| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bahan Adven Keuskupan Agung Semarang, Pertemuan Ketiga: Panggilan Keluarga Dalam Mewujudkan Iman di Masyarakat

Pertemuan Ketiga

PANGGILAN KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT


Tujuan

Umat mensyukuri panggilan hidup keluarga dalam mewujudkan iman di tengah masyarakat.

1. Pembuka
a. Lagu Pembuka: dipilih sesuai dengan tema pertemuan
b. Doa Pembuka: dibuat sendiri, yang berisi:
- Ungkapan syukur atas pertemuan Adven ketiga.
- Mohon terang Roh Kudus agar umat mampu mensyukuri panggilan keluarga dalam mewujudkan iman di tengah masyarakat.

2. Pengantar

Keluarga Katolik, sebagai Gereja mini, yang hidup di tengah masyarakat menerima panggilan dan perutusan yang khas untuk mewartakan Kerajaan Allah, dalam segala segi kehidupan manusia. Kekhasan panggilan dan perutusan di tengah masyarakat ini adalah menyucikan dunia dan mengupayakan kesejahteraan masyarakat. Tugas ini tidak mudah, sehingga memerlukan komitmen dan keterlibatan banyak pihak yang berkehendak baik untuk terlibat di dalamnya. Keluarga Katolik tidak boleh hanya berpangku tangan menyaksikan ketidaknyamanan dunia yang kita tempati, karena terjadinya kemerosotan moral masyarakat. Semua hanya berpikir tentang kepentingan diri sendiri dan kelompoknya, tanpa memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan bersama.

3. Pertanyaan Awal

a. Sebutkan tugas-tugas keluarga Katolik dalam mewartakan Kerajaan Allah di tengah masyarakat?
b. Apa yang sudah Anda lakukan di tengah masyarakat sebagai wujud syukur kita atas tugas-tugas tersebut?

4. Materi

a. Panggilan keluarga Katolik hidup di tengah masyarakat Keluarga Katolik, sebagai Gereja mini, diharapkan hadir di tengah masyarakat luas karena keluarga Katolik hidup di tengah masyarakat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat. Keduanya sangat erat berhubungan dan saling mempengaruhi. Kehadiran keluarga Katolik dapat mempengaruhi suasana hidup masyarakat, sebaliknya masyarakat sangat mudah mempengaruhi cara hidup keluarga Katolik. Jika ini yang terjadi, lalu apa yang dapat dilakukan keluarga Katolik?

Dalam Familiaris Consortio, Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa dewasa ini keluarga Katolik mengalami krisis ganda, yaitu di satu pihak, terjadi peningkatan kesadaran tentang martabat manusia, di lain pihak, terjadi kemerosotan atas nilai-nilai dasar yang berkaitan dengan kehidupan manusia, antara lain moralitas perkawinan, pengguguran, seksualitas, keluarga, dan sebagainya. Nota Pastoral Keuskupan Agung Semarang tahun 2003 ” MENGHAYATI IMAN DALAM ARUS-ARUS BESAR ZAMAN INI” juga menyebutkan tantangan-tantangan zaman yang mengusai kehidupan keluarga Katolik saat ini, yaitu sekularisme (memutlakkan otonomi hal-hal duniawi tanpa keterbukaan kepada yang ilahi), materialisme (mengumpulkan harta atau uang sebanyak-banyaknya karena ada anggapan inilah yang memberi keselamatan), hedonisme (mengagung-agungkan kesenangan dan kenikmatan badani), dan konsumerisme (dengan harta atau uang orang dapat membeli apa pun, bukan karena kebutuhan tetapi lebih pada gengsi atau harga diri). Inilah aneka kemerosotan yang mempengaruhi dan bahkan menggerogoti penghayatan hidup dan iman keluarga Katolik.


Keberadaan keluarga Katolik tidak dapat dilepaskan dengan keadaan masyarakat dan perkembangan zaman. Di satu pihak, keluarga Katolik diajak untuk menyikapi dengan bijaksana situasi masyarakat dan perkembangan zaman, di lain pihak, keluarga Katolik berupaya untuk mengatasi kemerosotan-kemerosotan yang dapat menghalangi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, sebagai bentuk kesaksian dari murid-murid Yesus di tengah masyarakat (Yak 2:17). Di sini, keluarga Katolik hendaknya tidak bekerja sendirian, tetapi sebaiknya mengikutsertakan sebanyak mungkin orang yang ada di sekitarnya agar tidak muncul kesan ”mengkristenkan”. Kita bersyukur kalau banyak orang terlibat mengatasi kemerosotan-kemerosotan tersebut agar terwujud kesejahteraan masyarakat.

b. Iman yang terwujud di tengah Masyarakat

Keluarga Katolik hidup di tengah masyarakat yang sedang menghadapi tantangan dan keprihatinan zaman ini. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh keluarga-keluarga Katolik untuk mewujudkan imannya? Salah satu cara adalah melibatkan dirinya dalam kancah perjuangan untuk mengupayakan kesejahteraan masyarakat, dengan mengangkat keluhuran martabat manusia, mengembangkan semangat solidaritas terhadap KLMT, dan memelihara keutuhan ciptaan.

1) Keluarga Katolik mengangkat keluhuran martabat manusia

Dewasa ini, keluhuran martabat manusia sering dilecehkan atau bahkan dianggap tidak ada oleh banyak orang, baik dalam bentuk kekerasan, pembunuhan, dan ketidakadilan. Banyak peristiwa telah terjadi yang mengarah pada tindak pelecehan ini. Pelakunya adalah orang-orang beragama. Orang begitu mudah bercerai, selingkuh dengan mempunyai PIL atau WIL, melakukan pengguguran, melakukan tindak KDRT dengan menganiaya anak dan pasangannya, membunuh orang lain dengan berbagai cara dan alasan (termasuk demi agama), dan sebagainya. Sangat memilukan dan memprihatinkan.

Semuanya itu terjadi karena orang hanya berpikir dengan sudut pandangnya sendiri, hanya mementingkan kepuasaan diri sendiri, sehingga tidak mau mendengarkan pandangan orang lain dan menghargai kepentingan orang lain. Orang menjadi egois. Biasanya, orang egois tidak berpikir bahwa orang lain itu pantas dihormati sebagai manusia yang diciptakan menurut citra Allah (Kej 1:26-28), yang bermartabat luhur dan mulia.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengangkat keluhuran martabat manusia, antara lain menghargai kehidupan, menghargai kesetaraan laki-laki dan perempuan sebagai suami-isteri, menjauhkan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), menghargai keberagaman yang ada di antara warga masyarakat dalam semangat kasih dan kerukunan, dan sebagainya. Inilah yang harus diperjuangkan oleh keluarga-keluarga Katolik agar masyarakat juga mampu mengupayakan hal yang sama demi kesejahteraan masyarakat.

2) Keluarga Katolik mengembangkan semangat solidaritas terhadap KLMT

Negara kita sebenarnya kaya dalam segalanya (gemah ripah loh jinawi) yang dapat membuat rakyat hidup layak, bahkan makmur, tetapi yang terjadi justru sebaliknya, yaitu rakyat tetap terbelakang dan miskin. Miskin lebih dilihat sebagai tidak mempunyai harta atau hidup serba berkekurangan, dengan menjadi gelandangan, pengamen, pengemis, pengungsi, dan sebagainya. Penyebabnya juga dapat bermacam-macam, antara lain pengangguran, penggusuran, bencana alam, penindasan, ketidakadilan, dan sebagainya. Orang-orang seperti inilah yang dianggap sebagai kaum KLMT (Kecil, Lemah, Miskin, dan Tersingkir). Apa yang dapat dilakukan bagi mereka?

Selama ini Gereja Katolik senantiasa berpihak pada kalum KLMT ini, dengan keyakinan dasarnya yang berbunyi “option to the poor”. Keyakinan inilah yang senantiasa diperjuangkan, sehingga gerakan nyata yang dapat dilihat adalah nama yayasan gereja di KAS adalah PGPM (Pengurus Gereja dan Papa Miskin), 10% dari kolekte umum dan amplop persembahan disisihkan untuk membantu kaum KLMT, hasil APP yang dikumpulkan selama masa Prapaska juga dipergunakan untuk pemberdayaan kaum KLMT, dan sebagainya.

Keluarga Katolik, sebagai anggota Gereja dan sekaligus anggota masyarakat, diajak untuk berperan serta dalam mengentaskan kemiskinan mereka. Keterlibatan ini dapat berupa kegiatan sosial karitatif, pemberdayaan, penyediaan lapangan kerja, pemberian beasiswa, kesediaan menjadi orangtua asuh, dan sebagainya. Inilah semangat berbagi dan solidaritas yang diharapkan tumbuh dan berkembang dalam keluarga Katolik, demi kesejahteraan masyarakat. Keutamaan seperti inilah yang harus berkembang dalam diri dan hati semua anggota keluarga Katolik.

3) Keluarga Katolik memelihara keutuhan ciptaan

Isu aktual dewasa ini adalah pemanasan global (global warming). Dunia terasa semakin panas, yang mencairkan es di kutub utara dan selatan sehingga volume air naik ke seluruh permukaan bumi serta beberapa daratan rendah dan pulau tenggelam. Penyebab pemanasan global adalah terjadinya kerusakan lingkungan hidup yang dikarenakan oleh kerakusan manusia. Kerusakan lingkungan ini menyebabkan aneka bencana alam, yaitu banjir, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan sebagainya.

Keluarga Katolik diharapkan mempunyai hati untuk terlibat mengurangi atau justru mengatasi kerusakan lingkungan hidup tersebut. Beberapa cara dapat ditempuh, antara lain menjadi tani lestari dengan nuansa organiknya, mengelola sampah, melakukan gerakan hemat air bersih serta hemat energi listrik dan BBM, mengurangi pemakaian plastik, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, menanam pohon pada lahanlahan kritis, dan sebagainya.

5. Mensyukuri perutusan keluarga Katolik di tengah masyarakat

Segala sesuatu yang dilakukan oleh keluarga Katolik di tengah masyarakat sungguh diyakini sebagai bentuk kesaksian nyata yang harus disyukuri. Keluarga Katolik mampu menjadi garam dan terang (Mat 5:13-16) bagi masyarakat sekitar. Masyarakat akan mengenal dan mencintai Gereja Katolik karena keluarga Katolik yang dipandang baik dan mau bersaudara dengan semua warga masyarakat serta terlibat dengan kehidupan masyarakat. Keluarga Katolik merupakan unsur terpenting untuk mewujudkan Gereja di tengah masyarakat yang sangat beragam.

Sudahkah keluarga-keluarga Katolik melaksanakannya, sebagai bentuk penyadaran akan panggilan dan perutusan menjadi saksi-saksi Kristus di tengah kehidupan masyarakat? Sudahkah keluarga-keluarga Katolik mengajak dan memberdayakan semua anggota keluarganya untuk terlibat di tengah masyarakat? Pertanyaan reflektif ini menjadi salah satu tolok ukur untuk dapat mensyukuri apa yang telah dilakukan keluarga-keluarga Katolik dewasa ini.

6. Pendalaman Materi

Pada akhir pertemuan, pemandu memberikan waktu tanya jawab kepada peserta.

7. Penutup

a. Penyalaan Lilin Korona Adven dan Doa Syukur atas habitus baru
b. Doa Penutup: dibuat sendiri, yang berisi:
-Terima kasih atas penyertaan Allah selama pertemuan
-Umat mampu memahami panggilan keluarga dalam mewujudkan iman di tengah
masyarakat.

c. Lagu Penutup (dipilih sesuai dengan tema pertemuan)

Sumber: KomKat KAS





Photobucket


Bagikan

Selasa, 08 Desember 2009 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Selasa, 08 Desember 2008
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki.

Doa Renungan

Allah Bapa yang maha pengasih Engkaulah sumber sukacita kami. Hari ini melalui malaikat-Mu Engkau memberikan kabar sukacita kepada Bunda Maria. Kami mohon kepada-Mu ya Bapa berilah kami kebijaksanaan sejati untuk selalu bergembira. Buatlah kami juga menjadi sumber sukacita bagi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama (Kej 3:9-15.20)

L. Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu.

Pembacaan dari Kitab Kejadian

9 Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?" 10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." 11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" 12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." 13 Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." 14 Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. 15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." 20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
.
Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan Kedua(Ef 1:3-6.11-12)

L. Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus

3 Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. 11 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya-- 12 supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya.
Ayat. Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

Bacaan Injil (Luk 1:26-38)

I. Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Ibu tua itu dengan setiap tiap pagi mengikuti perayaan Ekaristi di gereja paroki. Biasanya ia sudah tiba di gereja setengah jam sebelum Ekaristi dimulai. Bukan untuk ngobrol sebagaimana umumnya anak-anak muda, namun untuk berdoa rosario. Dalam keheningan dan dinginnya pagi, dirasakannya semilir angin menerobos baju hangat dan menembus pori-pori kulitnya yang keriput, sambil mendarazkan “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu….”, dan menggerakkan jari-jarinya berpindah dari manik-manik yang satu ke manik-manik yang lain pada kalung rosario kesayangannya. Begitu terus-menerus. Tampaknya sederhana, namun menuntut kesetiaan. Doa sederhana yang keluar dari hati amat berkenan di hadapan Allah.

Bunda Maria adalah teladan bagi semua orang beriman. Ia dipilih menjadi Bunda Penebus bukan karena kehebatannya, namun karena kesederhanaan dan kesuciannya. Allah ingin memakai rahimnya sebagai ‘tempat antara’, ‘tabernakel’ bagi kehadiran Putra-Nya di dunia, tempat ia memuliakan yang teraniaya, menjatuhkan yang lalim dan sombong.

Bunda Maria yang dikandung tanpa dosa, sertai aku di dalam doa-doamu agar dapat mengikuti teladan kesederhanaanmu dalam hidupku, dan menjadi berkat bagi sesamaku. Amin.

Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian



Photobucket


Bagikan

Senin, 07 Desember 2009 Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup Pujangga Gereja

Senin, 07 Desember 2009
Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup Pujangga Gereja

"Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?”

Doa Renungan

Allah Bapa yang maha baik, Engkaulah Allah kami yang panjang sabar dan penuh kasih setia. Kami bersyukur kepada-Mu atas segala kemurahan yang kami peroleh dari-Mu hingga pada saat ini. Hari ini Engkau bermurah hati kepada orang yang lumpuh dengan mengampuni dosa-dosanya sehingga ia dapat berjalan. Ya Bapa lepaskanlah kami dari segala belenggu dosa yang mengikat kami sehingga kami dapat berjalan di hadapan-Mu. Ampunilah segala dosa yang telah kami perbuat. Ya Bapa kami mohon tambahkanlah iman kami dan tuntunlah setiap langkah kami. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.. Amin.

Bacaan Pertama (Yes 35:1-10)

L. Allah sendiri yang menyelamatkan kamu.

Pembacaan dari Kitab Yesaya

Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, "Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, dan orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat.
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang! Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.

Bacaan Injil (Luk 5:17-26)
I. Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, "Hai Saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?" Akan tetapi yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, "Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah?' Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa." Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, "Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!" Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, "Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:


· Dalam kisah hari ini ada tiga tokoh yang ditampilkan, yaitu: Orang Farisi dan ahli Taurat, Yesus serta seorang lumpuh. Dalam keyakinan iman masa itu siapapun yang menderita sakit berarti berdosa, dengan kata lain dosa merupakan sumber penyakit, maka kepada orang lumpuh yang mohon penyembuhan dari Yesus, Ia bersabda: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni”. Orang Farisi dan ahli Taurat tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah, maka mereka berpikiran jahat dan menuduh Yesus menghojat Allah karena yang dapat mengampuni dosa hanya Allah. Orang yang tidak percaya memang pada umumnya berpikiran jahat, sedangkan mereka yang percaya akan sembuh dari aneka macam penyakit serta tidak pernah berpikiran jahat kepada orang lain melainkan memuliakan Allah melalui sesamanya dan doa-doanya. Maka baiklah di masa adven ini kita mawas diri: apakah kita seperti orang Farisi dan ahli Taurat atau orang lumpuh yang percaya dan disembuhkan. Kami mendambahkan bahwa kita adalah orang lumpuh yang mohon penyembuhan dari Allah, dan dengan demikian dengan rendah hati siap sedia untuk dinasihati, ditegor, dituntun dan diperintah orang lain, yang membantu penyembuhan kita. Marilah kita sadari kelumpuhan kita, entah dalam hati, jiwa, akal budi atau tubuh, dan kemudian dengan rendah hati mohon penyembuhan dan kasih pengampunan dari Allah maupun saudara-saudari kita.



· Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah” (Yes 35:3). Kutipan ini kiranya baik menjadi permenungan atau refleksi bagi yang kuat dan sehat dengan ajakan untuk menguatkan yang lemah lesu dan meneguhkan yang goyah. Marilah kita cermati lingkungan hidup dan kerja kita: adakah yang lemah lesu dan goyah imannya sehingga kurang bergairah dalam hidup maupun kerja karena harus menghadapi banyak tantangan, masalah maupun hambatan. Mungkin mereka tidak hanya lesu dan goyah, tetapi juga frustrasi dan putus asa. Sebagai yang kuat dan sehat kita diharapkan kemanapun pergi dan dimanapun berada dapat menjadi penguat dan peneguh bagi yang lain dan dengan demikian cara hidup dan cara bertindak kita menjadi pengharapan bagi orang lain. Cara memperkuat dan meneguhkan dapat ditempuh dengan berbagai cara, tergantung dari situasi dan kondisi, maka bagi kita yang akan memperkuat dan meneguhkan diharapkan senantiasa siap sedia dan rela untuk berkorban dan boros waktu, tenaga dan dana bagi mereka yang lesu dan goyah. Memperkuat yang lesu dan meneguhkan yang goyah merupakan wujud cintakasih, dan cintakasih sejati mengandaikan adanya pemborosan waktu dan tenaga bagi yang terkasih. Marilah di masa adven ini kita saling memperkuat dan meneguhkan harapan kita masing-masing, sehingga kita sungguh dapat hidup dengan bergairah, dinamis dan ceria. Bukankah siapapun yang hidup dan berperilaku bergairah, dinamis dan ceria senantiasa menarik, memikat dan mempesona alias menjadi harapan banyak orang?

“Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya “ (Mzm 85:10-13)

Jakarta, 7 Desember 2009

Ign Sumarya, SJ

Photobucket


Bagikan

Bacaan Harian 07 - 13 Desember 2009

Bacaan Harian 07 - 13 Desember 2009

Senin, 7 Desember 2009 Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup Pujangga Gereja (P)
Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab-14; Luk 5:17-26
Melihat iman orang-orang yang mengusung si lumpuh itu, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu. Doa-doa yang kita panjatkan dengan penuh iman untuk orang-orang yang membutuhkan pertolongan, tak akan kembali dengan sia-sia. Namun, yang sering terjadi, kita berjanji untuk berdoa bagi orang lain, tetapi kita tidak melakukannya.

Selasa, 8 Desember 2009 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa (P)
Kej3:9-15.20; Mzm 98: 1-4; Ef 1:3-6.11-12; Luk 1:26-38
Bunda Maria adalah teladan bagi semua orang beriman. Kalau Allah memilih rahim Santa Perawan Maria sebagai ‘tabernakel’ bagi kehadiran Putra-Nya, itu bukanlah karena kehebatannya, namun karena kesederhanaan dan kerendahhatiannya. Tampaknya, yang penting dalam beriman memang bukan soal ‘otot’ dan ‘otak’, namun sikap yang sederhana dan rendah hati di hadapan Tuhan.

Rabu, 9 Desember 2009 Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 40:25-31; Mzm 103:1-4.8.10; Mat 11:28-30
Di kala hidup terasa berat, ingatlah selalu pesan Yesus ini: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Maka, dengan penuh iman, datanglah dan berkeluh-kesahlah pada-Nya, pasti Ia tidak akan tinggal diam sesuai waktu-Nya sendiri.

Kamis, 10 Desember 2009 Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 41:13-20; Mzm 145:9-13ab; Mat 11:11-15
Yohanes Pembaptis memang seorang pewarta sejati. Ia selalu menunjuk kepada Yesus, bukan kepada dirinya. Ia menginginkan Yesus semakin besar dan dirinya semakin kecil. Dia sungguh merintis jalan untuk Yesus. Ketika tugasnya selesai, ia rela turun panggung. Maka, hari ini kita mendengar betapa Yesus memujinya. Saat ini pun tetap dibutuhkan pewarta seperti itu.

Jumat, 11 Desember 2009 Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Yes 48:17-19; Mzm 1:1-4.6; Mat 11:16-19
Orang yang tertutup hatinya akan susah menemukan kehendak Allah. Mereka selalu mencari alasan untuk tidak mau mengikuti apa yang diajarkan-Nya. Yang dipikirkannya hanyalah apa yang dikehendakinya. Selama hati tertutup, rahmat Allah pun sulit masuk untuk memberikan hidup penuh damai dan sukacita. Yang ada adalah kegelisahan dan rasa tak pernah puas.

Sabtu, 12 Desember 2009 Hari Biasa Pekan II Adven (U)
Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b,15-16.18-19; Mat 17:10-13
Begitu banyak hal baik yang dikirim kepada kita, tetapi yang kita lihat adalah keburukannya. Begitu banyak pula kebenaran yang nampak di depan mata yang seharusnya kita bela, namun kita lebih memilih ketidakbenaran. Ketegaran hati memang telah membuat manusia menjadi buta. Untuk dapat melek kembali, perlulah keberanian untuk bertobat dan kerendahan hati untuk bersujud di hadapan-Nya.

Minggu, 13 Desember 2009 Hari Minggu Adven III
Zef 3:14-18a; MT Yes 12:2-3.4bcd,5-6; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18
Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak, supaya orang-orang itu menyiapkan dirii menyambut kedatangan Sang Juru Selamat. Kita sekarang sudah berada dalam minggu ke-2 adven. Sebentar lagi Sang Juru Selamat itu akan datang. Marilah kita juga mempersiapkan diri kita supaya layak menerima kedatangan-Nya. Kita bersihkan hati dan terus-menerus mewujudkan perintah dan ajaran-Nya dalam hidup kita sehari-hari.

Renungan: www.reginacaeli.org


Photobucket


Bagikan

Minggu, 06 Desember 2009 Hari Minggu Adven II

Minggu, 06 Desember 2009
Hari Minggu Adven II

Semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Pengantar

Hari ini kita disambut oleh Yohanes Pembaptis. Dialah tokoh penghubung antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Di dalam bacaan dari Perjanjian Lama seorang pujangga memuji harapan akan keselamatan yang sepanjang zaman hidup di tengah-tengah umat Israel. Dan Yohanes Pembaptislah orangnya, yang mewartakan pelaksanaan harapan itu. "Ketahuilah, seluruh umat manusia akan meyaksikan penyelamatan oleh Allah." Semoga pertemuan kita dalam Perayaan Ekaristi minggu ini memperteguh cinta kasih kita kepada sesama. Sebab suara Yohanes diserukan kepada semua orang. Kita semua dipanggil mendengarkan dan menanggapi warta Yesus Tuhan kita, yang membawa pengharapan, dan pembebasan.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, menjelang kedatangan-Mu, Nabi Yesaya mempersiapkan umat dengan berseru, "Di padang gurun ratakanlah jalan Tuhan. Luruskanlah lorong-lorongnya. Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami

Menjelang kedatangan-Mu Yohanes Pembaptis berseru, "Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat. Kristus, kasihanilah kami.
Kristus kasihanilah kami.

Menjelang kedatangan-Mu Yohanes memperingatkan pula, "Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang, dan dibuang ke dalam api." Tuhan, kasihanilah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal, Engkau telah membuktikan kasih setia-Mu kepada manusia sepanjang zaman. Datanglah di tengah-tengah kami dan sampaikanlah sabda-Mu kepada kami. Baharuilah hidup kami melalui Dia, yang membuka masa depan baru bagi kami, yaitu Yesus Kristus, Sang Adil, Al Masih yang dinanti-nantikan. Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama (Bar 5:1-9)

L. Allah akan mempertunjukkan seri wajahmu

Pembacaan dari Kitab Barukh

"Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seri wajahmu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama abadi: "Damai Sejahtera-Hasil-Kebenaran" dan Kemuliaan-Hasil-Takwa". Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus: mereka berkumpul dari tempat matahari terbenam sampai ke tempat terbitnya. Bersukarialah, karena Allah telah ingat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah. Mereka diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Sebab Allah memerintahkan, supaya segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi diratakan, supaya sekalian jurang ditimbun menjadi tanah yang rata. Dengan demikian Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah. Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbak pun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, dan cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.3cd-3.4-5.6)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini." Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bacaan Kedua (Flp 1:4-6.8-11)

L. Usahakanlah supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi

Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, bahwa Allah yang telah memulai karya baik di antara kamu, akan melanjutkan sampai pada hari Kristus Yesus. Sebab Allahlah saksiku betapa dengan kasih mesra Kristus Yesus, aku merindukan kamu. Dan inilah doaku: Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Dengan demikian kamu dapat memilih apa yang baik, agar kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Dan akhirnya, semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 952
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan (Luk 3:4.6)

Bacaan Injil (3:1-6)

I. Semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharias, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan - dan menyerukan, "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab-kitab nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru: Di padang gurun persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

MENYONGSONG KEDATANGANNYA

Dalam Luk 3:1-6 dikisahkan bagaimana Yohanes Pembaptis mewartakan baptisan tobat. Petikan Injil ini dibacakan pada hari Minggu Adven II tahun C bersama dengan Bar 5:1-9 yang menyerukan agar orang menang*galkan pakaian berkabung dan berbesar hati karena mereka akan dekat kembali dengan Allah. Kedua bacaan ini berusaha meyakinkan orang agar tidak lagi hidup dalam kegelisahan dalam menyongsong kedatangan Tuhan. Bila dalam Minggu Adven I tahun C kita diajak melihat kelahiran Yesus di Betlehem dengan teropong kedatangan Anak Manusia di akhir zaman, dalam Minggu Adven II tahun C kita didorong melangkah maju lebih lanjut dengan bantuan Yohanes Pembaptis. Karena perannya sedemikian besar, marilah kita coba lebih mengenalnya.

YOHANES PEMBAPTIS

Yohanes mewartakan baptisan di seluruh kawasan Yordan sebagai tanda "tobat". Orang yang menerima baptisan ini akan mendapat pengampunan dosa (Luk 3:3). Baptisan yang diwartakan Yohanes ini disebut baptisan tobat (lihat juga Mat 3:2-11; Mrk 1:4-6), artinya baptisan yang menandai tekad untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan. Dalam alam pikiran Kitab Suci, bertobat itu upaya untuk menanggalkan pikiran-pikiran yang mengekang batin dan membiarkan diri dibawa oleh kekuatan ilahi. Memang untuk bertobat dengan arti ini perlu ada dorongan yang membesarkan hati. Jadi, gagasan utama bertobat tidak sama dengan yang dikenal dalam pembicaraan sehari-hari, yakni kapok dari berbuat dosa dan kesalahan. Bukan itu, meskipun "jauh dari dosa" memang nanti menjadi buah dari tobat yang sungguh. Lha, lalu apa yang pokok? Ya, seperti di atas: membiarkan diri dipimpin Tuhan, tak usah lagi gelisah. Biasanya dalam Kitab Suci tobat terjadi sebagai perubahan dari sikap hidup murung dan rasa terganjal menjadi lega dan leluasa. Itulah yang juga dikemukakan dalam bacaan dari Bar 5:1-9.

MENGAPA Yes 40:1-2 TIDAK DIKUTIP LUKAS?

Lukas mengutip Yes 40:3-5. Tidak dikutip dua ayat sebelumnya yang erat hubungannya, yakni: "Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Tuhan, tenangkan hati Yerusalem ... kesalahannya telah diampuni ...!" Ada tiga catatan. (1) Ayat 1-2 itu tidak dikutip Lukas dan sebagai gantinya ia berbicara mengenai Yohanes Pembaptis dalam Luk 3:3: "Lalu datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan memberitakan baptisan tobat untuk pengampunan dosa". Coba jajarkan ayat ini dengan Yes 40:1-2. Akan jelas bahwa Lukas bermaksud mengaktualkan suruhan Tuhan menghibur tadi dalam wujud tindakan Yohanes Pembaptis. Seruan Yohanes mengenai baptis tobat untuk penghapusan dosa mesti dipahami dalam konteks seruan menghibur dalam Yesaya tadi. (2) Makna dasar kata-kata Ibrani yang biasa diterjemahkan sebagai "Hiburkanlah umat-Ku!" itu sebenarnya "Ubahlah cara umat-Ku memandang hal-hal!" Akan tetapi, dalam konteks kegelisahan, tentu saja perubahan cara berpikir baru terjadi dengan penghiburan. Gagasan beralih dari sedih ke merasa betul terhibur itulah yang menjadi kenyataan "bertobat". (3) Perintah menghibur itu difirmankan oleh Tuhan kepada siapa? Kepada para penghuni surga, kepada kekuatan-kekuatan ilahi yang menyertai orang yang percaya. Mendengarkan warta Pembaptis sama dengan membiarkan diri dihibur oleh kekuatan ilahi yang datang dari Tuhan sendiri dan buahnya juga sama: dosa dihapus. Perkara yang mengganjal hubungan Tuhan dengan manusia dilepaskan. Oleh karena itu, dulu umat dapat berjalan terus menuju tanah terjanji, dapat kembali dari pengasingan. Dan kini dengan penghiburan tobat itu orang akan dapat menyongsong kedatangan Penyelamat. Lukas lebih dalam lagi. Yohanes Pembaptis kini digambarkan sebagai yang sedang berseru di padang gurun kepada "rekan-rekan" penghuni surga agar mereka mempersiapkan dan meluruskan jalan bagi Tuhan. Ini cara Lukas mengaktualkan nubuat Yesaya! Itu semua agar orang melihat dengan jelas kedatangan Tuhan yang sebentar lagi tengah-tengah manusia. Gereja diberkati Tuhan dengan adanya orang-orang yang membaktikan diri bagi hidup rohani. Dalam banyak arti, mereka itu akrab dengan daya-daya ilahi yang ada di atas sana dan yang dapat menolong orang. Dalam ajaran Gereja, daya-daya itu dialami sebagai rahmat. Mereka yang akrab dengan daya-daya ilahi itu da*pat menggapai rahmat untuk menghibur dan mengajak "tobat" umat agar nanti bisa melihat dia yang datang itu. Warta tobat dalam Masa Adven ialah warta yang membawa penghiburan.

YOHANES DAN IMAN PERJANJIAN LAMA

Yohanes berada di ambang era baru walaupun tetap berpijak pada tradisi kepercayaan leluhurnya. Manakah unsur-unsur dalam tradisi itu yang memungkinkan Yohanes menempuh jalan baru ini? Marilah kita dengarkan pembicaraan antara Yohanes dengan ayahnya....
ZAKHARIA: Nak, kau diberitakan Lukas sebagai suara orang yang berseru-seru di padang gurun seperti yang diutarakan Yesaya. Apa tidak merasa memikul beban berat?
YOHANES: Bapak ini kuno, dari orde Perjanjian Lama. Saya sudah termasuk Perjanjian Baru.
ZAKHARIA: Anak muda, sok tahu!
YOHANES: Ah, Bapak mau nyuruh apa?
ZAKHARIA: Kau mesti berusaha memahami Yes 40:3-5 yang dikutip Luk 3:4-6 dengan baik dulu. Apa tahu maksud Yesaya dengan suara yang berseru-seru itu dan kepada siapa seruan itu ditujukan?
YOHANES: Lukas mengatakan bahwa semua yang kukerjakan membaptis orang sebagai tanda tobat merupakan hal yang sudah diramalkan jauh-jauh oleh Yesaya, tidak macam-macam.
ZAKHARIA: O, Nak, tafsirmu terus terang masih terlalu hijau dan keburu-buru. Kalau mau serius, mesti paham dulu bahwa yang dimaksud Yesaya dengan suara yang berseru-seru itu ialah siapa saja yang betul-betul dekat dengan Tuhan seperti umat zaman eksodus dulu dekat dengan-Nya selama di padang gurun.
YOHANES [melongo]: Wah, ndak kepikir alusinya ke zaman dulu, bukan ke zaman depan. Lalu ramalannya bagaimana? ZAKHARIA [tersenyum puas]: Nah, baru mulai mengerti perkaranya kan! Nabi Perjanjian Lama meramalkan sesuatu ke masa depan atas dasar peristiwa penting yang pernah terjadi di masa lampau. Ini prinsip nubuat nabi-nabi, bukan asal-asalan saja. Tafsirnya ya mesti ingat itu.
YOHANES: Baiklah kalau begitu. Jadi, dasarnya peristiwa Tuhan memimpin umat-Nya keluar dari Mesir dan tentunya bila perlu Ia akan bertindak seperti itu lagi.
ZAKHARIA: Nah, kau baru mengerti kan sekarang!
YOHANES: Lha, seruan "persiapkan dan luruskan jalan" itu ditujukan kepada siapa?
ZAKHARIA [sambil menepuk-nepuk bahu anaknya]: Gini lho, jangan heran, seruan itu ditujukan kepada semua penghuni surga dan semua kekuatan-kekuatan yang ada di langit sana. Diserukan agar mereka mempersiapkan dan meluruskan jalan bagi Tuhan yang akan memimpin umat masuk ke tanah terjanji. Alusi ke eksodus dulu ini diterapkan Yesaya ke peristiwa kem*bali*nya umat dari pembuangan dari Babilonia. Ada eksodus baru, tapi Tuhan dan kekuatan-kekuatan surga yang samalah yang bakal memimpin umat. Lukas paham hal ini, dan seperti Yesaya, ia menerapkan peristiwa besar di masa lampau itu ke depan, ke masa kini.
YOHANES: Wah, hebat nih!
ZAKHARIA: Paham kan? Sekarang pikirkan dirimu. Lukas menerapkan suara yang berseru di padang gurun itu kepadamu. Kau bisa dan wajib menggugah para penghuni surga untuk menyiapkan kedatangan kembali Tuhan.

WARTA SEGAR

Umat diajak agar berani menanggalkan sikap menghukum diri dan membiarkan diri dituntun Allah sendiri agar mendekat kepadaNya kembali. Keyakinan ini dihidupi oleh orang-orang saleh menjelang zaman Yesus. Ada kerohanian segar yang mengajarkan bahwa Yang Ilahi bukan lagi sebagai yang akan datang menghukum dosa-dosa melainkan sebagai Dia yang akan membawa kembali umat-Nya ke kebahagiaan bersama-Nya. Kehidupan serta tindakan Yohanes Pembaptis menjadi kesaksian akan warta tadi. Ia mengajak orang melihat ke arah lain, ke arah datangNya Dia yang akan mengajar umat merasakan kasih-Nya. Inilah pertobatan yang diperkenalkan kepada orang-orang pada zamannya. Iman sedalam dan seberani itu mengubah gambaran mengenai Yang Ilahi sendiri. Ia bukan lagi yang jauh, melainkan yang mau mendekat dan peduli akan manusia dengan segala kelemahannya. Ia bukan lagi yang menuntut pertanggungjawaban, melainkan yang datang menguatkan manusia sehingga mampu hidup terus kendati kerapuhannya.


Salam,

A. Gianto


Bagikan

Sabtu, 05 Desember 2009 Hari Biasa Pekan I Adven

Sabtu, 05 Desember 2009
Hari Biasa Pekan I Adven

"Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan."

Doa Renungan Pagi

Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan pagi ini. Ya Bapa hari ini Engkau berpesan agar kami mewartakan bahwa kerajaan surga sudah dekat, demikian juga agar kami mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Berilah kebijaksanaan kepada kami agar senantiasa melakukan kehendak-Mu terutama dalam membagikan rahmat yang telah kami terima. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Nabi Yesaya menegaskan bahwa Tuhan, Allah Israel adalah Allah yang penuh belas kasih. Ia akan melakukan apa yang terbaik bagi umat-Nya. Dan lagi, tatkala mendengar seruan dan permohonan umat-Nya, Ia akan segera menjawab.

Bacaan Pertama (Yes 30:19-21.23-26)

L. Pastilah Tuhan mengasihi kalian apabila kalian berseru-seru.

Pembacaan dari Kitab Yesaya

Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus Allah Israel, "Hai bangsa di Sion yang mendiami Yerusalem, kalian tidak akan terus menangis. Pastilah Tuhan akan mengasihani kalian, apabila kalian berseru-seru. Begitu mendengar teriakmu Ia akan menjawab. Walaupun Tuhan memberi kalian roti dan air serba sedikit, namun Gurumu, tidak akan menyembunyikan diri lagi. Kalian akan terus melihat Dia dan entah kalian menyimpang ke kanan entah ke kiri, sabda-Nya ini akan kalian dengar dari belakangmu, "Inilah jalannya, ikutilah jalan ini!" Pada waktu itu Tuhan akan mencurahkan hujan bagi benih yang baru kalian taburkan di ladang, dan dari hasil tanah itu kalian akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan merumput di padang rumput yang luas. Sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh. Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik, dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas-bekas pukulan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 147:1-2.3-4.5-6)
Ref. Berbahagialah orang yang menanti-nantikan Tuhan.
Ayat.
1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka. Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Inilah Raja kita, Tuhan semesta alam. Ia datang membebaskan umat-Nya.

Yesus mengajar dan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Ia juga menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan. Selanjutnya, Yesus memberikan kuasa kepada para murid-Nya untuk melakukan hal yang sama: mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan.

Bacaan Injil (Mat 9:35 - 10:1.6-8)
I. Melihat orang banyak itu, tergerak hati Yesus oleh belas kasihan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius

Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Yesus mengutus mereka dan berpesan, "Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Apa yang diperoleh dengan cuma-cuma seharusnya dibagikan pula dengan cuma-cuma. Itulah tanda syukur atas anugerah yang diperoleh. Dengan senang hati sering kita menerima dengan cuma-cuma, namun dengan berat hati untuk membagikannya. Kita ingin memilikinya untuk diri kita sendiri. Apakah aku demikian?

Doa Renungan Malam

Allah Bapa yang pengasih dan penyayang kami kembali menghadap-Mu untuk memanjatkan puji dan syukur atas kasih karunia yang telah kami alami sepanjang hari ini. Ya Bapa pada kesempatan ini kami berdoa agar Engkau berkenan memberikan pekerja-pekerja untuk tuaian. Tumbuhkanlah benih-benih panggilan kepada muda-mudi kami agar mereka bersedia bekerja di ladang-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

R U A H





Photobucket


Bagikan

Jumat, 04 Desember 2009 Jumat Pertama

Jumat, 04 Desember 2009
Jumat Pertama

Hati Yesus sedalam laut dan seluas samudra kasih-Nya, Datanglah, dan kamu diringankan!

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Allah segala penghiburan, Engkau memberikan kepada kami Hati Putra-Mu Sendiri yang penuh belas kasihan, oleh sebab kasih-Mu yang tak terbatas yang Kau limpahkan kepada kami, kasih yang tak satu lidah pun mampu mengungkapkannya dengan kata. Kiranya kami mempersembahkan kepada-Mu kasih yang sempurna dengan hati yang bersatu dengan hati-Nya. Kami mohon agar hati kami dihantar ke persatuan sempurna: tiap hati dengan yang lainnya dan semua hati dengan Hati Yesus Yang Mahakudus… dan semoga kerinduan hati kami beroleh kepuasannya dalam Dia: Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertahta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah Tritunggal, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin

Bacaan Pertama (Ef 3:8-12.14-19)

L. Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus



Saudara-saudara, kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Rasailah dan nikmatilah betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 61:3-4)
1. Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku.
2. Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh. Sungguh Engkat telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.


Bacaan Injil (Mat 11:28-30)

I. Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih lesu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang dan ringanlah beban-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yang namanya lelah, stres, bahkan depresi banyak menghinggapi zaman ini. Apakah kita sekarang sedang stres dengan pekerjaan? Stres dengan panggilan hidup kita? Stres karena pasangan hidup kita? Atau stres karena tidak punya uang atau malah kebanyakan uang, sehingga bingung menaruh kemana uang anda?

Perikop Injil hari ini merupakan jawaban pas untuk orang yang sedang dilanda berbagai macam stres dan kelesuan. Ayat-ayatnya bagaikan obat mujarab penghilang rasa sakit. Ayat ini memberikan jaminan bahwa Yesus akan memberikan kelegaan kepada orang-orang yang berbeban berat dan meyakinkan bahwa kuk yang terpasang di pundak kita ringan. Kita belajar pada Tuhan Yesus yang hati-Nya lemah lembut, dan rendah hati. Hanya dengan hati yang lemah lembut dan rendah hati, kita pun akan dapat mengalami kelegaan dan kedamaian dari Tuhan sendiri.

Di tengah beban seperti ini, Yesus mengundang orang: "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." Kita diundang Yesus untuk "datang kepada-Nya". Kita diajak belajar dari Yesus dan membawa beban berat. Mereka yang setia membawa beban berat bersama Yesus berharap akan mendapat ketenangan dan kelegaan. Yang mengajak dan berjanji adalah Yesus sendiri. Siapa yang setia akan mengalami hal yang sama, yaitu kebangkitan dan kemuliaan. Kamu mau mengalami hal yang sama? Datanglah kepada-Nya. Ia menunggumu sekarang! Marilah kita datang kepada Yesus dengan menyerahkan seluruh beban hidup kita. Kita doakan berulang-ulang dalam hati kita: Yesus, berilah aku kelegaan! Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, berilah aku ketenangan.

Yesus, berilah aku kesempatan untuk menyempurnakan hatiku seperti Hati Kudus-Mu sendiri agar aku boleh menikmati janji keselamatan-Mu. Amin.

Diolah dari: Inspirasi Batin 2008-2009




Photobucket

Bagikan

Kamis, 03 Desember 2009 Pesta Santo Fransiskus Xaverius

Kamis, 03 Desember 2009
Pesta Santo Fransiskus Xaverius

Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah (Mat 7:21.24-27)

Doa Renungan


Tuhan Yesus Kristus yang maha pengasih, Engkaulah tuntunan hidup kami. Hari ini kami merayakan pesta Santo Fransiskus Xaverius abdi-Mu yang tekun dan setia dalam mewartakan kabar gembira. Ya Yesus hari ini Engkau bersabda, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama (1Kor 9:16-19.22-23)

L. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus

Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil PS 958
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman (Mat 28:19-20)

Bacaan Injil (Mrk 16:15-20)

I. Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus



15 Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, 18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." 19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. 20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pada tanggal 12 Maret 1622 Fransiskus Xaverius (lahir 7 April 1506) dinyatakan santo oleh Paus Gregorius XV. Pada tahun 1927 oleh Gereja Katolik ia dinobatkan menjadi pelindung tanah misi. Penggemblengannya sebagai calon imam terjadi di Paris oleh Ignatius Loyola. Ia ditugasi menjadi misionaris di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur dengan bertempat tinggal di Goa-India. Dalam perjalanan perutusannya, ia pernah di tinggal di Malaka; kiranya ia juga pernah singgah di Pulau Jawa, dalam pelayarannya ke Ambon, Ternate, dan Morotai, dan sekitar daerah Maluku. Kemudian ia Jepang dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 3 Desember 1552. Di India ia membaptis sekitar 30.000 orang. Di Maluku ia membaptis sekitar 1.000 orang.

Fransiskus Xaverius mengabdikan diri untuk menjalani kata-kata dalam Injil, "Bukan setiap orang yang berserku kepada-Ku 'Tuhan, Tuhan!' akan masuk Kerajaan surga, tetapi dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga." Fransiskus dalam peziarahan misinya, dalam olah batin dan doanya senantiasa berusaha dan mohon rahmat membangun dasar hidup yang kuat dalam dirinya sendiri maupun dalam hati orang yang ia bimbing. Fransiskus berupaya mewujudkan kata-kata dalam Injil: "Setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh sebab didirikan di atas batu." (Mat 7:21.24-27)

Ya Allah, utuslah kami dalam zaman ini juga untuk ambil bagian mewartakan Kabar Gembira kepada siapa pun di sekitar kami. Amin.

Mgr J. Sunarka -- Inspirasi Batin 2009

***

Fransiskus Xaverius dikaruniai otak yang cerdas, sehingga dapat belajar dengan mudah. Ia masuk Universitas Paris dan dalam usia 28 tahun berhasil menjadi mahaguru. Orangtuanya seorang bangsawan kaya. Lingkungan pergaulannya adalah kaum terpelajar dan terkemuka Paris. Oleh sebab itu karier Fransiskus gemilang. Tapi "Apa gunanya manusia mendapatkan seluruh dunia, jika kehilangan jiwanya?" Inilah pertanyaan yang diulang-ulang oleh mahasiswa sebangsanya Ignasius Loyola. Pertanyaan ini mengusik hati Fransiskus dan membuka babak baru dalam lembaran hidupnya, sehingga pada suatu saat ia menyerah dan menjadi salah satu dari ketujuh anggota Serikat Jesus pertama. Pada tahun 1534 mereka berjanji di hadapan Tuhan untuk mengabdikan hidup mereka demi pentobatan orang tak beriman dan penyelamatan jiwa.

Tahun 1541 Fransiskus bersama dua rekan Portugis diutus ke Goa, India. Di tempat baru ini ia segera memulai karya misi dan bergerak menyusuri India Selatan dan Sri Langka. Puluhan ribu orang bertobat menjadi orang Kristen yang baik. Buah karyanya mengagumkan. Penderitaan orang pribumi yang ditimbulkan oleh tingkah penguasa sebangsa maupun penjajah "selalu menggores pedih di hatiku", kata Fransiskus pada suatu saat.

September 1545 di akhir bulan: Penduduk Malaka berbondong-bondong ke pantai menyambut 'Padre yang suci' dengan meriah dan gembira. Perbuatan-perbuatan baik dan ajaib yang dilakukannya di India sudah tersebar di Malaka. Fransiskus, nama Padre termasyur itu, sebenarnya singgah di Malaka hanya dengan maksud mencari kapal yang dapat membawanya ke Makasar. Sebab, di India ia mendengar (1545) dari tiga pemuda Makasar, bahwa daerah ini dapat ditobatkan. Rakyat akan emeluk
agama Katolik asal seorang imam diutus ke sana.

Selama tiga bulan di Malaka, Fransiskus memanfaatkan waktunya untuk menyegarkan akhlak dan kehidupan perkawinan penduduk Malaka, yang sangat merosot oleh karena kekayaan yang berlimpah-ruah. Fransiskus menjadi sahabat kaum Portugis dan rakyat Melayu. Mereka menghormatinya sebagai orang saleh. Ia berkhotbah dan rajin mengajar orang-orang yang sudah lama tidak mendapatkan pemeliharaan jiwa yang baik. Gna menunjang karya misinya, ia belajar bahasa Melayu dan menterjemahkan doa-doa penting dengan menambah sedikit keterangan.

Hari pertama tahun 1546: Fransiskus berlayar dengan kapal dagang ke pulau Ambon. Ia mencatat: "Para pelaut meminta seluruh waktuku dari pagi sampai malam: terus-menerus mendengarkan pengakuan dosa, mengunjungi orang sakit, memberikan sakramen-sakramen dan penghiburan rohani kepada mereka yang akan meninggal, dan sering pula berkhotbah. selama masa puasa saya kerjakan itu.... Pulau Ambon banyak penduduknya, di antaranya tujuh desa yang beragama Kristen. Begitu tiba, saya mengunjungi desa-desa itu dan memberikan Sakramen Permandian kepada anak-anak yang belum menerimanya. Kira-kira 390 mil dari situ terdapat suatu negeri, Pantai Moro namanya. Konon, di sana banyak orang Kristen yang sama sekali belum mendapatkan pelajaran agama. Saya akan pergi ke sana secepatnya. Saya menulis laporan ini supaya kamu tahu, betapa kamu dibutuhkan di sini. Memang saya sadar, bahwa kamu diperlukan di India juga, tapi pulau-pulau ini sangat membutuhkan pertolongan yang lebih besar lagi..." Fransiskus mempermandikan kira-kira 1000 orang Ambon dan mempersiapkan kedatangan imam-imam baru. Lalu ia menuju Ternate (Juli 1646).

Setiap pagi Fransiskus berkhotbah kepada saudagar-saudagar Portugis, yang selurh pikirannya dijejali oleh rempah-rempah dan wanita. Malam hari ia mengumpulkan orang-orang berbahasa Melayu, melatih mereka baik-baik untuk mengerti dan menghafalkan doa-doa dan menyanyi cerita-cerita Kitab Suci. Tentang hasil jerih payahnya ia menulis: "Syukur kepada Allah! Di Ternate ini sudah menjadi kebiasaan, anak lelaki di jalan-jalan dan anak perempuan serta wanita di rumah, para buruh di perkebunan dan nelayan di laut, siang-malam menyanyikan lagu suci, bukan lagi nyanyian-nyanyian kotor. Mereka senang menyanyikan Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Kesepuluh Perintah Allah, Perbuatan-perbuatan Belaskasih, Pengakuan Dosa Umum serta banyak lagu dan doa seperti ini. Mereka itu, baik yang baru bertobat maupun yang masih kafir, menyanyi dalam bahasa mereka sendiri.

Syukur kepada Allah, bahwa saya dengan cepat disukai, baik oleh orang Portugis di pulau ini maupun oleh orang pribumi yang beragama Kristen dan yang bukan!" Setelah Fransiskus mengatur kedatangan pengganti-penggantinya, ia kembali ke Malaka lalu menuju Jepang. Ia bekerja dua tahun di Jepang dengan hasil yang menggembirakan. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok, sebuah negara besar yang pada waktu itu tertutup bagi orang asing. Ia didaratkan oleh sebuah kapal Portugis di pulau Sancian, di depan muara sungai Chukiang. Di sana ia menunggu jemputan perahu jung yang bersedia menyelundupkannya ke daratan Tiongkok. Tetapi ia jatuh sakit dan dalam waktu dua minggu meninggal di sebuah gubug, ditemani hanya oleh seorang Tionghoa muda yang telah menemani dia dari Goa. Fransiskus dipanggil Tuhan pada usia 46 tahun, Jenazahnya diantarkan ke Goa dan dimakamkan di sana sampai sekarang.

Fransiskus Xaverius (1506-1552) lahir di Navarra (Spanyol) dan meninggal di Sancian (Tiongkok). Ia dinyatakan sebagai pelindung Gereja di tanah misi.


Sumber: Ensiklopedi Orang Kudus

Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy