Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan

Sabtu, 02 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14;

 
Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan
 
Kalau kita percaya betul pada seseorang, biasanya dengan sangat mudah kita menganggap benar apa pun yang dia katakan. Kita juga akan sungguh-sungguh melaksanakan apa yang dia inginkan atau kehendaki. Bahkan, kita juga akan mengikuti atau meniru apa pun yang dia lakukan atau kerjakan. Apakah hal ini juga terjadi dalam relasi kita dengan Tuhan? Kita mengaku beriman dan percaya kepada-Nya. Untuk selalu menganggap benar apa pun yang Dia katakan, tidak sulit kita lakukan. Namun, untuk melaksanakan kehendak-Nya dan mengikuti atau meniru-Nya, dalam arti untuk melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Ia lakukan, seringkali kita mengalami kesulitan. Yesus mengampuni orang berdosa, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dll. Namun, tidak mudah bagi kita untuk mengampuni sesama. Tidak mudah pula mengusir setan yang menggoda kita untuk berbuat dosa tetapi justru mengikutinya. Juga tidak mudah membantu saudara/i kita sembuh dari luka/sakit hatinya tapi seringkali justru malah menyakiti atau menambah luka dengan kata-kata dan sikap kita. Maka, untuk menjadi sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, kita butuh rahmat dan ketekunan dalam belajar dan berlatih melakukan seperti apa yang Dia lakukan. Semakin kita dekat dengan Tuhan, kita pun akan semakin menyerupai-Nya.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat semakin menyerupai-Mu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 02 Mei 2015 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Sabtu, 02 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja
     
“Sebab Putra ada di dalam Bapa… dan Bapa ada di dalam Putra…. Mereka itu satu, bukan seperti sesuatu yang dibagi menjadi dua bagian namun dianggap tetap satu, atau seperti satu kesatuan dengan dua nama yang berbeda… Mereka adalah dua, (dalam arti) Bapa adalah Bapa dan bukan Putera, demikian halnya dengan Putra… tetapi kodrat/ hakekat mereka adalah satu (sebab anak selalu mempunyai hakekat yang sama dengan bapanya), dan apa yang menjadi milik Bapa-Nya adalah milik Anak-Nya.” (St. Atanasius [296-373])
  

Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenang turun-menurun. Alleluya.

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory, alleluia.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menugasi Santo Atanasius, Uskup-Mu, untuk membela keallahan Putra-Mu. Kami mohon semoga kebenaran ini semakin meresap di dalam hati kami sehingga kami semakin mendalami iman kami dan semakin berkembang dalam cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
      
  
"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
       
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32)
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)
   
"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

atau Bait Pengantar Injil dan bacaan Injil dari Rumus Khusus Pw. St. Atanasius

 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk. Yoh 16:13)
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:22-25a)
   
"Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain."
         
Tatkala mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata kepada mereka, "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, ia akan selamat. Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu: Sungguh, sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidaklah melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba juga ia menjadi sama seperti tuannya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Ada begitu banyak cara untuk mengenal orang lain. Secara ringkas, cara-cara tersebut dapat dibedakan menjadi dua yakni: cara langsung, melalui tatap-muka, dan cara tidak langsung, yakni dengan menggunakan media-media yang ada.

Dari kedua cara itu, kebanyakan orang zaman sekarang memilih cara yang kedua. Cara ini dianggap lebih mudah dan murah. Hasilnya: banyak orang yang menemukan cinta sejati melalui jejaring sosial. Tak terhitung yang bernostalgia karena berhasil mengenal kembali orang-orang yang dulu pernah menghiasi hidupnya lewat facebook. Bahkan, melalui media Skype dan sejenisnya, orang dapat mengobati rasa rindu karena bisa bercakap-cakap dan memandang wajah meski jarak yang memisahkan kedua pihak. Ya, media-media itu telah membantu orang untuk mengenal sesamanya secara tidak langsung.

Dalam Injil hari ini, Filipus bertanya kepada Yesus, "Tuhan, tunjukkan kepada kami siapa (Allah) Bapa itu?" Filipus bertanya, karena ia tidak mengenal (Allah) Bapa. Ia belum berjumpa dengan-Nya. Namun, Yesus menjelaskan serta mengajarkan kepadanya bahwa melalui diri-Nya, Filipus secara tidak langsung dapat mengenal (Allah) Bapa. Yesus adalah "media" untuk mengenal Bapa. Pengenalan tersebut tentu terjadi karena dalam diri Yesus tidak saja ada kemiripan karakter, sifat dan juga karya tetapi lebih dari itu karena Yesus dan Bapa adalah satu; Bapa diam dalam diri Yesus.

Hari ini kita merayakan peringatan Santo Atanasius, seorang Uskup dan Pujangga Gereja. Orang kudus asal Aleksandria, Mesir (297-373) ini berjasa membantu kita untuk memahami dan mengenal misteri Allah Tritunggal, yang (bersama Gregorius dari Nazianze dan Basilius dari Caesarea) ia rumuskan dalam Syahadat Nicea. Dalam Syahadat itu, kita dapat memahami bahwa Bapa dapat dikenal dalam diri Yesus, juga demikian halnya dengan Roh Kudus, sebab Ia berasal dari Bapa dan Putra.

Sebagai orang beriman, pertanyaan Filipus tentu akan terus kita dengarkan. Bagaimana dapat mengenal Allah Tritunggal tanpa melihat-Nya secara langsung? Jawabannya tentu saja melalui media-media yang ada, dan salah satu dari media-media itu adalah "Kasih". Alasannya? Sebab, Allah adalah Kasih dan di mana ada kasih di situ Allah ada. [Rosari/Cafe Rohani]

Antifon Komuni (1Kor 3:11)

Tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus, alleluya.

No one can lay a foundation other than the one that is there, namely, Jesus Christ, alleluia.

Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria?

Jumat, 01 Mei 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 

Kej 1,26-2,3 atau Kol 3,14-15.17.23-14; Mzm 89/90; Mat 13,54-58

Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria?

Tanggal 1 Mei adalah Hari Buruh. Dan sejak tahun 1955, Paus XXII mengajak kita semua untuk memberi isi rohani pada Hari Buruh ini dengan menjadikannya sebagai peringatan fakultatif St. Yusuf Pekerja. Kita tahu, bahwa St. Yusuf adalah tukang kayu dan Yesus pun dikenal sebagai anak tukang kayu (Injil). Dalam hal ini, kita diajak untuk memaknai peran Yusuf yang dipilih Allah untuk menjadi suami Maria dan bapa bagi Yesus, sebagai kesediannya untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Melalui perannya sebagai bapa keluarga, ia berpartisipasi dalam membentuk keluarga kudus Nazaret, di mana Yesus, Sang Penyelamat, dilahirkan, tumbuh dan berkembang. Melalui pekerjaannya sebagai tukang kayu, ia memberi nafkah kepada keluarganya (Maria dan Yesus). Oleh karena itu, melalui peringatan ini, kita diajak untuk memaknai setiap pekerjaan kita sebagai partisipasi dalam karya penciptaan, pemeliharaan dan penyelamatan Allah bagi dunia dan segala isinya. Pada bulan Mei ini, kita tentu berdevosi secara khusus kepada Bunda Maria karena bulan Mei memang merupakan bulan Maria, namun sebaiknya kita tidak melupakan St. Yusuf, suaminya.

Doa: Novena St. Yusuf
Santo Yusuf yang mulia, engkaulah pelindung para pekerja. Tolonglah aku untuk mendapat rahmat, agar aku dapat bekerja sungguh-sungguh dan lebih taat pada kewajiban daripada mengikuti selera sendiri. Bantulah aku, agar aku mengerjakan tugas sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan, ini disebabkan karena mengembangkan karunia dan bakat yang kuterima dari kekuasaan Tuhan, merupakan suatu kehormatan.
Semoga aku dapat bekerja dengan tertib, tenang tidak tergesa-gesa dan sabar tanpa takut lelah dan berani menghadapi kesulitan. Aku mempersembahkan kelelahan dan kegelisahanku sebagai silih atas dosaku.
Aku mau bekerja dengan ujud murni dan bebas dari kelekatan pada diriku, dengan selalu menatap saat kematian dan tanggung jawab yang harus kuberikan. Aku harus bertanggung jawab atas waktu yang dipergunakan dengan tidak baik, atas bakat yang tidak terpakai, atas kebaikan yang dilalaikan atas kesombongan kalau berhasil dan hal-hal yang menghalangi karya Allah
(Sebutkan permohonan anda...........)
Santo Yusuf, untuk mengikuti teladanmu aku menyerahkan semua kepada Yesus, melalui Maria. Ini akan menjadi semboyanku dalam hidup dan mati. Amin.



Jumat, 01 Mei 2015 Hari Biasa Pekan IV Paskah (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Jumat, 01 Mei 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu. Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh hormat. Memang, Sabda Allah ditujukan kepada semua orang dari segala zaman dan dapat mereka pahami. Namun sabda itu akan dipahami secara lebih penuh dan lebih berhasil guna bila dijabarkan secara konkret. Ini dilakukan dalam homili, yang merupakan bagian dari perayaan liturgis. (Pedoman Umum Misale Romawi, 29)

Antifon Pembuka (Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa, alleluya.

You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa, warta gembira-Mu Kautujukan kepada semua orang, dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami, agar kami layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
     
  
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
      
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)   
      
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
     
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
  

Salah satu aklamasi umat setelah Injil dibacakan dalam perayaan Ekaristi berbunyi: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Dengan ungkapan itu, umat beriman menyatakan bahwa seluruh sabda Tuhan yang baru saja didengarkan adalah jalan, kebenaran dan hidup. Sabda Tuhan itu bukan hanya menjadi jalan, kebenaran dan hidup, tetapi adalah jalan, kebenaran dan hidup itu sendiri. Mengapa demikian?

Injil hari ini menjelaskan makna aklamasi sesudah Injil tadi. Tuhan Yesus bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus Kristus sendiri adalah jalan, kebenaran dan hidup itu. Di satu pihak pewartaan Injil mewartakan diri Yesus, hidup-Nya, sabda-Nya, dan perbuatan-Nya. Di lain pihak, pewartaan Injil juga mau menyatakan bahwa Injil itu sendiri adalah Tuhan Yesus Kristus. Artinya, asaat Injil diwartakan, saat itu pula Tuhan Yesus sedang hadir dan bersabda kepada umat-Nya. Dengan demikian, ungkapan pada aklamasi sesudah Injil terutama hendak menunjukkan kehadiran Tuhan Yesus sendiri yang bagi kita adalah jalan, kebenaran dan hidup.

Marilah kita renungkan sikap kita saat mendengarkan pembacaan Injil dalam perayaan Ekaristi. Sikap yang tepat dan diharapkan adalah membuka mata dan telinga hati untuk mendengarkannya dengan penuh keyakinan iman bahwa kini di mimbar Tuhan Yesus sedang hadir dan berbicara kepada umat-Nya, kepadaku. (EM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Rm 4:25)

Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.

Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.
   
    Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)

Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Kamis, 30 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 


Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20.

Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Mengacu pada kiasan yang dipakai Daud terhadap Ahitofel (Mzm 41,10), kita dapat memaknai tindakan mengangkat tumit sebagai tindakan pengkhianatan. Dalam Mazmur tersebut, Daud berbicara tentang temannya yang berkhianat dengan mengatakan, ”[Ia] telah menaikkan tumitnya terhadap aku.” Oleh karena itu, kita dapat memaknai kata-kata Yesus dalam Injil hari ini sebagai ungkapan yang menunjuk pada tindakan pengkhiantan Yudas Iskariot. Ia, yang telah dipilih menjadi salah dari dari keduabelas murid-Nya dan setiap saat makan roti bersama-Nya, akan tampil sebagai pengkhianat. Hal ini terbukti dengan tindakannya yang menjual dan menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Dalam arti tertentu, penghianatan Yudas ini, kadang juga kita lakukan. Setiap hari atau setiap Minggu, kita makan roti Ekaristi, yakni tubuh Kristus sendiri. Namun, kadang/sering terjadi, kita "menjual" Tuhan untuk sekedar mendapatkan kesenangan sesaat yang tidak seberapa. Kalau Yudas menjual Yesus seharga 30 dinar, yakni harga seorang budak, seringkali kita juga memperlakukan Tuhan sebagai "budak" yang kita suruh-suruh dan kita dikte untuk melakukan dan memberi ini dan itu sesuai dengan keinginan kita. Dengan berbuat dosa, kita pun menyerahkan Yesus untuk disalib, sebab salib yang dipanggul-Nya tidak lain adalah beban dosa-dosa kita. 

Doa: Tuhan, kasihanilah kami, orang yang tidak tahu diuntung ini. Engkau senantiasa menyediakan santapan bagi kami, tetapi dengan mudah kami sering menghianati-Mu. Maka, berilah kami rahmat pertobatan. Amin. -agawpr-

Kamis, 30 April 2015 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 30 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 
“Allah mengasihi kita, agar kita saling mengasihi sebagai umat Allah dan putra-putri Yang Mahatinggi” (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 68:8.9.20)

Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar, alleluya.
 
O God, when you went forth before your people, marching with them and living among them, the earth trembled, heavens poured down rain, alleluia.
 

Doa Pagi


Allah yang berbelas kasih, Putra-Mu telah Kauanugerahkan kepada kami sebagai Juruselamat. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar tetap setia pada iman akan Dia di saat mengalami tawaran-tawaran dunia yang dapat membuat kami mengingkari Dia dan meninggalkan Gereja-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Di Antiokhia, Paulus membeberkan sejarah penyelamatan umat Israel. Di sepanjang sejarah Israel, Allah telah berkarya untuk memelihara dan menyelamatkan Israel. Akhir dari karya penyelamatan itu terjadi dengan kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka. Yesuslah, Juruselamat yang dijanjikan Allah bagi umat Israel.
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)
   
 
"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."
   
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar. Ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Why 1:5ab)
Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.
 
Yesus bernubuat tentang murid yang akan menjadi pengkhianat-Nya. Nubuat itu disampaikan supaya ketika semuanya terjadi, para murid bisa percaya kepada Yesus. Siapa yang percaya dan menerima Yesus, mereka juga percaya dan menerima Bapa yang mengutus Yesus.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)
   
"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."
       
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   

Pembasuhan kaki terhadap para murid Yesus adalah gambaran bahwa pekerjaan seorang hamba bukan hal yang rendah atau jelek. Yesus mengharapkan agar kita memahaminya. Hanya kalau orang rela menjadi hamba, dia akan mencintai pelayanan. Bila orang masih bermental tuan dan minta dilayani, dia tak akan pernah memahami arti kedatangan Yesus.

Antifon Komuni (Mat 28:20)

Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, alleluya.

Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami dan memberi kekuatan untuk mencapai keselamatan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


RUAH

Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

Rabu, 29 April 2015
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena

 Kis. 12:24 - 13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50

Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

 Cukup sering, entah sengaja atau tidak, saya membaca status di facebook atau di BB dari beberapa orang dalam waktu bersamaan yang isinya bernada keluhan karena listrik mati. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya terang bagi kita dan kita sangat membutuhkannya. Dalam gelap, tidak banyak hal yang bisa kita kerjakan. Dan kalau kita memaksa melakukan atau mengerjakan sesuatu, bisa jadi kita hasilnya tidak maksinal, bahkan banyak kesalahan yang kita buat. Sebagaimana mata indrawi kita membutuhkan terang dari lampu, mata hati dan budi kita pun butuh terang. Dan Kristus telah menjadikan diri-Nya sebagai terang bagi kita. Oleh karena itu, bersama Kristus, kita akan selalu hidup dan melangkah dalam terang. Kalau suatu saat kita mengalami kegelapan dan kebingungan untuk melangkah atau memilih dan memutuskan sesuatu, jangan ragu untuk datang pada Kristus, Sang Terang. Dia akan selalu menerangi kita melalui sabda-Nya dalam Kitab Suci, melalui bisikan-Nya dalam nurani dan melalui pencerahan-Nya dalam akal budi kita.

Doa: Tuhan, semoga terang-Mu senantiasa menyinari kami, agar kami tidak pernah lagi berjalan jalan kegelapan. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy