| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 12 Agustus 2018 Hari Minggu Biasa XIX (Bacaan ini berlaku di luar Indonesia)

Minggu, 12 Agustus 2018
Hari Minggu Biasa XIX
(Bacaan ini berlaku di luar Indonesia)
  
“Jangan melihat di dalam roti dan anggur bahan- bahan alami biasa, sebab Kristus telah mengatakan dengan jelas bahwa roti dan anggur itu adalah Tubuh-Nya dan Darah-Nya: iman meyakinkan kamu akan hal ini, meskipun perasaanmu menyatakan sebaliknya.” --- St Ambrosius (Mystagogical Catecheses, IV, 6: SCh 126, 138)
  

Antifon Pembuka (Mzm 74:20.19.22.23)

Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu, janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau.

Look to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor ones for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the cries of those who seek you.

Respice, Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne derelinquas in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne obliviscaris voces quærentium te.
Mzm. Ut quid Deus repulisti in finem: iratus est furor tuus super oves pascuæ tuæ?

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Maha Pemurah, Engkau telah mengutus Putra-Mu datang ke dunia sebagai roti kehidupan bagi kami. Kami mohon, teguhkanlah iman kami kepada-Nya agar kami setia mendengarkan Dia dan melaksanakan kehendak-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:4-8)
   
  
"Oleh kekuatan makanan itu, Elia berjalan sampai ke gunung Allah."
   
Sekali peristiwa Elia masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon ara. Kemudian ia ingin mati, katanya, "Cukuplah sudah! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku." Sesudah itu Elia berbaring dan tidur di bawah pohon ara itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya, "Bangunlah, makanlah!" Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar dan sebuah kendi berisi air. Elia makan dan minum, kemudian berbaring lagi. Tetapi malaikat Tuhan datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata, "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu." Maka bangunlah Elia, lalu makan dan minum; dan oleh kekuatan makanan itu Elia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni Gunung Horeb.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:30-5:2)
  
"Hiduplah di dalam kasih, seperti Kristus Yesus."
     
Saudara-saudara, janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah, hendaklah dibuang dari antara kamu; demikian pula segala kejahatan. Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kamu dalam Kristus. Sebab itu jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan, dan hiduplah dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum mewangi bagi Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:51-52)
Akulah roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan dari roti ini, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:41-51)
 
"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
 
Sekali peristiwa, bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan, "Akulah roti yang telah turun dari surga." Kata mereka, "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata, "Aku telah turun dari surga?" Jawab Yesus kepada mereka, "Jangan kamu bersungut-sungut. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu, "Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah Daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   

Dalam pengajaran, personifikasi adalah salah satu sarana untuk menerangkan materi pembelajaran, agar pendengar bisa mengerti dengan baik dan tidak mengalami kesulitan untuk mempraktekkannya. Walaupun yang diambil adalah benda mati, tetapi hal tersebut seakan hidup seperti manusia.

Dalam Kitab Suci, personifikasi ini sering digunakan untuk menunjuk Tuhan atau Yesus Kristus. Misalnya, Yesus Kristus adalah air hidup. Dalam Injil hari ini, Yesus memersonifikasikan diri-Nya dengan Roti yang hidup. Orang Yahudi merasa risi kalau mendengar personifikasi ini, karena mereka anggap sebagai hujatan terhadap Allah. Akan tetapi, Ia tetap menekankan ajaran-Nya itu.

Dalam personifikasi Injil ini, Yesus mengambil bahan dari kehidupan sehari-hari yang sangat umum di kalangan masyarakat di tempat itu, yaitu roti. Inilah makanan pokok sehari-hari masyarakat di negeri Yesus tinggal. Setiap keluarga, kaya maupun miskin, pasti memiliki roti di rumahnya sebagai makanan pokok. Kalu dibandingkan dengan sebagian besar negara kita Indonesia, bisa diibaratkan dengan nasi.

Sebagai makanan pokok, roti berfungsi untuk memberi hidup, karena orang yang memakannya bisa beroleh kekuatan baru untuk hidupnya, dari pagi ke siang, dari siang ke malam, dari malam ke hari berikutnya dan demikian seterusnya. Dengan roti, orang juga bisa melanjutkan pekerjaan, perjalanan seperti yang kita dengarkan dalam bacaan pertama. Elia yang telah putus asa itu lalu tertidur, dan kemudian mendapat makanan dari malaikat agar bisa melanjutkan perjalanan ke Gunung Horeb, gunung Tuhan.

Personifikasi Yesus akan makanan pokok menunjukkan peran penting hubungan setiap orang dengan-Nya. Diharapkan, setiap pengikut-Nya melihat nilai ini di dalam hidupnya. Orang seperti ini melihat Yesus bukan hanya sekadar pemberi makan, akan tetapi lebih jauh dari itu, dia sendiri adalah “makanan”. Dengan demikian, Ia menjadi nutrisi (bukan hanya pemberi) yang menganugerahkan dan memperpanjang hidup setiap orang.

Hidup Kristiani adalah suatu perjalanan yang tidak diketahui sampai kapan dan sampai di mana. Untuk itu, nutrisi paling baik yang adalah Yesus Kristus itulah yang memampukan kita agar bisa bertahan sampai ke tujuan dan waktu yang ditentukan Allah. Jika tidak mendapat nutrisi itu, seorang Kristiani bisa seperti Elia yang kadang mengalami putus asa, lemah dan lebih parah lagi tidak menemukan nilai di dalam hidupnya. Yesus adalah roti hidup bagi kita. St. Yohanes Paulus berkata, “Gereja hidup dari Ekaristi.” [Edison/RUAH]

Antifon Komuni (Mzm 142:12,14)

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! Ia mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.

O Jerusalem, glorify the Lord, who gives you your fill of finest wheat.

Atau (Yoh 6:51)

Roti yang Kuberikan ialah Daging-Ku untuk kehidupan dunia, Sabda Tuhan.

The bread that I will give, says the Lord, is my flesh for the life of the world.

Minggu, 12 Agustus 2018 (Rabu, 15 Agustus 2018) Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

Minggu, 12 Agustus 2018 (Rabu, 15 Agustus 2018)
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

(Khusus di Indonesia hari raya ini dipindahkan pada hari Minggu, 12 Agustus 2018 -termasuk didalamnya Misa Sabtu sore, bila ada: Misa Vigili pada Sabtu sore, untuk negara-negara lain di mana hari raya ini tidak dipindahkan Misa Vigili dimulai pada Minggu sore)


“Mengikuti kemenangan Putranya atas maut, Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya, untuk memerintah di sana sebagai Ratu di sebelah kanan Raja segala abad, tidak dapat mati. (Paus Pius XII)


Antifon Pembuka (Why 12:1)

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.

A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.

Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.

atau

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.


Doa Pembuka
   
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
    
   
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
   
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26)
  
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
    
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
  
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
   
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
Credit: Michelangelo di Pietro Mencherini

   

Santa Perawan Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan badan sesuai iman dan ajaran Gereja selama berabad-abad. Keyakinan iman ini berdasar pada keterpilihan secara istimewa menjadi ibunda Yesus Kristus Anak Allah. Dia yang menjawab ya kepada tawaran kasih Allah melalui malaikat Gabriel, diangkat di bumi menjadi ibu yang mengandung Putra Allah dengan kuasa Roh Kudus dan melahirkan-Nya bagi dunia.

 Atas kepercayaan mulia dari Allah Bapa ini, Maria sang Perawan tak bernoda ini, yang tidak tercemar dosa asal, memperoleh pahala mulia dari Putra-Nya sendiri, yaitu diangkat ke surga dengan jiwa dan badan. Bunda Maria telah melahirkan Kristus bagi dunia, kini tugas Gereja untuk menghadirkan Kristus dalam tata dunia masa kini dalam keterarahan menuju akhir zaman. Bunda Maria telah menyatukan hidupnya dengan Kristus Putranya yang bangkit dari alam maut dan menjadi raja di surga dan bumi, maka Gereja juga hendkanya selalu berpaut kepada Kristus dan mengarahkan seluruh hidupnya kepada kehidupan kekal di surga. Bunda Maria telah diangkat surga dan hidup mulia bersama Kristus Putranya, maka Gereja di dunia ini terus giat mewartakan pengharapan akan kehidupan kekal di surga, dan jalan cinta kasih sebagai perwujudan iman akan Kristus dalam ziarah hidup di dunia ini menuju kemuliaan surgawi. Pengangkatan Bunda Maria ke surga menginspirasikan Gereja untuk tetap mengarahkan hidup menuju surga. Harapan akan hidup bahagia di surga bersama Bunda Maria menjadi daya dorong bagi Gereja untuk tetap berjuang menghayati ajaran Kristus sebagai jalan utama menuju surga. [RD Sipri Senda]
 
Antifon Komuni 
   
Berbahagialah rahim Perawan Maria, yang telah mengandung Putra Bapa yang kekal. (Bdk. Luk 11:27)

atau
 
Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku (lih. Luk 1:48-49)
    
Beatam me dicent omnes generationes, quia fecit mihi magna qui potens est. (Luk 1:48-49)

  

Sabtu, 11 Agustus 2018 Peringatan Wajib Sta. Klara, Perawan

Sabtu, 11 Agustus 2018
Peringatan Wajib Sta. Klara, Perawan
 
“Berbahagialah jiwa, yang dengan sepenuh hati berpaut kepada Kristus.” (St. Klara dari Assisi)
 

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.

Doa Pembuka


Allah Bapa yang penuh belas kasih, dalam diri Santa Klara telah menumbuhkan cinta akan kemiskinan. Semoga berkat doanya kami mengikuti Kristus dengan semangat kemiskinan, supaya layak memandang Engkau dalam kerajaan surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 
Mata Allah selalu tertuju pada umat-Nya yang setia kepada-Nya. Selain itu, Dia tidak akan pernah membatalkan pertolongan bagi orang yang hidupnya benar berkat imannya.
 

Bacaan dari Kitab Habakuk (1:12-2:4)
   
"Orang benar akan hidup berkat imannya."
    
Tuhan, bukankah Engkau Allahku sejak sediakala? Bukankah Engkau Yang Mahakudusku, yang takkan mati? Tuhan, Engkau telah menetapkan bangsa Kasdim sebagai penghukum. Ya Gunung Batu, Engkau telah menunjuk bangsa itu untuk menyiksa kami. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan. Engkau tidak tahan memandang kelaliman. Bagaimana mungkin Engkau sekarang memandangi orang-orang yang berbuat khianat, dan berdiam diri bila orang-orang fasik menelan orang yang lebih baik? Engkau menjadikan manusia seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada tuannya. Mereka semua ditariknya dengan kail, ditangkap dengan pukat dan dikumpulkannya dengan payang. Itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai. Itulah sebabnya ia mempersembahkan kurban untuk pukatnya dan membakar kurban untuk payangnya. Sebab berkat alat-alat itu pendapatan mereka mewah dan rezeki mereka berlimpah-limpah. Itukah sebabnya maka mereka selalu menghunus pedang dan membunuh bangsa-bangsa tanpa kenal belas kasih. Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri terus pada menara. Aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan disabdakan Tuhan kepadaku, dan apa jawaban-Nya atas pengaduanku. Maka Tuhan menjawab aku demikian: Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan ini masih menanti saatnya, namun segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya terlambat, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya; tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 9:8-9.10-11.12-13)
1. Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
2. Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidaklah Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dialah yang membalas penumpahan darah, karena ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
 
Bila kita mempunyai iman yang teguh maka kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Sebaliknya, ketika kita ragu bahkan kehilangan iman maka kita menjadi sandungan bagi sesama. Maka, tetaplah teguh dalam iman.
   

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:14-20)
    
"Sekiranya kalian mempunyai iman, tiada yang mustahil bagimu."
   
Sekali peristiwa datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya, “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” Maka kata Yesus, “Hai kalian, angkatan yang tidak percaya dan sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak itu ke mari!” Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari padanya, dan anak itu sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Yesus menjawab, “Karena kalian kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesara biji sesawi saja kalian dapt berkata kepada gunung ini, ‘Pindahlah dari sini ke sana’, maka gunung ini akan pindah, dan tiada yang mustahil bagimu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya
U. Sabda-Mu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Allah tidak pernah menutup mata dan telinga terhadap penderitaan umat-Nya. Ia selalu mendengarkan jeritan umat-Nya dan Dia tidak pernah berlambat untuk membantu umat-Nya. Maka, berharaplah kepada Tuhan yang pasti tidak akan mengecewakan kita. Jangan berharap kepada manusia, karena pasti dikecewakan. Hanya Tuhanlah satu-satunya tumpuan dan harapan kita. Berimanlah kepada-Nya dan jangan kepada manusia. St. Klara telah membuktikannya, beriman secara total kepada Tuhan yang dikasihinya.
   
Doa Malam

Tuhan, kami ingin selalu mencari dan merindukan Engkau dalam hidup kami. Betapa indahnya bila kami selalu menyadari bahwa Engkau senantiasa bersemayam dalam lubuk hati kami. Tinggallah bersama kami malam ini, ya Tuhan. Amin.

RUAH

Jumat, 10 Agustus 2018 Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir

Jumat, 10 Agustus 2018
Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir

“Laurensius cinta akan Kristus di dalam hidup dan mengikuti-Nya di dalam maut” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka

Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu, pantas menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan sukacita.
 
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
 
Doa Pembuka

Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlang, karena cinta kasih ang berapi-api, Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan yang diajarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (9:6-10)
   
   
"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
  
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait pangantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12bc) 
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
    
"Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."
     
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
    
     Yesus dalam Injil hari ini mengungkapkan perumpamaan, “Sesungguhnya bila biji gandum tidak jatuh dan mati ia tetap satu, tetapi kalau ia mati ia akan menghasilkan buah banyak”. Setiap gandum yang kita harapkan untuk berbuah harus ditanam dahulu di tanah dan tumbuh sehingga kemudian menghasilkan buah. Yesus berbicara pertama-tama tentang diri-Nya sendiri yang mengarungi kematian menuju kepada kehidupan di mana kematian tidak akan berkuasa lagi. Kita perlu memahami tiga kunci untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Pertama, kita harus mati seperti biji gandum. Kata mati mempunyai dua arti yakni mati secara fisik dan mati secara mental. Secara fisik, kita semua akan meninggal. Saat meninggal, tubuh kita menjadi tanah, tetapi jiwa dan roh kita akan tetap hidup. Sedangkan mati secara mental berarti berusaha hidup suci. Saat puasa, pantang atau mati raga, sesungguhnya kita sedang berusaha mematikan keinginan dan niat jahat dalam diri kita. Dengan mematikan keinginan jahat, kita akan menerima kehidupan kekal. Kedua, tidak mencintai nyawanya. Manusia ingin umur panjang dan hidup bahagia. Agar kita bisa masuk sorga dan bahagia , maka: Kita harus berusaha melawan hal-hal yang jahat. Ketiga, melayani Yesus. Kita bisa melayani Yesus dengan cara menolong dan berbuat baik kepada sesama .
 
Antifon Komuni (Yoh 12:26)
 
Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. 
 
RENUNGAN PAGI

Kamis, 09 Agustus 2018 Hari Biasa Pekan XVIII

Kamis, 09 Agustus 2018
Hari Biasa Pekan XVIII
  
“Walau segenap para kudus dan segala makhluk meninggalkan engkau, Ia akan senantiasa mendampingimu, apa pun yang engkau butuhkan” (St. Kayetanus)
 
Antifon Pembuka (Yer 31:33)
  
Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku. 
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahamulia, tanamkanlah kiranya nama-Mu di dalam hati kami dan semoga segala yang kami lakukan ditandai perjanjian-Mu dengan kami. Semoga Engkau berkenan mendekati kami melalui sesama dan persatukanlah kami dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

     
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)
    
"Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."
         
Beginilah sabda Tuhan, “Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka,” demikianlah sabda Tuhan. “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah sabda Tuhan. “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan, “Kenallah Tuhan!” Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,” demikianlah sabda Tuhan. “Sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
 
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-23)
     
"Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
          
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab Engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Petrus adalah paus pertama di dalam Gereja yang berfungsi antara lain untuk meneruskan imamat Yesus, Sang Imam Agung. Masa kini Paus dalam melaksanakan tugas pengutusan atau funginya dibantu oleh para uskup dan imam dalam rangka melayani umat. Di atas Petruslah Yesus akan mendirikan Gereja-Nya, hanya kepada Petrus kunci-kunci Kerajaan Surga diberikan Yesus; juga hanya Petrus yang menerima misi untuk menguatkan iman saudara-saudaranya dan menggembalakan domba. Dalam Gereja yang satu, ternyata perpecahan dapat terjadi di antara para anggotanya, dan karenanya kesatuan tetap menjadi tugas kita bersama. Yesus sudah mengetahui akan hal ini, oleh karena itulah Dia berdoa bagi kesatuan para muridnya: “… supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yoh 17:21)

Peristiwa ini secara implisit menggambarkan masa depan Gereja: bahtera yang dikemudikan St. Petrus dan penerusnya, yang mengarungi lautan waktu, tidak akan terlepas dari berbagai macam cobaan dan penganiayaan, yang berasal dari luar dan dalam. Akan ada situasi ketika kita merasa bahwa Tuhan tampak tertidur dan perahu hampir tenggelam; akan ada situasi yang mungkin membuat kita ingin berseru seperti para murid: Tuhan tolong, kita binasa! Namun Tuhan sudah berjanji kepada Petrus bahwa alam maut tidak akan menguasai Gereja-Nya (Mat 16:18-20), ini berarti bahwa sekalipun ada banyak dosa yang dilakukan putra-putri Gereja, yang menodai wajah Gereja, sekalipun terdapat perpecahan di antara umat beriman, namun Gereja Kristus tetaplah satu dan berdiri kokoh.
 

 Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553) 
 
  

Antifon Komuni (Mat 16:18)

Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku.  
    
  

  
RENUNGAN PAGI


Kami akan melakukan pengadaan organ untuk mendukung kegiatan liturgi/peribadatan dan peningkatan kemampuan organis. Bagi anda yang berkenan membantu dalam bentuk donasi dana dapat menghubungi kontak.rpg(at)gmail.com. Berapa pun jumlah bantuan anda kami terima, kami akan memberitahukan melalui halaman ini bila biaya telah mencukupi. Semoga segala niat baik dan ketulusan anda semua senantiasa diberkati Tuhan dengan berkat-Nya yang melimpah.

Rabu, 08 Agustus 2018 Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam

Rabu, 08 Agustus 2018
Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam

“Satu-satunya buku yang kupergunakan untuk mempersiapkan khotbah adalah buku cinta, yaitu Injil Yesus Kristus” (St. Dominikus)

Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Doa Pembuka
 
Allah Bapa yang arif bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa lalu. Semoga kini ia tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:1-7)
   
"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi."

Tuhan bersabda, "Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun yaitu bangsa yang terluput dari pedang. Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya; dan dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya, 'Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali sehingga engkau pulih, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu lagi dengan rebana, dan akan tampil dalam tarian sukaria. Engkau akan membuat kebun anggur lagi di gunung-gunung Samaria; dan orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. Sungguh, akan datang harinya para penjaga akan berseru di Gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, menghadap Tuhan, Allah kita! Sebab beginilah sabda Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah atas pemimpin para bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel."
 
Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
Ayat. (MT Yer. 31:10,11-12ab,13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan menghimpunnya kembali.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
  
Bait Pengantar Injil do = g, 4/4 , PS 963

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.

Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:21-28)
    
"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
 
Bacaan Injil hari ini, bercerita tentang Yesus yang pergi ke Tirus dan Sidon. Di situ ada seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Melihat hal itu, murid-murid-Nya meminta kepada Yesus supaya menyuruh perempuan itu pergi. Tetapi Yesus tidak memberi tanggapan atas permintaan para murid-Nya. Yesus yang pada awalnya diam, justru berkata kepada perempuan Kanaan itu bahwa Dia diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Yesus sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Namun Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu, Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Yesus tidak bermaksud berkata kasar, namun melontarkan kata-kata untuk maksud agar ditanggapi secara spontan. “Anjing” di kalimat ini jika dilihat dari bahasa aslinya Yunani, berkonotasi pada anjing kecil, atau anjing piaraan, dan bukan berarti anjing secara umum (terdapat dua jenis konotasi anjing dalam bahasa Yunani). Sehingga maksud utama kalimat itu adalah untuk menunjukkan prioritas pada anak-anak dahulu, baru kemudian kepada anjing kecil/ piaraan tersebut. Jadi kalimat ini  tidak dimaksudkan untuk melecehkan, hanya menunjukkan urutan memberi makan. Perhatian Yesus yang pertama memang ditujukan kepada bangsa Israel (lihat juga Mat 10:6) untuk menyelamatkan mereka sebagai pemenuhan janji Allah yang telah disebutkan pada Perjanjian Lama, dan baru kemudian keselamatan tersebut ditujukan juga kepada bangsa-bangsa lain. Walaupun fokus utamanya bangsa Israel, namun Yesus tidak membatasi pelayanannya, dan Yesus juga mengarahkan perhatian dan karya keselamatan-Nya kepada bangsa-bangsa lain, contohnya pada mukjizat menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (Luk 7:1-10); dan pembicaraan Yesus dengan perempuan Samaria (Yoh 4) dan tentu, pesan-Nya terakhir sebelum naik ke surga kepada murid-murid-Nya adalah agar mereka menyebarkan Injil kepada semua bangsa (Mat 28:19-20).
 
Antifon Komuni (Yer 31:7)
 
Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel.     
 
RENUNGAN PAGI
 
........................................
 Kami akan melakukan pengadaan organ untuk mendukung kegiatan liturgi/peribadatan dan peningkatan kemampuan organis. Bagi anda yang berkenan membantu dalam bentuk donasi dana dapat menghubungi kontak.rpg(at)gmail.com. Berapa pun jumlah bantuan anda kami terima, kami akan memberitahukan melalui halaman ini bila biaya telah mencukupi. Semoga segala niat baik dan ketulusan anda semua senantiasa diberkati Tuhan dengan berkat-Nya yang melimpah.

Selasa, 07 Agustus 2018 Hari Biasa Pekan XVIII

Selasa, 07 Agustus 2018
Hari Biasa Pekan XVIII
   
“Seorang imam adalah tiang-tiang dasar untuk membantu orang lain, sedangkan saya begitu lemah sehingga membutuhkan bantuan orang lain.” – St. Albertus dari Trapani
      
Antifon Pembuka (Yer 30:22)
 
Kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kami selalu tertarik kepada-Mu dan Kaupulihkan perjanjian-Mu dengan kami. Berkenanlah menanam dalam-dalam di hati kami cinta kasih yang merupakan anggaran dasar Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Allah mendidik bangsa Israel melalui penderitaan. Dengan itu, mereka belajar bahwa hanya Allah yang bisa memberi keselamatan sejati. Allah sendiri selalu bersedia memulihkan relasi dengan bangsa Israel yang dirusak oleh dosa. Yang penting, mereka mau bertobat dan berbalik kepada Allah.
 
Bacaan dari Kitab Yeremia (30:1-2.12-15.18-22) 
 
"Karena kesalahan dan dosamu sangat banyak, maka Aku telah memukul engkau. Tetapi Aku akan memulihkan kemah Yakub." 

Tuhan bersabda kepada Yeremia demikian, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Tulislah segala perkataan yang telah Kusabdakan kepadamu dalam sebuah kitab’.” Beginilah sabda Tuhan tentang Israel, “Penyakitmu sangat parah, lukamu tak tersembuhkan! Tiada orang yang membela hakmu, tiada obat untuk bisulmu, tiada kesembuhan lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dan dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak dan besarlah jumlah dosamu! Mengapa engkau berteriak karena penyakitmu? Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dan dosamu besar jumlahnya, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.” Dan beginilah sabda Tuhan selanjutnya, “Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengaasihani tempat-tempat tinggalnya. Kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan purinya akan berdiri di tempatnya yang asli. Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka berlipatganda, dan mereka tidak akan berkurang lagi. Aku akan membuat mereka dipermuliakan, dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku. Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri. Dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka. Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku. Sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku?” demikianlah firman Tuhan. Maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan 
Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. Supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel. Alleluya.

Dari pihak Yesus, Yesus selalu bersedia mendengarkan dan mengabulkan permohonan kita, seperti Dia mengabulkan permintaan Petrus untuk berjalan di atas air. Namun, sering kali karena keragu-raguan dan iman yang lemah, kita sendiri tidak siap menerima rahmat yang kita mohon. .
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:1-2, 10-14)
 
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air." 
   
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.” Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkan dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus, “Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?” Tetapi Yesus menjawab, “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, akan dicabut sampai akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 

Para murid ketakutan ketika perahu mereka diombang-ambingkan gelombang. Mereka ketakutan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, apalagi Yesus tidak bersama mereka. Namun, pada saat yang tepat, Yesus hadir dan menghardik angin kencang itu. Kehadiran Yesus seakan menggenapi apa yang pernah disampaikan oleh Nabi Yeremia, "Kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu." Yesus sudah menunjukkan bahwa Dia adalah Allah kita. Sudahkah kita menjadi umat-Nya yang setia?

Doa Malam

Ya Tuhanku dan Allahku, semoga dalam kesulitan dan kegalauan hati, aku berani datang dan mempercayakan hidupku dalam kuasa kasih-Mu. Semoga Engkaulah yang mampu menyelamatkanku dan bahkan seluruh dunia. Amin.
   
 
RUAH

Senin, 06 Agustus 2018 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Senin, 06 Agustus 2018
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Melihat Kristus dalam kemuliaan-Nya merupakan kebahagiaan seluruh penghuni Yerusalem surgawi. (St. Klara dari Assisi)


Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well pleased. Listen to him.

Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
  
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN), TANPA CREDO (SYAHADAT)
  
Doa Pembuka

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
    
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
     
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
   
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
     
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-10)
   
"Inilah Anak yang Kukasihi."
      
Sekali peristiwa, Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian sampai seputih itu. Maka tampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceritakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan ‘bangkit dari antara orang mati’.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 

Manusia membutuhkan pengakuan dan apresiasi dari orang lain. Seorang anak yang tidak pernah dipuji cenderung rendah diri. Dia akan menderita dan kurang mampu mengembangkan diri. Terutama pada saat-saat yang sulit, orang amat membutuhkan pengakuan dan apresiasi sesamanya.
 
 Yesus baru saja menubuatkan penderitaan, sengsara dan wafat-Nya (Mrk 8:31-33). Sebagai manusia biasa seperti kita, Yesus tentu merasa takut menghadapi nasib yang mengerikan itu. Selain itu, Yesus menghadapi situasi kritis karena para murid-Nya sulit sekali menerima kenyataan bahwa salib dan kematian harus Dia alami. Oleh karena itu, ada risiko Dia akan ditinggalkan oleh para murid. Pada situasi semacam inilah Allah menunjukkan kemuliaan Yesus di atas gunung yang tinggi. Tiga rasul yang paling dekat (Petrus, Yakobus dan Yohanes) diajak oleh-Nya. Ketiga rasul inilah yang juga telah melihat Yesus membangkitkan anak Yairus dari kematian (Mrk 5:37). Di atas gunung, tiba-tiba wajah Yesus berubah, bersinar amat terang. Selain itu tampak juga tokoh besar dalam Perjanjian Lama, yakni Musa dan Elia. Ketika para rasul ketakutan, dari tengah-tengah awan terdengarlah suara Allah Bapa, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia". Betapa menyejukkan ucapan Bapa ini di hati Yesus. Bapa mengakui dan mengapresiasi Dia sebagai Anak yang terkasih. Di samping itu, Bapa memberi perintah kepada ketiga rasul-Nya, "Dengarkanlah Dia!" Bagi Yesus, pengakuan dan apresiasi dari Bapa ini pasti menguatkan hati-Nya untuk melanjutkan perjalanan menuju salib. Bagi para rasul, pengakuan Bapa ini meneguhkan hati mereka untuk tetap mengikuti Yesus. 
 
 Manusia hidup untuk saling menghargai dan meneguhkan, bukan untuk saling menjelekkan, saling memfitnah, saling meremehkan. Pengakuan dan pujian menguatkan dan mengembangkan orang. Sebaliknya, penghinaan, dan ketidakacuhan membuat banyak orang bahagia dan bersemangat untuk terus maju. Sayangnya, ternyata ada banyak orang yang menderita karena kurang mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari orangtua, saudara-saudari, teman dan masyarakat.  (HP/INSPIRASI BATIN 2018)
 
 
“Apa yang lebih bahagia, lebih tinggi dan lebih mulia daripada tinggal bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan-Nya” (St. Atanasius)
 
  
Antifon Komuni (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When Christ appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy