Santo Bartolomeus, juga dikenal sebagai Natanael, adalah salah satu dari dua belas rasul Yesus. Ia dikenal karena imannya yang teguh dan komitmennya untuk menyebarkan Injil. Kitab Suci pertama kali menyebutkannya ketika Filipus memperkenalkannya kepada Yesus. Yesus memuji Bartolomeus sebagai orang yang "tidak berdusta di dalam dirinya."
Ia lahir di Kana, Galilea. Ia mungkin telah mengenal Yesus atau mendengar tentang-Nya sebelum diperkenalkan. Ketika Yesus memanggilnya, ia terkejut betapa banyak yang Yesus ketahui tentang dirinya. Pertemuan ini memperkuat imannya dan menuntunnya untuk mengikuti Yesus sebagai seorang rasul.
Setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus, Bartolomeus berkelana untuk mewartakan Injil. Tradisi mengatakan ia pergi ke tempat-tempat seperti India, Armenia, dan mungkin wilayah lainnya. Ia berkhotbah tentang Yesus dan membantu banyak orang menjadi percaya.
Di India, ia diyakini berkhotbah di wilayah yang kini dikenal sebagai Pantai Malabar. Konon, ia membawa salinan Injil Matius dalam bahasa Ibrani. Ajarannya menginspirasi banyak orang untuk menjadi pengikut Kristus. Karyanya meletakkan dasar bagi Kekristenan di wilayah ini.
Bartolomeus juga pergi ke Armenia, di mana ia memberikan dampak yang signifikan. Ia berkhotbah kepada orang-orang dan melakukan mukjizat. Menurut tradisi, ia menyembuhkan orang sakit dan membantu banyak orang percaya kepada Yesus. Upayanya di Armenia menjadikannya salah satu orang pertama yang membawa agama Kristen ke wilayah tersebut.
Karya misionaris Bartolomeus membawanya menjelajahi banyak negeri yang menantang dan asing. Ia menghadapi kesulitan dan bahaya, tetapi tetap berkomitmen pada misinya. Perjalanan dan ajarannya membantu menyebarkan agama Kristen ke tempat-tempat baru. Melalui dedikasinya, ia turut membangun iman di daerah-daerah yang jauh dari tanah kelahirannya.
Dedikasi Santo Bartolomeus dalam menyebarkan Injil akhirnya membawanya pada kemartiran. Saat berkhotbah di Armenia, ia menghadapi tentangan keras dari otoritas setempat. Mereka marah atas keberhasilannya dalam mempertobatkan orang-orang ke agama Kristen. Meskipun diancam, Bartolomeus tetap melanjutkan misinya, menolak untuk meninggalkan imannya. Menurut tradisi, Bartolomeus menjadi martti secara brutal karena keyakinannya. Beberapa catatan mengatakan ia dikuliti hidup-hidup, sementara yang lain mengatakan ia dipenggal. Kemartirannya merupakan bukti imannya yang tak tergoyahkan. Ia memilih untuk menderita daripada menyangkal Yesus. Tindakan berani ini menginspirasi banyak orang untuk tetap teguh dalam iman mereka sendiri. Kini, ia dihormati sebagai santo, dan pestanya dirayakan pada tanggal 24 Agustus. Ia adalah pengingat akan keberanian yang dibutuhkan untuk menjalani hidup yang beriman.
Warisannya terus menginspirasi umat Kristiani hingga kini. Bartolomeus dikenang karena imannya yang kuat dan dedikasinya dalam menyebarkan pesan Yesus. Ia adalah teladan bagaimana menjalani hidup beriman dan berani. Kehidupan dan kemartirannya mendorong umat beriman untuk tetap setia pada keyakinan mereka, bahkan dalam menghadapi penganiayaan.




