Minggu, 03 Agustus 2025
Hari Minggu Biasa XVIII
Hari Minggu Biasa XVIII
Aku mohon kepada-Mu, ya Tuhanku, singkirkanlah apa pun yang memisahkan aku dari-Mu, dan Engkau dariku.- Santo Petrus Faber
Antifon Pembuka (Mzm 70:2.6)
Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu. Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat.
O God, come to my assistance; O Lord, make haste to help me! You are my rescuer, my help; O Lord, do not delay.
Deus in adiutorium meum intende: Domine ad adiuvandum me festina: confundantur et revereantur inimici mei, qui quærunt animam meam. (Mzm 70:2-4)
Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu. Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat.
O God, come to my assistance; O Lord, make haste to help me! You are my rescuer, my help; O Lord, do not delay.
Deus in adiutorium meum intende: Domine ad adiuvandum me festina: confundantur et revereantur inimici mei, qui quærunt animam meam. (Mzm 70:2-4)
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahabijaksana, Engkau mengenal kami masing-masing dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan kami. Semoga kami tidak pernah khawatir akan hidup kami tetapi selalu mengandalkan Dikau dan menjadikan Engkau sebagai satu-satunya harta yang paling berharga bagi kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Credit: kvkirillov/istock.com |
"Apa faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu,
hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama dengan hari kemarin
atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi
seperti rumput yang bertumbuh:
di waktu pagi tumbuh dan berkembang,
di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi?
dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu
supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.
Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami!
Teguhkanlah perbuatan tangan kami,
ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-5.9-11)
"Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada."
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Janganlah kamu saling mendustai lagi, karena kamu telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau tak bersunat, orang barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:13-21)
Ketika Yesus mengajar orang banyak, salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.” Lalu katanya, “Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi Allah bersabda kepadanya, “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:13-21)
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
Ketika Yesus mengajar orang banyak, salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.” Lalu katanya, “Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi Allah bersabda kepadanya, “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dalam perumpamaan Injil, kita mendengar tentang seorang kaya yang mendapatkan panen yang baik dari tanahnya, dan ia tidak memiliki cukup ruang untuk menyimpan hasil panennya. Kemudian ia memutuskan untuk merobohkan lumbung-lumbungnya dan membangun yang lebih besar agar ia dapat menyimpan semua biji-bijian dan barang-barang di dalamnya. Dan semua itu hanya untuk dirinya sendiri.
Jadi, bagi orang kaya itu, ruangan terbesar dan terpenting bukanlah di rumahnya. Melainkan lumbung yang berada di luar rumahnya. Kalau dipikir-pikir, bukankah aneh, bahwa yang terbesar dan terpenting bukanlah di dalam, melainkan di luar. Itu akan memberi tahu kita seperti apa orang kaya itu.
Inti ajaran Yesus dalam perumpamaan itu adalah bahwa ketika seseorang mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri alih-alih memperkaya diri di hadapan Allah, maka hidupnya sia-sia. Hal ini seperti yang disebut dalam bacaan pertama - kesia-siaan belaka.
Jadi, apa artinya memperkaya diri di hadapan Allah? Jika kita peduli pada seseorang, kita akan berbagi makanan kita dengan mereka, entah itu menyiapkannya untuk mereka, menyajikannya, atau memakannya bersama mereka. Yesus berkata bahwa Dia adalah Roti Hidup. Dalam Ekaristi, Dia mengundang kita untuk mengambil bagian dari Roti Hidup yang ingin Dia berikan kepada kita. Roti hidup dan kasih itulah yang Yesus berikan kepada kita agar kita juga dapat berbagi hidup dan kasih dengan sesama.
Jadi, Yesus menggunakan makanan untuk menunjukkan hidup dan kasih, dan Dia juga memberi kita gambaran awal tentang perjamuan surgawi yang kekal di mana kita akan bersukacita dalam kasih Allah dan memiliki hidup yang kekal. Makanan adalah bahasa kasih, dan berbagi makanan serta makan bersama dapat memberikan efek penyembuhan. Makanan tidak boleh disimpan di lumbung di luar rumah dan hanya untuk dikonsumsi sendiri. Makanan sebagai tanda kasih harus dibagikan kepada sesama dan untuk memperkaya sesama. Menjadi kaya berarti membantu orang lain yang membutuhkan dan berbagi serta memberi dari apa yang kita miliki. Begitulah cara kita dapat membuat diri kita kaya di mata Tuhan dan di mata orang lain.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Ikuti saluran whastapp kami klik tautan ini
Tuhan, Engkau telah memberi kami roti surgawi yang lezat dan nikmat.
Panem de cælo dedisti nobis, Domine, habentem omne delectamentum, et omnem saporem suavitatis.
RENUNGAN PAGI