| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Selasa, 26 Agustus 2025 Hari Biasa Pekan XXI

 
Selasa, 26 Agustus 2025
Hari Biasa Pekan XXI
 
“Bermurah hatilah terhadap mereka yang miskin, kurang beruntung dan menderita” (St. Ludovikus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 139:1-2)
 
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
 
Doa Pagi

 
Ya Allah, semoga kami Kauresapi dengan semangat Injil-Mu. Berilah kiranya kami iman dan hati lemah-lembut, agar dapat membuktikan segala yang kami dengar dari pembuktian segala yang kami dengar dari Yesus, Putra-Mu, dan Guru kami. Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang  segala masa. Amin.
  
Karya: petekarici/istock.com

 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:1-8)     
  
"Kami rela membagi dengan kalian, bukan hanya Injil Allah, melainkan hidup kami sendiri."
    
Saudara-saudara, kalian sendiri tahu, bahwa kedatangan kami di antara kalian tidaklah sia-sia. Memang sebelum datang kepadamu, kami telah dianiaya dan dihina di kota Filipi, seperti kalian tahu. Namun berkat pertolongan Allah kita, kami mendapat keberanian untuk mewartakan Injil Allah kepadamu dalam perjuangan yang berat. Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan, atau maksud tidak murni, atau disertai tipu daya. Sebaliknya Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah yang menguji hati kita. Seperti kalian ketahui, kami tidak pernah bermulut manis, dan tidak pernah sembunyi-sembunyi mengejar keuntungan pribadi; Allahlah saksinya. Tidak pernah pula kami mencari pujian dari manusia, baik dari kalian maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di antara kalian, sama seperti seorang ibu mengasuh anaknya. Begitu besar kasih sayang kami kepadamu, sehingga kami rela membagi dengan kalian bukan hanya Injil Allah, melainkan juga hidup kami sendiri, karena kalian memang kami kasihi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal kami.
Ayat. (Mzm. 139:1-3.4-6)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
    
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:23-26)
    
"Yang satu harus dilakukan, tapi yang lain jangan diabaikan."
    
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

Berbicara dengan sopan dan lembut tentu merupakan sifat yang baik dan merupakan cerminan karakter serta sikap seseorang.

Tentu sangat menyenangkan berbicara dengan orang seperti itu dan kita akan terbuka terhadap pendapat serta saran darinya.

Di sisi lain, seseorang yang jujur dan terus terang, yang apa adanya, mungkin terlalu berlebihan bagi kita.

Namun, seperti yang dikatakan Santo Paulus kepada jemaat di Tesalonika dalam bacaan pertama, "Seperti kalian ketahui, kami tidak pernah bermulut manis, dan tidak pernah sembunyi-sembunyi mengejar keuntungan pribadi; Allahlah saksinya. Tidak pernah pula kami mencari pujian dari manusia, baik dari kalian maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. ..."

Yang dimaksud Santo Paulus adalah bahwa ia mungkin terdengar jujur dan terus terang, dan kata-katanya mungkin tidak terlalu enak didengar, tetapi ia tulus dan tidak memiliki motif tersembunyi, kepentingan pribadi, atau tipu daya.

Apa yang ia khotbahkan kepada mereka adalah Injil, dan itu sendiri sudah cukup baik. Tidak perlu menutup-nutupi pesan atau menyanjung pendengar agar mereka menerimanya.

Dan seperti yang Yesus katakan dalam Injil, kuasa Injil akan membersihkan bagian dalam cawan dan piring.

Hati kita harus dibersihkan oleh Injil dan dipenuhi dengan pesannya, dan dari kemurahan hati kitalah kita akan berbicara.

Dan kita tidak perlu khawatir tentang apa yang harus dikatakan atau bagaimana mengatakannya. Ketika hati kita dipenuhi dengan Injil, Roh Kudus akan memasukkan kata-kata itu ke dalam mulut kita.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini  

Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, barangsiapa sederhana hatinya dibukakan pintu kerajaan surga. Kami mohon, tunjukkanlah jalan pada diri Yesus, Pemimpin kami yang sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Renungan Pagi

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy