Minggu, 24 Agustus 2025
Hari Minggu Biasa XXI
Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. --- Katekismus Gereja Katolik, 1257
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 86:1-3)
Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang berharap kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
Turn your ear, O Lord, and answer me; save the servant who trusts in you, my God. Have mercy on me, O Lord, for I cry to you all the day long.
Inclina, Domine, aurem tuam ad me, et exaudi me: salvum fac servum tuum, Deus meus, sperantem in te: miserere mihi, Domine, quoniam ad te clamavi tota die.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, warta gembira-mu Kautujukan kepada semua orang dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami agar kami layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Hari Minggu Biasa XXI
Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. --- Katekismus Gereja Katolik, 1257
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 86:1-3)
Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang berharap kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
Turn your ear, O Lord, and answer me; save the servant who trusts in you, my God. Have mercy on me, O Lord, for I cry to you all the day long.
Inclina, Domine, aurem tuam ad me, et exaudi me: salvum fac servum tuum, Deus meus, sperantem in te: miserere mihi, Domine, quoniam ad te clamavi tota die.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, warta gembira-mu Kautujukan kepada semua orang dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami agar kami layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
![]() | |
| Kaca Patri di Gereja Saint Severin, Latin Quarter, Paris, Prancis, menggambarkan Yesus menyerahkan Kunci Kerajaan Surga kepada Santo Petrus. (FOTO BERBAYAR-Copyright: Jorisvo/istockphoto.com) |
Bacaan dari Kitab Yesaya (66:18-21)
"Mereka akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa."
Beginilah firman Tuhan, “Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan. Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang serta melihat kemuliaan-Ku. Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka, dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput; mereka ini akan Kuutus kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud; mereka akan Kuutus ke Mesekh dan Rosy, ke Tubai dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh, yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku, dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa. Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari segala bangsa sebagai kurban untuk Tuhan; mereka akan membawanya di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, sama seperti orang Israel membawa kurban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah Tuhan. Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya!
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:5-7.11-13)
"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."
Saudara-saudara, janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada
kamu seperti kepada anak-anak, “Hai anakku, janganlah meremehkan didikan
Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya;
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak.” Jika kamu menerima hajaran, maka di situ
Allah memperlakukan kamu sebagai anak. Di manakah ada anak yang tidak
dihajar oleh ayahnya? Memang tiap-tiap hajaran pada waktu diberikan
tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun, kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang
dilatih oleh-Nya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang
goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan
terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:22-30)
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:22-30)
"Orang akan datang dari Timur dan Barat dan mereka duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota
dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang
kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab
Yesus kepada orang-orang di situ, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu
yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Banyak orang akan
berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah
bangkit dan menutup pintu, kamu akan berdiri di luar, dan
mengetuk-ngetuk pintu sambil berkata: Tuan, bukakan kami pintu! Tetapi
Ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kamu datang’. Maka kamu akan
berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah
mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku
tidak tahu dari mana kamu datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu
sekalian yang melakukan kejahatan!” Di sanalah akan terdapat ratap dan
kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan
semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan
ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan
Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan
ingatlah, ada orang yang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada
orang yang terdahulu yang akan menjadi terakhir.”
Renungan
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dapat dikatakan bahwa melalui sikap dan perilaku seseorang, kita dapat memperoleh gambaran tentang pola asuhnya. Jadi, tahun-tahun terpenting dalam hidup seseorang bukanlah masa sekolah atau masa kerja.
Tahun-tahun terpenting dalam hidup seseorang adalah 6 tahun pertama masa kanak-kanak. Selama 6 tahun pertama, otak anak berkembang lebih cepat daripada periode kehidupan lainnya, dan perkembangan awalnya akan menentukan arah perkembangan selanjutnya.
Selama periode 6 tahun pertama ini, fondasi untuk pendidikan yang sukses di masa depan dapat diletakkan. Itulah saatnya pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai serta prinsip-prinsip dalam kehidupan. Hal itu tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga akan berpengaruh pada hubungan keluarga dan tatanan sosial. Tentu saja, orang tua memiliki kesempatan besar ini, sekaligus tanggung jawab besar, untuk mendidik anak-anak mereka dengan baik. Dalam banyak hal, sikap dan perilaku anak-anak merupakan cerminan dari bagaimana orang tua mereka membesarkan mereka. Namun, baik orang tua maupun anak-anak, kita tahu bahwa mengajar dan belajar melakukan apa yang baik dan benar tidaklah mudah. Karena ada kecenderungan manusia untuk menggunakan kebebasan kita untuk melakukan apa pun yang kita inginkan, dan hal itu sering kali membuat kita melakukan hal yang salah dan buruk.
Dalam Injil, Yesus berbicara tentang masuk melalui pintu yang sempit, dan Ia bahkan berkata bahwa banyak orang akan mencoba masuk tetapi tidak akan berhasil. Jalan Tuhan dan jalan menuju kehidupan itu seperti mencoba masuk melalui pintu yang sempit, dan itu tidak akan mudah.
Dari bacaan kedua, kita mendengar bahwa Tuhan akan mengoreksi dan menegur, dan kita tidak boleh berkecil hati. Karena Tuhan melatih dan bahkan menghukum mereka yang dikasihi-Nya, karena Ia ingin membentuk kita dengan baik. Jadi, penderitaan adalah bagian dari pelatihan kita, agar kita dapat masuk melalui pintu yang sempit, dan melakukan apa yang benar dan baik di mata Tuhan.
Yesus mengajarkan kita bahwa penderitaan adalah bagian dari pelatihan kita ketika Dia menderita dan wafat di kayu Salib. Semoga Salib Yesus mengajarkan kita bagaimana menjalani hidup dan masuk melalui pintu kasih yang sempit. Dan semoga kita selalu melakukan apa yang menyenangkan Tuhan.. (RENUNGAN PAGI)
Tahun-tahun terpenting dalam hidup seseorang adalah 6 tahun pertama masa kanak-kanak. Selama 6 tahun pertama, otak anak berkembang lebih cepat daripada periode kehidupan lainnya, dan perkembangan awalnya akan menentukan arah perkembangan selanjutnya.
Selama periode 6 tahun pertama ini, fondasi untuk pendidikan yang sukses di masa depan dapat diletakkan. Itulah saatnya pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai serta prinsip-prinsip dalam kehidupan. Hal itu tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga akan berpengaruh pada hubungan keluarga dan tatanan sosial. Tentu saja, orang tua memiliki kesempatan besar ini, sekaligus tanggung jawab besar, untuk mendidik anak-anak mereka dengan baik. Dalam banyak hal, sikap dan perilaku anak-anak merupakan cerminan dari bagaimana orang tua mereka membesarkan mereka. Namun, baik orang tua maupun anak-anak, kita tahu bahwa mengajar dan belajar melakukan apa yang baik dan benar tidaklah mudah. Karena ada kecenderungan manusia untuk menggunakan kebebasan kita untuk melakukan apa pun yang kita inginkan, dan hal itu sering kali membuat kita melakukan hal yang salah dan buruk.
Dalam Injil, Yesus berbicara tentang masuk melalui pintu yang sempit, dan Ia bahkan berkata bahwa banyak orang akan mencoba masuk tetapi tidak akan berhasil. Jalan Tuhan dan jalan menuju kehidupan itu seperti mencoba masuk melalui pintu yang sempit, dan itu tidak akan mudah.
Dari bacaan kedua, kita mendengar bahwa Tuhan akan mengoreksi dan menegur, dan kita tidak boleh berkecil hati. Karena Tuhan melatih dan bahkan menghukum mereka yang dikasihi-Nya, karena Ia ingin membentuk kita dengan baik. Jadi, penderitaan adalah bagian dari pelatihan kita, agar kita dapat masuk melalui pintu yang sempit, dan melakukan apa yang benar dan baik di mata Tuhan.
Yesus mengajarkan kita bahwa penderitaan adalah bagian dari pelatihan kita ketika Dia menderita dan wafat di kayu Salib. Semoga Salib Yesus mengajarkan kita bagaimana menjalani hidup dan masuk melalui pintu kasih yang sempit. Dan semoga kita selalu melakukan apa yang menyenangkan Tuhan.. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Pernyataan-pernyataan Kitab Suci dan ajaran Gereja mengenai neraka merupakan peringatan kepada manusia, supaya mempergunakan kebebasannya secara bertanggung jawab dalam hubungannya dengan nasib abadinya. Semua itu juga merupakan himbauan yang mendesak supaya bertobat: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya" (Mat 7:13-14).
"Karena kita tidak mengetahui hari maupun jamnya, atas anjuran Tuhan kita wajib berjaga terus-menerus, agar setelah mengakhiri perjalanan hidup kita di dunia hanya satu kali saja, kita bersama dengan-Nya memasuki pesta pernikahan, dan pantas digolongkan pada mereka yang diberkati, dan supaya janganlah kita seperti hamba yang jahat dan malas, diperintahkan enyah ke dalam api yang kekal, ke dalam kegelapan di luar, tempat 'ratapan dan kertakan gigi'" (LG 48). --- Katekismus Gereja Katolik, 1036




