Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Sabtu, 02 Agustus 2025 Hari Biasa Pekan XVII

 

Credit:ThamKC/istock.com
Sabtu, 02 Agustus 2025
Hari Biasa Pekan XVII

Carilah kasih karunia dalam hal-hal yang terkecil, dan kamu juga akan menemukan kasih karunia untuk menyelesaikan, untuk mempercayai, dan untuk mengharapkan hal-hal yang terbesar. - Santo Petrus Faber

Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)

Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau lebih berkenan akan belas kasih daripada kurban. Kami mohon, semoga kami selalu berlaku jujur dan menghormati nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
    

Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
   
  
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
    
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan 
Ref. Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah. Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.7-8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.   
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (14:1-12)
  
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
  
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
  

Salah satu prinsip dasar kehidupan adalah bahwa tidak seorang pun boleh berbuat salah kepada sesamanya. Terlepas dari apakah itu emosional atau fisik, melakukan sesuatu yang salah secara moral atau hukum merupakan pelanggaran terhadap prinsip tersebut. Namun ketika prinsip itu tidak dipatuhi, maka tatanan kehidupan sosial menjadi rusak dan orang-orang akan bertindak sendiri tanpa pertimbangan.
 
Bacaan pertama menegaskan kembali prinsip dasar ini ketika Allah berfirman:  "Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”

Jadi prinsip itu memiliki asal usul ilahi, dan selalu untuk kebaikan umat manusia. Raja Herodes melanggar prinsip itu ketika ia menangkap Yohanes Pembaptis karena menunjukkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan seringkali, satu pelanggaran akan diikuti oleh pelanggaran yang lebih serius. Raja Herodes memerintahkan agar Yohanes Pembaptis dieksekusi hanya karena suatu janji yang dibuat secara iseng kepada seorang gadis. Dalam semua ini, marilah kita ingat untuk menaati dan mematuhi prinsip-prinsip moral. Kita tidak hanya berbuat baik kepada orang lain dan diri kita sendiri. Kita juga menjadi saksi kebaikan Tuhan yang kita percayai.
 
Pada tanggal 2 Agustus ini Gereja memperingati Santa Perawan Maria Ratu Para Malaikat, dan perayaan Indulgensi Portiuncula, sebuah praktik yang dimulai oleh Santo Fransiskus dari Assisi, dan dikenal demikian karena Portiuncula merupakan tempat asal mula Ordo Fransiskan, karena di sanalah Santo Fransiskus dari Assisi memulai perjalanannya setelah mendengarkan panggilan Tuhan untuk memulihkan Gereja-Nya. Santo Fransiskus dari Assisi, yang saat itu masih muda, salah memahami hal ini sebagai permintaan Tuhan untuk merestorasi gereja bobrok yang kebetulan berada di Portiuncula untuk membantu memulihkan Gereja kepada tujuan dan intensinya yang kudus, dan itulah yang akhirnya dilakukan oleh Santo Fransiskus dari Assisi. 
  
Ia meninggalkan kekayaan dan harta bendanya, warisan dan status keluarganya, mengabdikan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan menjalani hidup bersama orang lain yang mengikuti teladan dan inspirasinya, menjadi yang pertama di antara para Fransiskan. Selama bertahun-tahun, mereka semua melayani Tuhan dengan setia, hidup dalam komunitas mereka dan melayani kebutuhan orang-orang di sekitar mereka. Dan melalui pelayanan kasih dan komitmen mereka kepada Tuhan, mereka membantu memperbarui semangat hidup dan iman Kristiani, mereformasi Gereja yang pada saat itu telah dirusak oleh pengaruh dan kebusukan duniawi, yang semuanya telah menjauhkan banyak orang, baik klerus maupun awam, dari Tuhan dan menyebabkan skandal bagi Gereja.
 
Di Portiuncula-lah komunitas Fransiskan bermula dan kemudian menyebar, serta terus mempertahankan kehadiran mereka. Santo Fransiskus Assisi sendiri tinggal di tempat itu. Di sanalah gereja atau kapel asli tempat ia dipanggil oleh Tuhan dipugar dan dijadikan tempat ziarah yang didatangi banyak orang setiap tahun, yaitu Tempat Ziarah Bunda Maria Ratu Para Malaikat di Portiuncula. Gereja juga memberikan indulgensi khusus yang dikenal sebagai Indulgensi Portiuncula bagi semua orang yang mengunjungi tempat ziarah ini pada hari kedua bulan Agustus, bertepatan dengan Peringatan Bunda Maria Ratu Para Malaikat, dan bahkan kepada semua orang yang mengunjungi gereja-gereja terkait dan berdoa memohon intensi Bapa Suci, beserta syarat-syarat indulgensi lainnya yang lazim.
 (RENUNGAN PAGI) 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Mzm 67:8-8)
 
Tanah telah memberi hasil; Allah memberkati kita. Kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya! 

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy