| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 03 Desember 2014 Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Rabu, 03 Desember 2014
Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
(Peringatan Wajib St. Fransiskus Xaverius)
   
“Asal ada orang yang melatihkan pokok-pokok agama Kristiani kepada mereka, aku yakin bahwa mereka akan menjadi orang Kristen yang baik sekali. (St. Fransiskus Xaverius)
    

Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)

Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.

atau (Mzm 18 (17): 50; 22 (21): 23)

Aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa. Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku.
 
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin.
 

Doa Pagi

Ya Allah, semoga dalam hidup menggereja kami digerakkan oleh Roh-Mu sendiri. Semoga teladan Santo Fransiskus Xaverius memampukan kami untuk hidup solider dan rela berkorban bagi sesama yang sangat membutuhkan, siapa pun mereka, yang tidak lain adalah pribadi yang secitra dengan-Mu yang Kaukasihi dengan kasih setia-Mu yang kekal abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

** Khusus di Indonesia dan di gereja/serikat/kongregasi dengan pelindung St. Fransiskus Xaverius pada misa ini ada MADAH KEMULIAAN. Bacaan berikut berlaku khusus di Indonesia (Pelindung Karya Misi), dan fakultatif di luar Indonesia, fakultatif artinya dapat digunakan di gereja/serikat/kongregasi yang berlindung pada St. Fransiskus Xaverius, fakultatif dengan menggantikan bacaan dari siklus Pekan I Adven **
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
    
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
    
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
 
Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
   
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
    
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
*** Bacaan dari Siklus Pekan I Adven, Pw. St. Fransiskus Xaverius ***
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
   
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
     
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
    
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
       
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
      
Injil hari ini menyiratkan suatu makna yang mendalam. Yesus menjanjikan bahwa apabila kita percaya akan nama-Nya dan memberi diri sepenuhnya kepada Yesus dalam rahmat baptisan, dan Yesus menjanjikan bahwa kita akan mampu “mengusir setan dalam nama-Nya”, akan mampu “berbicara bahasa – bahasa baru”, dapat “memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, tidak akan celaka” bahkan kita akan mampu “menyembuhkan orang yang sakit”. Tentu hal tersebut tidak dapat diartikan secara hurufiah saja. Mengikuti Yesus artinya akan berani menanggung resiko yang tidak mudah, itulah mengapa Yesus pernah mengatakan bahwa kita harus “memikul salib bersama Dia”.

Pada pekan pertama Adven ini, Gereja berpesan agar kita tetap setia kepada Yesus dengan berjaga-jaga ; sebab kita sendiri tidak pernah tahu kapan kedatangan kedua-Nya itu tiba. Sebelum kedatangan Yesus yang kedua pada akhir zaman, ada banyak rintangan yang tentu tidak mudah dan menguji kesetiaan kita kepada Yesus. Kita yang telah menerima baptisan artinya menerima harkat Ilahi dan diangkat menjadi anak – anak Allah dan dalam arti yang sesungguhnya kita bersatu dengan Kristus sendiri. Rahmat Allah yang bekerja melalui baptisan itu menuntut dari kita untuk bersaksi tentang Yesus dengan cara yang relevan dalam konteks zaman kita, dengan melakukan perbuatan kasih yang memberikan keselamatan bagi orang lain, sebab persatuan dengan Kristus itu tidak boleh dinikmati sendiri. Namun, bersaksi tentang Kristus memang memiliki kendala yang tidak mudah, ada banyak rintangan. Aral rintangan itu hanya dapat kita lalui apabila kita sepenuhnya mau mengolah diri dengan percaya dan memberi diri sehabis-habis-nya kepada Yesus, sehingga kita terlepas dari segala hal duniawi yang mengikat kita untuk bersaksi tentang Yesus.

Ketika Yesus mengatakan “mengusir setan dalam nama-Nya” itu artinya bahwa hanya di dalam nama Yesuslah ada kekuatan, dan hanya di dalam nama Yesus pula segala keinginan daging dapat dilepaskan apabila kita berserah diri dan percaya pada-Nya. “Berbicara bahasa baru” artinya bahwa berkat rahmat baptisan, kita tidak lagi menjadi manusia lama, tetapi menjadi manusia baru, dan secara otomatis bibir kita adalah alat yang digunakan untuk pewartaan kasih sehingga bahasa cinta yang diajarkan Yesus dapat dikenal oleh orang – orang yang belum mengenal-Nya. “Memegang ular, meminum racut maut namun tidak membuat kita celaka” maksudnya bahwa segala jaminan kekal hanya ada di dalam nama Yesus dan apabila kita percaya kepada Yesus sepenuhnya kita akan memperoleh hadiah kekal yaitu sukacita surga, ayat tersebut sekaligus memberikan kepada kita sebuah gambaran bagaimana sulitnya mewartakan kebenaran. “Menyembuhkan orang yang sakit” maksudnya bahwa karena baptisan yang menuntut kita untuk mewartakan kebenaran tentang Yesus, maka kita harus menyembuhkan mereka yang sakit secara spiritual, yaitu mereka yang belum mampu menerima Yesus di dalam-hatinya. Semoga di masa Adven ini kita semakin tekun dan setia untuk berjaga-jaga menantikan Kristus dengan doa dan karya.

Antifon Komuni (Mat 10:27)

Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.

What I say to you in the darkness speak in the light, says the Lord, what you hear whispered, proclaim on the housetops.
 
DEUS PROVIDEBIT

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy