| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 25 Januari 2021 Pesta Bertobatnya Santo Paulus


Senin, 25 Januari 2021

Pesta Bertobatnya Santo Paulus

“Rasul Paulus kaya akan cinta Kristus. Selama ia memiliki itu, ia menganggap dirinya yang paling bahagia di antara raja, pemerintah dan penguasa” (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (2Tim 11:12; 4:8)

Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.

I know the one in whom I have believed and I am sure that he, the just judge, the mighty, will keep safe what is my due until that day.
 
Pada Misa ini ada Kemuliaan

Doa Pembuka

Allah Bapa cahaya dunia, hari ini kami mengenangkan pertobatan Santo Paulus, dan mohon, agar kami pun Kaupertobatkan dan Kaupanggil menjadi pewarta sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)
 
"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."
  
Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau:      
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-22)
           
  Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, dengan hati berkobar-kobar Saulus mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Agung, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba memancarlah cahaya dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Kota Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat, dan tiga hari lamanya ia tidak makan serta minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias”. Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang sedang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangan ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepada Ananias, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepda bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah Yudas. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat kembali dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari mata Saulus, sehingga ia dapat melihat kembali. Saulus bangun, lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama dengan murid-murid Tuhan di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata, “Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan siapa saja yang memanggil nama Yesus? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud menangkap dan membawa murid-murid Tuhan ke hadapan imam-imam kepala?” Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya, dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (do-f, 4/4 PS 827)
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.   
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-18)
  
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
     
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

   
 Kita percaya bahwa Tuhan itu mahapengasih dan penyayang. Kita percaya bahwa Dia mengasihi kita dan bahkan mengutus Putra satu-satunya untuk menyelamatkan kita.

Namun, sejauh yang kitai yakini, dapatkah kita juga mengatakan bahwa beberapa orang begitu keras kepala dan keras kepala sehingga kekurangan pencahayaan, mereka tidak akan mengubah pandangan atau pendapat mereka.

Jadi setelah mengatakan itu, maukah kita mengatakan bahwa Tuhan akan menurunkan kita berlutut agar kita kembali kepada-Nya?

Seperti yang kita dengar pada bacaan pertama, Saulus (sebelum dia mengubah namanya menjadi Paulus) mengembuskan ancaman untuk membantai murid-murid Tuhan.
 
Kemudian, tiba-tiba, datang cahaya dari surga dan dia jatuh ke tanah dan dia mendengar suara Yesus bertanya mengapa dia menganiaya-Nya.

Tidak hanya itu, ia juga dibutakan dan kemudian disembuhkan oleh Ananias, salah satu muridnya.

Tidak diragukan lagi itu adalah kisah pertobatan yang dramatis di mana Tuhan menunjukkan begitu banyak tanda.

Namun, Saulus harus jatuh ke tanah sebelum dia bisa bangkit untuk percaya kepada Tuhan.

Demikian pula jika Tuhan harus membuat kita berlutut agar kita kembali kepada-Nya, Tuhan yang pengasih akan melakukannya.
    
  
Antifon Komuni (Gal 2:20)
 
Aku hidup dalam kepercayaan kepada Putra Allah yang mengasihi aku dan telah mengorbankan diri-Nya bagiku. 
 
Doa Malam
 
Ya Tuhan, aku bersyukur atas penyertaan-Mu sampai pada malam ini. Berkatilah siapa saja yang telah membantu pekerjaanku hari ini. Berilah mereka rahmat yang dibutuhkan pada saat-saat ini dan semoga malam ini mereka juga dapat mempersembahkan semuanya kepada-Mu dengan penuh rasa syukur. Amin. 
 
 
RENUNGAN PAGI

Minggu, 24 Januari 2021 Hari Minggu Biasa III (Hari Minggu Sabda Allah)


Minggu, 24 Januari 2021

Hari Minggu Biasa III (Hari Minggu Sabda Allah)
 
"Sesudah Yohanes ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, katanya: 'Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil'" (Mrk 1:14-15). "Untuk memenuhi kehendak Bapa, Kristus meresmikan Kerajaan surga di dunia" (LG 3). Tetapi kehendak Bapa itulah "mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi" (LG 2). Ia melakukan itu, dengan mengumpulkan manusia-manusia di keliling Anak-Nya Yesus Kristus. Perhimpunan ini adalah Gereja; ia merupakan "benih serta awal Kerajaan Allah di dunia" (LG 5). -- Katekismus Gereja Katolik, 541
 
Antifon Pembuka (Mzm 96:1.6)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, bernyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
 
O sing a new song to the Lord; sing to the Lord, all the earth. In his presence are majesty and splendor, strength and honor in his holy place.
 
Doa Pembuka

Allah Bapa kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memanggil kami untuk bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-5.10)
  
"Orang Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
    
Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah, dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
       
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 7:29-31)
 
"Dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu."
     
Saudara-saudara, waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g , 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
  
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan jalanya, dan mengikuti Yesus. Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka, dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di atas perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan 
    
  Saat kita duduk untuk mendengarkan homili, beberapa dari kita mungkin secara kebiasaan atau naluriah melirik jam tangan kita. Bukannya kita ingin menghitung waktu homili untuk melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan. (Pokoknya saya sudah mengatur waktunya - ini akan memakan waktu sekitar 7 menit)

Karena kebanyakan dari kita memakai jam tangan atau memiliki semacam arloji, itu hanya menunjukkan betapa pentingnya waktu bagi kita.

Lebih dari sekedar ingin mengetahui jam berapa hari ini, kita juga ingin mengetahui berapa banyak waktu yang kita miliki untuk janji temu selanjutnya, apakah kita akan tepat waktu atau tidak, dan seberapa banyak waktu yang kita miliki untuk hal-hal yang telah kita rencanakan. .

Tapi kita juga memahami waktu dalam arti yang lebih luas. Ada "pertama kali" yang menandai pengalaman baru atau pertemuan baru.
  
Ada “waktu berikutnya” di mana kita akan lebih siap dari apa yang telah kita pelajari sebelumnya. Ada “waktu terakhir” yang bisa berarti bagaimana kita selalu melakukan sesuatu di masa lalu, atau ketika kita ingin mengakhiri sesuatu.

Dan tentu saja ada istilah "tidak ada waktu" yang terkenal untuk menunjukkan betapa sibuknya kita. Namun sebenarnya itu hanyalah cara lain untuk mengatakan bahwa itu bukan prioritas kami sehingga kami tidak punya waktu untuk itu. Atau kita hanya tidak ingin melakukannya, jadi kita bilang kita tidak punya waktu.

Jika kita perhatikan pada bacaan pertama, itu dimulai dengan
Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus”. Jadi ini kedua kalinya Tuhan memanggil Yunus. Jadi apa yang terjadi pertama kali?

Sederhananya, pada awalnya, Yunus tidak punya waktu karena dia tidak ingin melakukan apa yang Tuhan inginkan darinya, karena itu tidak sesuai dengan keinginannya.

Tuhan menyuruhnya pergi ke timur ke Niniwe, dan dia pergi ke barat untuk berlayar. Tuhan menyuruhnya untuk berkhotbah, tapi dia pergi ke pantai. Dengan kata lain, Tuhan berkata "pergi" tapi dia berkata "tidak".

Kita mungkin pernah mendengar tentang kisah Yunus, bagaimana dia berlayar untuk melarikan diri dari Tuhan, tetapi badai meletus dan dia harus dilempar ke laut untuk memadamkan badai, dan ditelan oleh ikan besar, sering dikenal sebagai , seekor paus.

Tetapi bahkan ikan besar tidak tahan karena setelah tiga hari di dalam perutnya, ia melemparkannya ke pantai. Mungkin itu pertama dan terakhir kali Yunus ingin berada di dalam perut ikan besar.

Namun tiga hari di dalam perut ikan besar itu memiliki makna spiritual. Karena itu adalah waktu bagi Yunus untuk memikirkan banyak hal. Inti dari semua ini adalah Yunus dibawa ke kedalaman sehingga dia bisa bangkit kembali. Seolah-olah agar Yunus bergerak maju, dia harus masuk ke dalam.

Sesuatu dalam diri Yunus harus menyerah sebelum dia bisa menyerah. Pencerahan hanya bisa muncul setelah mengalami pemurnian. Dan pengalaman Yunus memang memberi pelajaran bagi kita.

Seperti Yunus, kita mungkin tidak memperhatikan pada awalnya; kita mungkin tidak menanggapi arahan Tuhan untuk kita. Tapi Tuhan masih memanggil kita untuk kedua kalinya, atau bahkan di waktu berikutnya.

Tetapi bacaan ke-2 juga memberi tahu kita bahwa waktu kita semakin singkat, dan bahwa waktu kita di dunia ini terus berjalan, perlahan tapi pasti.

Dan Yesus, di dalam Injil, akan mengumumkannya dengan lebih mendesak:
"Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 
   
Dalam waktu apa pun dalam hidup kita, ada waktu yang ditentukan ketika Tuhan memanggil kita dan menunggu tanggapan kita.

Ketika waktu yang ditentukan tiba untuk Yunus, dia harus merespon. Ketika waktu yang ditentukan tiba untuk Simon dan Andreas, untuk Yakobus dan Yohanes, mereka juga menanggapi dan melakukan apa yang Tuhan inginkan dari mereka.

Mereka meninggalkan jala dan perahu mereka dan mengikuti Yesus, dan mereka hanya dapat mempercayai-Nya bahwa Dia mengetahui rencana-rencana yang Dia miliki untuk mereka, rencana untuk kebaikan mereka dan bukan untuk bencana, rencana untuk memberi mereka harapan dan masa depan. (lih Yeremia 29:11)

Melakukan apa yang mereka lakukan pasti akan membuat kita merasa tidak aman. Dan terkadang kita mungkin merasa seperti ditelan ikan besar dan dibiarkan berguling-guling dan berputar-putar dalam kegelapan perut dunia.

Di sinilah refleksi waktu dapat membantu dan itu diletakkan hanya dalam empat kata - Pertama, Berikutnya, Lalu, Terakhir.

Pertama: Tuhan membawaku pada ini. Kehendak Tuhan tidak akan pernah membawa saya ke tempat dimana kasih karunia Tuhan tidak akan melindungi saya. Dalam hal itu saya akan merasa damai.

Selanjutnya: Tuhan akan menjaga saya dalam kasih-Nya untuk berperilaku sebagai anak-Nya dalam pencobaan ini. Tuhan tidak akan pernah memberi kita lebih dari yang bisa kita terima. Dia akan membiarkan kita membungkuk, tetapi Dia tidak akan pernah membiarkan kita hancur.

Kemudian: Dia akan mengubah pencobaan menjadi berkat dan akan mengajari saya pelajaran yang Dia ingin saya pelajari. Tuhan tidak hanya ingin kita melewatinya; Dia ingin kita tumbuh melaluinya.

Terakhir: Dalam waktu baik Tuhan, Dia akan membawa saya keluar dan membiarkan saya bangkit dan bersinar. Kemudian kita menyadari bahwa agar cahaya bersinar terang, kegelapan harus ada.

Jadi hanya empat kata yang berhubungan dengan waktu - Pertama, Berikutnya, Lalu, Terakhir. Semoga kita tahu bahwa dari waktu ke waktu, apakah itu Pertama, Berikutnya, Kemudian atau Terakhir, semuanya ada dalam waktu yang ditentukan Tuhan.
(RENUNGAN PAGI)
  
Antifon Komuni

Tujukanlah pandanganmu kepada Tuhan maka wajahmu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu.

Look toward the Lord and be radiant; let your faces not be ashamed. (Bdk. Mzm 34:6)

atau

Akulah terang dunia, Sabda Tuhan. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan.

I am the light of the world, says the Lord; whoever follows me will not walk in darkness, but will have the light of life. (Yoh 8:12)

Sabtu, 23 Januari 2021 Hari Biasa Pekan II


Sabtu, 23 Januari 2021

Hari Biasa Pekan II

Pujilah Tuhan, hai jiwaku; seluruh diriku, pujilah nama-Nya yang kudus (Mzm 103:1)

Antifon Pembuka (Mzm 47:8-9)

Allahlah Raja semesta alam, bermazmurlah penuh seni. Allah merajai segala bangsa, bersemayamlah di takhta kudus.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami yang mahabaik, betapa indahnya hidup kami yang telah Kausucikan dengan darah-Mu yang kudus ya Yesus. Semoga dengan Roh Kudus, kami semakin mampu mempersembahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Kristus sebagai imam agung datang untuk membawa kesejahteraan dan masa depan bagi umat-Nya. Hal itu terjadi dalam korban salib-Nya. Darah-Nya menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia. Kita dijadikan layak untuk masuk dalam kemuliaan-Nya.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:2-3.11-14)

"Kristus masuk ke dalam tempat kudus dengan membawa darah-Nya sendiri."

Saudara-saudara, dalam kemah suci, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; R: 6)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkan mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)

"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Jika Anda memiliki anak sendiri, maka mari kita berspekulasi tentang skenario ini.

Katakanlah salah satu anak Anda memberi tahu Anda bahwa dia ingin pergi ke suatu negara yang kurang berkembang untuk melakukan pekerjaan misionaris dan membantu orang-orang meningkatkan kehidupan mereka dan untuk berbagi dengan mereka kasih Yesus.

Apa reaksi kita? Apapun reaksi kita, mereka pasti lebih dari campuran.

Kami mungkin mengajukan pertanyaan seperti: Mengapa Anda tidak dapat melakukan sesuatu yang lebih normal seperti kebanyakan orang? Apa untungnya? Bagaimana itu membantu masa depan Anda? Apa yang akan orang pikirkan?

Mungkin itu sebabnya keluarga Yesus khawatir tentang Dia dan berpikir bahwa Dia tidak berpikir benar.


Yesus dan pengikut-Nya memang kerap dipandang tidak waras karena terlalu banyak berpikir dan berbuat bagi orang lain, termasuk mereka yang dipandang musuh atau bukan kelompok-Nya; sementara ukuran umum dalam masyarakat, keluarga, dan kerabatlah yang mesti didahulukan dalam segala hal dengan segala biaya, yang memang menjadi sebab merajalelanya korupsi dan kebusukan.
  
  
Kita jadi tahu, kaum keluarga-Nya berniat menyelamatkan Kristus dari desakan orang-orang yang terus saja datang kepada-Nya karena melihat karya-Nya yang demikian hebat seakan-akan itu bukan diri-Nya sebagaimana yang dikenal oleh keluarga-Nya.
   
Dia membuang rasa aman dan rumah untuk menjadi pengkhotbah dalam perjalanan.

Dia menangguhkan keselamatan-Nya ketika Dia menghadapi para ahli Taurat dan orang Farisi.

Dia tidak peduli tentang apa yang akan orang katakan tentang teman-teman-Nya.

Mengikuti Yesus mengambil risiko. Kita mungkin harus membuang rasa aman dangkal kita, menggantung tindakan pencegahan keselamatan kita yang lemah dan menutup telinga terhadap kritik dan keputusasaan di sekitar kita.

Tetapi ketika orang lain berpikir bahwa kita sudah gila, atau mungkin ketika kita bertanya-tanya apakah diri kita sendiri sudah gila, maka Yesus akan datang dan memimpin kita.
   
Yesus konsisten bahwa Kerajaan Allahlah yang pertama-tama mesti dikedepankan. Kepentingan keluarga dan kerabat mendapat porsinya dalam kepentingan umum masyarakat.

RENUNGAN PAGI

 

Jumat, 22 Januari 2021 Hari Biasa Pekan II

 

 
Jumat, 22 Januari 2021
Hari Biasa Pekan II

Hari Doa untuk Perlindungan Hukum Anak yang Belum Lahir  
    
"(Maka) kehidupan sejak saat pembuahan harus dilindungi dengan sangat cermat. Pengguguran dan pembunuhan anak merupakan tindak kejahatan yang durhaka. " (Gaudium et spes, 51)

    
Antifon Pembuka (Mzm 85:11-12)
 
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan keselamatan akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan akan turun dari langit.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahasetia, melalui Yesus Putra-Mu terkasih Engkau mengikat Perjanjian Baru yang kekal dan tetap dengan kami. Kami mohon, semoga kami memahami Engkau dan selalu bersyukur memuji Engkau, Allah dan Bapa kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
     
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (8:6-13)     
 
"Kristus menjadi Pengantara perjanjian yang lebih agung."
  
Saudara-saudara, sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau Kasih dan kesetiaan akan bertemu.
Ayat. (Mzm 85:8.10.11-12.13-14; R: 9a)
1. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
   
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.          
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:13-19)
  
"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."
    
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injildan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
  
Untuk dapat memasukkan sesuatu ke dalam wadah, ada dua persyaratan yang jelas - wadah tidak boleh penuh, dan setidaknya harus ada ruang untuk memasukkan sesuatu itu.

Demikian pula, untuk menulis sesuatu di selembar kertas, harus ada ruang di kertas untuk menulis, dan juga bahwa kertas tidak boleh memiliki terlalu banyak hal yang tertulis di atasnya sehingga penambahan baru menjadi hilang dalam konten yang luar biasa itu.

Jika itu masalahnya, hal yang sama dapat dikatakan tentang pikiran dan hati. Untuk memasukkan sesuatu ke dalam pikiran, itu harus cukup jelas untuk menerimanya. Dan agar hati menerima sesuatu, ia harus terbuka untuk itu.

Dalam bacaan pertama, Tuhan berkata bahwa Dia akan membuat perjanjian baru dengan Bani Israel. Dia akan memasukkan hukum-Nya ke dalam pikiran mereka dan menuliskannya di dalam hati mereka.

Dan perjanjian itu adalah ini - Tuhan menyatakan bahwa Dia akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya.

Perjanjian itu diperbarui setiap hari bersama kita terutama dalam Ekaristi. Tetapi kita harus menjernihkan pikiran kita untuk memahami apa yang Tuhan inginkan dari kita dan untuk membersihkan hati kita untuk menerima kasih yang Dia ingin isi dengan kita.

Dan sama seperti Yesus memanggil kedua belas murid, Yesus juga memanggil kita untuk mempersembahkan pikiran dan hati kita kepada-Nya.

Semoga pikiran kita tidak terganggu, dan semoga hati kita murni, sehingga iman kita kepada Tuhan diperkuat dan orang lain akan melihat kita sebagai umat Tuhan.

Antifon Komuni (Mrk 3:14)
 
Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, menetapkan mereka untuk menyertai Dia, dan untuk diutus sebagai pewarta Injil.
     
Doa Malam

Terima kasih, ya Tuhan, Engkau telah menaruh hukum-Mu dalam akal budi kami dan menuliskannya dalam hati kami. Engkau adalah Allah kami dan kami adalah umat-Mu. Engkau membuat kami mengenal-Mu dan tidak lagi mengingat dosa kami. Semoga rahmat-Mu selalu menyertai langkah hidup kami. Amin.
       
RENUNGAN PAGI

 

Kamis, 21 Januari 2021 Peringatan Wajib St. Agnes, Perawan dan Martir


Kamis, 21 Januari 2021
Peringatan Wajib St. Agnes, Perawan dan Martir

“Di surga aku disatukan dengan Tuhan, sebab di dunia aku cinta pada-Nya dengan sepenuh hati.” (St. Agnes)


Antifon Pembuka 
   
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan piala bernyala.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, yang lemah dalam pandangan orang Kaupilih untuk mempermalukan yang kuasa. Hari ini kami kenangkan kesaksian Santa Agnes, yang menyerahkan nyawa demi imannya. Buatlah kami teguh dalam iman dan tetap setia sampai akhir. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:25-8:6)
  
"Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."

Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. “Ingatlah!” demikian firman Tuhan, “Buatlah semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu!” Tetapi sekarang Yesus telah mendapat tugas pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17; R: 8a.9a)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
2. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)
 
"Roh-roh jahat berteriak, "Engkau Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia."
 
Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
       
 Kita sering menyebut apa yang kita lihat di sekitar "kenyataan".

Kita menyebutnya "kenyataan" karena kita bisa melihatnya, kita bisa menyentuhnya, kita bisa mendengarnya, kita bisa menciumnya dan bahkan mungkin merasakannya.

Jadi ketika seseorang berbicara tentang hal-hal yang berada di luar indra dan empiris, hal-hal yang tidak dapat kita pahami atau tidak pahami, kita akan merasa seperti berada di luar dunia ini.

Namun surat kepada orang Ibrani berbicara tentang kenyataan di luar jangkauan kita, realitas di luar indra kita.

Itu berbicara tentang keabadian yang berada di luar jangkauan kita.

Itu berbicara tentang seorang imam besar yang kekal, tempat kudus yang kekal, pengorbanan yang kekal.

Itu menyebut semua itu kenyataan. Dan itu masuk akal.

Karena jika kekekalan ada dalam genggaman kita, jika surga ada dalam jangkauan kita, maka Yesus tidak perlu.

Tetapi di dalam Yesus adalah pengantara kekal kita yang mendamaikan kita dengan Tuhan.

Karena Yesus adalah Putra Allah dan Juruselamat kita.

Ketika kita benar-benar dapat memahami itu, maka kita akan mengerti apa itu realitas.
 
Antifon Komuni (Mzm 56:14)
 
Engkau telah meluputkan daku dari maut, bahkan menjaga kakiku jangan sampai tersandung. Maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan. 
 


RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 20 Januari 2021 Hari Biasa Pekan II

 


Rabu, 20 Januari 2021
Hari Biasa Pekan II
  
“Hari Sabat adalah akhir dari penciptaan yang pertama, sedangkan hari Tuhan adalah awal dari penciptaan yang kedua, di mana Ia memperbaharui dan memperbaiki yang lama, dengan cara yang sama seperti Ia menentukan bahwa mereka harus menerapkan Sabat sebagai peringatan akan akhir dari penciptaan pertama, maka kita menghormati hari Tuhan sebagai peringatan akan penciptaan yang baru.” (St. Athanasius, On Sabbath and Circumcision 3)
    

Antifon Pembuka (Mzm 110:4)
    
Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."

Doa Pembuka

Allah Bapa, Pencipta alam semesta, Engkau telah mengutus Sang Raja damai datang ke dunia untuk menyelamatkan kami. Semoga kami dapat meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang menjiwai seluruh hidup-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:1-3.15-17)
  
"Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek."
    
Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat (Mzm 110:1.2.3.4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.   
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:1-6)
  
"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"
   
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Salah satu tokoh Perjanjian Lama yang diselimuti misteri adalah Melkisedek, yang disebutkan dalam bacaan pertama.

Melkisedek disebutkan dalam dua contoh di Perjanjian Lama - Kejadian 14: 18-20 dan Mazmur 110: 4, tetapi asal usulnya masih tetap menjadi misteri.

Namanya berarti "kebenaran adalah rajaku" dan dia adalah raja Salem, yang berarti dia adalah raja perdamaian.

Dia digambarkan sebagai imam dari Tuhan yang Mahatinggi dan Abraham menawarkan perpuluhan kepadanya.

Di dalam Yesus ada kepenuhan kebenaran dan damai, dan Dia juga Imam Besar kita.

Sama seperti Melkisedek mempersembahkan roti dan anggur kepada Abraham, Yesus mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai roti hidup kita.

Sama seperti Melkisedek melambangkan kebenaran dan perdamaian, Yesus memberi kita iman untuk melakukan yang baik dan memberikan hidup kepada orang lain.

Semoga perayaan Ekaristi kita diekspresikan dalam hidup kita dan semoga kita menjadi tanda kebenaran dan perdamaian bagi orang lain.
 
Antifon Komuni (Mzm 110:2)
 
Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah engkau di antara musuhmu! 
 
RENUNGAN PAGI

Selasa, 19 Januari 2021 Hari Biasa Pekan II


Selasa, 19 Januari 2021

Hari Biasa Pekan II

“Gereja harus terus-menerus berdoa dan bekerja untuk mempertahankan, memperkuat dan menyempurnakan kesatuan yang Kristus kehendaki untuk dia” (Katekismus Gereja Katolik, 820)

Antifon Pembuka (Mzm 111:1)

Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kegembiraan dan pemberi rahmat surgawi yang adil, Kauangkat kami menjadi pelayan-Mu. Semoga kami boleh menerima berkat-Mu dengan berlimpah. Berkatilah usaha kami dan dengan rendah hati kami berharap akan terpenuhilah janji-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
    
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (6:10-20)
 
"Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman."
  
Saudara-saudara, Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat pelayananmu terhadap orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang lestari, sampai apa yang kamu harapkan akhirnya benar-benar kamu miliki. Kami ingin kalian jangan menjadi lamban, tetapi tetap bersemangat mengikuti jejak merka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah. Ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya. Dalam sumpah itu Ia berjanji: “Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.” Abraham menanti dengan sabar, dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Kalau orang bersumpah, ia bersumpah demi orang yang yang lebih tinggi, dan baginya sumpah itu menjadi suatu pengukuhan yang mengakhiri segala kesangsian. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji, dan supaya mereka benar-benar percaya akan putusan-Nya Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah. Kedua kenyataan ini, janji dan sumpah, tidak berubah-ubah, dan tentang ini Allah tidak mungkin berdusta! Jadi maksud Allah mengikat janji dengan sumpah ialah: Supaya kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat bahwa kita akan menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, sauh yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, yakni ketika Ia, menurut tata imamat Melkisedek, menjadi Imam Agung untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.4-5.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kita, agar kita mengenal harapan panggilan kita.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:23-28)
 
"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."
 
Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian – yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada meeka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Kebanyakan agama memiliki satu tujuan utama atau satu tujuan utama.
 
Secara sederhana, tujuan atau sasaran itu adalah keselamatan, atau kata apa pun yang serupa.

Kekristenan juga memiliki beberapa tujuan dan sasaran.

Dan keindahan dari agama Kristen adalah Tuhan yang menawarkan keselamatan bagi umat manusia.

Dan Tuhan menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus untuk menunjukkan kepada kita seberapa jauh Dia akan pergi hanya untuk menawarkan keselamatan kepada kita.

Di dalam Yesus ada Imam Besar kita yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk dosa-dosa kita untuk menyelamatkan kita.

Jadi, penting untuk mengetahui ajaran Yesus dan apa yang Gereja perintahkan agar kita lakukan dan jangan lakukan.

Namun, bahkan lebih penting untuk mengetahui siapa Juruselamat itu.


Doa Malam

Yesus yang murah hati, hari ini aku Kaudidik dengan sabda-Mu. Tolonglah aku untuk berani bertindak yang benar dan semakin menjauhi dosa. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy