Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Saat awan mendung .....

Saat awan mendung, selalu saja ada harapan, terbentanglah harapan kan bersinar pelangi yang indah!

Saat hati mendung, selalu ada harapan akan hadirnya Roh Tuhan yang memberikan harapan dan gairah serta semangat baru!

Saat ada banyak pertanyaan yang tidak jelas untuk diriku, selalu ada saja jawaban yang membuatku bangkit dari keterpurukan!

Saat ada banyak kebencian yang menyelimuti aku, karena ketidacocokanku, perbedaan pendapat dengan temanku, selalu ada harapan untuk berdamai kembali dengannya!

Saat ada banyak rasa enggan untuk bertemu dengan temanku, di situlah ada harapan untuk mencari dia dan lebih dahulu menyapanya, "Halooo, pa kabar?"

Saat ada banyak kebosanan, di situlah ada banyak saat untuk mencari kesegaran baru dalam Tuhan, Sang Air Kehidupan!

Saat ada banyak kegelisahan tak menentu, di situlah, kusadari aku sendiri tidak bisa mengandalkan diri sendiri, melainkan ada saat untuk mencari Tuhan, harapan satu-satunya masa depanku.

Saat ada banyak keragu-raguan untuk melangkah, selalu ada kesempatan untuk berani melangkah di tengah ketidakpastian, karena dalam ketidakpastian ada saat untuk berharap, juga kalau tidak ada alasan untuk berharap sekalipun.

Saat ada rasa nyamanpun, di situlah kita terbuka untuk menyadari ada banyak ketidaknyamanan di dunia ini, karenanya biarlah rasa nyaman dalam dirimu tidaklah perlu terus menerus dialami.

Saat ada kepastian jaminan masa depan karena ada banyak kekayaan, janganlah lupa bahwa akan timbul tenggalam banyak kekuatiran kalau harta kita hilang, ada gejala kita menjadi tidak mudah murah hati karena ketakutan harta kita berkurang...!

Saat ada banyak pujian untuk dirimu, janganlah lupa bahwa ada banyak orang yang tidak mendapatkan pujian padahal mereka sudah bekerja keras untuk kepentingan banyak orang!

Saat engkau senang memakai baju yang baru dengan harga yang mahal, janganlah
lupa ada banyak karyawan buruh pakaian yang masih belum kecukupan.

Saat engkau makan enak, janganlah lupa dengan banyak orang yang masih kesulitan untuk makan saat ini, karena itu, janganlah engkau bangga bila mengatakan, "sekarang kita mau makan di mana?"

Saat engkau bisa tidur pulas di atas kasur yang empuk, ingatlah ada banyak orang tidur di manapun mereka bisa merebahkan punggungnya yang kecapekan karena berjuang keras mencari makan seharian.

Semoga makin banyak orang menemukan rahmat Tuhan di tengah kenyataaan yang pahit sekalipun.

Warm regards!


Blasius Slamet Lasmunadi, Pr

Bagikan

Bersusahlah....berbahagialah!!

Bersusahlah bila engkau sedang disanjung-sanjung karena kebaikanmulah yang kelihatan, sementara kelemahanmu diabaikan! Karena itu berbahagialah bila engkau dikritik, dicela, dan difitnah, itu berarti, engkau diakui masih memiliki kelemahan dan kekurangan yang harus segera diperbaiki. Apapun bentuk dan cara mereka mengusikmu, tidaklah penting, yang terpenting, mereka menunjukkan pada dirimu, janganlah puas pada dirimu sekarang ini, melainkan berkembanglah!

Bersusahlah bila engkau sedang dipuji kehebatan prestasimu, karena bisa jadi engkau disamakan dengan prestasi kerjamu, sementara kegagalanmu tidak diakui! Karena itu berbahagialah bila engkau ditertawakan karena hasil pekerjaanmu masih belum sempurna. Apapun bentuk ejekannya, dan menyakitkan hati sekalipun, tetaplah melihat "harta tersembunyi" di balik ejekan itu, ada kesempatan emas untuk jadi orang yang makin profesional dalam bidangmu!

Bersusahlah bila engkau diberi banyak pekerjaan, karena bisa jadi engkau tergelincir mengenal dirimu sendiri. Dirimu bukanlah identik dengan banyak pekerjaan, karena siapa dirimu, terletak pada motivasi batinmu dalam bekerja! Karena itu berbahagialah bila engkau kurang dipercaya, sehingga sedikitlah pekerjaanmu, karena dengan pekerjaan yang sedikit engkau ditantang untuk lebih fokus dan setia pada perkara yang sepele. Kalau engkau mampu setia dan membereskan perkara sepele, engkau pasti juga setia kepada perkara yang lebih rumit!

Bersusahlah bila engkau mendapatkan hadiah yang begitu berharga, yang melebihi gajimu satu bulan, karena sangat terbuka, suatu saat nanti engkau diminta membalas orang itu dengan hadiah yang mesti lebih mahal lagi daripada yang sekarang dia berikan padamu. Karena itu berbahagialah engkau, bila engkau mampu memberi hadiah kepada orang yang tidak mampu membalas kebaikanmu, karena di situlah engkau belajar menyangkal diri dalam berbuat baik. Perbuatan baik yang disertai matiraga akan membuat dirimu tidak mudah mengontrol orang lain dengan perbuatan baikmu melainkan engkau akan belajar menghargai privasi kehendak orang lain, yang bisa jadi menolak perbuatanmu sebaik dan seluhur apapun.

Bersusahlah bila engkau diberi fasilitas hidup yang serba mewah dan serba lengkap, karena engkau kehilangan kesempatan untuk belajar kerepotan. Orang yang tidak belajar kerepotan akan kesulitan memahami kerepotan orang lain, sehingga ia akan mudah mencela dan menggerutu atas karya hasil baik orang lain. Maka berbahagialah bila engkau memiliki fasilitas hidup yang terbatas, cukuplah untuk hidup sehari hari, dan engkau belajar untuk kerepotan, seperti belajar masak sendiri, daripada beli di warung makan; belajar untuk naik turun tangga dan sambil kebingungan mencari saudaramu di rumah daripada pakai "intercom" atau "HP"; belajar untuk membereskan kamar tidur sendiri, meski repot sedikit,agar kita belajar memahami pekerjaan seorang pembantu; belajar untuk bertahan dalam kegelisahan dengan tidak SMS atau telp via HP, saat engkau menantikan kehadiran saudara, teman dekat.

Akhirnya, bersusahlah bila engkau diberi harapan akan cinta yang membahagiakan, memuaskan dan menyenangkan..karena harapan itu harapan palsu...cinta yang sejati itu membuat hati terluka, kecewa dan menyakitkan. Namun berbahagialah bila engkau telah melewati saat saat hati terluka karena belajar menerima kekecewaan, membiarkan dilukai oleh "duri duri" saudara kita serumah, pasangan hidup, ataupun orang orang yang dianggap terdekat sekalipun!

Berbahagialah ...karena engkau dipanggil menjadi sempurna, sebagaimana Allah Bapa sempurna di surga!! (bdk Mat 5:48)

Selamat akhir pekan!

Blasius Slamet Lasmunadi, Pr


Bagikan

Sekedar Pertanyaan...

Saat seseorang bisa beli rokok sebungkus Rp 8.500 per hari kali 365 hari dalam satu tahun, apakah ia juga pernah berpikir, lebih murah Rp 8.500 x 365 untuk ditabung demi masa depan keluarga? Kalau sudah merokok beberapa tahun, silakan kalikan, berapa juta yang sebenarnya bisa ditabung?

Saat seseorang bisa membeli pulsa seharga Rp 100.000, apakah ia juga bisa membeli Kitab Suci atau bacaan-bacaan rohani yang harganya kurang lebih sama?

Saat seseorang bisa menyumbang Rp 50.000-100.000 untuk hajatan manten, apakah ia juga bisa menyumbang dengan jumlah yang sama bagi keluarga yang sedang berkabung?

Saat seseorang bisa menghabiskan waktumu untuk berjam-jam di depan komputer dan menonton acara entertainment TV, apakah dia juga bisa berjam-jam menemani pasangan hidup, suami-isteri berbelanja di supermarket, di pasar tradisional, menemani anak yang sedang belajar, menemani anak bermain, atau....?

Saat seseorang bisa menghabiskan waktu seharian untuk mancing di kolam ikan, di sungai, atau di muara, bahkan tidak dapat seekor ikan pun, apakah ia juga rela kehabisan waktunya untuk ikut pertemuan lingkungan, pendalaman iman, atau pertemuan bersama di RT-RW-nya demi kepentingan membangun persaudaraan?

Saat seorang wanita bisa menghabiskan waktunya untuk merawat diri berjam-jam di salon kecantikan, apakah dia juga akan rela kehilangan waktu berjam-jam untuk membereskan urusan rumah tangganya: memasak, belanja, membersihkan kamar mandi, dapur, juga kamarnya?

Saat seorang laki-laki dapat menghabiskan waktunya untuk berjam-jam nonton kejuaraan dunia sepakbola, sampai bangun tengah malam dan tidur larut pagi, apakah dia juga mau bangun pagi-pagi untuk ikut membereskan urusan rumah tangganya di pagi hari, saat sedang sibuk-sibuknya anak-anak mau sekolah, dan orang tua mau berangkat kerja?

Saat sepasang suami isteri dapat menghabiskan waktunya seharian berdua berjalan-jalan di supermarket, apakah dia juga mau menghabiskan waktunya untuk menemani anaknya makan, bermain, bercanda bersama, sementara sudah ada baby sitter, ada pengasuh anak untuk masing-masing anaknya? Anak-anak diperlakukan menjadi anaknya sendiri atau....?

Semoga ada banyak orang mampu membuat prioritas nilai hidup, agar tidak terjebak dalam aktivitas rutin yang menyenangkan dan memuaskan, melainkan berani memilih aktivitas yang tidak menyenangkan sekalipun tapi nilainya tahan uji!

Have a nice Sunday!



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy