 |
| Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0 |
Saudara-saudari terkasih, pada hari ini, Gereja memperingati Santo Dominikus yang termasyhur, pendiri Ordo Dominikan atau Ordo Pengkhotbah. Santo Dominikus, juga dikenal sebagai Santo Dominikus de Guzman, diperkenalkan dengan kehidupan monastik dan religius sejak dini. Ia dikirim ke biara Premonstratensian ketika baru berusia empat belas tahun. Setelah mempelajari seni dan teologi, ia akhirnya menerima panggilan imamat dan menjadi seorang imam. Sebagai seorang imam, Santo Dominikus terlibat dalam berbagai pelayanan dan misi, bahkan dalam misi diplomatik seperti yang pernah ia lakukan untuk Raja Kastilia di Spanyol. Santo Dominikus juga terlibat aktif dalam misi penginjilan di wilayah selatan yang saat itu merupakan sarang bidah Kathar, pada masa yang dikenal sebagai Perang Salib Albigensian.
Santo Dominikus juga dikenang karena mempopulerkan devosi rosario, berdasarkan penglihatan yang ia terima tentang Perawan Maria yang Terberkati. Di sana, Maria menampakkan diri kepada Santo Dominikus, mempersembahkan sebuah rosario kepadanya, dan kemudian memulai doa dan devosi rosario yang sangat populer dalam segala bentuknya. Ia mendirikan Ordo Pengkhotbah, Dominikan, untuk melayani lebih banyak umat beriman dan kebutuhan masyarakat pada masa itu, menyeimbangkan pengasingan monastik dari beberapa ordo monastik dengan kebutuhan untuk melayani komunitas, dengan fokus dan penekanan khusus pada khotbah, itulah sebabnya ordo religius yang didirikannya disebut Ordo Para Pengkhotbah. Melalui khotbah dan upaya lainnya, Santo Dominikus telah menyentuh begitu banyak orang, dan banyak dari mereka adalah kaum bidah Kathar, yang diyakinkan untuk kembali lagi ke Gereja Bunda Suci. Ia mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan, dan kita patut terinspirasi oleh hal ini.
Saudara dan saudari dalam Kristus, dikuatkan oleh teladan dan inspirasi luar biasa dari Santo Dominikus, iman dan semangatnya dalam mewartakan Injil, dan kesabarannya dalam membimbing semua orang yang telah menyimpang dari iman sejati kembali kepada Tuhan, marilah kita semua berusaha untuk menjalani hidup kita sendiri dengan iman dan dedikasi kepada Tuhan, mengingat betapa diberkatinya kita karena telah begitu dikasihi oleh-Nya. Maukah kita terinspirasi oleh teladan dan dedikasi yang ditunjukkan St. Dominikus kepada kita semua melalui kehidupan dan tindakannya yang patut diteladani? Akankah kita semua diperbarui dalam komitmen kita kepada Tuhan dan dalam keinginan dan kemauan kita untuk berjalan di jalan-Nya? Kita masing-masing adalah bagian dari Gereja Allah, dan kita semua berbagi dalam panggilan dan komitmen yang sama untuk menjalani hidup kita dengan layak dan untuk menjadi misionaris serta saksi iman kita kepada Tuhan. Semoga Tuhan selalu menyertai kita dan semoga Dia memberdayakan kita masing-masing dalam setiap usaha dan perbuatan baik kita, sekarang dan selamanya. Amin.