Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Kamis, 11 Agustus 2022 Peringatan Wajib Sta. Klara, Perawan

 

Kamis, 11 Agustus 2022
Peringatan Wajib Sta. Klara, Perawan

“Berbahagialah jiwa, yang diperkenankan menghayati hidup ini bersama Kristus.” (Sta. Klara dari Assisi)
     
Antifon Pembuka 
   
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita yang bernyala.
 
Doa Pagi
     
Allah Bapa yang penuh belas kasih, dalam diri Santa Klara, Engkau telah menumbuhkan cinta akan kemiskinan. Semoga berkat doanya kami mengikuti Kristus dengan semangat kemiskinan, supaya layak memandang Engkau dalam kerajaan surga.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
           
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (12:1-2)
    
   
"Berjalanlah seperti orang buangan di depan mereka pada siang hari."
     
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar, sebab mereka itu kaum pemberontak. Maka engkau, hai anak manusia, siapkanlah bagimu barang-barang seperti seorang buangan, dan berjalanlah seperti orang buangan di hadapan mereka pada siang hari. Berangkatlah dari tempatmu sekarang ini ke tempat lain seperti seorang buangan di depan mata mereka. Barangkali mereka akan insyaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak. Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di depan mata mereka. Dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di depan mata mereka, seperti seseorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan. Di depan mata mereka buatlah sebuah lubang, dan keluarlah dari situ. Di depan mata mereka taruhlah barang-barangmu di atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap. Engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah. Sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel.” Lalu kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: Aku membawa pada siang hari barang-barang seperti perlengkapan seorang buangan, dan pada malam hari aku membuat lubang di tembok dengan tanganku; pada malam gelap aku ke luar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas bahuku. Keesokan harinya turunlah sabda Tuhan kepadaku, “Hai anak manusia, bukankah kaum Israel, kaum pemberontak itu bertanya kepadamu, ‘Apakah yang kaulakukan ini?’ Katakanlah kepada mereka, beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel yang tinggal di sana’. Katakanlah, ‘Aku menjadi lambang bagimu. Seperti yang Kulakukan ini, begitulah akan berlaku bagi mereka; sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan. Dan raja mereka akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap, dan akan pergi ke luar. Orang akan membuat sebuah lubang di tembok supaya baginya ada jalan ke luar, ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak melihat tanah itu’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Janganlah kita melupakan karya-karya Allah.
Ayat. (Mzm 78:56-57.58-59.61-62)
1. Mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, mereka murtad dan berkhianat seperti moyang mereka, mereka menyimpang seperti busur yang tak dapat dipercaya.
2. Mereka menyakiti hati Allah dengan mendirikan bukit-bukit pengurbanan, membuat Dia cemburu karena patung-patung pujaan mereka. Mendengar hal itu, Allah menjadi geram, Ia menolak Israel sama sekali.
3. Ia membiarkan andalan-Nya tertawan, membiarkan kebanggaan-Nya jatuh ke tangan lawan; Ia membiarkan umat-Nya dimangsa pedang, dan murkalah Ia terhadap milik pusaka-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:135) 
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.   
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (18:21 - 19:1)
   
"Aku berkata kepadamu, 'Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni."
        
Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kalikah?” Yesus menjawab, “Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, raja lalu memerintahkan supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah dia, katanya, “Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi.” Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, “Bayarlah utangmu!” Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, “Sabarlah dahulu, utangku itu akan kulunasi.” Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang itu dan berkata kepadanya, “Hai hamba jahat! Seluruh utangmu telah kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)
  
 
Renungan
   
 
Saudara dan saudari di dalam Kristus, hari ini kita mendengar bagian yang sangat relevan dari Kitab Suci dan Injil. Kita mendengar bagaimana orang-orang dalam perbudakan-perbudakan diberikan harapan baru, di mana kegelapan dan rantai yang mengikat mereka terbukti longgar, dan umat manusia memperoleh harapan baru di dalam Tuhan.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar tentang panggilan Yehezkiel oleh Tuhan di tanah pembuangan, di Babel di mana beberapa orang telah dibawa ketika raja Nebukadnezar pertama kali menyerbu Yehuda dan Yerusalem. Dia dipanggil dari antara kelompok orang Yehuda yang diasingkan, orang-orang yang diperbudak oleh perang dan penaklukan, dan orang-orang tanpa harapan di bawah belenggu Babel.

Namun, Tuhan membuat Yehezkiel menjadi hamba dan juru bicara-Nya bagi orang-orang di pengasingan dan generasi mendatang, memberi mereka harapan baru dalam hidup dan jaminan bahwa Tuhan ada di pihak mereka.
 
Tuhan adalah terang dan penuntun kita dalam kegelapan dunia ini. Memang ada banyak momen di mana kita bisa dengan mudah jatuh ke dalam keputusasaan, seperti ketika kita dianiaya atau dibenci karena sesuatu, apalagi karena iman kita. Tetapi seperti yang Tuhan tunjukkan kepada Yehezkiel, bahwa segala sesuatu yang disusun melawan kita, semuanya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keagungan dan kuasa Allah kita yang tak terbatas dan agung.

Tuhan telah memberi kita Yesus, Putra-Nya sendiri untuk menjadi Juruselamat dan Penebus kita. Dialah yang dapat kita percayai dan tempatkan diri kita. Tidak ada pilihan lain bagi kita selain mengikuti Tuhan setiap kali kita tersesat di dunia ini. Kita harus mencari Tuhan dan menemukan Dia, dan bahkan dalam keputusasaan dan kesedihan terbesar, kita tidak boleh kehilangan harapan karena Kristus adalah harapan dan terang kita.

 

Orang Kudus hari ini: 11 Agustus 2022 St. Klara dari Assisi

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini


Credit: Sidney de Almeida/istock.com    
      
Doa Malam
 
Terima kasih, ya Tuhan, atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Ampunilah aku bila Kaudapati hidupku masih jauh dari hadapan-Mu. Ampunilah bila aku kurang rela memaafkan sesamaku. Semoga esok hari aku dapat hidup lebih baik dari hari ini. Amin.
 
 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 10 Agustus 2022 Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir

Rabu, 10 Agustus 2022
Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir

“Laurensius cinta akan Kristus di dalam hidup dan mengikuti-Nya di dalam maut” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka

Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu, pantas menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan sukacita.
 
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
 
Doa Pagi

Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlang, karena cinta kasih ang berapi-api, Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan yang diajarkannya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (9:6-10)
   
   
"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
  
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait pangantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12bc) 
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (12:24-26)
    
"Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."
     
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
    
Hari ini kita memperingati St. Laurensius seorang diakon dan martir. Laurensius adalah pelayan setia Paus Sixtus II (abad III). Tugasnya adalah mengelola harta benda Gereja untuk dibagikan kepada kaum fakir miskin. Ketika Paus Sixtus dipenjara oleh penguasa Roma, Laurensius juga menemaninya. Namun, ketika penguasa Roma ingin merebut harta kekayaan Gereja yang dikelolanya, Laurensius segera membagi-bagikannya kepada fakir miskin. Penguasa Roma pun marah; Laurensius dibakar hidup-hidup dan wafat sebagai martir. Kemartiran Laurentius menjadi benih subur bagi pertumbuhan iman umat pada waktu itu. 

Pesta Santo Laurensius, Diakon dan Martir, hari ini merupakan kesempatan baik bagi kita untuk mengenangkan semangat pengabdiannya yang tangguh kepada Gereja. Ia melindungi harta milik Gereja dari perampokan dan perampasan, kemudian membagikan kepada orang-orang miskin. Ia sangat perhatian kepada orang-orang miskin dan menganggapnya sebagai kekayaan Gereja. Ia gugur sebagai martir dengan meninggalkan contoh yang luhur kepada kita, yakni keteguhan dalam mengabdi Gereja dan kecintaannya kepada orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan. Dua hal yang amat penting untuk dimiliki dan dihayati sebagai panggilan oleh seluruh warga Gereja.
 
 Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Workman | CC BY-SA 4.0

     
Antifon Komuni (Yoh 12:26)
 
Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. 
 
RENUNGAN PAGI

 

Orang Kudus hari ini: 9 Agustus 2022 St. Teresa Benedikta dari Salib (Edith Stein)

 Hari ini, kita semua dapat dan harus mencari inspirasi dari salah satu pendahulu suci kita, yaitu St. Teresa Benedikta dari Salib, yang juga lebih dikenal dengan namanya St. Edith Stein. St. Teresa Benedikta adalah seorang Yahudi yang masuk agama Kristen pada awal abad kedua puluh, yang tertarik oleh iman Katolik dan memutuskan untuk dibaptis, dan juga akhirnya ingin menjadi seorang biarawati religius, bergabung dengan komunitas Karmelit Discalced. Dia menjalani kehidupan yang saleh dan berbudi luhur sebagai anggota Karmelit Discalced, di tengah-tengah kesulitan besar yang dihadapi Gereja dan juga orang-orang keturunan Yahudi saat itu selama penganiayaan hebat oleh rezim Nazi Jerman.

Imannya tumbuh lebih dalam melalui kesulitan dan tantangan, dan dia mempercayakan dirinya kepada Tuhan dan Juruselamatnya. Melalui kepahitan dan kesulitan perang, St Teresa Benedikta dan banyak umat beriman dan para martir lainnya terus menunjukkan inspirasi dan kekuatan bagi orang lain yang juga menderita saat itu, dan bagi mereka yang hidup setelah zamannya, dan memperoleh inspirasi dari imannya yang sabar dan komitmennya kepada Tuhan. Dia akhirnya menjadi martir karena iman dan komitmennya kepada Tuhan, ketika rezim Nazi menganiaya dan membunuhnya karena oposisi yang diambil Gereja terhadap tindakan jahat yang telah dilakukan di Jerman dan tempat-tempat lain.

Saudara dan saudari di dalam Kristus, marilah kita semua karena itu berusaha untuk mengikuti jalan yang telah ditetapkan oleh para pendahulu kita yang suci di hadapan kita. Marilah kita semua merendahkan diri di hadapan Tuhan dan melakukan apa pun yang kita bisa untuk menjalani hidup kita dengan lebih setia di hadirat Tuhan, membela kebenaran-Nya dan menyerahkan diri kita untuk menjadi saksi kebenaran dan kasih-Nya kepada semakin banyak saudara dan saudari kita, dan semua orang yang kita temui dalam hidup dan misi kita. Semoga Tuhan menyertai kita semua dan semoga Dia terus menguatkan kita dengan tekad untuk menjalani hidup kita selamanya. Amin.

 

Author Anne-Madeleine Plum / CC Attribution-Share Alike 3.0 Germany

 

Selasa, 09 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XIX

Selasa, 09 Agustus 2022
Hari Biasa Pekan XIX
 
“Salib adalah jalan yang menuntun kita dari dunia ke surga” (St. Teresia Benedikta dari Salib)
 
Antifon Pembuka (Yeh 3:1)

Hai anak manusia, makanlah gulungan Kitab yang Kuberikan ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum terpilih.

Doa Pagi
    
Allah Bapa sumber kasih setia, bukalah kiranya hati kami, agar pantas menerima kerajaan-Mu. Kami mohon, berilah kedamaian yang sudah Kaujanjikan kepada siapa pun, yang mau mendengarkan Yesus Kristus. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
    
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (2:8 – 3:4)
 
"Diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan, dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku." 
 
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, dengarkanlah sabda-Ku kepadamu. Janganlah membantah seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu.” Aku melihat, ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab. Ia membentangkannya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah, dan rintihan. Sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan. Lalu sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini dan isilah perutmu dengannya.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku. Tuhan bersabda lagi, “Hai anak manusia, mari, pergilah! Temuilah kaum Israel, dan sampaikanlah sabda-Ku kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji Tuhan bagi langit-langitku.
Ayat. (Mzm 119:14.24.72.103.111.131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak,
4. Betapa manis janji-Mu bagi langit-langitku, melebihi madu di mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 1:29ab) 
Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.        
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (18:1-5.10.12-14)
 
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini." 
 
Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu Yesus bersabda lagi, Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 

 
Renungan
  
Nabi Yehezkiel adalah salah satu dari 3000 orang Yahudi kelas atas yang diasingkan di Babel pada tahun 597 SM. Saat dia berada di Babel dia mulai mendapatkan penglihatan dan memberikan wawasan kenabian. Salah satunya adalah tentang penghancuran Bait Suci di Yerusalem pada tahun 586 SM. Tentu saja, pada saat itu, orang-orang terlalu keras kepala untuk menerima ramalan Yehezkiel, terutama mereka yang diasingkan di Babel. Karena Bait Suci masih berdiri saat itu, mereka berpikir bahwa Tuhan akan membawa mereka kembali. Mereka tidak akan pernah menyangka akan mati di negeri asing.

Namun, seperti yang kita dengar di bacaan pertama, apa yang dilihat Yehezkiel tertulis di gulungan itu jelas merupakan indikasi dari apa yang akan datang - "ratapan, rintihan". Kalau saja mereka tidak begitu keras kepala dan keras kepala, mereka mungkin akan selamat; jika saja mereka memiliki hati seperti anak kecil, mereka mungkin akan mendengarkan.

Memang, anak-anak cukup sensitif untuk merasakan keseriusan sebuah peringatan dan mereka akan mengikuti apa yang diperintahkan. Ya, kita perlu memiliki kesederhanaan dan juga kepekaan anak-anak agar dapat mendengar dan memahami serta menindaki bisikan Tuhan.

Seperti yang akan dikatakan Mazmur 8:2 -  "Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam."
      
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com  
 
 
RENUNGAN PAGI

 

Orang Kudus hari ini: 8 Agustus 2022 St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam

 Hari ini Gereja Katolik memperingati St. Dominikus yang terkenal sebagai inspirasi untuk diikuti, saat kita merayakan dan bersukacita bersama pada peringatan St Dominikus, juga dikenal sebagai St Dominikus de Guzman adalah pendiri Ordo Pengkhotbah, juga dikenal sebagai Ordo Dominikan. Dia adalah seorang imam Spanyol yang telah dikenal karena imannya yang besar dan tindakan amalnya sejak masa mudanya, dan dia melakukan banyak pekerjaan terutama di bidang pertobatan dan pekerjaan misionaris, karena dia terlibat dalam pekerjaan khotbah dan pelayanan melawan ajaran sesat, khususnya kaum Kathar di wilayah selatan yang sekarang disebut Prancis.

St Dominikus mendirikan fondasi ordo religius barunya, mendedikasikan dirinya dan semua orang lain pada cara hidup baru, memusatkan perhatian pada Tuhan dan menjalani cara hidup yang lebih asketis dan suci, menjauhkan diri dari godaan dan keinginan duniawi, dan menghabiskan waktu dan usaha untuk semakin dekat dengan Tuhan. Dan melalui perjalanannya yang luas dan karya misionarisnya, St. Dominikus mengilhami banyak orang untuk kembali kepada Tuhan dalam iman dan banyak orang juga diilhami untuk bergabung dengan ordo religiusnya. Dia menunjukkan teladan iman yang luar biasa dan menjadi inspirasi besar bagi banyak orang selama berabad-abad, dan pengabdiannya kepada Bunda Maria, Bunda Allah yang Terberkati dan salah satu penggunaan rosario yang paling awal juga membawa banyak rahmat besar bagi Gereja dan umat Tuhan.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua melakukan yang terbaik sehingga dalam tindakan, perkataan, dan perbuatan kita, kita dapat menginspirasi orang lain dengan cara yang dilakukan oleh para kudus, khususnya St. Dominikus, untuk mengikuti Tuhan dan juga percaya kepada-Nya. Semoga Tuhan selalu bersama kita dan semoga Dia memberkati kita semua dalam setiap usaha dan perbuatan baik kita. Amin.

 

Public Domain

 

 

Senin, 08 Agustus 2022 Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam

Senin, 08 Agustus 2022
Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam

“Satu-satunya buku yang kupergunakan untuk mempersiapkan khotbah adalah buku cinta, yaitu Injil Yesus Kristus” (St. Dominikus)


Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)

Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy


Doa Pagi
 
Allah Bapa yang arif bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa lalu. Semoga kini ia tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
   
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (1:2-5.24-2:1a)
 
"Penglihatan gambar kemuliaan Tuhan." 
         
Pada tanggal lima bulan, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia. Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Tes 2:14) 
Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Suci menurut Matius (17:22-27)
 
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak." 
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)
 

 
Renungan

 
Salib kayu yang indah dari periode Baroque oleh seorang penulis tak dikenal yang diawetkan di dalam Biara Santa Maria di Follina di Perbukitan Prosecco Karya:Orietta Gaspari/istockphoto.com

Satu hal pokok diwartakan kepada kita melalui Injil, baru saja kita dengar bersama hari ini. Yaitu, pemberitaan mengenai penderitaan yang akan ditanggung oleh Yesus. Pemberitahuan ini membuat hati para murid Yesus menjadi sedih. Mereka sedih, bukan karena penderitaan yang harus ditanggung oleh Yesus. Melainkan karena pikiran dan harapan mereka sendiri, mengenai masa depan yang mereka bayangkan dan cita-citakan. Mereka  menolak, kalau Yesus harus menderita sengsara, disalib dan mati di Golgota. Mereka tidak paham tugas perutusan Yesus. Pikiran mereka tertuju pada "perkara" duniawi. Kerajaan Yesus bukanlah kerajaan dunia. Melainkan Kerajaan Surga, Kerajaan kasih, Kerajaan damai sejahtera.

 Yesus tidak ingin kita jatuh pada pemikiran sempit semacam itu. Sejatinya, Yesus memang sungguh Allah yang Mahaagung dan Mahakuasa sebagaimana digambarkan oleh Yehezkiel dalam nubuatnya. Namun, Yesus memilih untuk tetap merendahkan Diri sampai wafat di salib demi dosa-dosa kita, supaya kita pun menunjukkan pertobatan yang sempurna. Kita tidak dididik oleh Yesus untuk menjadi umat yang mentang-mentang sudah menerima baptisan dan janji penebusan, lantas kita tidak mengusahakan hidup kudus dan justru hidup berkubang dalam nikmat jahat dosa-dosa dunia, dengan alasan “Toh nanti Tuhan juga pasti mengampuni kita. Dia kan Allah yang katanya Maha Pengampun”. Justru ini menjadi kekejian di mata Tuhan. Semoga perkataan dan perbuatan kita menjadi ungkapan hidup yang kudus dan senantiasa berada dalam sikap tobat dan rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.
   
 
 
Antifon Komuni (Mzm 148:13)

Biarlah semua orang memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya sajalah yang tinggi luhur, Keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.

Doa Malam

Tuhan, kami ingin selalu mencari dan merindukan Engkau dalam hidup kami. Betapa indahnya bila kami selalu menyadari bahwa Engkau senantiasa bersemayam dalam lubuk hati kami. Tinggallah bersama kami malam ini, ya Tuhan. Amin.


      
RENUNGAN PAGI

Minggu, 07 Agustus 2022 Hari Minggu Biasa XIX

Minggu, 07 Agustus 2022
Hari Minggu Biasa XIX
  
     Kamu “ditanam dan dibangun dalam Yesus Kristus, kokoh dalam iman” (bdk. Kol 2:7). Perkataan dari surat St. Paulus tersebut ditulis untuk menanggapi kebutuhan khusus jemaat di kota Kolose. Komunitas itu diancam oleh tren budaya tertentu yang membuat umat beriman menjauhi Injil. Konteks budaya kita, sahabat muda terkasih, seperti yang terjadi pada jemaat di Kolose lampau. Memang, ada arus pemikiran sekuler yag bertujuan meminggirkan Allah dalam kehidupan masyarakat dengan mengajukan dan mengupayakan untuk membuat “surga” tanpa-Nya. Namun pengalaman memberitahu kita bahwa dunia tanpa Allah menjadi “neraka”: penuh dengan keegoisan, keluarga yang rusak, kebencian di antara individu dan bangsa, dan kurangnya kasih sayang, sukacita dan harapan yang besar. .... Namun beberapa orang Kristen membiarkan diri mereka dihasut oleh sekulerisme atau ditarik oleh arus religius yang menjauhkan mereka dari iman kepada Yesus Kristus. Ada juga mereka yang, walau tidak takluk terhadap bujukan tersebut, namun semata-mata membiarkan iman mereka menjadi dingin, dengan dampak negatif yang tak terhindarkan dalam kehidupan moral mereka. (Paus Benediktus XVI, 6 Agustus 2010) 
      
Antifon Pembuka (Mzm 74:20.19.22.23/PS 329)

Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu, janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau.

Look to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor ones for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the cries of those who seek you.

Respice, Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne derelinquas in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne obliviscaris voces quærentium te.
 
Mzm. Ut quid Deus repulisti in finem: iratus est furor tuus super oves pascuæ tuæ?
   
 
Doa Pagi
                   
Allah Bapa, pencipta alam semesta dan segala yang hidup, Engkau membangun kota-Mu di tengah-tengah kami. Penuhilah kami dengan semangat kegiatan untuk membangun dunia baru, yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga kami siap sedia bila tiba saatnya Engkau menyempurnakan segalanya dengan cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
 
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:6-9)
   
"Dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami."
      
Malam pembebasan telah diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar insaf akan sumpah yang mereka percayai dan menjadi berbesar hati. Maka inilah yang menjadi harapan umat-Mu, yakni keselamatan orang benar dan kebinasaan para musuh. Sebab dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami, setelah kami Kaupanggil kepada-Mu. Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik mempersembahkan kurban dan dengan sehati mereka membebankan kepada dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci akan sama-sama ambil bagian baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dan dalam pada itu mereka sudah mulai mendengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.   

  
    
Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 840
Ref.
Berbahagialah bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
Atau  Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:1.12.18-19.20.22; Ul:12b)

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar, sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. 

   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)          
  
"Ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dikarenakan dan dibangun oleh Allah sendiri."
         
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu, setia. Itulah sebabnya dari satu orang yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua ini telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman Abraham mempersembahkan Ishak, tatkala ia dicobai. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu. Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati! Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
   
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia akan datang.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:32-48)
   
"Hendaklah kamu siap sedia."
   
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberi kamu Kerajaan-Nya. Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri, dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya itu datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah hamba itu.Tetapi camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksudkan dengan perumpamaan ini, ataukah juga semua orang?” Jawab Tuhan, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, Tuanku tidak datang-datang. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang seharusnya mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)
    
Renungan
 
 
Salah satu hal dalam hidup yang tidak menyenangkan untuk dihadapi adalah mengeluh. Itu hanya karena tidak ada yang mengeluh dengan baik. Dengan kata lain tidak ada yang namanya keluhan yang menyenangkan; itu adalah kontradiksi istilah. Tetapi setiap kali orang lain mengeluh, atau ketika kita mengeluh, penyebab keluhan itu adalah kekecewaan. Entah diucapkan atau ditulis, apakah kita mendengarnya atau membacanya, kata "kecewa" memberi tahu kita bahwa itu tidak akan menjadi sesuatu yang baik. Jadi tidak akan menyenangkan ketika bos memberi tahu pekerja "Saya kecewa dengan kinerja Anda", atau orangtua memberi tahu anak itu "Saya kecewa dengan nilai kamu".

Dan litani berlanjut: Saya kecewa dengan sikap Anda; Saya kecewa dengan kemajuan Anda; Saya kecewa dengan pasangan saya; Saya kecewa dengan anak-anak saya; Saya kecewa dengan Gereja; Saya kecewa dengan Tuhan. Dan dengan kekecewaan datang semua rasa asam dan kepahitan yang merupakan ciri-ciri keluhan. Tapi seperti yang selalu dikatakan, kekecewaan datang dari harapan. Jadi di mana ada harapan yang akan menjadi kekecewaan, karena ide atau gambaran yang ada di benak kita tidak seperti kenyataannya. Jadi cara tabah adalah tidak memiliki harapan, sehingga tidak akan ada kekecewaan. Tapi itu seperti robot. Robot tidak memiliki harapan dan karenanya tidak akan pernah mengecewakan. Tapi kita adalah manusia, dengan perasaan dan emosi, dengan harapan dan impian. Dan tentu saja dengan beberapa harapan. Satu-satunya hal adalah menjaga harapan kita pada tingkat yang realistis. Karena mengharapkan hidup untuk memperlakukan Anda dengan baik hanya karena Anda adalah orang yang baik adalah seperti mengharapkan banteng yang marah untuk tidak menyerang Anda karena Anda vegetarian. Nah, Anda akan sangat kecewa.

Dalam Injil Yesus memberi tahu kita sebuah perumpamaan untuk memberi kita gambaran tentang apa yang diharapkan dalam hidup. Dia menyuruh kita berpakaian untuk beraksi dan menyalakan pelita kita. Jadi apa artinya itu? Artinya seperti pelayan yang menunggu tuannya kembali dari pesta perkawinan, siap membuka pintu begitu tuannya datang. Jadi para pelayan mengharapkan tuan mereka. Pertanyaannya adalah kapan tuan akan tiba? Apakah di jam kedua atau jam ketiga? Apakah malam itu atau akan menjadi malam yang lain? Dan berbahagialah hamba-hamba yang ditemukan tuannya bangun ketika dia datang. Ya, senanglah para pelayan jika dia menemukan mereka siap, karena mereka akan diberi imbalan. Sehingga kita dapat benar-benar memiliki harapan kita dalam hidup dan memiliki harapan kita pada Tuhan. Tuhan akan membalas kita karena setia dan berdoa. Tetapi pada saat yang sama, kita harus bersiap untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Bahkan Yesus akan memberitahu kita bahwa kita harus siap karena Dia akan datang pada waktu yang tidak kita duga. Jadi misalnya dalam doa kita, kita berdoa untuk kebutuhan yang mendesak. Kita menaruh iman kita kepada Tuhan karena kita percaya bahwa setiap doa yang diucapkan juga setiap doa yang dijawab. Ya Tuhan akan mendengar doa-doa kita dan menjawab doa-doa kita. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengharapkan Tuhan menjawab doa-doa kita. Nah untuk menjaga harapan kita pada tingkat yang realistis, mari kita ingat bagaimana Tuhan menjawab doa secara umum.

Secara umum, Tuhan memberi kita tiga jawaban atas doa-doa kita:
"YA" - doa kita dijawab segera.
“BELUM” - kita perlu memiliki iman kepada Tuhan dan bersabar.
Atau, Tuhan berkata, "Aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu".

Jadi Tuhan tidak mengatakan "TIDAK". Sebaliknya Dia menyuruh kita untuk selalu mengharapkan yang tak terduga, sehingga alih-alih kekecewaan, itu akan menjadi keheranan.

Ada cerita tentang seorang pria yang sedang menangkap ikan di tepi sungai dan dia menangkap cukup banyak ikan. Seorang anak laki-laki datang untuk melihat pria itu menangkap ikan. Pria itu melihat ke arah anak laki-laki itu dan dia berkata, “Hei nak, kamu bisa membawa pulang semua ikan itu.” Tetapi anak laki-laki itu menjawab, “Saya tidak mau ikan itu. Saya ingin pancing agar saya bisa menangkap ikan setiap hari.” Kedengarannya seperti jawaban cerdas dari anak pintar, bukan? Tapi ceritanya belum selesai. Pria itu berkata, "Kamu dapat memiliki pancing tetapi kamu tidak akan dapat menangkap ikan apa pun." Anak itu bertanya, "Mengapa?" Pria itu menjawab, “Karena kamu perlu belajar dari saya keterampilan menangkap ikan.”

Maksudnya di sini adalah bahwa anak laki-laki itu berpikir bahwa jika dia memiliki pancing maka dia akan dapat menangkap banyak ikan. Itu adalah harapannya dan itu juga akan menjadi kekecewaannya. Jadi janganlah kita menaruh harapan kita pada hal-hal atau pada orang-orang. Marilah kita menaruh harapan pada Tuhan, dan juga bersiaplah untuk mengharapkan yang tak terduga, karena Tuhan selalu memiliki sesuatu di luar ekspektasi kita. Sehingga kita akan takjub akan keajaiban yang akan Tuhan lakukan bagi kita.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
   
   
Credit: JMLPYT/istock.com
 
Antifon Komuni (Mzm 142:12,14)

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! Ia mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.

O Jerusalem, glorify the Lord, who gives you your fill of finest wheat.

Atau (Yoh 6:51)

Roti yang Kuberikan ialah Daging-Ku untuk kehidupan dunia, Sabda Tuhan.

The bread that I will give, says the Lord, is my flesh for the life of the world.
  
 
RENUNGAN PAGI

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy