"Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka"

Minggu, 14 Juni 2015
Hari Minggu Biasa XI


Yeh. 17:22-24; Mzm. 92:2-3,13-14,15-16; 2Kor. 5:6-10; Mrk. 4:26-34.

"Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka"
Mungkin, banyak di antara kita ragu-ragu dan takut untuk membagikan pengalamannya dalam membaca dan merenungkan sabda Tuhan. Hal ini tampak misalnya dalam sarasehan atas pendalaman iman di lingkungan-lingkungan. Ketika tiba saatnya untuk sharing berdasarkan teks Kitab Suci, kebanyakan peserta memilih untuk diam. Yang berbicara hanya orang-orang tertentu saja dan setiap saat ya hanya orang-orang itu saja. Padahal, yang namanya sharing, itu tidak ada yang salah. Semuanya benar, wong berdasarkan pengertian dan pengalamannya kok. Apalagi, Yesus juga menegaskan bahwa Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka. Jadi, meskipun bunyi teks Kitab Sucinya sama, masing-masing orang tidak selalu sama dalam mengertinya karena kepada setiap orang Tuhan memberikan sabda-Nya itu sesuai dengan pengertian masing-masing. Gambarannya seperti anak-anak yang minum dari air susu yang sama dari seorang ibu. Mersikpun ASI yang mereka minum sama, namun masing-masing anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang tidak sama, baik secara fisik, kognitif, maupun spiritual. Namun, yang pasti masing-masing tumbuh dan berkembang bagaikan benih yang ditaburkan. Bukanlah seorang petani yang menaburkan benih dengan kualitas yang sama, ketika benih itu tumbuh, berkembang dan berbuah tidak sama semua? Tinggi rendahnya; besar kecilnya batang; banyaknya akar, ranting, daun dan buah yang dihasilkannya, pasti tidak ada yang sama persis. Untuk itu, kita tidak perlu ragu dan takut untuk berbagi firman Tuhan yang telah Ia taburkan dalam hati dan pengertian kita masing-masing. Kita percaya, bahwa benih itu tumbuh dan berkembang dalam diri kita, seringkali dengan cara yang seringkali tidak kita mengerti sebab Tuhan sendirilah yang berkarya, yang memberikan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan itu. Dan pada saatnya, diharapkan pula agar kita menghasilkan buah yang berguna bagi orang lain. Satu kalimat dari sharing iman kita berdasarkan sabda Tuhan, bisa jadi memberikan inspirasi dan pencerahan bagi orang lain.

Doa: Tuhan, semoga benih-benih sabda yang Kautaburkan dalam hati dan budi kami senantiasa tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga kami mampu menghasilkan buah yang berguna bagi orang lain. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy