| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 02 Mei 2020 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Sabtu, 02 Mei 2020
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

“Ekaristi adalah misteri yang intim. Tuhan menginstitusikan Sakramen ini di Ruang Atas, dikelilingi oleh keluarga baru-Nya, 12 rasul, sebuah prefigurasi dan antisipasi akan Gereja di sepanjang zaman. Dan juga, dalam Liturgi Gereja Kuno, pembagian Komuni Suci diperkenalkan dengan kata Sancta sanctis: karunia suci ditujukan bagi mereka yang dijadikan kudus.” (Paus Benediktus XVI)

  
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenang turun-menurun. Alleluya. 

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory, alleluia.
     
Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menugasi Santo Atanasius, Uskup-Mu, untuk membela keallahan Putra-Mu. Kami mohon semoga kebenaran ini semakin meresap di dalam hati kami sehingga kami semakin mendalami iman kami dan semakin berkembang dalam cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
             
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:31-42)
    
"Jemaat dibangun, dan jumlahnya makin bertambah besar, oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus."
   
Selama beberapa waktu setelah Saulus bertobat, jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan kemana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida. Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Kata Petrus kepadanya, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan. Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita, dalam bahasa Yunani: Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. Adapun Lida dekat dengan Yope. Maka ketika murid-murid mendengar bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan, “Segeralah datang ke tempat kami.” Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas, dan semua janda datang berdiri di dekatnya. Sambil menangis, mereka menunjukkan kepada Petrus semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Tetapi Petrus menyuruh mereka keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kmudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata, “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya, dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang tangannya dan membantu ia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup. Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope, dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Sesudah peristiwa itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku?
Ayat. (Mzm 116:12-13.14-15.16-17; Ul: 1Kor 10:lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku. Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
3. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku: Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Yoh 6:63b.68b)
Perkataan-perkataan-Mu adalah roh dan hidup. Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:60-69)
   
"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."
    
Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, maka berkatalah Ia kepada mereka, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata, “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid Yesus mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
      
Ketika Petrus berkeliling, dia pergi mengunjungi orang-orang kudus yang tinggal di Lida. Di sana ia menemukan seorang pria bernama Eneas yang lumpuh, dan telah terbaring di tempat tidur selama delapan tahun. Petrus berkata kepadanya, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan kamu; bangun dan siapkan tempat tidurmu! ”

Dan pria itu bangun sekaligus. Semua orang yang tinggal di Lida dan Saron melihatnya dan berbalik kepada Tuhan. Ada seorang murid di Yope bernama Tabita, yang berarti Dorkas atau Gazelle. Dia selalu melakukan pekerjaan baik dan membantu orang miskin. Saat itu dia jatuh sakit dan meninggal. Setelah mencuci tubuhnya, mereka membaringkannya di ruang atas.

Ketika Lida berada di dekat Yope, para murid, ketika mendengar bahwa Petrus ada di sana, mengirim dua orang kepadanya dengan permintaan,
“Segeralah datang ke tempat kami.” Jadi Petrus pergi bersama mereka. Pada kedatangannya, mereka membawanya ke atas ke kamar. Semua janda berkerumun di sekelilingnya dengan air mata, menunjukkan kepadanya pakaian yang dibuat Dorkas saat dia bersama mereka.

Petrus membuat mereka semua meninggalkan ruangan dan kemudian dia berlutut dan berdoa. Beralih ke mayat dia berkata, "Tabita, berdiri." Dia membuka matanya, menatap Petrus dan duduk. Petrus memberinya tangannya dan membantunya berdiri. Kemudian dia memanggil orang-orang kudus dan janda dan menyerahkannya kepada mereka hidup-hidup.

Ini menjadi terkenal di seluruh Jopa dan banyak orang percaya kepada Tuhan karenanya.
   
Antifon Komuni (1Kor 1:23-24)

Kami memaklumkan Kristus yang tersalib, Kristus, kuasa dan kebijaksanaan Allah. Alleluya.
atau 1Kor 3:11

Tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus, alleluya.

No one can lay a foundation other than the one that is there, namely, Jesus Christ, alleluia.

       
Doa Malam
    
Tuhan Yesus, terimalah persembahanku hari ini, baik berupa keberhasilan, kegagalan maupun kecemasanku. Perbaruilah hidupku, terutama agar aku sungguh-sungguh hidup dalam iman dan mengikuti Engkau dengan iman yang tak tergoyahkan. Sebab Engkaulah Tuhan dan Juruselamatku, dan di dalam Engkau aku menemukan kehangatan kasih-Mu. Amin. 
 
 
 
      
RENUNGAN PAGI

Jumat, 01 Mei 2020 Hari Biasa Pekan III Paskah

Jumat, 01 Mei 2020
Hari Biasa Pekan III Paskah

Oleh sebab itu ajaran yang dipegang teguh oleh Gereja tentang makna Ekaristi bukan saja sebagai perjamuan melainkan juga bahkan terutama sebagai kurban, dengan setepatnya dilihat sebagai salah satu pintu masuk utama bagi semua orang beriman akan partisipasi penuh dalam Sakramen sebesar ini. "Karena, bila dilucuti dari segi kurban, maka misteri ini hanya diartikan dan dipentingkan tidak lebih daripada sebuah perjamuan persaudaraan". (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 38)


Antifon Pembuka (Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan dan kehormatan. Alleluya.

Worthy is the Lamb who was slain, to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor, alleluia.


Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-20)
   
"Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain."
     
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:56)
Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:52-59)
  
"Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman."
   
Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan Daging Anak Manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu, barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Dalam Injil hari ini Yesus menjadi lebih berani dalam pengajaran-Nya tentang Roti Hidup. Dia memberi tahu orang-orang Yahudi bahwa Dia memberikan Daging-Nya untuk dimakan. Ini sulit bagi orang Yahudi untuk percaya. Mereka diperlakukan sebagai kanibal! Mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa mereka disuruh makan daging manusia. Itu adalah ajaran baru. Mereka tidak siap dan mau menerima. Sungguh, siapa pun pada masa-masa itu, bahkan di zaman kita, akan merasa bahwa mengajar sulit diterima. Tetapi Yesus tidak berbicara tentang tubuh manusia-Nya. Kemudian Dia akan melembagakan Ekaristi. Dalam Ekaristi, seperti yang kita ketahui sekarang, apa yang Yesus katakan menjadi mungkin. Ketika imam memecahkan roti, roti itu menjadi Tubuh dan Darah Yesus. Itulah yang kita yakini. Ketika kita makan roti dan minum anggur, kita menjadi satu dengan Yesus. Yesus ada di dalam kita dan kita di dalam Yesus.

Tetapi bahkan sekarang, pertanyaannya bukan hanya pada makan roti atau minum anggur yang menjadi Tubuh dan Darah YESUS. Perbuatan itu merupakan penyempurnaan persahabatan antara Yesus dan kita. Pada saat yang sama, merupakan tantangan untuk menghayati iman dan terus-menerus bersahabat dengan Tuhan.
 
Melalui Tubuh dan Darah-Nya yang paling berharga, Kristus sendiri telah berdiam di dalam diri kita masing-masing dan setiap orang yang percaya kepada-Nya, dan yang menaruh kepercayaan dan iman kita kepada-Nya. Dia telah datang untuk menebus kita dan membebaskan kita dari ikatan dosa kita, untuk membuka mata kita dan memungkinkan kita untuk melihat sekali lagi kebenaran-Nya dan terang-Nya.
Itulah yang sebenarnya terjadi pada Saulus ketika ia buta selama tiga hari di Damaskus, tidak dapat melihat dan hidup dalam kegelapan.

Kebutaan dan kegelapan itu adalah representasi betapa jahat dan berdosa, rusak dan ternodanya jiwa Saul sebelum pertobatannya. Tetapi Tuhan tidak ingin melihatnya binasa dalam dosa-dosanya. Sebaliknya, Tuhan memanggil Saulus keluar dari kegelapan, dan membuka matanya, tidak hanya mata tubuhnya seperti yang Ananias lakukan kepadanya, tetapi juga mata hati dan jiwanya.
 
 Saudara-saudari seiman dalam Kristus, hari ini sewaktu kita merenungkan bagian-bagian Alkitab hari ini, marilah kita semua merenungkan kehidupan kita sendiri, tindakan dan perbuatan kita dalam kehidupan. Mari kita semua berpikir tentang bagaimana kita telah menjalani hidup kita sejauh ini, dan melihat apakah kita telah mengizinkan Tuhan untuk datang kepada kita dan mengubah hidup kita. Dia sendiri telah memberikan Tubuh dan Darah-Nya sendiri, sebagai makanan dan makanan nyata, bahwa Dia hidup di dalam diri kita masing-masing, dan menjadi sumber kekuatan kita. 
 
 Semoga Tuhan memberkati pekerjaan kita dan memberi kita kekuatan untuk mengikatkan diri pada kehidupan baru yang dipenuhi dengan rahmat, harapan, dan cinta, agar kita dapat melakukan segala sesuatu dalam hidup sesuai dengan apa yang telah Tuhan ajarkan kepada kita dan menghendaki agar kita lakukan. Semoga Dia menguatkan iman kita di dalam diri kita, agar kita selalu berusaha untuk lebih dekat dengan-Nya dan menjadi lebih seperti Dia dalam segala hal. Amin.
 

  
Antifon Komuni

Kristus yang disalibkan telah bangkit dari antara orang mati dan telah menebus kita, alleluya.

The Crucified is risen from the dead and has redeemed us, alleluia.
 
 
   
 
   
RENUNGAN PAGI

Kamis, 30 April 2020 Hari Biasa Pekan III Paskah

Kamis, 30 April 2020
Hari Biasa Pekan III Paskah

Liturgi sebagai tindakan suci par excellence adalah puncak yang menjadi arah kegiatan Gereja dan merupakan sumber semua kekuatannya. Melalui liturgi, Kristus meneruskan karya penebusan kita dalam, dengan, dan melalui Gereja. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 219)

Antifon Pembuka (Kel 15:1-2)

Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya, alleluya.

Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.

Doa Pembuka


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari-hari ini, Engkau menyatakan cinta kasih-Mu dengan lebih berlimpah kepada kami dan membebaskan kami dari kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmat-Mu, dan semakin teguh dalam kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
      
Filipus bertemu dengan sida-sida dari Etiopia atas perintah dari Malaikat Tuhan. Filipus menjelaskan kitab Nabi Yesaya, yang dibaca oleh sida-sida tersebut. Sida-sida tersebut bahagia atas bimbingan dan penjelasan Filipus, dan percaya bahwa Yesus adalah anak Allah. Hingga akhirnya ia diminta dibaptis oleh Filipus.
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)
   
 
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
    
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:8-9.16-17.20; R:1)
1. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
2. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
3. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
 
Dalam rumah ibadat di Kapernaum, Yesus bersabda bahwa tidak seorang pun dapat datang kepada-Nya, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus-Nya. Yesuslah Sang Roti Hidup. Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:44-51)
      
"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
     
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Bagaimana Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi?
Yesus Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi dalam cara yang unik dan tak
tertandingi. Dia hadir dalam cara yang sungguh-sungguh, nyata, dan substansial, dengan Tubuh dan Darah-Nya, dengan Jiwa dan Keilahian-Nya. Karena itu dalam Sakramen Ekaristi, Dia hadir secara sakramental, yaitu dalam rupa roti dan anggur ekaristis, Kristus penuh dan total, Allah dan Manusia. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 282)

Renungan
   
Allah memberikan napas hidup kepada setiap manusia. Napas kehidupan menjadi tanda hadirnya keselamatan Allah. Sebab, jika napas berhenti, saat itu dia mati. Yesus adalah Putra Allah yang diberikan kepada manusia. Yesus menghadirkan karya keselamatan Allah. Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga. Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya sebagai santapan dan minuman rohani yang menyelamatkan. Oleh karena itu, manusia akan hidup bila percaya dan setia menyantap roti hidup dalam kurban Ekaristi Kudus. Sejauh mana selama ini kita bertekun merayakan Ekaristi?

Antifon Komuni (2Kor 5:15)

Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.

Christ died for all, that those who live may live no longer for themselves, but for him, who died for them and is risen, alleluia.

Doa Malam

Tuhan Yesus, berkatilah kami malam ini. Jauhkanlah kami dari yang jahat serta berilah kesehatan yang baik bagi kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 
  
    


RUAH

Rabu, 29 April 2020 Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

Rabu, 29 April 2020
Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

    
"Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya ingin melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal terkecil, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar." -St. Dominikus Savio
  
Antifon Pembuka

Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya.

Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia.

 
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
    
 
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
       
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:40)
Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.

Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan V Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30
    
 Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)
     
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
      
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan



Pada abad ke-14, kota Sienna menjadi ibukota sebuah Republika yang makmur dan merdeka. Di kota inilah, Katarina lahir pada tahun 1347, keluarganya tergolong besar tapi sederhana. Demi keutuhan Gereja, Allah memilih dia menjadi pembimbing dan pelindung Gereja dalam suatu kurun waktu yang suram.

Katarina tidak bersekolah dan tidak pandai menulis. Keterampilan membaca sangat sedikit dikuasainya. Hal ini sedikit menolongnya untuk mengikuti doa ofisi di kemudian hari ketika ia masuk biara. Ketika berusia 6 tahun, ia mengalami suatu peristiwa ajaib, yang memberi tanda surgawi bahwa ia akan dipilih Allah untuk suatu tugas khusus dalam Gereja. Ia melihat Kristus di atas gereja Santo Dominikus yang sedang memberkatinya. Peristiwa ini menyebabkan perubahan besar dalam hidupnya. Sejak saat itu, ia suka memencilkan diri untuk berdoa. Ibunya tidak suka melihat kelakuannya. Oleh karena itu, ia dipekerjakan di dapur dari pagi hingga malam. Ia tidak memberontak terhadap perlakuan ibunya. Sebaliknya, ia dengan taat dan rajin melakukan apa yang di suruh ibunya.

Kesabarannya dalam menaati suruhan ibunya, akhirnya membuahkan hasil yang baik. Ia mampu mengatasi segala kesulitan yang menimpanya, sambil terus berdoa kepada Tuhan. Sesudah mengalami banyak kesulitan, ia diijinkan orangtuanya untuk masuk ordo Ketiga Santo Dominikus. Di dalam biara ia tetap melaksanakan doa dan meditasi di samping karya amal dan kerasulannya. Lama-kelamaan ia menjadi pusat perhatian semua anggota biara. Kerohanian dan kepribadiannya yang menarik mengangkat dia ke atas jabatan pemimpin biara itu.

Situasi gereja pada masa itu kacau-balau. Imam-imam dan pimpinan Gereja tidak menampilkan diri secara baik. Peperangan antar negara dan antar raja-raja timbul dimana-mana. Di samping itu, Sri Paus di Avignon, Perancis yang sudah berusian 70 tahun menimbulkan percekcokan di kalangan pemimpin-pemimpin gereja. Dalam suatu penglihatan, Kristus menganjurkan kepada Katarina untuk menyurati Paus, raja-raja dan uskup serta para panglima guna memperbaiki keadaan masyarakat dan Gereja. Paus Gregorius XI memintanya pergi ke Pisa dan Florence untuk mendamaikan kedua republik itu. Katarina berhasil meyakinkan Paus untuk pulang ke Roma sebagai kota abadi dan pusat Gereja.

Semenjak masuk ke dalam Ordo ketiga Santo Dominikus, Katarina makin memperkeras puasanya. Banyak kali ia tidak makan, kecuali menerima Komuni Suci. Ia dikaruniai Stigmata / luka-luka Tuhan Yesus. Atas permohonannya, stigamata itu tidak terlihat oleh orang lain selama hidupnya. Kemudian setelah meninggal stigmata itu baru terlihat di badannya secara jelas. Katarina memiliki kharisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia berhasil membawa kembali banyak pendosa ke jalan Tuhan, termasuk mendamaikan raja-raja dengan Gereja. Semuanya itu dilihatnya sebagai anugerah Tuhan. Ia sendiri menganggap dirinya hanyalah alat Tuhan untuk menegakkan kemuliaan Tuhan. Pada tahun 1380 ia meninggal dunia di Roma dalam usia 33 tahun. (www.imankatolik.or.id)
 
 
    
 
Antifon Komuni (1Yoh 1:7)

Jika kita berjalan dalam terang sama seperti Allah berada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa, alleluya.

If we walk in the light, as God is in the light, then we have fellowship with one another, and the blood of his Son Jesus Christ cleanses us from all sin, alleluia.

Selasa, 28 April 2020 Hari Biasa Pekan III Paskah

Selasa, 28 April 2020
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Setelah dikubur dalam tanah dan menjadi binasa, pada waktunya kita akan bangkit kembali.” (St. Ireneus)

Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus, alleluya.

Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus. Rahmat-Mu telah Kauberikan kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Orang banyak menyeret Stefanus keluar kota dan melemparinya dengan batu sampai mati. Ini terjadi, karena perkataan Stefanus mengusik hati Imam Besar, pemuka penatua dan ahli Taurat. Stefanus mengecam ketidakpercayaan mereka semua kepada Yesus bahkan sampai tega mengkhianati dan membunuh Yesus Orang Benar itu.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
   
 
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
     
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.

Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)

1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Orang banyak di rumah ibadat di Kapernaum meminta tanda kepada Yesus. Yesus pun memberikan tanda bahwa Diri-Nya adalah roti yang turun dari surga dan memberi hidup kepada dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
  
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
     
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Tuhan Yesus mengaruniakan karya keselamatan Allah di tengah dunia. Gereja menghadirkan kembali keselamatan Allah ini dalam Sakramen Ekaristi. Setiap kali dirayakan Ekaristi Kudus, Gereja menghadirkan Tubuh dan Darah Kristus yang menyelamatkan. Tubuh dan Darah Kristus dalam Ekaristi menjadi perwujudan dan tanda kehadiran Yesus, sang roti surgawi. Makanan dari minuman rohani ini akan mengenyangkan jiwa. Orang yang percaya dan setia mengikuti Ekaristi akan beroleh kekuatan yang menyelamatkan karena persatuannya dengan Yesus.

Antifon Komuni (Rm 6:8)

Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.

If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, Engkau telah membarui kami dengan sakramen-sakramen-Mu. Maka kami mohon, pandanglah kami dengan rela dan bangkitkanlah tubuh kami untuk hidup yang mulia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

“Ekaristi adalah rahasia hariku. Ia memberikan kekuatan dan makna bagi semua aktivitas pelayananku demi Gereja dan seluruh dunia….Biarkan Yesus dalam Sakramen Mahakudus berbicara ke dalam hatimu. Ialah yang merupakan jawaban kehidupan yang sebenarnya, yang sedang kamu cari. Ia tinggal disini bersama kita : Ia adalah Allah beserta kita. Carilah Ia tanpa lelah, sambutlah Ia tanpa keraguan, cintailah Ia tanpa henti : sekarang, besok, dan selamanya. ” – Paus Yohanes Paulus II
 
 
 
 
RUAH

Senin, 27 April 2020 Hari Biasa Pekan III Paskah

Senin, 27 April 2020
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Siapa yang tidak ingin mengetahui kehendak Allah ibarat orang yang berjalan-jalan di samping tebing yang amat curam, dan mudah jatuh dengan angin sekecil apa pun. Jika dia dipuji, dia bangga. Jika ditegur, dia marah. Jika dia makan makanan yang menyenangkan, dia ditarik kepada nafsu tubuh. Ketika dia menderita, dia menangis. Ketika dia tahu sesuatu, dia ingin menunjukkan bahwa dia tahu. Ketika dia tidak mengerti, dia berpura-pura mengerti. Ketika dia kaya, dia menjadi takabur. Ketika dia lemah, dia menjadi munafik. Ketika dia sudah kenyang, dia nekat. Ketika dia berpuasa, dia besar kepala. Ketika dia menegur, dia suka suka berdebat, sementara dia memandang pada mereka yang memaafkannya sebagai orang bodoh.” — St. Markus Pertapa

   

Antifon Pembuka

Telah bangkit gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
  
   
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
 
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:22-29)
  
"Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
    
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
   Dalam Yoh 6:27 Yesus berkata: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."  Pertanyaan yang dulu ditanyakan oleh para pendengar-Nya adalah sama dengan pertanyaan yang kita ajukan sekarang: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” (Yoh 6:28). Kita mengetahui jawaban Yesus: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yoh 6:29). Oleh karena itu, percaya kepada Yesus Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan. Ucapan Yesus ini mengingatkan kita bahwa segala kegiatan yang kita jalani hendaknya dilakukan untuk sesuatu yang lebih bernilai, yaitu untuk memuliakan Tuhan dan untuk sesama, bukan untuk diri sendiri semata. Iman bertumbuh apabila ia dihidupi sebagai pengalaman kasih yang telah diterima, dan ketika iman dikomunikasikan sebagai suatu pengalaman rahmat dan suka cita. Iman itu membuat kita berbuah, sebab ia memperluas hati kita di dalam pengharapan dan memampukan kita untuk memberi kesaksian yang menghidupkan. 

Antifon Komuni (Yoh 14:27)
 
Tuhan bersabda, "Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu." Alleluya. 
 
Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
 

RENUNGAN PAGI

Minggu, 26 April 2020 Hari Minggu Paskah III

Minggu, 26 April 2020
Hari Minggu Paskah III
         
“Dalam kebangkitan Kristus terpenuhilah janji-janji Perjanjian Lama Bdk. Luk 24:26-27. 44-48. dan janji yang Yesus sendiri berikan selama hidup-Nya di dunia Bdk. Mat 28:6; Mrk 16:7; Luk 24:6-7.. Ungkapan "sesuai dengan Kitab Suci" (1 Kor 15:3) Bdk. Syahadat Nikea-Konstantinopel. menunjukkan bahwa dengan kebangkitan Kristus terpenuhilah ramalan-ramalan ini..” (Katekismus Gereja Katolik, 652)
     

Antifon Pembuka (Mzm 66 (65) :1-2)

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.

Cry out with joy to God, all the earth; O sing to the glory of his name. O render him glorious praise, alleluia.

Jubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomine eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia.

      
Pengantar

   
Paus Pius XII dalam surat ensikliknya tentang Liturgi Suci, Mediator Dei (1947) mendefinisikan liturgi sebagai, “ibadat publik yang dilakukan oleh Penebus kita sebagai Kepala Gereja kepada Allah Bapa dan juga ibadat yang dilakukan oleh komunitas umat beriman kepada Pendirinya [yaitu Kristus], dan melalui Dia kepada Bapa. Singkatnya, liturgi adalah ibadat penyembahan yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Kristus secara keseluruhan, yaitu Kepala dan anggota-anggota-Nya” (Mediator Dei, 20). Definisi ini terpenuhi dalam tingkat yang tertinggi dalam perayaan Ekaristi/ Misa kudus. Sebab dalam Misa Kudus, kurban Kristus yang satu dan sama itu oleh kuasa Roh Kudus, dihadirkan kembali oleh Gereja, untuk keselamatan umat manusia. Maka perayaan Misa adalah doa Gereja yang sempurna (par excellence), yaitu doa Kristus yang dipersembahkan oleh Gereja kepada Allah.
      
Bagi umat Kristen yang tidak mempercayai dan tidak melakukan perayaan Ekaristi, peristiwa perjalanan ke Emaus adalah seperti peristiwa di masa lalu dan sulit untuk dihubungkan dengan apa yang terjadi pada saat ini secara lebih mendalam. Namun, bagi umat Katolik, peristiwa ini dihadirkan kembali setiap hari, dalam perayaan Ekaristi. Ekaristi yang menjadi pusat kehidupan Gereja perdana akan terus menjadi pusat kehidupan Gereja Katolik sampai akhir zaman, sampai terjadinya Perjamuan kawin Anak Domba (lih. Why 19:9). Dapat dikatakan bahwa iman akan Ekaristilah yang dapat menguak misteri Sabda Allah di Lukas 24:13-35 secara lebih mendalam, karena itulah yang dialami para murid, itulah yang dilakukan oleh jemaat perdana, itulah yang dilakukan oleh Gereja sepanjang sejarah Gereja, dan itulah yang dilakukan oleh Gereja Katolik saat ini, sampai segala abad. Sesungguhnya yang pertama kali mengajarkan tata cara perayaan Ekaristi [yaitu adanya liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi] adalah Tuhan Kristus sendiri, yaitu melalui penampakan-Nya kepada kedua orang murid di perjalanan ke Emaus (Lih. Luk 24:13-35); sedangkan tentang prinsip liturgi Ekaristinya sendiri mengacu kepada apa yang diajarkan Yesus dalam Perjamuan Terakhir dengan para Rasul-Nya (Mat 26:26-28; Mrk 14:27-31; Luk 22:24-38). [diolah dari Katolisitas.org]
       
Doa Pembuka
    
Allah Bapa kami di surga, Engkau selalu membangkitkan daya hidup baru pada umat-Mu. Engkau telah memulihkan martabat kami dan mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Semoga kami senantiasa memuji Dikau karenanya, dan semoga kami mendambakan kebangkitan kami dan terlaksananya segala harapan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:14.22-33)
   

"Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."
     
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
     
    
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; Ul: 11a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:17-21)
  
"Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda."
    
Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut "Bapa". Maka hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba, yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi, demi kamu. Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Allah pun telah memuliakan Dia. Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
     
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32)
Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
   
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
    
Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanya, "Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleh para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami, sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan
         
      
“Tahukah kamu, bahwa kisah penampakan Tuhan Yesus di perjalanan kedua murid ke Emaus ini telah mengubah seluruh hidupku?” Demikianlah tutur seorang teman kami, saat membagikan kisah kesaksian hidupnya. Sebelum menjadi Katolik, teman kami itu adalah seorang pendeta Methodis. Kehidupannya sebagai seorang pendeta mengharuskannya untuk secara tekun mempelajari dan merenungkan Kitab Suci, untuk mempersiapkan khotbah yang selalu dinanti-nantikan oleh jemaatnya. Suatu hari, saat merenungkan perikop ini, hatinya terusik. Mata hatinya terbuka ketika menyadari bahwa Tuhan Yesus berkenan menyatakan kehadiran- Nya secara istimewa dalam dua cara. Yang pertama melalui pernyataan Sabda, yaitu nubuat para nabi dan penggenapannya seperti yang tertulis dalam Kitab Suci; dan kedua, melalui pemecahan roti. Bahkan baru pada saat Yesus memecahkan roti inilah, para murid itu menyadari kehadiran Tuhan Yesus yang telah bangkit di tengah- tengah mereka. Inilah yang membuatnya bertanya-tanya dalam hati…. adakah hal ini masih terjadi sekarang ini. Pertanyaannya ini sedikit demi sedikit mendorongnya untuk mencari tahu jawabnya, sampai akhirnya ia sampai ke pangkuan Gereja Katolik.
   
Dalam Gereja Katoliklah, ditemukan peng-abadian kenangan akan Kristus sebagaimana dikehendaki oleh-Nya. Kristus yang hadir di tengah umat-Nya, dalam liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi, menjadikan pengalaman perjalanan ke Emaus menjadi milik semua murid-Nya yang lain di sepanjang sejarah Gereja. Kehadiran-Nya tidak hanya diperuntukkan bagi para murid yang hidup dua ribu tahun yang lalu. Kuasa Roh Kudus-Nya yang telah membangkitkan-Nya dari kematian, memungkinkan Kristus untuk hadir kembali mengatasi ruang dan waktu, dalam pembacaan Sabda Allah dan kurban Ekaristi, di tengah-tengah Gereja-Nya sampai akhir zaman. Kristus Sang Roti Hidup memang menghendaki agar dikenang dengan cara ini, “Inilah Tubuh-Ku… inilah DarahKu…. (Mat 26:26-28). Barangsiapa makan Tubuh-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia….” (lih. Yoh 6:56). Kristus tidak mengatakan bahwa roti itu hanyalah simbol Tubuh-Nya, ataupun anggur itu hanyalah simbol Darah-Nya, namun betapa banyak umat Kristen sekarang ini yang beranggapan demikian. Sebaliknya, Yesus mengatakan bahwa Tubuh-Nya itu adalah benar-benar makanan untuk kita makan, agar kita memperoleh hidup di dalam Dia (lih. Yoh 6:55-57). Maka Yesus menghendaki para murid-Nya untuk mengenangkan perjamuan kudus sebagai suatu kenangan akan pengorbanan-Nya yang sungguh nyata, agar kita dapat memperoleh hidup yang kekal. Kesadaran ini mendorong teman kami untuk membuat keputusan yang cukup besar dalam hidupnya. Katanya, “Akhirnya aku menjadi Katolik, sebab aku ingin lebih penuh mengambil bagian dalam kenangan yang hidup akan kurban Kristus, yang diperingati dalam perayaan Ekaristi. Jika Tuhan Yesus memilih cara ini untuk hadir di tengah umat-Nya, bukankah aku harus mengikuti-Nya? Sudah saatnya aku mengikuti cara yang Kristus kehendaki, agar Ia dapat tinggal di hatiku dan memberiku hidup yang kekal sebagaimana yang dijanjikan-Nya.”
  
Sungguh, selayaknya kita juga merenungkan kisah perjalanan ke Emaus ini sebagai kisah yang hidup. Sebab kita, seperti kedua murid itu, mungkin juga pernah mengalami kegalauan ataupun alasan yang lain, sehingga kita mau menjalani kehidupan menurut kehendak dan cara kita sendiri. Bukankah pada pagi hari itu, para murid sudah diberitahu oleh wanita yang menjadi saksi kebangkitan Yesus, agar mereka pergi ke Galilea untuk menemui Yesus yang bangkit di sana? (lih. Mat 28:7) Tetapi kedua murid itu malah pergi ke Emaus, yang terletak di sebelah barat Yerusalem, suatu tujuan yang bertentangan dengan arah yang ditunjukkan oleh Kristus. Namun demikian, Kristus berkenan menyapa kedua murid yang sedang galau itu, dan hadir di tengah mereka. Kedua murid itu awalnya tidak menyadari kehadiran Yesus. Tetapi pada saat Yesus mengambil roti, mengucap berkat dan memecah- mecahkannya, mereka  menyadari bahwa Orang yang mereka pikir adalah seorang musafir asing, ternyata adalah Tuhan Yesus yang telah bangkit dari mati. Sudahkah kita menyadari kehadiran Yesus dalam pemecahan roti setiap kali kita merayakan Ekaristi? Apakah hati kita juga berkobar-kobar saat mendengarkan Sabda Tuhan?
   
Tuhan Yesus, ubahlah hatiku yang sering bebal ini, agar semakin berkobar saat mendengarkan dan merenungkan Sabda-Mu. Biarlah mata hatiku melihat Engkau yang hadir dalam Ekaristi kudus. Jangan sampai aku yang telah menerima Engkau dalam kepenuhannya, malah menjadi kurang bersyukur dan kurang menghargai pemberian Diri-Mu yang luar biasa ini. O Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih setia-Mu yang menyertaiku dan seluruh Gereja-Mu. Mari, tinggallah terus bersama dengan kami, dan tuntunlah kami sampai kepada kehidupan kekal yang Engkau janjikan. Amin.”
(www.katolisitas.org / Stefanus Tay/Ingrid Listiati)
       
“Umat beriman Katolik, sembari menghormati keyakinan agama dari saudara-saudari yang terpisah, pantas menghindarkan menerima komuni perayaan mereka, agar tidak timbul salah paham tentang hakikat Ekaristi, dan selanjutnya tidak menyalahi kewajiban menyaksikan kebenaran dengan jelas. Yang sebaliknya akan memperlambat kemajuan upaya menuju kesatuan nyata yang penuh. Mirip dengan itu, juga tak masuk akal menggantikan Misa hari minggu dengan perayaan sabda ekumenis atau ibadat doa bersama dengan umat kristiani dari jemaat-jemaat Gereja yang disebutkan di atas, atau bahkan dengan mengambil bagian dalam ibadat mereka. Perayaan dan ibadat seperti itu, kendati dalam keadaan tertentu pantas dipuji, sebagai persiapan bagi tujuan kesatuan yang penuh, termasuk komuni Ekaristi, namun tak pantas menggantikannya” (St. Yohanes Paulus, Paus, Ensiklik Ecclesia de Eucharistia No. 30)
 
 
   
 
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya

The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.

atau

Cantate Domino, alleluia: cantate Domino, benedicite nomen eius: bene nuntiate de die in diem salutare eius, alleluia, alleluia. (Mzm 96:2)

Menyanyilah bagi Tuhan, alleluya, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari, alleluya, alleluya. (Mzm 96:2)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy