Kamis, 28 Agustus 2025
Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja
“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya” (Rm 13:13-14).
“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya” (Rm 13:13-14).
Antifon Pembuka (Sir 15:5)
Di tengah umat, Tuhan membuka mulut orang yang takut akan Dia dan memenuhi dia dengan roh kebijaksanaan dan pengetahuan, serta mendandani dia dengan jubah kemuliaan.
Doa Pagi
Ya Tuhan, Engkau telah memenuhi Santo Agustinus, Uskup dengan roh
kebijaksanaan dan pengetahuan. Bantulah dan penuhilah Gereja-Mu dengan
roh yang samam agar kami selalu haus akan Dikau, satu-satunya Sumber
Kebijaksanaan Sejati, dan mencari Dikau, pemberi cinta ilahi. Dengan
pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-13)
"Semoga Tuhan membuat kamu berkelimpahan dalam kasih persaudaraan."
Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.
Atau Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
3. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:42a,44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.
Inilah Injil Suci menurut Matius (24:42-51)
"Hendaklah kalian selalu siap siaga."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Ketika awan tebal, hujan pun turun. (Pengkhotbah 11:3). Demikian pula ketika hati terasa berat, air mata akan jatuh.
Bumi telah menerima banyak air mata dari manusia sejak awal mula, dan air mata itu masih belum berhenti.
Kita meneteskan air mata ketika merasakan sakit; kita meneteskan air mata ketika berduka; kita meneteskan air mata ketika diliputi emosi. Ketika hati terasa berat, air mata akan jatuh.
Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus sedikit menyinggung tentang masalah dan kesedihannya sendiri, tetapi tanpa banyak detail.
Namun, dalam surat-suratnya yang lain kepada komunitas-komunitas Kristen awal lainnya, ia menyebutkan tentang meneteskan air mata untuk mereka.
Meneteskan air mata atas pencobaan dan kesengsaraan kita sendiri dapat dimengerti; tetapi meneteskan air mata untuk seseorang berarti bahwa orang tersebut benar-benar berarti bagi kita.
Mungkin bukan air mata secara harfiah, tetapi saat-saat ketika kita mencurahkan hidup dan waktu kita untuk memperhatikan orang-orang yang kita sayangi, tetapi telah tersesat.
Kekhawatiran dan kecemasan kita terhadap mereka, rasa sakit yang kita rasakan di hati kita untuk mereka, semua itu bagaikan air mata tak kasat mata yang hanya kita sendiri yang tahu.
Namun, semoga kita tetap terjaga setiap saat, berdoa dan berkorban untuk mereka, agar air mata mereka berhenti, dan agar tak ada lagi tangisan dan kertak gigi.
Bumi telah menerima banyak air mata dari manusia sejak awal mula, dan air mata itu masih belum berhenti.
Kita meneteskan air mata ketika merasakan sakit; kita meneteskan air mata ketika berduka; kita meneteskan air mata ketika diliputi emosi. Ketika hati terasa berat, air mata akan jatuh.
Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus sedikit menyinggung tentang masalah dan kesedihannya sendiri, tetapi tanpa banyak detail.
Namun, dalam surat-suratnya yang lain kepada komunitas-komunitas Kristen awal lainnya, ia menyebutkan tentang meneteskan air mata untuk mereka.
Meneteskan air mata atas pencobaan dan kesengsaraan kita sendiri dapat dimengerti; tetapi meneteskan air mata untuk seseorang berarti bahwa orang tersebut benar-benar berarti bagi kita.
Mungkin bukan air mata secara harfiah, tetapi saat-saat ketika kita mencurahkan hidup dan waktu kita untuk memperhatikan orang-orang yang kita sayangi, tetapi telah tersesat.
Kekhawatiran dan kecemasan kita terhadap mereka, rasa sakit yang kita rasakan di hati kita untuk mereka, semua itu bagaikan air mata tak kasat mata yang hanya kita sendiri yang tahu.
Namun, semoga kita tetap terjaga setiap saat, berdoa dan berkorban untuk mereka, agar air mata mereka berhenti, dan agar tak ada lagi tangisan dan kertak gigi.
Antifon Komuni (Mat 24:43)
Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu kapan Tuhanmu datang.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
RENUNGAN PAGI




