Minggu, 03 Mei 2015
Hari Minggu Paskah V
Sejak awal, Yesus membiarkan para murid-Nya mengambil bagian dalam
kehidupan-Nya Bdk. Mrk 1:16-20; 3:13-19.. Ia menyingkapkan bagi mereka
misteri Kerajaan Allah Bdk. Mat 13:10-17. dan memberikan mereka bagian
dalam perutusan-Nya, dalam kegembiraan-Nya Bdk.Luk 10:17-20. dan dalam
kesengsaraan-Nya Bdk. Luk 22:28-30.. Yesus berbicara mengenai hubungan
akrab antara Dia dan mereka, yang mengikuti Dia: "Tinggallah di dalam
Aku dan Aku di dalam kamu... Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya" (Yoh 15:4-5). Dan Ia menyatakan satu persekutuan
yang penuh rahasia dan real antara tubuh-Nya dan tubuh kita: "Barang
siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan
Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). (Katekismus Gereja Katolik, 787)
Antifon Pembuka (Mzm 98:1-2)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata
bangsa-bangsa, alleluya.
O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.
Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus,
alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia,
alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau telah mencurahkan cinta kasih-Mu sampai sehabis-habisnya kepada
kami. Kami mohon, semoga karena cinta kasih-Mu itu, kami semakin menaruh
kepercayaan kepada-Mu dan hidup saling mengasihi satu sama lain. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:26-31)
"Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan."
Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia
mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus, tetapi semuanya
takut kepadanya karena mereka tidak percaya bahwa Saulus juga seorang
murid. Tetapi Barnabas menerima dia, lalu membawanya kepada rasul-rasul
dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di
tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga diceritakannya
bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Maka,
Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem dan dengan berani
ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab
dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, dan mereka itu berusaha
membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh
saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan
dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di
seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat
itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin
bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = a, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang bertakwa. Orang yang
rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan
memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan, dan
segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Allah kita.
3. Kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi di
hadapan-Nya akan berlutut: semua orang yang telah kembali ke pangkuan
pertiwi.
4. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya.
Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan
datang.
5. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti; semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:18-24)
"Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan
lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita
ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap
Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah
adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu.
Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita,
maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa
saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena
kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan
kepada-Nya. Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya
akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi
sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita.
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan
Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam
kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam
hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
KOMUNITAS PASKAH
Saulus bertobat menjadi murid Kristus dan berani mengajar dalam nama
Tuhan Yesus. Pertobatannya dikarenakan ia melihat Tuhan dan Tuhan
berbicara dengannya. Berkat Barnabas, Saulus pun diterima dilindungi
oleh para murid yang lain (Kis 9: 26-30)
Masa Paskah adalah masa penuh sukacita bagi orang Katolik, karena kita
sadar akan rahmat pertobatan dari Tuhan yang menjadikan kita memiliki
semangat hidup yang baru. Kita diundang untuk berani bertobat, mengubah
haluan hidup agar lebih dekat Tuhan, menjadi murid Tuhan yang setia.
Tanda pertama bahwa kita adalah murid Tuhan yaitu bila kita memiliki
pengalaman akan Tuhan. Tuhan menyapa kita dengan cara-Nya yang dahsyat.
Kita melihat Tuhan lewat pengalaman bersama orang lain maupun pengalaman
pribadi yang unik. Tuhan sanggup mengubah keburukan kita menjadi alat
pewarta sabda kasih-Nya seperti Paulus yang berani “mengajar dalam nama
Tuhan” (ay. 28). Tanda kedua, bila kita berani hidup dalam komunitas
agar kelemahan kita dilengkapi dan kekuatan kita bisa membantu saudara
yang lain. Saulus tidak merasa sempurna, maka ia “mencoba menggabungkan
diri dengan murid-murid Yesus” (ay. 26) dan “tetap bersama-ama dengan
mereka di Yerusalem” (ay. 28).
Rahmat Paskah mengajak kita untuk menikmati indahnya hidup dalam suasana
damai dan persaudaraan agar kita tidak merasa terasing atau kesepian.
Hanya di dalam komunitaslah insan Katolik mengalami lebih nyata “pertolongan dan penghiburan Roh Kudus” (ay. 31).
Di dalam komunitas yang bersemangat Paskah, orang Katolik diajak untuk
saling mengasihi ”dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1Yoh 3:18). Roh
Kudus yang kita terima lewat Sakramen Pembaptisan dan Krisma juga
dihidupi lewat Sakramen Ekaristi dan tobat menjadikan kita sadar bahwa
kita berasal dari kebenaran dan dengan hati tenang kita mengahadapi
hidup ini sebagai karunia Tuhan. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita.
Ia tidak mungkin mencelakakan kita. Komunitas menjadi tempat kita
memperoleh apa yang terbaik dari Tuhan dan “berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” (ay.
22). Keluarga, komunitas rohani dan Gereja paroki harus menjadi tempat
kita bertumbuh dan berkembang dalam kasih. Kalau tidak, maka kita patut
bertanya. “Mengapa saya tidak mengalami kasih di dalamnya? Apakah saya
yang tidak berusaha mencari seperti ajakan Yohanes, ataukah komunitas
gerejawi yang kurang menyapa dan mempersatukan?”
Gereja Katolik harus menjadi komunitas Paskah yang menjadikan Tuhan
Yesus sebagai pokok anggur yang benar dan Bapa di surga sebagai
pengusahanya. Dengan cara seperti ini, kita akan terhindar dari
pembentukan sekte yang mengkultuskan individu sebagai Allah. Tidak
seorang pun dalam Gereja Katolik boleh menganggap diri lebih daripada
Yesus atau bahkan menjadikan dirinya sebagai pusat pemujaan. Yesus
bersabda, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya”
(Yoh 15:5). Kita selamanya adalah ranting ciptaan-Nya. Insan Katolik
harus menjadi Saulus baru yang penuh semangat kasih, ranting yang selalu
dibersihkan dan berbuah banyak karena Yesus Sang Kasih tinggal di dalam
hati kita dan kita tinggal di dalam Sabda Kebenaran-Nya. [Jeffrey/RUAH]
Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)
Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda
Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, alleluya.
atau
Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)