Kamis, 17 Juli 2014 Hari Biasa Pekan XV

Kamis, 17 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XV
  
“Satu kekeliruan yang tersebar luas dewasa ini terletak dalam hal ini, bahwa orang melupakan hukum solidaritas dan kasih antar manusia” (Paus Pius XII)
  

Antifon Pembuka (Yes 26:7.9)

Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Dengan segenap hati aku merindukan Dikau waktu malam, dengan sepenuh hati pula aku mencari Engkau waktu pagi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, betapa engkau mengasihi kami lebih dari segalanya. Ketika kami dalam kesulitan, Engkau mengundang kami datang kepada-Mu untuk menyerahkan semuanya pada-Mu. Engkau berjanji akan memberikan kelegaan bagi kami. Semoga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Nabi itu orang benar. Hidupnya memantulkan kebenaran Tuhan. Orang seperti ini tidak takut bahkan penghakiman Tuhan sekalipun. Dia yakin hidup orang benar pada saatnya akan mengalami damai sejahtera. Dalam situasi apa pun Tuhan menjadi harapannya.
  

Bacaan dari Kitab Yesaya (26:7-9.12.16-19)
  
"Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah."
  
Pada suatu waktu kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Kami juga menanti-nantikan saat Engkau menjalankan penghakiman. Kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Dikau pada waktu malam, dan dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi. Sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya Tuhan, dalam kesesakan mereka mencari Engkau. Ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti wanita yang mengandung dan sudah dekat waktunya melahirkan, menggeliat sakit dan mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya Tuhan. Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan hanya melahirkan angin. Kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya Tuhan, orang-orang-Mu yang telah mati akan hidup kembali, mayat-mayat mereka akan bangkit lagi. Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkit dan bersorak sorailah! Sebab embun Tuhan ialah embun terang dan bumi akan melahirkan arwah kembali.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.
Ayat. (Mzm 102:13-14ab.15.16-18.19-21)
1. Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu lestari turun temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu, bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus. Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
  
Siapa orang yang tidak pernah mengalami keletihan dan kelesuan dalam hidup ini. Badan fisik sekuat dan sesehat apa pun mempunyai keterbatasan, sehingga sekali waktu menjadi letih lesu, apalagi jiwa dan kerohanian kita. Hanya masalahnya, ketika kita mengalami keletihan dan kelesuan itu lari ke mana?
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)
   
"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."
    
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Yesus sudah datang kepada kita. Mari kita ganti datang kepada-Nya. Mengimani Dia dengan sepenuh hati memang merupakan tugas berat. Membuat kita letih lesu. Tetapi dengarkanlah “Suara Sang Kekasih”, yang lemah lembut mengundang kita. Dia yang mencintai kita ikut membantu memanggul kuk kita dan menjadikannya persembahan, sehingga segalanya menjadi ringan . Lega. Tenteram. Demikianlah jadinya hidup yang dipersembahkan.
  

Doa Malam

   
Yesus yang lembut dan rendah hati, terima kasih atas tawaran-Mu. Kuatkanlah aku untuk berani datang berserah diri pada-Mu sehingga hatiku mendapat ketenangan dan ringanlah beban-Mu. Sebab Engkaulah tumpuan hatiku. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy