| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Orang Kudus hari ini: 20 Agustus 2025 St. Bernardus dari Clairvaux, Abbas dan Pujangga Gereja


 
 
 Hari ini, kita memperingati St. Bernardus dari Clairvaux, seorang Abbas dan religius terkenal, seorang hamba Tuhan yang suci dan saleh. Ia lahir di dekat Dijon, Prancis, dan masuk biara Cistercian Citeaux pada tahun 1111. Ia lahir dari keluarga bangsawan Prancis di Burgundy, dan merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara.  Ia akhirnya yakin untuk menjadi seorang imam setelah menempuh pendidikan di bawah bimbingan para imam di sekolah setempat. Hal ini mendorong St. Bernardus dari Clairvaux untuk bergabung dengan beberapa orang lain dalam mendirikan komunitas biarawan yang mengikuti Aturan St. Benediktus, yang dikenal sebagai Ordo Cistercian, dengan St. Bernardus sendiri sebagai salah satu pendiri Ordo tersebut. Julukannya, "dari Clairvaux", berasal dari pendirian biara yang ia dirikan untuk komunitasnya di Clairvaux, dan di mana ia menjadi abbasnya. St Bernardus dari Clairvaux mendirikan ordo Cistercian setelah reformasi aturan dan tatanan monastik Benediktin. Dia dikenang karena kehidupannya yang saleh, dan komitmennya dalam memerangi ajaran sesat dan kepalsuan yang merajalela di Gereja dan di antara umat beriman pada saat itu. 

Ada orang-orang tertentu di dalam Gereja yang ingin menggunakan iman untuk memajukan keinginan egois mereka sendiri, dan itulah sebagian mengapa ajaran sesat dan kepercayaan menyimpang itu berkembang biak. St Bernardus dari Clairvaux mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Gereja, dan banyak jiwa telah diselamatkan dari jurang kejatuhan ke neraka karena dedikasi dan karyanya. Ia dikenang karena banyak karya teologis dan spiritualnya, terutama delapan puluh enam khotbahnya tentang Kidung Agung. St Bernardus dari Clairvaux meninggal pada tahun 1153 dan dikanonisasi pada tahun 1174. Ia dihormati sebagai Pujangga Gereja pada tahun 1830, ia dianugerahi gelar “Doktor Mellifluus” oleh Paus Pius XII yang menganggap ajarannya “lebih manis dari madu.”

Saudara-saudari dalam Kristus, diilhami oleh iman dan teladan Santo Bernardus dari Clairvaux, marilah kita semua mengingat bahwa tujuan utama kita di dunia ini bukanlah untuk mengumpulkan kekayaan, kemuliaan, dan ketenaran duniawi bagi diri kita sendiri, dan bahwa semua ini tidak dapat benar-benar memuaskan kita. Sebaliknya, kita hendaknya selalu memusatkan perhatian kita kepada Tuhan, mengingat bahwa kita telah dianugerahi rahmat dan berkat yang begitu besar oleh Tuhan, dan pengharapan akan sukacita sejati dan abadi bersama-Nya. Oleh karena itu, kita hendaknya tidak menganggap remeh apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan kita hendaknya berusaha menjalani hidup kita sepenuhnya dengan upaya dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menjalani kehidupan yang telah Dia panggil kita. Kita hendaknya melakukan yang terbaik untuk memuliakan-Nya melalui hidup kita dan melakukan hal-hal yang baik bagi semua orang di sekitar kita. Semoga Tuhan memberkati kita. Amin.
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy