Senin, 21 Desember 2009 Hari Biasa Pekan Khusus Adven

Senin, 21 Desember 2009
Hari Biasa Pekan Khusus Adven

JANGAN TAKUT

Doa Renungan

Allah sumber kebahagiaan, Engkau selalu membahagiakan kami dengan semua karunia yang kami terima dalam kehidupan kami: kesehatan, keluarga, pekerjaan, sahabat. Semuanya membantu kami untuk mengalami kasih-Mu, seperti kehadiran Maria membuat Elisabet bahagia. Semoga kehadiran kami pun dapat membahagiakan setiap orang yang kami jumpai. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)

"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapeteka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Immanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)

"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Ketakutan dapat membuat orang tanpa daya, lemah lunglai. Orang yang kaget atau shock juga bisa pingsan. Lalu tiba-tiba tubuhnya lemas dan jatuh! Karena pingsan itu. Orang yang takut dapat pula gelap mata. Orang yang takut dapat pula bereaksi dengan ngawur, termasuk melawan atau berbuat nekat. Pokoknya, ketakutan adalah sebuah kondisi yang sangat tidak menguntungkan dan bahkan bisa berbahaya.

Seruan Nabi Zefanya pada bacaan pertama hari ini mengajak kita untuk tidak mudah takut! Janganlah takut, hai Sion, Tuhan Allamu ada di tengah-tengahmu! Mengapa kita tidak boleh takut? Karena Tuhan ada di tengah-tengah kita. Reaksi yang betul karena menyadari kehadiran Tuhan yang di tengah-tengah kita tampak pada dir Elisabet dan Yohanes Pembaptis yang masih di kandungannya. Ketika Maria mengunjungi Elisabet, Elisabet begitu berbahagia dan Yohanes bahkan melonjak dalam rahim Elisabet. Mereka menyaksikan betapa Sang Penebus telah hadir di tengah umat-Nya, yakni di dalam kandungan Maria. Itulah isi Injil hari ini.

Ketakutan dapat disebabkan oleh macam-macam faktor. Dari sisi teologis-spiritual, ketakutan disebabkan oleh kurangnya keyakinan bahwa Tuhan telah hadir di tengah kita dan sebenarnya menyertai kita. Sebaliknya, kegembiraan dan sukacita yang terpancar di wajah kita aslinya adalah ungkapan kepercayaan betapa Tuhan sungguh menyertai kita. Nah, marilah ktia lihat wajah dan roman muka kita. Apakah wajah kita sudah penuh aura sukacita atau aura serba takut?

Tuhan, biarkan hatiku pun melonjak kegirangan menyambut kedatangan kanak-kanak Yesus yang Kauutus menjadi Juru Selamatku. Amin.

E. Martasudjita, Pr -- Inspirasi Batin 2009



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy