Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Senin, 02 November 2009 :: Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (Rm I. Sumarya)

Senin, 02 November 2009
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

Para hari “Peringatan Arwah Semua Orang Beriman” ini kita semua diajak untuk mengenangkan mereka yang telah dipanggil Tuhan: kakek-nenek, orangtua, kakak-adik, kenalan, sahabat dst.. yang telah mendahului kita meninggalkan dunia ini. Maka marilah kita kenangkan siapa saja yang mungkin dekat dengan kita dalam masa hidupnya dan telah dipanggil Tuhan: mungkin baik jika kita kenangkan mereka yang telah begitu banyak mengasihi dan memperhatikan kita, misalnya orangtua, kakek-nenek, para pendidik, dst.. Dalam mengenangkan ini kiranya baik, jika mungkin, kita berdoa di tempat mereka telah dimakamkan atau beristirahat untuk selama-lamanya; kita bersihkan lingkungan hidup tempat mereka dimakamkan dst.. Untuk membantu mengenangkan mereka yang telah dipanggil Tuhan, saya sampaikan catatan-catatan sederhana dengan merefleksikan sabda Yesus serta kutipan surat Paulus kepada umat di Korintus di bawah ini:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luk 23:43)

Kita semua kiranya percaya bahwa saudara-saudari, orangtua, sahabat atau kenalan kita yang telah dipanggil Tuhan selama masa hidupnya di dunia senantiasa berkehendak baik, berusaha untuk berbuat baik kepada saudara-saudari dan sesamanya. Namun karena keterbatasan dan kelemahan diri sebagai manusia apa yang dilakukan sering dinilai tidak baik; mereka tidak tahu bahwa yang mereka lakukan mencelakakan orang lain atau berakibat buruk terhadap orang lain. Kami percaya orang-orang yang demikian itu, yang pada dasarnya berkehendak baik dan karena keterbatasannya ternyata yang dilakukan kurang/tidak baik, pada detik-detik terakhir hidupnya kiranya berdoa seperti ‘salah seorang penjahat yang disalibkan bersama Yesus :”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (Luk 23:42) dan Yesus menjawab : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”(Luk 23:43).

Doa yang benar kiranya bukan panjangnya kata-kata atau kalimat, suara keras dan gerak-gerik anggota tubuh, melainkan ‘hati yang terarah sepenuhnya kepada Tuhan/Yang Ilahi’. Orang yang akan dipanggil Tuhan atau pada menit-menit atau detik-detik terakhir hidup orang pada umumnya gelisah; mereka yang siap dipanggil Tuhan kegelisahannya lembut, sedangkan mereka yang tidak siap dipanggil Tuhan sangat gelisah, misalnya kaki dan tangan bergerak kesana-kemari, mulut berteriak-teriak, mata membelalak dst.. atau dalam bahasa Jawa disebut “mecati”. Kami percaya bahwa siapapun yang berkehendak baik ketika dipanggil Tuhan atau pada detik-detik terakhir hidupnya pasti berdoa seperti salah seorang penjahat yang disalibkan bersama Yesus, sebagaimana saya kutipkan di atas.

Dari penjahat yang bertobat, yang disalibkan bersama dengan Yesus, kita juga dapat mengimani bahwa hidup mulia kembali di sorga bersama Allah Pencipta dan Yesus yang kita imani merupakan anugerah Allah semata-mata. Kita imani bahwa orangtua, saudara-saudari atau kenalan dan sahabat kita yang telah dipanggil Tuhan telah menerima anugerah hidup mulia di sorga untuk selama-lamanya, dan dengan demikian kiranya mereka lebih mudah dan banyak berdoa daripada kita yang jarang atau malas berdoa. Maka baiklah dalam rangka mengenangkan ‘Arwah Semua Orang Beriman” hari ini kita juga minta didoakan oleh mereka yang telah mendahului perjalanan kita kembali ke sorga. Mengimani bahwa mereka mendoakan kita antara lain menjadi nyata atau terwujud dengan meneladan cara hidup dan cara bertindak mereka yang baik dan benar. Sebagai contoh: marilah kita kenangkan aneka macam nasihat, saran, perilaku baik yang telah disampaikan oleh orangtua kita masing-masing, yang telah dipanggil Tuhan, dan kemudian kita hayati nasihat dan saran tersebut serta kita ikuti teladan hidup dan bertindak mereka yang baik.

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal(2Kor 4:16-18).


Kutipan dari surat Paulus kepada umat di Korintus di atas ini kiranya baik menjadi permenungan atau refleksi kita semua orang beriman, khususnya mereka yang kesehatan tubuhnya semakin menurun atau lemah, entah karena sakit atau tambah usia alias sudah lansia. “Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari”, inilah yang hendaknya menjadi acuan atau pedoman hidup kita sebagai orang yang semakin merosot kesehatan atau kebugaran tubuhnya. Dengan kata lain ketika tubuh kita lemah dan tak berdaya hendaknya berdoa menjadi kegiatan atau kerasulan utama: berdoa dalam dilakukan kapan pun dan dimanapun. Mungkin doanya singkat saja seperti doa penjahat yang disalibkan bersama dengan Yesus: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Kita semua diingatkan untuk tidak berhenti atau hanya memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, yang bersifat kekal bukan sementara. Yang tidak kelihatan dan bersifat kekal adalah jiwa kita, yang sungguh mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita, maka marilah kita perhatikan kesehatan dan kebugaran jiwa kita. Bentuk perhatian tersebut kiranya dapat kita wujudkan dengan ‘ora et labora’/berdoa dan bekerja:
1). Berdoa. Berdoa merupakan salah satu cirikhas hidup orang beriman atau beragama, maka hendaknya jangan melupakan doa-doa harian atau doa-doa dalam aneka kesempatan dan kepentingan. Berdoa dengan baik dan benar pada umumnya mendorong atau memotivasi orang yang bersangkutan untuk melakukan apa yang baik dan benar. Berdoa berarti berrelasi atau berhubungan dengan Allah, dan karena Allah adalah mahasegalanya, maka berrelasi atau berwawancara dengan Dia kita pasti dipengaruhi atau dikuasainya. Dengan kata lain berdoa yang benar dan baik pertama-tama adalah mendengarkan sapaan atau sabda Allah melalui citpaan-ciptaan-Nya di dunia ini, dan kemudian menanggapi secara positif sentuhan atau sapaan Allah tersebut alias ‘mengerahkan tenaganya untuk menjalani hidup yang suci”.
2). Bekerja . “Semua orang beriman kristiani, sesuai dengan kondisi khas masing-masing; harus mengerahkan tenaganya untuk menjalani hidup yang suci” (KHK kan 210). Mengerahkan tenaga berarti bekerja, berpartisipasi dalam seluk-beluk atau hal-ikwal duniawi dengan mendunia. Dengan kata lain mengusahakan kesucian hidup dengan mendunia, mengurus dan mengelola hal-hal duniawi. Secara konkret berarti cara hidup dan cara bertindak kita dimanapun dan kapanpun hendaknya baik dan menyelamatkan atau membahagiakan baik diri kita sendiri maupun orang lain atau sesama kita. Marilah kita kerjakan sebaik mungkin apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita, dengan mengerahkan tenaga dan waktu pada tugas dan kewajiban tersebut.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.” (Mzm 130:1-6)


Jakarta, 2 November 2009



Ignatius Sumarya, SJ



Bagikan

Bacaan Harian: 02 - 08 Nopember 2009

Bacaan Harian: 02 - 08 Nopember 2009

Senin, 02 Nopember 2009:
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (U).
2Kor 4: 14 – 5:1; Mzm 130:1-8; Luk 23:33.39-43.

Hari ini kita semua dipanggil untuk mengenang dan mendoakan anggota keluarga, sahabat dan kenalan yang telah meninggal. Sekaligus dengan itu, kita juga kembali diingatkan untuk selalu siaga mempersiapkan diri menjelang hari penghakiman terakhir. Pada saat itu, tempat mana yang disediakan pada kita tergantung dari apa yang telah kita perbuat untuk Yesus yang hadir dalam orang-orang yang lemah dan hina.

Selasa, 03 Nopember 2009:
Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 12:5-16a; Mzm 131:1-3; Luk 14:15-24.

Berbagai macam alasan sering kita kemukakan demi tidak mau terlibat dalam kehidupan komunitas umat beriman. Kehidupan iman sulit bertumbuh tanpa komunitas. Bahkan mudah mengalami kekeringan. Maka dapat dimengerti, mengapa Yesus mengatakan bahwa sikap seperti itu akan menjauhkan orang-orang itu dari perjamuan yang telah disediakan-Nya.

Rabu, 04 Nopember 2009:
Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup (P).
Rm.13:8-10; Mzm 112:1-2.4-5.9; Luk 14:25-33.

Sebagai manusia kita cenderung untuk memilih yang 'enak' dan sesuai selera. Itulah yang kerap kali menghalangi kita untuk sungguh-sungguh mengikuti Yesus. Yesus mengingatkan, untuk mengikuti Dia kita harus sungguh siap mengutamakan kehendak-Nya. Itu seringkali menuntut sikap menyangkal diri dan kemauan untuk memanggul salib.

Kamis, 05 Nopember 2009:
Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 14:7-12; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 15:1-10.

Panggilan murid Kristus adalah tidak membiarkan satu domba pun hilang. Tengoklah di sekitar kita, adakah domba-domba yang terlepas dari Sang Gembala? Yesus mengajak kita untuk juga menjadi gembala yang baik yang tidak tinggal diam terhadap domba yang hilang.

Jumat, 06 Nopember 2009:
Jumat Pertama Dalam Bulan
Rm 15:14-21; Mzm 98:1-4; Luk 16:1-8.

Yesus memuji bendahara yang tidak jujur itu bukan karena ketidakjujurannya, tetapi karena perbuatannya yang cerdik dalam mengatasi situasi krisis. Dalam keadaan terjepit, ia melakukan kebaikan dengan mengurangi beban hutang orang-orang yang berhutang kepada tuannya. Kebaikan ini adalah jalan untuk keluar dari kemalangan dan mendapatkan stuasi rahmat dalam hidupnya.

Sabtu, 07 Nopember 2009:
Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 16:3-9.16.22-27; Mzm 145: 2-5.10-11; Luk 16:9-15.

Menjalankan ajaran kasih Tuhan mulai dari hal-hal sederhana dan yang kecil-kecil akan memampukan kita untuk menjalankan yang lebih besar. Ada banyak hal sederhana dan kecil yang dapat kita lakukan sehari-hari di mana pun kita berada untuk mewujudkan kasih itu.

Minggu, 08 Nopember 2009:
Hari Minggu Biasa Pekan XXXII (H).
1Raj 17:10-11; Mzm 146:7-10; Ibr 9:24-28; Mrk 12:38-44 (Mrk 12:41-44).

Memberi adalah sesuatu yang biasa dalam hidup. Namun, memberi dari kekurangan adalah sesuatu yang luar biasa. Pemberian janda miskin dari kekurangannya adalah pemberian yang keluar dari hati yang penuh ketulusan. Sebaliknya, pemberian yang hanya mau cari pujian dan kehebatan diri akan kehilangan nilai kebaikannya.


Renungan: www.reginacaeli.org


Bagikan

Renungan Ziarah Batin dan Oase Rohani 2010

ZIARAH BATIN 2010 (Edisi th ke-15, Lustrum ke 3)

Renungan harian yang disusun mengikuti Kalender Liturgi Gereja (Komlit KWI).

Renungan Harian Best Seller sejak 1996

Terbit: 14 September 2009

Pengarang: Tim Penulis OBOR

Harga Rp 45.000

Dilengkapi nama Santo/Santa sesuai peringatan/pestanya, alamat Komisi & Lembaga KWI, Foto & Biodata ringkas Uskup-uskup Sufragan Provinsi Medan, Palembang, Jawa Barat, Semarang, dan Pontianak

Tim Penulis:
- Yohanes Indrakusuma, O.Carm
- Agustinus Surianto Himawan, Pr
- Paulinus M Simbolon, OFMCap
- Deshi Ramadhani, SJ
- Johanis Mangkey, MSC
- Aloys Budi Purnomo, Pr
- Ari Darmawan, Pr
- Kamelus Kamus, CICM
- Agustinus Riyanto, SCJ
- Ferry Sutrisna Wijaya, Pr
- Paulus Dwiyaminarta, CSsR
- Antonius Janga, CP


OASE ROHANI 2010 - Ziarah Batin Orang Muda

Buku Renungan dan Catatan Harian

Pengarang: Tim Penulis OBOR

Harga Rp 25.000

OASE adalah daerah di padang pasir yang berair cukup untuk tumbuhan dan pemukiman manusia. Namun, OASE dapat juga diartikan sebagai tempat atau pengalaman atau sesuatu yang menyenangkan di tengah-tengah suasana yang serba kalut dan tidak menyenangkan.

Buku renungan berbasis Alkitab untuk orang muda ini memilih tajuk OASE ROHANI karena ingin menjadi tempat bagi orang muda untuk menemukan jawaban atas berbagai persoalan hidup sehari-hari dengan inspirasi Sabda Tuhan, yang disusun mengikuti Kalender Liturgi Gereja Katolik yang diterbitkan oleh Komlit KWI.

Tim Penulis OASE ROHANI:

• Rm. FX. Didik Bagiyowinadi, Pr
• Sr. M. Skolastika, P.Karm
• Tim GEMA Bandung
• Rm. Benny Phang, O.Carm
• Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr

13 × 20 cm; 216 hlm;

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy