Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Seri Katekismus PURGATORIUM: PENYUCIAN AKHIR (Bagian II)


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 318

Seri Katekismus
PURGATORIUM: PENYUCIAN AKHIR
Bagian II

Syalom aleikhem.
Seorang kudus yang dihormati baik di Gereja Barat maupun di Gereja Timur, Santo Yohanes Krisostomus, menyatakan ajaran mengenai mendoakan orang mati, sebagaimana dikutip Katekismus Gereja Katolik no. 1032: “Kalau anak-anak Ayub saja telah disucikan oleh kurban yang dibawakan oleh bapanya, bagaimana kita dapat meragukan bahwa persembahan kita membawa hiburan untuk orang-orang mati? Jangan kita bimbang untuk membantu orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka.”

Seperti itulah iman Katolik mengenai mendoakan orang meninggal. Mengapa didoakan? Sebab, di antara orang-orang mati ada yang membutuhkan doa-doa kita. Siapa yang membutuhkan? Mereka umat beriman yang berada di purgatorium; mereka yang sudah jelas masuk surga, namun perlu mengalami penyucian akhir atas dosa-dosa yang “tak mendatangkan maut”.

Tak Mendatangkan Maut

Apa itu “dosa yang tak mendatangkan maut”? Bukankah semua dosa itu kejahatan, dan dengan demikian mendatangkan maut? Semua dosa adalah kejahatan, itu jelas, tapi ada dosa yang tak membuat orang kehilangan hidup kekal.

Adakah nas Alkitab yang menjadi dasarnya? Bacalah 1Yoh. 5:16-17: “Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.”

Terjemahan BIMK (Bahasa Indonesia Masa Kini) memperjelas: “Kalau kalian melihat salah seorang sesama Kristen melakukan dosa yang tidak mengakibatkan orang itu kehilangan hidup sejati dan kekal, hendaklah kalian berdoa kepada Allah; dan Allah akan memberikan hidup itu kepadanya. …. Tetapi ada dosa yang mengakibatkan orang kehilangan hidup itu. Tentang hal itu saya tidak berkata bahwa kalian harus berdoa kepada Allah. Semua perbuatan yang salah adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mengakibatkan orang kehilangan hidup sejati dan kekal itu.”

Jelas ‘kan, ada dosa yang tak membuat orang kehilangan hidup kekal. Orang-orang di purgatorium adalah orang-orang yang melakukan dosa yang tak membuat mereka kehilangan hidup kekal di surga. Jadi, mereka diperkenankan masuk surga setelah dibersihkan dari noda kecil itu.

Terang-benderang ayat di atas: untuk dosa yang tak mendatangkan maut, doa kepada Allah sangat bisa diandalkan. Bukankah itu yang terjadi ketika kita mendoakan mereka yang di purgatorium. Karena itu, Gereja Katolik menganjurkan, selain doa, juga amal, indulgensi, karya penitensi bagi orang-orang mati.

Mari mundur ke masa silam, zaman Perjanjian Lama, Alkitab (2Mak. 12:45) mencatat praktik doa untuk orang yang telah meninggal. Jadi? “Jangan kita bimbang untuk membantu orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka.” Alkitab Suci dan Tradisi Suci mengajarkannya dengan jelas.

** Uraian atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 1032

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Seri Alkitab INJIL MARKUS 6:31-33


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 317

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:31-33

Mrk. 6:31
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.

Et ait illis: “ Venite vos ipsi seorsum in desertum locum et requiescite pusillum ”. Erant enim, qui veniebant et redibant, multi, et nec manducandi spatium habebant.

Syalom aleikhem.
Secara kronologis (urutan peristiwa), kalimat “sebab memang” lebih dulu terjadi. Banyak sekali orang datang kepada Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya, dan Tuhan serta para murid-Nya melayani orang-orang itu. Akibatnya, Tuhan dan para murid-Nya tak sempat istirahat dan makan. Karena keadaan itu, Tuhan mengajak para murid-Nya menyepi sejenak.

Mrk. 6:32
Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.

Et abierunt in navi in desertum locum seorsum.

Tuhan dan para murid-Nya memisahkan diri dari kumpulan orang banyak yang terus berdatangan tanpa henti, lalu pergi ke tempat yang sunyi. Frasa “dengan perahu” menyiratkan mereka melintasi danau (lagi); mereka pergi ke seberang danau. Nas tak menyebut jelas tempat manakah yang mereka tuju.

Mrk. 6:33
Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.

Et viderunt eos abeuntes et cognoverunt multi; et pedestre de omnibus civitatibus concurrerunt illuc et praevenerunt eos.

Sewaktu Tuhan dan para murid-Nya berangkat dengan perahu, orang banyak tahu. Terjemahan mengatakan “mengetahui tujuan mereka”. Sebenarnya, frasa “tujuan mereka” tak ada dalam nas Yunani, bandingkan dengan nas Latin yang menulis “cognoverunt” tanpa objek atau keterangan. Secara harafiah, nas berbunyi “orang banyak mengetahui”. Apa yang mereka ketahui? Kurang jelas.

Ada dua kemungkinan. Pertama, orang banyak mengetahui bahwa orang-orang yang berlayar adalah Tuhan dan para murid-Nya. Kedua, orang banyak mengetahui tempat tujuan Tuhan dan para murid-Nya. Persoalan lain, apakah orang banyak pada ayat ini sama dengan orang banyak pada ayat 31? Tak terlalu jelas juga.

Apapun tafsiran perihal itu, ada hal yang jelas: Tuhan bagai magnet bagi orang banyak. Terbukti, orang banyak datang lebih dulu ke tempat Tuhan datang. Orang banyak menebak kira-kira ke mana Tuhan pergi. Dengan berjalan kaki di sekitar danau – sementara Tuhan dan para murid-Nya lewat danau – orang banyak tiba lebih dulu. Ketika Tuhan dan para murid-Nya mendarat, sudah ada orang banyak menanti di tempat pendaratan. Cilukba!

Itu menunjukkan pengaruh Tuhan Yesus begitu besar dan luas dalam masyarakat di tempat Beliau melayani.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Kamis, 06 Februari 2020 Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam dan Kawan-kawan Martir

Kamis, 06 Februari 2020
Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam dan Kawan-kawan Martir
  
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Rm 8:35,37)
 

Antifon Pembuka (Mzm 119:10-11)

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami kekuatan para kudus, Santo Paulus Miki dan teman-temannya Kaupanggil melalui salib kepada kehidupan. Dengarkanlah doa permohonan mereka, agar iman yang kami akui dan kami hayati, juga kami pegang teguh sampai mati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (2:1-4.10-12)

"Aku akan mengakhiri perjalananku yang fana ini. Kuatkanlah hatimu, dan berlakulah kesatria."

Saat kematian Daud sudah mendekat. Pada suatu hari ia berpesan kepada Salomo, anaknya: “Aku ini akan mengakhiri perjalananku yang fana. Maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah ksatria. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa. Semoga dengan demikian engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan semoga Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel .” Kemudian Daud mendapat istirahat bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Jadi Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem tiga puluh tiga tahun. Kemudian Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya dan menjadi kokohlah kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Engkau menguasai segala-galanya.
Ayat. (1Tawarikh 29:10.11ab.11d-12a.12bcd; R:12b)

1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel , dari sediakala sampai selama-lamanya.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi.
3. Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.
     

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
 Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Mengapa kita harus merasul? Itu 'kan tugasnya para pastor, bruder, dan suster. Kita ini sudah hidup susah, kerjaan tak menentu, masih disuruh merasul lagi. Mending kalau ada honor, ini .... sarana saja tidak disediakan, siapa mau? Yah..... merasul dianggap tugasnya kaum berjubah saja.

Yesus mengutus kedua belas murid-Nya pergi berdua-dua dengan pesan: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan....". Yesus ingin agar mereka sepenuhnya mengandalkan Allah. Mereka hanya boleh membawa yang minimal, tongkat dan alas kaki, untuk bergerak cepat. Mereka boleh menerima uluran tangan dari orang yang menawarkan tumpangan, tetapi tak boleh pilih-pilih tumpangan yang enak. Jika ditolak pun mereka harus menerima dengan lapang dada, lalu pergi dan kebaskan debu sebagai peringatan. Pengebasan debu adalah kebiasaan orang-orang Yahudi yang terpaksa harus melewati daerah orang-orang kafir. Dengan pengebasan itu mereka membuang segala kotoran dari daerah itu yang menajiskan dan mendatangkan hukuman Allah. Maka sehubungan dengan pengutusan para murid, pengebasan debu merujuk pada peringatan agar orang merenungkan sikapnya dalam menanggapi pemberitaan Injil. Menolak pemberitaan itu berarti menolak tawaran penyelamatan Allah. Untuk itulah Yesus mengutus para murid pergi berdua-dua. Berdua-dua penting demi terjaminnya kebenaran sebuah kesaksian (bdk Ul 17:6; Bil 35:50). Berdua-dua dapat meringankan beban pekerjaan dan derita kegagalan. Berdua-dua menjauhkan diri dari kesombongan pribadi atas kesuksesan. Warta yang sama dari dua orang pun lebih meyakinkan.

Yesus mengutus para murid pergi merasul berdua-dua, dan tidak melakukannya seorang diri saja. Karena itu, mari kita bekerja sama, baik yang berjubah maupun yang tidak berjubah dalam memberitakan Injil. Merasul bukan melulu pekerjaan kaum berjubah saja, melainkan menjadi pekerjaan semua murid Kristus dengan lebih mengandalkan bantuan Allah daripada kemampuan sendiri dan kelengkapan sarana.  (SS/INSPIRASI BATIN 2010)
 

Antifon Komuni (Yoh 15:13)

Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang yang menyerahkan nyawa demi sahabatnya.
 
Doa Malam

Tuhan Yesus, kami bersykur atas anugerah kesehatan yang baik serta peristiwa hidup yang boleh kami alami hari ini. Sertailah kami dalam tidur malam ini agar esok dapat bangun dengan segar kembali. Amin. 
 
    

Rabu, 05 Februari 2020 Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir

Rabu, 05 Februari 2020
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan dan Martir
  
Dibangun dalam Yesus Kristus berarti menanggapi panggilan Allah secara positif, mengandalkan Ia dan melaksanakan perkataan-Nya. (Paus Benediktus XVI, Pesan untuk WYD 26)

 

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.

Doa Pembuka


Ya Tuhan, Santa Agata, perawa
n dan martir, senantiasa menyenangkan hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman. Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (24:2.9-17)
   
"Akulah yang berdosa karena menghitung rakyat. Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan."
     
Sekali peristiwa, Raja Daud berkata kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia, katanya, "Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaaya aku tahu jumlah mereka." Lalu Yoab memberitakan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu pria yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu. Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Maka berkatalah Daud kepada Tuhan, "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini! Maka sekarang, Tuhan, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh." Setelah Daud bangun pada waktu pagi, datanglah sabda Tuhan kepada Nabi Gad, pelihat Daud, demikian, "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah sabda Tuhan: Tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu daripadanya, maka Aku akan menimpakan kepadamu." Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata, "Pilihlah dari ketiga bencana ini: Akan terjadi tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari lawanmu, sementara mereka itu mengejar engkau? Atau, akan terjadi tiga hari penyakit samapr di negerimu? Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang Mengutus aku." Lalu berkatalah Daud kepada Gad, "Sangat susah hatiku! Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia." Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan. Maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, menyesallah Tuhan karena malapetaka itu, lalu Ia bersabda kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu, "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu." Waktu itu malaikat Tuhan itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ketika melihat malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, berkatalah Daud kepada Tuhan, "Sungguh, aku telah berdosa, dan telah membuat kesalahan! Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, ampunilah semua dosa kesalahanku.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5-7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan." Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
     
"Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri."
    
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

 

Agata lahir di Kantania, pulau Sisilia, pada pertengahan abad ketiga. Riwayatnya dan kisah kesengsaraannya karena iman akan Kristus tidak diketahui secara pasti. Semuanya baru muncul bertahun-tahun sepeninggal perawan suci ini. 
  
Tradisi lama menurunkan satu-dua riwayat seperti berikut: Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang berkuasa di Palermo atau Kantania, Sisilia. Penderitaannya sebagai seorang Martir berawal pada masa pemerintahan kaisar Decius (249 - 251). Penderitaan itu berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang pegawai tinggi kerjaan Romawi. Ia menolak lamaran itu karena ia telah berjanji untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan. 

Akibatnya ia di tangkap dan dipenjarakan dengan maksud untuk mencemari kesuciannya. Semua usaha picik itu sia-sia belaka. Dengan bantuan rahmat Tuhan, Agata tetap menunjukkan dirinya sebagai mempelai Kristus yang teguh dan suci murni. 

Quintianus semakin berang dan terus menyiksa Agata hingga mati. Agata menghadapi ajalnya dengan perkasa dan menerima mahkota keperawanan dan kemartirannya pada tahun 250.
   
Karena dipercaya bahwa Agata mempunyai kekuatan untuk mencegah dan mengendalikan letusan-letusan gunung api Etna di Sisilia, ia dimuliakan dan dihormati sebagai pelindung manusia dari ancaman-ancaman api.  (imankatolik.or.id) 

Seri Liturgi: DALAM NAMA


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 316

Seri Liturgi
DALAM NAMA

Syalom aleikhem.
Tanpa menghitung Antifon Pembuka yang secara liturgis “semestinya” didaraskan oleh schola alias kor atau paduan suara, kata-kata pertama yang diucapkan dalam setiap Perayaan Ekaristi adalah “dalam nama”, lengkapnya “dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus”. Imam mengucapkannya, umat menjawab “amin”.

Perhatikan, tak dikatakan “nama-nama” (jamak), melainkan “nama” (tunggal). Bandingkan Inggrisnya: “in the name” yang singular; juga Latinnya “in nomine” yang tunggal pula. Dasar alkitabiahnya ada di Mat. 28:19, Tuhan Yesus bersabda mengenai pembaptisan yang harus dilakukan “dalam nama”. Kurban Misa pun “dalam nama”.

Pertama, “dalam nama” menggarisbawahi Credo: “aku percaya akan satu Allah”. Kalimat pertama dalam Misa adalah kalimat yang menyatakan keesaan Allah: “nama”, bukan “nama-nama”.

Kedua, keesaan Allah selalu dipahami dalam ketritunggalan-Nya. Lihat bahwa setelah “dalam nama” ada “Bapa dan Putra dan Roh Kudus”. Ketiganya adalah satu. Bapa dan Putra dan Roh Kudus adalah Allah yang esa yang mewahyukan diri dalam ketritunggalan.

Bapa adalah Allah, Putra adalah Firman Allah, Roh Kudus adalah Roh Allah. Tak mungkin Allah dan Firman-Nya dan Roh-Nya berpisah sedetik juga, esa dalam ketritunggalan. Itu mengapa Allah yang esa (unitas) dalam iman Kristen selalu Allah yang tritunggal (trinitas). Demikian isi ringkas padat kalimat pertama dalam Misa.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 04 Februari 2020 Hari Biasa Pekan IV

Selasa, 04 Februari 2020
Hari Biasa Pekan IV 
   
“Ketika engkau menerima-Nya, katakan kepada-Nya: Tuhan, aku berharap kepada-Mu, aku menyembah-Mu, aku mencintai-Mu, tambahkanlah imanku. Jadilah penopang dari kelemahanku: Engkau, yang tinggal tak berdaya dalam Ekaristi biarlah menjadi obat bagi kelemahan ciptaan-Mu.” — St. Josemaria Escriva


Antifon Pembuka (Ibr 12:1)

Marilah kita tanggalkan semua beban dosa, perintang kita dan berlomba dengan tekun sebagaimana diwajibkan.

Doa Pembuka
   
Allah Bapa yang Maharahim, Putra-Mu telah memberikan teladan untuk mengampuni dan mendoakan mereka yang telah menyalibkan-Nya. Semoga Yesus Kristus, Putra-Mu membebaskan kami pula dari segala bentuk kebencian dan hasrat untuk balas dendam sehingga kami mampu menjadi pembawa damai. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

    
“Ketika engkau menerima-Nya, katakan kepada-Nya: Tuhan, aku berharap kepada-Mu, aku menyembah-Mu, aku mencintai-Mu, tambahkanlah imanku. Jadilah penopang dari kelemahanku: Engkau, yang tinggal tak berdaya dalam Ekaristi biarlah menjadi obat bagi kelemahan ciptaan-Mu.” — St. Josemaria Escriva 
    
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (18:9-10.14b.24-25a.30-19:3)
  
"Daud meratapi kematian Absalom."  

Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin." Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamnya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, "Pergilah ke samping, berdirilah di situ." Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, "Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku." Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, "Selamatkanlah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu, "Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat." Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, "Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!" Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, "Raja bersusah hati karena anaknya." Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan jawablah aku.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan dan jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku ini orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya Ayat. (Mat 8:17) 
Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.

Orang sakit merasa diri sangat tidak berdaya. Ia menggantungkan diri kepada belas kasih orang lain. Ia percaya dengan sepenuh hati bahwa orang lain akan menolongnya. Orang beriman menyerahkan diri sepenuhnya kepada kuasa Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Keselamatan memang menuntut iman dan penyerahan yang besar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)

"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!

Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!

U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Iman itu menyelamatkan! Wanita yang sakit pendarahan dan iman Yairus, seorang kepala rumah ibadat telah membuktikan hal itu. Bahkan, Yesus menandaskan bahwa jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, kita akan mampu melakukan hal-hal yang besar. Daya iman itu sungguh mengagumkan. Iman mampu melahirkan hal-hal yang seakan tak mungkin menurut perhitungan manusiawi kita. Apakah kita sudah memiliki totalitas iman yang sekualitas itu?

Antifon Komuni (Ibr 12:2)
 
Yesuslah yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman itu menuju kesempurnaan. 
 
Doa Malam

Tuhan, dengan berbagai macam cara Engkau ingin meringankan beban penderitaan umat-Mu. Ajarilah kami, ya Tuhan, untuk senantiasa membantu sesama kami yang membutuhkan bantuan kami, tanpa memandang muka serta mempertimbangkan untung rugi. Amin.
      

"Dalam rencana kita untuk dialog antaragama, kita dapat menghadapi beberapa risiko. Hanya ada satu kebenaran yang harus dicari, dicapai, dan diberitakan: itu adalah Yesus Kristus." - Kardinal Robert Sarah
 
 
RUAH

Seri Katekismus PURGATORIUM: PENYUCIAN AKHIR (Bagian I)


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 315

Seri Katekismus
PURGATORIUM: PENYUCIAN AKHIR
Bagian I

Syalom aleikhem.
Surga dan neraka sama-sama kekal. Di surga, manusia bahagia selama-lamanya, sebaliknya di neraka sengsara selama-lamanya. Bagaimana dengan purgatorium alias (api) penyucian? Siapa masuk ke sana?

Ketika seseorang meninggal dunia, ia langsung diadili dan tahu ke mana arahnya: surga atau neraka. Masuk neraka itu langsung, plung! Masuk surga dua “jenis”: ada yang langsung dan ada yang perlu penyucian lebih dulu. Masuk surga “jenis kedua” inilah yang disebut purgatorium.

Katekismus menulis, orang “yang mati dalam rahmat dan dalam persahabatan dengan Allah, namun belum disucikan sepenuhnya” sudah jelas masuk surga. Orang itu mati dalam kesetiaan pada kehendak Allah; kalaupun melakukan dosa besar, dosa itu sudah disesali dan ia sudah mohon ampun kepada Allah melalui Sakramen Pendamaian. Orang yang demikian boleh jadi juga punya dosa kecil. Orang macam ini masuk surga melalui purgatorium.

Paham mengenai purgatorium bertitik tolak dari dan terkait erat dengan paham mengenai surga. Simpelnya: ada dua “jenis” masuk surga: (1) langsung, (2) bertahap. Masuk surga secara bertahap disebut purgatorium. Orang yang masuk purgatorium masih harus menjalankan penyucian untuk memperoleh kekudusan yang perlu agar dapat sempurna masuk surga kekal.

Mengapa masih harus penyucian? Sebab, tiada dosa sekecil apapun diperkenankan ada di surga. Allah itu mahakudus, sumber segala kekudusan. Karena itu, dosa, meski kecil sekali, tak dapat ditoleransi ada di surga yang kudus. Dosa-dosa kecil dibersihkan (diampuni) di purgatorium yang disebut juga “penyucian akhir”.

Bukankah pengampunan dosa hanya berlaku ketika manusia hidup di dunia? Betul, untuk dosa-dosa besar memang demikian; salah satu yang terbesar adalah “menentang Roh Kudus” (Mat. 12:32). Namun, ada dosa-dosa (kecil) yang dapat diampuni pada “dunia yang akan datang”, yaitu dunia setelah kematian.

Alkitab menyatakan hal tersebut dengan jelas. Ada dosa yang dapat diampuni di dunia ini, ada pula dosa yang dapat di ampuni di dunia kelak, sesudah kematian. Berikut kutipannya (Mat. 12:32): “jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.”

Jelasnya pernyataan Alkitab disempurnakan oleh Tradisi Suci, salah satunya yang disampaikan oleh Santo Gregorius Agung: “Kita harus percaya bahwa sebelum pengadilan masih ada api penyucian untuk dosa-dosa ringan tertentu.”

Terakhir, apa di purgatorium itu sengsara? Katekismus menyatakan purgatorium jelas berbeda dengan neraka. Kalaupun kata sengsara mau dikenakan, “sengsara” – dalam tanda petik – di purgatorium amat berbeda dengan sengsara di neraka. Gambarkan, “sengsara” di purgatorium sengsaranya orang rindu kekasih dan ingin jumpa tapi belum bisa karena belum tiba saatnya; sudah jelas akan bertemu, tapi masih menunggu waktu.

** Ikhtisar atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 1030-1031

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy