Selasa, 15 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXIII

 

Selasa, 15 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXIII
 
“Citra Allah hadir dalam setiap manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 1702)
 
Antifon Pembuka (2Mak 6:30)

Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau menganugerahi kami teladan para kudus yang rela mengorbankan hidup demi kebenaran. Semoga kami berani bertindak selaras dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
   
 
"Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
    
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati. Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku bediri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b) 
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
         

Inilah Injil Suci menurut Lukas (19:1-10)
 
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
  
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah tutun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
 
Secara umum, seiring bertambahnya usia, seseorang juga harus menjadi lebih bijaksana.

Mengingat bahwa seiring bertambahnya usia, datanglah pengalaman hidup yang membuat seseorang melihat lebih jelas dan berpikir lebih dalam.

Begitulah Eleazar dalam bacaan pertama. Menjadi salah satu guru hukum terkemuka dan maju selama bertahun-tahun dengan bermartabat, ia diuji imannya kepada Allah.

Tapi dia memutuskan untuk mati dengan terhormat daripada hidup dalam aib. Dia bahkan tidak akan berpura-pura makan makanan terlarang.

Seperti yang dia katakan,  “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan dirilayak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu.”

Eleazar lebih baik mati daripada menjadi skandal bagi orang lain, terutama bagi kaum muda. Tidak hanya dia lebih bijaksana dengan usia, dia juga mulia dan bermartabat dalam hal kematian.

Dalam Injil, Zakheus, pemungut cukai, juga telah sampai pada titik dalam hidupnya ketika dia harus memutuskan bagaimana menjalani sisa hidupnya dengan bermartabat dan harga diri.

Keinginannya untuk melihat Yesus adalah tanda bahwa hatinya merindukan kedamaian dalam hidupnya.

Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Semoga kita juga mencari Yesus dalam tahap kehidupan apa pun kita berada dan tidak kehilangan waktu lagi dalam perjalanan kita menuju keselamatan.

 
Antifon Komuni (Mzm 3:4-5)
 
Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. 
Karya: 279photo/istock.com

Doa Malam

Tuhan Yesus, setiap saat selalu kujumpai sesama yang sungguh ingin berbuat baik dalam bentuk apapun. Buatlah aku turut mendukung keinginan mereka, untuk menjadi penyalur kasih dan kebaikan-Mu terhadap sesama. Amin.


RENUNGAN PAGI

Senin, 14 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXIII

 

Senin, 14 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXIII

Mereka yang di dalam hidup ini diubah dari jahat menjadi baik, untuk masa mendatang dijanjikan ganjaran atas perubahan ini --- St. Fulgensius dari Ruspe


Antifon Pembuka (Luk 18:41.42)

Apa yang kauinginkan Kuperbuat untukmu? Tuhan, semoga aku melihat. Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau menghendaki menunjukkan kepada seluruh dunia jalan kedamaian dalam diri Yesus, Cahaya segala cahaya. Semoga Dia berkenan mendorong kami, meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang membawa keselamatan.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Wahyu (1:1-4;2:1-5a)         
    
"Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!"
          
Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. Tuhan bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:35-43)
      
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
        
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat." Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
  Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, bacaan Kitab Suci hari ini, yang diambil dari Kitab Wahyu dan Injil menurut Lukas memiliki pesan yang sangat sederhana namun jelas bagi kita semua orang Katolik, bahwa kita semua harus setia, setia pada jalan Tuhan kita, untuk menjadi benar dan baik, dan di tengah kesulitan dan tantangan, tetap teguh dan berbakti kepada Tuhan, carilah Dia dan temukan Dia, dan kemudian kita tidak akan kecewa.

Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Wahyu, Rasul Yohanes melihat penglihatan tentang Tuhan yang mengutus Malaikat-malaikat-Nya ke Gereja-Gereja di wilayah itu, mengingatkan masing-masing dan setiap dari mereka dengan pesan yang sama. , bahwa sementara mereka telah bertekun dalam iman mereka, dan tetap setia kepada Tuhan dan jalan-Nya, tetapi mereka telah jatuh dari jalan yang benar dan membutuhkan pertobatan dan perubahan.

Tuhan mengingatkan umat-Nya bahwa untuk menemukan jalan mereka kepada-Nya, mereka perlu memiliki perubahan besar dalam hati, pikiran, dan jiwa mereka, bahwa mereka harus membuka semua ini kepada-Nya, mengizinkan Dia masuk ke dalam diri mereka dan mengubah mereka sepenuhnya, bahwa mereka akan diubah dari orang-orang kegelapan dan keduniawian, menjadi orang-orang terang dan sebagai orang-orang yang benar-benar milik Tuhan sebagai anak-anak-Nya dan pengikut-Nya.

Dan seringkali, kita tidak menyadari bahwa untuk melakukan ini, kita harus memiliki keinginan yang kuat dalam diri kita masing-masing untuk mengubah diri kita sendiri, untuk menantang diri kita sendiri dari status quo hidup kita, terutama jika kita sering menghabiskan sedikit waktu untuk merenungkan tentang apa yang telah kita lakukan, dan tentang apa yang belum kita lakukan. Dan ini terwakili dengan sempurna dalam perikop Injil yang kita dengar hari ini, ketika kita mendengar tentang bagaimana Yesus, Tuhan kita, menyembuhkan dan membuka mata orang buta itu.

Orang buta itu mendengar bahwa Yesus akan datang ke tempat itu, dan dia berteriak kepada-Nya, meminta dan memohon kepada-Nya untuk menyembuhkannya dan membuatnya dapat melihat sekali lagi. Tetapi orang-orang mengejeknya dan memintanya untuk berhenti berteriak. Namun, orang buta itu terus berteriak lebih keras untuk mendapatkan perhatian Yesus, dan Tuhan datang kepadanya, melihat imannya, Dia menyembuhkannya dan dengan demikian sekali lagi, dia bisa melihat dan dia mengikuti Tuhan selanjutnya.

Kisah orang buta adalah paralel dengan kehidupan kita sendiri, dalam setiap situasi dan keadaan unik mereka. Ketika kita berbuat dosa, dan ketika kita melakukan hal-hal yang salah dan salah di mata Tuhan dan manusia, kita seperti orang buta, karena dosa bertindak seperti selubung yang menghalangi kita untuk melihat kebenaran. Dosa merusak kita, bukan hanya tubuh, tetapi juga pikiran, hati dan jiwa. Semakin banyak kita berbuat dosa, semakin kita tidak peka terhadapnya, dan setelah beberapa saat, itu bahkan menjadi sifat kedua kita. Kita tidak lagi merasa ketika kita berbuat dosa.

Dan ya, kita adalah orang berdosa, dan kita berdosa dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. Dan tidak ada orang yang sempurna. Kita selalu membuat kesalahan dalam kehidupan kita masing-masing. Tetapi yang penting adalah, apakah kita bersedia membuat perbedaan dan perubahan nyata dalam hidup kita, bahwa ketika kita dulu adalah orang berdosa, kita bersedia untuk melepaskan semua ini dan mengambil langkah baru yang berani, berkomitmen pada diri kita sendiri untuk pembaruan yang baru, hidup yang dipenuhi dengan pertobatan dan keinginan untuk mengasihi Tuhan dengan iman.

Inilah yang dilakukan orang buta itu. Dia menggunakan keberanian dan kekuatan apa pun yang dia miliki untuk berteriak dengan keras untuk mendapatkan perhatian Tuhan, dan dia bertekad untuk melakukannya. Apakah kita sudah bertekad untuk mengubah hidup kita? Apakah kita rela menempuh jarak untuk menemukan jalan keselamatan di dalam Tuhan? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri hari ini saat kita merenungkan bacaan Kitab Suci yang baru saja kita dengar.

Lalu apakah kita juga mempersulit saudara-saudara kita, terutama mereka yang membutuhkan pertolongan dan belas kasihan Tuhan? Apakah kita bertindak seperti mereka yang mencoba untuk mencegah orang buta mencari bantuan Tuhan? Inilah yang perlu kita renungkan juga, karena kita perlu menjauh dari tindakan ini, dan sebaliknya, belajar untuk saling membantu dalam perjalanan kita menuju Tuhan.

Marilah kita menjadi penyayang, pemaaf dan penuh kasih dalam semua tindakan dan interaksi kita satu sama lain. Janganlah kita mengeraskan hati kita, tetapi sambutlah Tuhan di dalamnya, dan biarkan Dia mengubah kita dan menjadikan kita orang-orang terang, yang layak untuk keselamatan-Nya. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Why 2:4-5)

Aku mencela kalian, karena telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sabarlah, betapa dalamnya kalian jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kalian lakukan semula. 
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 

 
      
RENUNGAN PAGI

Bacaan Liturgi Sepekan 13 - 20 November 2022

 Hari Minggu Biasa XXXIII : Mal 3:19-20a/Mz 98:5-6, 7-8, 9/ 2Tes 3:7-12/Luk 21:5-19
 
Senin: Why 1:1-4; 2:1-5/Mz 1:1-2, 3, 4 dan 6/ Luk 18:35-43
 
Selasa: Why 3:1-6, 14-22/Mz 15:2-3a, 3bc-4ab, 5/ Luk 19:1-10
 
Rabu: Why 4:1-11/Mz 150:1b-2, 3-4, 5-6/Luk 19:11-28
 
Kamis: Peringatan Wajib St. Elisabeth dari Hungaria (P).
Why 5:1-10/Mz 149:1b-2, 3-4, 5-6a dan 9b/ Luk 19:41-44
 
Jumat: Why 10:8-11/Mz 119:14, 24, 72, 103, 111, 131/Luk 19:45-48
 
Sabtu: Why 11:4-12/Mz 144:1b, 2, 9-10/Luk 20:27-40
 
Minggu yang akan datang: Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (P).
2 Sm 5:1-3/Mz 122:1-2, 3-4, 4-5/Kol 1:12-20/Luk 23:35-43

 

 

Minggu, 13 November 2022 Hari Minggu Biasa XXXIII

 

Minggu, 13 November 2022
Hari Minggu Biasa XXXIII
  
Pada akhir zaman Kerajaan Allah akan sampai pada kesempurnaannya. Lalu orang-orang benar akan dimuliakan dengan jiwa dan badan, akan memerintah bersama Kristus sampai selama-lamanya, dan alam semesta material akan diubah. Lalu dalam kemuliaan itu Allah akan "menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). --- Katekismus Gereja Katolik, 1060
 
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
  
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
  
The Lord said: I think thoughts of peace and not of affliction. You will call upon me, and I will answer you, and I will lead back your captives from every place.
   
Dicit Dominus: Ego cogito cogitationes pacis, et non afflictionis: invocabitis me, et ego exaudiam vos: et reducam captivitatem vestram de cunctis locis.

Doa Pagi
  
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (4:1-2a)
  
"Bagimu akan terbit surya kebenaran."

Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian! Maka semua orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik akan menjadi seperti jerami, dan akan terbakar oleh hari yang datang itu,” firman Tuhan semesta alam; “akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan datang untuk mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Atau  Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 98:5-6.7-8.9a; R:9)
1. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.    
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-12)
  
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
  
Saudara-saudara, kamu sendiri tahu bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu. Kami tidak makan rezeki orang dengan cuma-cuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak menerima rezeki dari kamu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab ketika berada di tengah-tengahmu, kami telah memperingatkan, ‘Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan!’ Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringatkan dan kami nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan dari hasil jerih payahnya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Lukas 21:28)
Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat. 
    
 Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:5-19)
 
"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
 
Sekali peristiwa, ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai barang persembahan, berkatalah Yesus, “Akan datang harinya segala yang kamu lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya kepada Yesus, “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kamu disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata ‘Akulah Dia’ atau ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan bila kamu mendengar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kamu memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluarga dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh; karena nama-Ku kamu akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

  


Hari berganti hari, tahun berganti tahun, musim berganti musim dan semuanya didahului oleh suatu pratanda. Kerajaan Allah pun terjadi demikian. Dalam tanda-tanda alam dan lewat tanda-tanda alam, kita bisa menyimak bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Banyak hal akan terjadi yang mungkin menggoyahkan iman kita. Namun, di tengah segala gejolak hidup yang kita alami itu, kita hendaknya tidak kehilangan harapan. Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaannya walaupun mungkin setelah kegelapan yang begitu panjang dan pencobaaan yang datang silih berganti.
 
Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati.  Ada atau kebanyakan orang sering berusaha untuk mengumpulkan 'dana abadi' bagi masa depan. Maksud dari kata 'abadi' tersebut kiranya adalah tidak boleh diubah atau dikurangi sedikitpun, syukur bertambah. Rasanya istilah yang benar adalah 'modal' bukan 'abadi', maklum sebesar apapun dana atau uang yang disimpan di bank pada suatu saat dapat hilang atau tidak ada artinya apa-apa, misalnya karena perang atau bencana besar. Segala sesuatu yang ada di bumi ini senantiasa berubah dan pada waktunya musnah. Kita, manusia juga senantiasa berubah, dan jika tidak bersedia berubah atau merubah diri pasti tidak akan mampu mengikuti perkembangan zaman. Yang tidak berubah adalah 'Sabda Tuhan', sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.
      
”Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21:19). Bertahan dalam sebuah kesesakan dan penderitaan bukanlah hal yang mudah. Kita selalu ingin cepat mendapat penghiburan dan keringanan beban. Sulit sekali bagi kita untuk dapat menerima dan menikmati kesesakan dan penderitaan itu sebagai bagian hidup kita. Kita mengerti baik akan makna penderitaan tapi susah menggenggamnya. Berita Injil memberi harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya.
(RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  

Antifon Komuni (Mzm 73:28)

Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya.

To be near God is my happiness, to place my hope in God the Lord.  
 

Orang Kudus hari ini: 12 November 2022 St. Yosafat, Uskup dan Martir

Saudara-saudari terkasih, marilah kita hari ini merenungkan tindakan kita dan bagaimana kita menjalani hidup kita, dan terinspirasi oleh apa yang telah dilakukan St. Yosafat Kuntsevych sekitar empat ratus tahun yang lalu, santo suci dan martir yang kenangannya kita rayakan hari ini. St Yosafat Kuntsevych pernah menjadi orang suci dan uskup yang melayani umat beriman dari persekutuan Ortodoks Timur, khususnya di antara orang Ukraina dan Rusia.

Pada waktu itu, gereja-gereja di Eropa Timur dan Tenggara telah terpisah dari Gereja Induk di Roma selama kurang lebih lima ratus tahun, karena perpecahan dan pemisahan yang terjadi karena ketidaksepakatan dan kesalahpahaman yang tidak menguntungkan antara Gereja Timur yang semula berpusat di Konstantinopel, dan seluruh Gereja Universal di bawah yurisdiksi Paus di Roma.

Akibatnya, persekutuan antara kedua belah pihak putus, dan Gereja-gereja Timur tidak mengakui Gereja Roma sebagai Gereja yang sah, melihat diri mereka sebagai penerus yang benar dari para Rasul. Dan banyak kesedihan dan kepahitan muncul di antara kedua Gereja karena kesalahpahaman dan pembagian yang salah di antara mereka.

Dan konflik ini adalah yang paling sulit di tempat-tempat di mana kedua Gereja bertemu dan berbaur, di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Lituania, Belarusia dan Ukraina. Dan di sinilah St. Yosafat Kuntsevych memimpin kawanannya, dan dalam kesempatan di mana sebuah cabang zaitun diperpanjang antara dua Gereja di Persatuan Brest, St. Yosafat termasuk di antara para uskup yang setuju untuk berada di bawah kepemimpinan pengganti yang sebenarnya, Santo Petrus di Roma sambil melestarikan tradisi unik Kekristenan Timur mereka.

St Yosafat bekerja keras menyatukan kembali dua golongan di antara domba-domba yang dipercayakan kepadanya sebagai gembala mereka. Ada banyak kesedihan dan banyak kesulitan dalam hal ini, dan banyak yang menolak keputusan untuk bersatu kembali dengan Gereja Roma, yang mengakibatkan kekerasan dan kehancuran, pembunuhan dan pembunuhan, dan banyak penderitaan bagi Tuhan dan Gereja-Nya.

Tetapi St. Yosafat tidak menyerah dan terus bertekun, memanggil semua orang yang telah menempuh jalan yang salah untuk bertobat dan kembali kepada kebenaran di dalam Gereja, dan untuk itu ia menjadi martir, ketika mereka yang menolak untuk mengikuti teladannya, menyerangnya dan membunuhnya dengan darah dingin, dan melemparkan tubuhnya ke sungai sambil menggeledah gerejanya, harta benda dan semua umat beriman berkumpul di tempat itu.

Dari contoh St. Yosafat Kuntsevych, kita dapat melihat bagaimana kita orang Katolik harus menjalani hidup kita, dipenuhi dengan iman, keberanian dan kekuatan untuk menghidupi iman itu dengan tulus dan dengan pengabdian. Dan bagaimana kita melakukannya? Dengan memohon kepada Tuhan, Allah kita, untuk kasih karunia dan pertolongan-Nya setiap hari, agar kita, orang-orang yang lemah, dapat hidup dengan semangat dan kekuatan, dan dengan keberanian bahkan ketika kita menghadapi tantangan besar melawan kita.

Oleh karena itu marilah kita hari ini memohon kepada Tuhan, Allah kita, melalui perantaraan santo suci dan martir, St. Yosafat Kuntsevych, agar kita dapat bertumbuh semakin kuat dan lebih setia dalam iman, dan marilah kita juga berdoa untuk akhirnya persatuan gereja-gereja dan semua umat beriman di bawah yurisdiksi yang sah dari Wakil Kristus, penerus Santo Petrus, yang adalah Paus kita di Roma. Semoga Tuhan membantu kita semua, Gereja-Nya yang terkasih. Amin.

 

Public Domain

Sabtu, 12 November 2022 Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

 

Sabtu, 12 November 2022
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
 
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
   
Antifon Pembuka (Luk 4:18)


Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi kepentingan sesama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Surat Ketiga Rasul Yohanes ( 5 - 8 )
      
 
"Kita wajib menerima para pelayan jemaat agar kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran."
       
Saudaraku terkasih, engkau bertindak sebagai orang beriman, ketika engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, ketika menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan di hati Allah. Sebab demi nama Allah, mereka telah berangkat tanpa mau menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kita wajib menerima orang-orang yang demikian supaya kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.3-4.5-6)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tes 2:14)
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
     

Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:1-8)
     
"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"
      
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Yesus berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan

  
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan dalam Kitab Suci tentang perlunya kita mencari Tuhan tanpa henti, meminta bantuan-Nya dalam perjalanan hidup yang kita miliki di dunia ini, seperti yang Dia jelaskan melalui perumpamaan tentang hakim yang jahat dan janda tua.

Dalam perumpamaan itu, janda tua itu terus meminta hakim jahat untuk membantu kasusnya, dan meskipun hakim jahat itu terus-menerus menolak, tetapi akhirnya, dihadapkan dengan seorang wanita yang bersikeras menolak untuk mundur, dia mengalah dan melakukannya. , bahkan jika itu untuk mengakhiri siksaan yang dia sebabkan padanya.

Dari sini kita dapat melihat bahwa Tuhan dan Bapa kita, tidak akan pernah meninggalkan kita dengan sengaja dan Dia akan selalu menjaga kita karena kasih-Nya, tetapi seringkali kita tidak pernah meminta bantuan-Nya sejak awal. Dalam perumpamaan itu, hakim yang jahat mengalah kepada janda tua itu karena tuntutannya yang terus-menerus agar dia mengawasi kasusnya, dan seperti yang Yesus katakan, bahwa jika hakim jahat yang tidak peduli padanya, akhirnya ingin membantunya pada akhirnya, walaupun dengan alasan yang berbeda, maka bukankah seharusnya Tuhan tergerak untuk menolong kita jika kita telah memohon kepada-Nya?

Saudara dan saudari dalam Kristus, pada hari ini, marilah kita semua mengingat apa yang Yesus katakan di kesempatan lain, 'Carilah, maka kamu akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu, dan mintalah, maka akan diberikan kepadamu?' Allah Bapa kita mengetahui semua kebutuhan dan keinginan kita, Dia mengetahui semua momen dalam hidup kita, setiap tindakan dan perbuatan kita, semua yang kita lakukan di dunia ini, tetapi kita sendiri perlu proaktif dalam mencari Dia, meminta kepada-Nya kasih karunia-Nya.

Terlalu banyak dari kita yang suam-suam kuku dengan iman kita, memiliki iman kita hanya sebagai ketaatan pasif, dan bagi sebagian dari kita, kita dihitung di antara orang beriman bahkan hanya di atas kertas, yang berarti bahwa sementara kita menyebut diri kita sendiri atau melabeli diri kita sebagai orang Katolik atau Kristen, tetapi kita tidak benar-benar percaya pada ajaran Yesus,Tuhan kita, dan tindakan dan perbuatan kita sering bertentangan dengan apa yang diharapkan dari kita orang Katolik.

Kita hidup di masa ketika banyak dari kita berpikir bahwa iman tidak penting bagi kita, dan kita dapat hidup dengan cara apa pun yang kita suka, bahkan jika bertentangan dengan cara Tuhan. Tetapi apakah kita menyadari bahwa jika kita melakukannya, kita sebenarnya membawa skandal bagi iman kita, bagi Gereja, bagi Paroki kita, bagi saudara-saudari kita yang setia dan pada akhirnya melawan Tuhan? Dan konsekuensinya bagi kita tidak akan ringan.
 

  
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang diberikan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk renunganpagi.id
  
Mykola Swarnyk / CC BY-NC 2.0


Antifon Komuni (Mat 10:39)
 
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
  
Doa Malam

Tuhan, hari ini telah menjelang malam. Maka, lindungilah aku dari kegelapan dunia ini. Bebaskanlah aku dari segala kelekatan yang kurang sehat dan tanamkanlah kerinduan dalam dirku akan perkara-perkara rohani sehingga kelak aku dapat sampai kepada persatuan dengan Engkau. Amin.
  
RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 11 November 2022 St. Martinus dari Tours

Abmg | CC BY-SA 3.0


 Saudara dan saudari dalam Kristus, pada hari ini marilah kita memperhatikan teladan baik yang diberikan oleh para pendahulu kita yang suci dan saleh, yang kita peringati pada hari ini St. Martinus dari Tours. Ia pernah menjadi perwira Romawi atau kapten tentara, yang adalah seorang prajurit terkenal dan yang juga seorang Kristen yang taat selama masa ketika agama Kristen sudah tersebar luas dan tidak lagi dianiaya di Kekaisaran Romawi. St Martinus dari Tours juga terkenal dikenal dalam satu kesempatan tertentu ketika ia bertemu Tuhan menyamar sebagai orang tua miskin di tengah musim dingin, tanpa apa pun untuk menutupi atau melindungi dirinya dari dingin. Dalam kesempatan itu, St Martinus tidak ragu-ragu dan mengambil pedangnya untuk memotong jubah perwiranya menjadi dua dan memberikan setengahnya kepada pria malang itu untuk melindungi dirinya sendiri.

Malam itu juga, dalam sebuah penglihatan, St. Martinus melihat Tuhan menyatakan diri-Nya di hadapannya, sebagai orang tua yang memegang jubah yang telah dia potong dari jubahnya sendiri sebelumnya. Pernah diingatkan akan penampakan Tuhan di antara yang miskin dan yang lemah, yang kurang beruntung dan yang tua, St Martinus sangat terpengaruh dan tersentuh, dan akhirnya, dia meninggalkan tentara, dan juga dipilih oleh aklamasi dan dukungan rakyat sebagai Uskup Tours di wilayah selatan yang sekarang disebut Prancis. St Martinus dari Tours mendedikasikan dirinya dengan sepenuh hati sebagai gembala bagi kawanannya di Tours dan merawat mereka dengan sangat lembut dan murah hati, menunjukkan kepada kita semua apa artinya bagi kita untuk mencintai sebagai orang Katolik sejati dan menunjukkan kasih Tuhan melalui tindakan dan perbuatan kita, dalam semua interaksi kita. Dia juga menentang orang-orang yang mencoba membawa kepalsuan bidat untuk membingungkan orang, dan dia sangat aktif menentang upaya bidat dalam menyebarkan kebohongan mereka.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua mengikuti teladan baik yang diberikan oleh St. Martinus dari Tours, dalam mengasihi satu sama lain, terutama mereka yang tidak dikasihi, yang miskin dan lemah, mereka yang sakit dan sekarat, dan mereka yang dikucilkan. dan tanpa ada yang merawat mereka. Karena itu marilah kita semua berjalan dengan lebih setia di jalan yang telah Allah tetapkan di hadapan kita, selalu mengingat kasih-Nya bagi kita, dan melakukan hal yang sama mulai sekarang kepada-Nya dan kepada sesama saudari kita, dalam ketaatan kepada hukum dan kehendak-Nya.  .

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy