Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Orang Kudus hari ini: 07 Agustus 2025 Paus St. Sixtus II dan St. Kayetanus

 

 

 Jim Forest CC
 
Hari ini, Gereja memperingati Paus St. Sixtus II, seorang martir suci Gereja, dan para sahabatnya dalam kemartiran, serta St. Kayetanus, seorang imam dan hamba Allah yang suci dan saleh. Paus St. Sixtus II memerintah sebagai Paus di tengah masa sulit Gereja karena umat beriman menghadapi banyak penganiayaan dari negara Romawi pada masa itu, sementara juga menghadapi perpecahan akibat beberapa ajaran sesat dan perselisihan di antara para klerus, seperti yang terjadi sebelumnya akibat para pendukung Novatian, yang memecah belah Gereja di wilayah Barat Kekaisaran Romawi, di wilayah Afrika Utara, dan Gereja-gereja Timur. Paus St. Sixtus II memainkan peran penting dalam menjembatani perpecahan dan memperbaiki hubungan antar Gereja. Beliau membantu mempersatukan Gereja dan memimpin umat beriman melalui berbagai perbedaan, masa-masa sulit dalam hidup mereka. Ia menjadi martir bersama beberapa orang lain yang turut mengalami kemartirannya selama penganiayaan hebat di bawah Kaisar Valerian pada tahun 258.
     
Sementara itu, St. Kayetanus adalah pendiri Theatines yang tersohor, ordo religius yang juga dikenal sebagai Kongregasi Klerus Reguler. Ia lahir di wilayah Italia utara, di daerah Thiene, asal nama Theatines, dan ia tumbuh besar dengan pendidikan hukum sipil dan hukum kanon, serta sebagai diplomat yang bekerja untuk Paus. Ia baru menjadi imam di usia senjanya, ketika mencapai pertengahan tiga puluhan. Ia melayani umat beriman di wilayah asalnya, merawat kebutuhan orang sakit dan mereka yang menderita penyakit dengan membantu membangun rumah sakit di sana. Namun, ia rindu untuk memenuhi kebutuhan masalah rohani dan penyembuhan umat, lebih daripada kebutuhan fisik mereka. Itulah sebabnya ia mengumpulkan sebuah kelompok yang berdedikasi pada kehidupan doa yang dicontohkan oleh biara-biara, namun tetap aktif dalam pelayanan di dunia. Hal ini mengilhami berdirinya Theatines, yang ia dirikan bersama seorang santo lain, St. Hieronimus Emiliani.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita semua harus memiliki iman yang kuat dan sejati kepada Tuhan, mengabdikan waktu dan upaya kita untuk mengikuti-Nya dengan sepenuh hati. Marilah kita semua terus mengikuti teladan baik dan jejak para pendahulu kita yang kudus, seperti Paus St. Sixtus II dan St. Kayetanus. Marilah kita semua terus berjalan di jalan yang telah ditunjukkan Tuhan kepada kita, dan terus menunjukkan kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama saudara kita, dalam semua dan setiap tindakan, perkataan, dan perbuatan kita dalam hidup, sekarang dan selamanya. Semoga Tuhan menyertai kita semua, dan semoga Dia memberdayakan kita dalam iman, sekarang dan selamanya. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy