Kamis, 07 Agustus 2025
Hari Biasa Pekan XVIII
Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. (Lumen Gentium, 1)
Antifon Pembuka (Yer 31:33)
Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku.
Doa Pagi
Allah Bapa kami sumber kehidupan, hidup kami telah Kauberi arti baru serta kesuburan dalam diri Yesus, Putra-Mu. Berilah kami keberanian untuk mengikuti jejak-Nya, dan menghimpun orang-orang menjadi satu umat, di mana harapan akan kedamaian takkan pernah memudar dan sabda-Mu menjadi daya kekuatan untuk membahagiakan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Hari Biasa Pekan XVIII
Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. (Lumen Gentium, 1)
Antifon Pembuka (Yer 31:33)
Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku.
Doa Pagi
Allah Bapa kami sumber kehidupan, hidup kami telah Kauberi arti baru serta kesuburan dalam diri Yesus, Putra-Mu. Berilah kami keberanian untuk mengikuti jejak-Nya, dan menghimpun orang-orang menjadi satu umat, di mana harapan akan kedamaian takkan pernah memudar dan sabda-Mu menjadi daya kekuatan untuk membahagiakan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
![]() | |
Kaca Patri di Gereja Saint Severin, Latin Quarter, Paris, Prancis, menggambarkan Yesus menyerahkan Kunci Kerajaan Surga kepada Santo Petrus. (FOTO BERBAYAR-Copyright: Jorisvo/istockphoto.com) |
Bacaan dari Kitab Bilangan (20:1-13)
"Engkau akan mengeluarkan air dari bukit batu bagi seluruh jemaat."
Pada waktu itu sampailah segenap umat Israel di padang gurun Zin pada bulan pertama. Mereka lalu tinggal di Kadesh. Di sana Miryam meninggal dunia dan dikuburkan. Sekali peristiwa, ketika tidak ada air minum bagi umat, maka berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun. Mereka bertengkar dengan Musa, katanya: "Mengapa kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati di hadapan Tuhan? Mengapa kalian memimpin jemaat Tuhan ke padang gurun ini? Mengapa kami dan ternak kami harus mati di sini? Mengapa kalian memimpin kami keluar dari Mesir dan membawa kami ke tempat celaka ini? Ini bukan tempat menabur, tidak ada pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minum pun tidak ada!" Maka pergilah Musa dan Harun meninggalkan umat; mereka masuk ke Kemah Pertemuan, dan bersujud. Lalu mereka berseru kepada Tuhan, "Ya Tuhan Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu dan bukalah harta benda-Mu, sumber air hidup, agar mereka dipuaskan lalu berhenti menggerutu. Mak tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka. Tuhan lalu bersabda kepada Musa, "Ambillah tongkatmu itu dan bersama dengan Harun, kakakmu, suruhlah umat berkumpul. Katakanlah di depan mata mereka, kepada bukit itu, supaya memberikan air. Maka engkau akan mengeluarkan air bagi mereka dari bukit batu itu dan memberi minum umat beserta ternaknya." Musa lalu mengambil tongkat itu dari hadapan Tuhan seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Sesudah itu Musa dan Harun mengumpulkan jemaat itu di depan bukit batu. Berkatalah Musa kepada mereka, "Dengarkanlah, hai orang durhaka! Masakan kami dapat mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" Kemudian Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dua kali dengan tongkatnya. Maka keluarlah banyak air, sehingga umat dan ternak mereka dapat minum. Tetapi, Tuhan bersabda kepada Musa dan Harun, "Karena kalian tidak percaya kepada-Ku, dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan orang Israel, maka kalian tidak membawa umat ini masuk negeri yang Kuberikan kepada mereka." Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kekudusan-Nya di tengah-tengah mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-23)
"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Karena satu hal yang pasti adalah sebagian besar keluhan akan datang ke departemen itu, dan itu akan terjadi setiap hari.
Ada batas kemampuan seseorang dalam menghadapi keluhan.
Salah satu kemungkinan kelelahan adalah meningkatnya kebencian di dalam diri dan berubah menjadi kepahitan.
Dalam bacaan pertama, orang-orang mengeluh tentang kekurangan air, dan mereka menantang Musa dan Harun.
Sudah berkali-kali orang-orang mengeluh, tetapi kali ini keluhan itu benar-benar sampai ke telinga Musa.
Sebanyak yang ia lakukan sesuai dengan perintah Tuhan, Musa melampiaskan kebencian dan frustrasinya kepada orang-orang.
Dalam Injil, Yesus mulai menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia ditakdirkan untuk pergi ke Yerusalem dan menderita dengan pedih di tangan para tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat.
Lalu Petrus mulai menegur-Nya, tetapi Yesus menegurnya dengan keras.
Sekali lagi Yesus mengajar murid-murid-Nya dan juga mengajar kita apa artinya melayani Tuhan dan melayani sesama.
Kita harus siap menghadapi tugas yang tidak disyukuri dan juga keluhan yang membakar.
Tetapi Allah melihat, dan Allah tahu bagaimana kita berusaha menanggungnya.
Dia akan memberkati kita dengan damai sejahtera dan sukacita-Nya, sehingga kita dapat berfokus pada bagaimana Yesus telah melayani kita, bahkan sampai mengorbankan nyawa-Nya di kayu Salib.. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mat 16:18)
Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku.
Yesus
mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan
Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan
terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di
surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin
rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11),
menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan
"melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari
dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan
keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini
kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama
melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci
Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)
MUKJIZAT DI HIROSHIMA - 1945
Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima. 140.000 orang tewas.
Ledakan itu menghancurkan segalanya dalam radius satu mil.
Beton berubah menjadi debu. Baja melengkung seperti kertas.
Kecuali satu rumah.
Hiroshima, 1945. Sebuah rumah Jesuit kecil berdiri hanya 8 blok dari tempat bom atom meledak.
Segala sesuatu di sekitarnya menguap.
Namun rumah itu masih berdiri.
Para pastor di dalam? Tidak terluka.
Mengapa? Mereka berdoa Rosario setiap hari.
Hanya 1 kilometer dari Ground Zero berdiri sebuah bangunan sederhana: pastoran Jesuit Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.
Di dalamnya ada delapan imam Jerman, termasuk Romo Hubert Schiffer. Mereka sama sekali tidak terluka.
Tidak ada luka bakar. Tidak ada penyakit radiasi. Tidak ada penjelasan.
Di dalamnya ada delapan imam Jerman, termasuk Romo Hubert Schiffer. Mereka sama sekali tidak terluka.
Tidak ada luka bakar. Tidak ada penyakit radiasi. Tidak ada penjelasan.
Romo Hubert Schiffer, yang memimpin komunitas tersebut, nyaris tak tersentuh ledakan nuklir karena tidak ditemukan radiasi di tubuhnya, dan ia secara terbuka bersaksi tentang mukjizat ini pada Kongres Ekaristi di Philadelphia tahun 1976.
Dalam sebuah wawancara dengan Romo Paul Ruge, ia menggambarkan mimpi buruk yang mengerikan pada tanggal 6 Agustus 1945:
“Tiba-tiba, sebuah ledakan dahsyat memenuhi udara dengan satu sambaran petir yang menggelegar. Sebuah kekuatan tak terlihat mengangkat saya dari kursi, melemparkan saya ke udara, mengguncang saya, menghantam saya, memutar saya berputar-putar seperti daun yang tertiup angin musim gugur.”
Segala sesuatu di sekitar mereka hancur.
Rumah di seberang jalan? Hilang.
Pohon-pohonnya? Hilang.
Pastoran? Masih berdiri.
Orang-orang mengira mereka akan mati karena keracunan radiasi dalam hitungan minggu. Ternyata mereka hidup selama puluhan tahun.Romo Schiffer hidup 33 tahun lagi. Begitu pula yang lainnya.
Rumah di seberang jalan? Hilang.
Pohon-pohonnya? Hilang.
Pastoran? Masih berdiri.
Orang-orang mengira mereka akan mati karena keracunan radiasi dalam hitungan minggu. Ternyata mereka hidup selama puluhan tahun.Romo Schiffer hidup 33 tahun lagi. Begitu pula yang lainnya.
Mereka telah diteliti oleh lebih dari 200 ilmuwan. Tak seorang pun mampu menjelaskannya.
Radiasi seharusnya membunuh mereka.
Namun, itu bahkan tidak menyentuh mereka.Putusan Sains:
Menurut Dr. Stephen Rinehart, seorang fisikawan nuklir di Departemen Pertahanan AS yang telah mempelajari fenomena ini dengan saksama, mereka seharusnya mati seketika. Dalam komentarnya tentang ledakan Hiroshima, ia menyatakan:
Tempat tinggal mereka seharusnya sudah hancur total (suhu; 2000 F dan tekanan semburan udara; 100 psi). Sebaliknya, dinding batu bata atau pasangan bata tanpa tulangan (yang mewakili konstruksi komersial) hancur pada tekanan 3 psi, yang juga akan menyebabkan kerusakan mobil dan jendela pecah. Pada tekanan 10 psi, manusia akan mengalami kerusakan paru-paru dan jantung yang parah, gendang telinga pecah; dan pada tekanan 20 psi, anggota tubuh Anda bisa terhempas. Kepala Anda akan terhempas pada tekanan 40 psi dan tidak ada bangunan perumahan atau komersial tanpa tulangan yang akan tersisa. Pada tekanan 80 psi, bahkan beton bertulang pun rusak parah dan tidak ada manusia yang akan hidup karena tengkorak Anda akan hancur. Semua pakaian katun akan terbakar pada suhu 350 F (kemungkinan pada suhu 275 F) dan paru-paru Anda akan tidak berfungsi dalam semenit menghirup udara (bahkan untuk beberapa detik) pada suhu ini.
Tidak ada hukum fisika yang menjelaskan mengapa para Jesuit tidak tersentuh ledakan udara Hiroshima. Tidak ada data aktual atau uji lain yang menunjukkan bahwa struktur seperti ini tidak hancur total pada jarak sejauh ini oleh senjata atom. Semua yang berada pada jarak ini dari episentrum seharusnya menerima radiasi yang cukup untuk mati paling lama dalam hitungan menit jika tidak ada hal lain yang terjadi pada mereka. Tidak ada cara yang diketahui untuk merancang bom atom uranium-235, yang dapat membiarkan area diskret seluas itu tetap utuh sambil menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya tepat di luar bola api...
Dari sudut pandang ilmiah, apa yang terjadi pada para Jesuit di Hiroshima masih menentang semua logika manusia berdasarkan hukum fisika yang dipahami saat ini (atau kapan pun di masa depan). Harus disimpulkan bahwa ada kekuatan (eksternal) lain yang hadir, yang kekuatan dan/atau kemampuannya untuk mengubah energi dan materi dalam kaitannya dengan manusia berada di luar pemahaman saat ini.
Mengapa mereka selamat?
Romo Schiffer memberikan jawabannya berulang kali:
Kami menghayati pesan Fatima. Kami berdoa Rosario setiap hari di rumah itu.
Dunia menyebutnya kebetulan.
Ia menyebutnya perlindungan Bunda Maria.
Satu-satunya penjelasan yang mungkin?
Mukjizat Rosario yang terjadi di Hiroshima sudah dikenal luas dan terdokumentasi dengan baik, serta telah dipublikasikan di berbagai jurnal sejak perang, dan masih dapat dibaca hingga kini di beberapa situs web. Namun, hingga kini belum ada yang mampu memberikan penjelasan ilmiah untuk fenomena ini. Yang bisa mereka lakukan hanyalah diam dan tetap terkecoh.
Namun, ada satu pengecualian. Ada orang-orang yang berpikir rasional (misalnya, Dr. Rinehart) yang menyadari campur tangan Tuhan dalam hal ini. Mukjizat ini dimaksudkan sebagai pelajaran bagi dunia, terutama orang-orang di akhir zaman yang akan semakin rentan terhadap bencana dan dampak perang, kecelakaan nuklir, dll.
Namun, ada satu pengecualian. Ada orang-orang yang berpikir rasional (misalnya, Dr. Rinehart) yang menyadari campur tangan Tuhan dalam hal ini. Mukjizat ini dimaksudkan sebagai pelajaran bagi dunia, terutama orang-orang di akhir zaman yang akan semakin rentan terhadap bencana dan dampak perang, kecelakaan nuklir, dll.
Ini bukan hanya tentang Rosario.
Para imam hidup dalam keadaan penuh rahmat.
Misa Harian. Devosi kepada Maria. Hidup bakti.
Dan ketika api melanda mereka dilindungi oleh Surga.
Para imam hidup dalam keadaan penuh rahmat.
Misa Harian. Devosi kepada Maria. Hidup bakti.
Dan ketika api melanda mereka dilindungi oleh Surga.
Hal ini menggemakan Kitab Suci: “Apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yesaya 43, 2
Keajaiban Hiroshima bukan hanya sekadar kisah perang.
Keajaiban Hiroshima bukan hanya sekadar kisah perang.
Itu sebuah peringatan. Dan sebuah janji.Bom dijatuhkan. Dunia terbakar.
Namun delapan imam, di satu rumah, tetap berdoa.
Dan ketika kematian datang menengok, ia melewati mereka.
Jika ini tidak membuat Anda ingin berdoa Rosario, saya tidak tahu apa lagi yang bisa!
Theotokos yang tak bernoda, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini!
Sumber: Trad West