Jumat, 19 Juni 2015
Hari Biasa Pekan XI
Pada malam kehidupan kita, kita akan diadili sesuai dengan cinta kita. (St. Yohanes dari Salib)
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)
Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan, maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu tersipu-sipu.
Doa Pagi
Allah Bapa mahakuasa dan kekal, ajarilah kami menghargai sabda yang
Kausampaikan kepada kami. Semoga sabda itu meresap benar dalam hati
kami, merasuk sampai ke tulang sungsum, serta membantu kami
membahagiakan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (11:18.21b-30)
"Di samping banyak hal, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu memelihara semua jemaat."
Saudara-saudara, karena banyak orang bermegah-megah secara duniawi, aku
pun mau bermegah. Jika orang lain berani membanggakan sesuatu, maka aku
pun – seperti orang bodoh kukatakan – berani juga. Mereka orang Ibrani,
aku juga! Mereka orang Israel, aku juga! Mereka keturunan Abraham, aku
juga! Mereka pelayan Kristus, aku berkata seperti orang gila: aku lebih
lagi! Aku lebih banyak berjerih payah; lebih sering di dalam penjara;
didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku
disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan; tiga
kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali
mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah
laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya
penyamun, bahaya dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota,
bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak
saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih payah dan bekerja berat;
kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan haus; kerap kali aku berpuasa,
kedinginan dan tanpa pakaian. Di samping banyak hal lain lagi yang
tidak disebutkan, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara
semua jemaat. Jika ada orang yang merasa lemah, tidakkah aku turut
merasa lemah? Jika ada orang yang tersandung, tidakkah hatiku hancur
oleh dukacita? Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas
kelemahanku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama
memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan
tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan
Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)
"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada."
Dalam kotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan
harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri akan
membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga.
Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya, dan pencuri tidak
membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ pula
hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah
seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika
terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Suatu ketika, seorang raja meninggal dunia. Yesus menyuruh malaikat
menunjukkan tempat tinggal baginya.Mula-mula mereka melewati rumah-rumah
megah dan mewah. Raja itu bertanya, ”Rumah-rumah ini milik siapa? ”Ini adalah rumah para pelayanmu,” jawab
malaikat itu. Sang baginda berpikir, kalau para pelayan saja punya
rumah semegah ini, pasti rumah untuknya jauh lebih megah lagi. Setelah
berkeliling, mereka tiba di sebuah kompleks yang rumahnya jelek dan
reot. Tanpa basa-basi, malaikat itu berkata: ”Ini adalah rumah Anda
untuk selama-lamanya.” Sang raja protes. Tetapi dengan tegas malaikat
itu menjawab: ”Baginda, hanya rumah seperti itu yang dapat kami bangun
dengan bahan-bahan yang Anda kirim dari bumi”.
Dalam Injil hari ini, Yesus menasihati para murid-Nya untuk tidak
mengumpulkan harta yang gampang dimakan ngengat atau dicuri orang
melainkan harta surgawi. Apa yang dimaksudkan Yesus dengan harta surgawi
itu? Harta surgawi itu adalah perbuatan-perbuatan baik terhadap Tuhan
dan sesama. Perbuatan-perbuatan baik itu adalah ibarat bahan bangunan
yang dikirim ke surga untuk membangun rumah masa depan. Hal itu tentu
tidak berarti bahwa kita melarikan diri dari bisnis dunia ini. Bisnis di
dunia ini tetap penting. Tetapi bisnis-bisnis di dunia ini tidak boleh
sedemikian rupa sampai kita tidak memperoleh harta surgawi.
Tuhan, bantulah aku untuk memperlakukan barang-barang duniawi sedemikian
rupa sehingga aku tidak kehilangan harta surgawi. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Mat 6:20a.21)
Kumpulkanlah bagimu harta di surga. Sebab di mana hartamu, di situ pula hatimu berada.