"Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu."

Minggu, 06 Juli 2014
Hari Minggu Biasa XIV

Zak 9:9-1; Mzm 145:1-2.8-9.10-11; Rm 8:9.11-13; Mat 11:25-30

"Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu."

Yesus menyebut adanya dua kelompok orang berkaitan dengan misteri Kerajaan Allah. Yang pertama adalah kelompok yang disebutnya bijak dan pandai, di mana misteri Kerajaan Allah tersembunyi bagi mereka. Yang kedua adalah orang-orang kecil yang justu diperkenankan untuk meneria pernyataan misteri Kerajaan Allah. Siapakah sebenarnya kedua kelompok yang disebut Yesus itu? Kelompok para bijak dan pandai adalah para ahli kitab dan orang-orang Farisi yang menggunakan pengetahuan mereka tentang hukum Taurat sebagai dasar prestige sosial mereka. Mereka memandang rendah dan meremehkan Yesus sebagai rabbi yang masih muda (30 th), hanya belajar secara autodidak dan tumbuh sebagai orang kebanyakan tanpa melalui proses pendidikan seperti mereka. Sementara itu, kelompok orang kecil adalah orang-orang sederhana yang mengikuti Yesus dan yang mengagumi-Nya serta terpikat pada pribadi, sabda dan tindakan-tindakan-Nya. Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa sikap meremehkan itulah yang membuat orang-orang cerdik dan pandai tidak mampu memahami dan mengalami misteri Kerajaan Allah. Sebaliknya, sikap kagum dan terpikat dari orang-orang kecil itulah yang membuat mereka mampu menangkap dan mengalami misteri Kerajaan Allah. Sebab, proses mengerti dan mengalami misteri Kerajaan Allah dalam diri Yesus adalah: melihat, terpikat, mendekat dan terlibat. Pertama-tama kita melihat kasih dan kebaikan Tuhan dalam berbagai bentuk dan manifestaninya. Lalu kita merasa kagum dan terpikat pada-Nya sehingga dengan gembira dan mantap datang mendekat kepada-Nya. Tidak cukup mendekat tetapi juga terlibat, dalam arti mengambil bagian dalam hidup-Nya, yakni kita hidup oleh Tuhan, bersama Tuhan dan untuk Tuhan. Hal ini hanya mungkin terjadi kalau kita mempunyai sikap lemah lembut dan rendah hati, sikap khas orang kecil atau orang yang mengecilkan diri di hadapan Tuhan dan sesama.

Doa: Tuhan, anugerahilah kami kelemahlembutan dan kerendahan hati supaya kami semakin mampu menangkap pewahyuan misteri Kerajaan-Mu sehingga kami hidup oleh-Mu, bersama-Mu dan untuk-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy