang kini memperlakukan hamba-hamba sebagai anggota keluarga sendiri. Adakah yang lebih besar yang dapat diinginkan seorang hamba? Adakah hal lebih membuat orang menyesal bila kesempatan ini berlalu begitu saja karena ketiduran? Dan warta ini tidak hanya ditujukan kepada para murid, tetapi juga seperti disebut dalam ay. 37, diajarkan Yesus kepada semua orang.

PENGALAMAN BATIN EMPAT WAKTU

Ayat 35 saya simak berkali-kali tapi kok malah tak jelas: "...berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu kapan tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta." Mark yang biasanya hemat kata kok sekarang menyebut-nyebut empat waktu seperti itu. Maka saya tanya saja padanya, pumpung masih ada di dekat-dekat sini.

GUS: Mark, kau bicara mengenai malam hari, tengah malam, larut malam, dan pagi-pagi buta. Luc dan Matt tidak ikut menyebutnya. Gimana nih? Apa ini kayak empat waktu "ronda" malam hari?

MARK: Ehm! [Lalu memandang kembali ke masa silam.] Memang itu pendapatku sendiri. Gus, kau tahu kan, saat-saat akhir hidup Yesus diingat dalam empat waktu itu: (1) ...setelah hari malam, Mrk 14:17, ia mengadakan perjamuan terakhir .." lalu (2) menjelang tengah malam ia ditangkap di Getsemani dan langsung di sidangkan di Mahkamah Agama Mrk 14:53; setelah itu (3) sebelum ayam berkokok kedua kalinya, Mrk 14:72, Petrus, orang kepercayaannya, menyangkalnya untuk ketiga kalinya; dan akhirnya (4) - pagi-pagi benar - seperti dalam Mrk 15:1, ia dibawa ke hadapan Pilatus untuk diadili dan akhirnya dihukum mati di salib.

GUS: [Dalam hati, "Mark ngelamun nih!"] Maksudmu?

MARK: Ada di antara para pengikut Yesus dulu yang menantikan kedatangannya kembali seperti hamba-hamba menunggu tuannya pulang pesta sambil berharap nanti bisa mendapat berkah, seperti tafsirmu di atas yang mengikuti Luc tadi. [Menatap tajam-tajam lalu menghela nafas.] Tapi kerap itu hanya lamunan!

GUS: [Terhenyak, kok ia tahu yang saya pikirkan tadi.] Jadi sebaiknya melakukan "berjaga-jaga" itu dalam ujud ikut menjalani waktu demi waktu malam harinya Yesus dan menarik hikmat dari kisah itu?

MARK: Saat kedatangan itu hanya Bapa-lah yang tahu (Mrk 13:32). Tapi kita bisa mendapatkan kebijaksanaan memahami siapa dia yang bakal datang pada saat yang tak terduga-duga itu.

GUS: Dan kebijaksanaan itu diperoleh bila kita menyertainya pada saat-saat hidupnya paling sulit seperti ketika mesti berpisah dengan yang murid-muridnya, ditolak kaum tua-tua, disangkal orang terdekat, dihukum mati. Begitukah?

MARK: Itulah maksudnya berjaga-jaga empat waktu tadi.

Bincang-bincang ini semakin menjelaskan bagaimana masa Adven menjadi kesempatan berjaga-jaga agar dapat menyertai Yesus dalam empat waktu tadi. Semua ini terjadi padanya karena ia bersedia menjadi silih bagi seluruh umat manusia. Maka memperingati kelahirannya nanti juga berarti merayakan kedatangan penebus.

Ketika hendak saya pastikan hal itu dengan Mark, ia sudah pergi. Kini hanya tulisannyalah yang tertinggal di sini.

Salam hangat,
A. Gianto

Doa Vigili Bagi Semua Manusia yang Baru Lahir


PENTAHTAAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
(Saat Sakramen Mahakudus ditakhtakan di monstrans, semua berlutut – bila tempat memungkinkan –  dan melakukan sembah sujud dengan kedua tangan di dahi atau menunduk hormat, sambil kemudian menyanyikan Nyanyian Pembuka Adorasi Ekaristi)

Lagu iringan Penakhtaan

Kutahu Tuhanku (PS 563/MB 511)

Kutahu Tuhanku, Engkau milikku
Engkau pilihanku, bahagia hatiku
Pengasih, penyayang, Juru slamatku
Yesus, Kau kucinta, kini tekadku.
Kutahu Tuhanku, Engkau kawanku,
Engkau sahabatku, gembira hatiku,
Pengasih, penyayang, Juru slamatku
Yesus, Kau kucinta, kini tekadku.
Kutahu Tuhanku, Engkau Guruku,
Akulah murid-Mu, ‘kan patuh selalu
Pengasih, penyayang, Juru slamatku
Yesus, Kau kucinta, kini tekadku.
   

IBADAT SORE I (Vesper)

01.     Pembuka

P   Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U   Amin.
P   Ya, Allah, bersegeralah menolong aku
U   Tuhan, Perhatikanlah hambaMu.
      Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. Alleluya.
   
02.     Madah    
Creator Alme Siderum/
Pencipta Bintang Semesta PS 439/KJ 086/Creator of the Star of Night
 
1. Pencipta bintang semesta, terang abadi umat-Mu, ya Yesus Kristus, Penebus, sembah dan puji t'rimalah,
2. Kar'na sengsara dunia telah tergugah hati-Mu; supaya dunia sembuh, Kaujadi obat baginya.
3. Kau lahir bagi dunia menjadi kurban yang kudus: di kayu salib Kau tebus segala dosa dan cela.
4. Atas kumandang nama-Mu penghuni surga bersujud, pun alam maut bertelut dengan mengaku kuasa-Mu.
       5. Di hari kedatangan-Mu, ya hakim mahamulia, jemaat-Mu lindungilah terhadap niat seteru.
       6. Syukur, pujian dan sembah pada-Mu diberi terus ya Bapa, Putra dan Roh Kudus, sekarang dan selamanya! 
   
ATAU
 do = F 
3       1   3      5     5       6    4  5
Pencip-  ta    bintang    muli  a
      Ha-  ti-  Mu  sungguh  berduka
      Pa-  da  ke-   pe- nuh-  an masa
      Di- pu-  ji    dan   di-    pu-jilah

5      6      4     5     4    3    2 3
Ca-  ha-   ya  ka-  mi  se- mua
      Kar-na    u -  mat-Mu berdosa
      Eng-kau  ja-  di    ma-nu- si-a
      Ba-  pa  dan  Pu-  te-  ra  Allah

5       4       2   3       4     3   2 1
      Kristus    Pe- ne-   bus   i-  lahi
      Syukur-  lah  Eng-kau   berkenan
      La hir  da-  ri      bun-da  murni
      Bersa-     ma Roh  ma- ha- mulya

1     3   4    5     4      3    2   3
Kabulkanlah    do-   a    kami
      Melimpahkan   pengampunan
      Sa- ha-ja  dan   ren- dah ha-ti
      Se- la- lu  se-    nan- ti-  a-  sa


03. Pendarasan Mazmur  
      Antifon Mazmur: Ya Tuhan, semoga doaku membubung ke hadapan-Mu bagaikan dupa.

Mazmur 140 (141):1-9                              Doa dalam bahaya
i      i . . ...................................................................i
Ya Tuhan, aku berseru kepadaMu, datanglah segera
    ....... 2   i
    kepadaku,*
      i          i.....................................................i 
    dengarkanlah suaraku, sebab aku berseru
     i   7   5    6 ||
    kepa­da-Mu.
Semoga doaku membubung ke hadapanMu
     bagaikan dupa,*
    semoga tangan yang kutadahkan Kauterima
    bagaikan kurban petang.
Awasilah mulutku, ya Tuhan,*
    dan jagalah pintu bibirku.
Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,*
    jangan sampai aku berbuat jahat bersama
    orang berdosa.
Selamanya takkan aku makan semeja dengan
     orang jahat, *
    tak pernah aku menikmati kelezatan mereka.
Biarlah Allah yang adil memukul aku, *
    biarlah yang maharahim menyiksa aku.
Selamanya takkan minyak wangi melumasi
    rambutku untuk berpesta pora;*
    tak mungkin! Sebab selamanya doaku menentang kejahatan mereka.
Biarlah pemimpin mereka jatuh ke cengkeraman
    Allah yang hidup,*
   
    biarlah mereka merasakan betapa manislah keputusanNya!
Seperti orang dicacah belah dalam neraka,*
    demikianpun aku hancur lebur di moncong maut.
Tetapi kepadaMulah mataku tertuju, ya Allah,
    Tuhanku, *
    kepadaMulah aku mengungsi, lindungilah hidupku.
Lindungilah aku terhadap jerat yang mereka
    pasang,*
    dan terhadap perangkap orang berdosa.
Kemuliaan kepada Bapa *
    dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
    dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon Mazmur (diserukan bersama-sama):
Ya Tuhan, semoga doaku membubung kehadapan-Mu bagaikan dupa.


Ant.Kidung Filipi: Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya.
Flp 2:5-11
Meskipun berwujud Allah†
    Kristus Yesus tidak mau berpegang tegiuh *
    pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri†
    dengan mengambil keadaan hamba*
    dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai manusia dan
    merendahkan diri †
    karena taat sampai mati,*
    sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia†
    dan menganugerahkan kepada-Nya*
    nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus†
    bertekuklututlah setiap lutut*
    di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui, †
    untuk kemuliaan Allah Bapa;*
    Tuhanlah Yesus Kristus.

Ant. Kidung Filipi (diserukan bersama-sama):
Tuhan Yesus telah menghampakan diri; sebab itu Allah meninggikan Dia selama-lamanya


04.     (Bacaan Singkat Kej 3:9-15)
      Pada waktu itu TUHAN Allah memanggil manu­sia dan berfirman kepadanya: "Di manakah eng­kau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, kare­na aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu? "Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautem­pat­kan di sisiku, dialah yang memberi dari buah po­hon itu kepadaku, maka kumakan."Kemudian berfir­manlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apa­kah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
      Demikianlah Sabda Tuhan


05.     Kidung Maria (PS 675/MB 540 )
      Ant. Kidung Maria:  Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.

Jiwaku muliakan Tuhan
hatikupun bergemar
Allah Juru slamatku
lihat kerendahanku
karena sesungguhnya
‘ku disebut yang bahagia
terpujilah kuasa-Nya
karya tangannya.

Puji Tuhan Mahamulia
Maha kuasa dan benar
kasih setia-Nya kekal
dan kuduslah nama-Nya
cinta serta kasih-Nya
sampai selama-lamanya
adil bagi yang taat
pada janji-Nya.

Ant. Kidung Maria:  Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.


06.          Doa Rosario (Kej 3:26-38)
      Pada waktu itu berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manu­sia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah mem­ber­kati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Peristiwa Gembira I:
Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel.
Pada waktu itu malaikat Gabriel berkata kepada Maria:
Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau; jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus”.  (Luk 1: 28b, 30b-31)
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah …

Peristiwa Gembira II
Maria mengunjungi Elizabet
Saat dikunjungi oleh Maria, Elisabet berseru dengan gembira: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk 1: 42-43)
Bapa Kami… Salam Maria… (10x). K
Kemuliaan…. Terpujilah ….

Peristiwa Gembira III
Yesus dilahirkan di Betlehem
Maria melahirkan seorang anak laki-laki… lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Luk 2: 7).
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah…..
Peristiwa Gembira IV:
Yesus dipersembahkan di bait Allah
Ketika bayi Yesus dibawa orangtua-Nya di bait suci Yerusalem, Simeon berkata kepada Maria: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkit­kan banyak orang Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri” (Luk 2: 34 – 35).
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah…..

Peristiwa Gembira V
Yesus diketemukan di bait Allah
Ketika Yesus yang berusia 12 tahun ditemukan di bait Allah Yerusalem, Yesus berkata kepada orangtua-Nya:
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada Mereka” (Luk 2: 49-50).
Bapa Kami…, Salam Maria… (10x),
Kemuliaan…., Terpujilah…..


07. Doa Adorasi Ekaristi

a.   Pengantar (memohon agar Bunda Maria membantu kita dengan doanya kepada Yesus Kristus, Putranya)

      Ya Bunda Maria, Bunda Penolong Abadi, bantulah kami putra dan putrimu agar kami mampu menghargai setiap bentuk kehi­dupan yang diciptakan oleh Allah Bapa mahabijak­sana. Bantulah kami dalam doa-doamu, agar kami semakin mampu membangun budaya kehidupan sebagaimana dilaksanakan oleh Yesus Kristus Putramu Tuhan kami.

b.   Doa Injil Kehidupan (Paus Yohanes Paulus II)

Ya Maria,
fajar terang dunia, Bunda Kehidupan 
kepadamu kami percayakan pokok kehidupan kami.  
Pandanglah dunia ini, o Ibu,
Lihatlah sejumlah besar bayi
yang terpaksa tidak boleh lahir

dari orang miskin yang hidupnya dibuat sulit,
dari laki-laki dan perempuan
yang menjadi korban kekerasan brutal,
dari orang tua dan orang sakit
yang dibunuh oleh ketidakpedulian,
atau yang keluar dari pergaulan yang tidak bertanggungjawab.
Berikanlah kepada semua yang percaya akan Putera-Mu,
rahmat dan kekuatan untuk dapat memberitakan
kabar gembira kehidupan dengan kejujuran dan kasih
pada orang-orang zaman ini. 
Mohonkanlah rahmat bagi mereka
untuk dapat menerima kabar gembira
sebagai anugerah yang senantiasa baru
yang dirayakan dengan sukacita
dan penuh syukur sepanjang hidupnya.
Mohonkanlah rahmat keberanian
untuk menjadi saksi budaya kehidupan yang teguh dan membangun budaya kebenaran dan cinta  bersama semua orang yang berkehendak baik
untuk memuji dan memuliakan Allah,
Sang Pencipta dan penyayang kehidupan. Amin.



c.   Tantum Ergo (PS 558/559)
     
Tantum Ergo Sacramentum,
Veneremur cernui
Et Antiquum documentum
Novo cedat ritui.
Praestet fides supplementum
Sensuum defectui

Genitori, Genitoque
Laus et iubilatio
Salus, honor, virtus quoque,
Sit et benedictio.
Procendenti ab utroque
Compar sit laudatio. Amen.

Atau : (PS 501)
Mari kita memadahkan misteri Tubuh mulia,
Darah yang berharga nian,
Darah Raja semesta,
lahir dari Sang Perawan
untuk menebus dunia
 

      Dia lahir bagi kita dari dara yang murni,
      Dia hidup di dunia
      menyebar benih Injil.
      Dia mengakhiri hayat
       dengan cara ajaib
       




i    i                                                                      i      6
P       Engkau telah memberi kami roti surgawi

           i       i                                                                              6 . /
U       Yang mengandung segala kesegaran

            i    i   7  6  i  i . / 
P       Marilah berdoa     (hening sejenak)
Tuhan Yesus Kristus, dalam Perayaan Ekaristi kami mengenangkan sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu. Semoga ibadat pujian Sakramen Mahakudus ini, semakin membuat kami semakin sadar dan menghargai kehidupan, mengembangkan dan mempergunakannya seturut kehendak-Mu, sehingga kami boleh mengalami keselamatan dan damai-Mu di bumi dan menikmati kebahagiaan abadi di surga. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami.
          7  . i . . //
U       Amin.

d.       Berkat Sakramen Mahakudus
·          Bila ada imam/diakon tertahbis, bisa diadakan pemberkatan umat dengan Sakramen Maha­ku­dus.
·          Bila tidak ada imam/diakon tertahbis, umat melakukan sujud menyembah dengan cara: berlutut, membungkuk dalam dan hening sejenak di hadapan Tuhan yang hadir dalam sakramen Mahakudus, kemudian membuat tanda salib untuk diri sendiri.

e.   Doa Terpujilah Allah
     
             3                   3 . ‘     
P          Terpujilah Allah
              3                        5       4    3    2 . /
U         Terpujilah namaNya yang kudus
              2                               2 . ‘
P          Terpujilah Yesus Kristus,
          2                                     4  3  2 1  . /
U         Sungguh Allah sungguh manusia
          1   3 4 5             6   5 . ‘  
P          Terpujilah nama Yesus
          5                                        6    5  4   3 . /
U         Terpujilah hati-Nya yang Mahakudus
          3                                3  . ‘
P          Terpujilah Yesus Kristus
           3                                            5    4 3  2  . /
U         Terpujilah darah-Nya yang Mahaindah
           2                  2  .        
P          Terpujilah Yesus
         2                           4   3   2  1   .  /
U         dalam Sakramen Mahakudus
        1  3  4 5             6    5   . ‘
P          Terpujilah Roh Kudus
               5    6  5   4 3  .  /
U         Penghibur kita
              3                                                                        3  . 
P          Terpujilah Bunda Allah yang tiada bandingnya
              3                                  5   4  3  2  .  /   
U         Perawan Maria yang amat suci
             2                                                                  2  . ‘
P          Terpujilah yang terkandung dengan suci
              2    4   3   2  1   .  /
U         dan tak bernoda
          1   3 4 5                  65   . ‘        
P          Terpujilah nama Maria    
         5  5  6      5     4   3  .  /   
U         perawan dan bunda
              3                                   3  .       
P          Terpujilah Bunda Maria
               3                                            5     4 32  .  /
U         yang diangkat ke surga dengan mulia
              2                              2  .   
P          Terpujilah Santo Yusuf
               2                               4  3   2  1  .  /
U         mempelainya yang amat suci
         1  3  4 5                                      6   5  4   3  . 
P          Terpujilah Allah dalam para malaikatNya
              3                 4   3    2   1 . //
U       dan semua orang kudus

f.   Nyanyian Penutup: PS 442
      O datanglah Imanuel, o datanglah, Imanuel,
      tebus umatMu Israel yang dalam berkeluh kesah menantikan Penolongnya.     Bersukalah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel.
     
      O Tuhan Allah, datanglah, Firman berkuasalah,
      Seperti waktu Kau beri di atas puncak Sinai.
      Bersukalah, hai Israel menyambut Sang Imanuael.

·        Dapat dilanjutkan dengan Adorasi Ekaristi pribadi
·        Bila tidak ada Adorasi Ekaristi pribadi, Sakramen Mahakudus dikembalikan di tabernakel


Sumber: KOMISI LITURGI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2010

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy