| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?

Jumat, 27 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)

  
Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42.

"Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
 
Yesus sama sekali tidak melakukan kejahatan atau pekerjaan tertentu yang pantas mendatangkan kebencian dan permusuhan bagi-Nya. Dalam Dia, sama sekali tidak ada dosa (1Yoh 3,5). Semua pekerjaan yang dilakukan-Nya adalah baik dan sesuai dengan kehendak Allah. Namun, Ia harus menanggung banyak kebencian, permusuhan dan akhirnya hukuman mati. Memang, kita tahu bahwa semuanya terjadi karena ketaatan-Nya kepada Bapa dan demi keselamatan kita, orang-orang yang berdosa. Namun, kita dapat juga mengaitkannya dengan realitas kehidupan di masyarakat kita di mana ketika ada orang yang baik, seringkali justru menjadi sasaran kebencian dan permusuhan dari orang/kelompok lain yang merasa terancam karena tidak lagi bisa secara bebas  melakukan kejahatan atau hal-hal lain yang menguntungkan diri sendiri dan kelompoknya. Akibatnya, mereka seringkali berkonspirasi dan membangkitkan provokasi massa yang tidak tahu apa-apa untuk membenci dan memusuhi orang baik tersebut dengan berbagai macam tuduhan palsu. Semoga, rahmat Tuhan memberi kekuatan kepada sedikit orang-orang baik dalam masyarakat kita yang mengalami hal ini.

Doa: Tuhan, semoga rahmat-Mu senantiasa menyertai orang-orang baik yang seringkali harus menghadapi banyak kebencian dan permusuhan dari orang-orang yang tidak menghendaki kebaikan bersama tetapi hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok mereka. Amin. -agawpr-

Jumat, 27 Maret 2015 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Jumat, 27 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
 
Tubuh Kristus yang tanpa dosa harus Ia korbankan untuk dosa kita. (St. Fulgensius dari Ruspe)
 

Antifon Pembuka (Mzm 31 (30):10.16.18)

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu
  
Have mercy on me, O Lord, for I am in distress. Deliver me from the hands of my enemies and those who pursue me. O Lord, let me never be put to shame, for I call on you.

 
Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh. Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
   
 
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
    
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 6:64b,69b) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
  
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
   
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Orang Yahudi semakin marah kepada Yesus dan ingin menyingkirkan Yesus, tetapi tidak berhasil. Mereka menuduh Yesus menghujat Allah karena sebagai manusia mengaku sebagai Allah.

Yesus menjawab bahwa Ia selalu melakukan pekerjaan Bapa, maka Ia memang bersatu dan sama dengan Bapa-Nya. Lalu mengapa mereka tidak percaya? Mereka sulit menerima Yesus, juga dengan perbuatan-Nya yang semuanya baik. Mereka sulit membuka hati pada Yesus bahwa Dia adalah Mesias, bahwa Dia adalah yang dijanjikan Allah sendiri. Hati mereka sudah tertutup rapat bagi warta gembira keselamatan.

Memang kalau hati sudah tertutup, membeku, dan membatu, tidak mudah untuk berubah meskipun melihat tanda-tanda dan juga kebaikan orang lain. Bahkan, bisa semakin tertutup karena mereka semakin terpojokkan. Di sinilah kesombongan hati terjadi. Kiranya itu yang terjadi dalam hati para orang Yahudi yang menantang Yesus. Syukurlah, bahwa orang di seberang sungai Yordan melihat apa yang dibuat Yesus lalu mereka percaya.

Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita sering juga mengalami kesulitan untuk percaya? Hal-hal apa yang sering menghambat kepercayaan kita? Bicarakanlah dengan Tuhan sendiri yang mencintai Anda! Apakah kita sekarang menjadi semakin percaya bahwa Yesus adalah utusan Bapa bagi kita? Apakah yang sudah kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan sebagai tanda kepercayaan itu? (Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (1Ptr 2:24)

Yesus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Dengan luka-luka-Nya kita telah disembuhkan.

Jesus bore our sins in his own body on the cross, so that dead to sin, we might live for righteousness. By his wounds we have been healed.

Doa Malam

Allah Bapa maharahim, nyatakanlah kepada kami siapakah Engkau itu melalui karya Putra-Mu di tengah-tengah kami, dan semoga kerahiman-Nya selalu menjiwai kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya

Kamis, 26 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah


Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59.

"Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
  

Dalam Yesus, kita menemukan jalan, yakni jalan yang membawa kita pada kehebenaran dan kehidupan, sebab kata-Nya: "Akulah jalan, kebenaran dan hidup" (Yoh 14,6). Maka, seperti Petrus, kita pun berkata dengan penuh keyakinan: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal" (Yoh 6,68). Namun, dalam kenyataan hidup sehari-hari, seringkali kita mengalami betapa tidak mudahnya hidup secara dekat dengan sabda Tuhan. Betapa sulitnya selalu meluangkan waktu setiap hari untuk membaca, mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan. Oleh karena itu, ada baiknya pelan-pelan kita berusaha selalu meluangkan waktu setiap hari untuk Sabda Tuhan. Tuhan memberikan berkat-Nya secara berlimpah kepada siapa pun yang setiap hari mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya, seperti misalnya dinyatakan dalam kitab Ulangan ini: "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini (berarti setiap hari Tuhan bersabda dan kita harus mendengarkan), maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. .... dst (Ul 28,1 - 31,30).
   
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami semakin mampu untuk meluangkan waktu setiap hari guna membaca, mendengarkan dan merenungkan sabda-Mu serta melaksanakan dalam hidup sehari-hari. Amin. -agawpr-

Kamis, 26 Maret 2015 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Kamis, 26 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Jangan pernah lengah menunjukkan rasa syukur kepada para penderma” (St. Theresia dari Avila)
 

Antifon Pembuka (Ibr 9:15)

Kristus Pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.

Christ is mediator of a New Covenant, so that by means of his death, those who are called may receive the promise of an eternal inheritance.


Doa Pagi


Allah yang Mahasetia, hadirlah pada umat yang berseru kepada-Mu. Lindungilah kami yang mendambakan belas kasih-Mu. Semoga kami bersih dari segala noda dosa, tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh dan akhirnya pantas mewarisi janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
 
Abram mendapat nama baru Abraham. Karena Allah telah menetapkannya menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Ia akan membuat Abraham beranak cucu sangat banyak. Dari keturunannyalah akan lahir raja-raja. Namun dari pihak Abraham, ia dan keturunannya harus setia pada perjanjiannya dengan Yahweh.

  
    Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)
   
"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."
       
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.
 
Yesus menegaskan bahwa barangsiapa menuruti firman-Nya tidak akan mengalami maut selama-lamanya. Firman-Nya adalah firman kehidupan. Kita hanya diundang untuk percaya dan menyerahkan diri kepada-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)
    
"Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
   
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya! Bapa-Kulah yang memuliakan Aku. Tentang Dia kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku mengenal Dia, dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu. Tetapi Aku megenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada Yesus, “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Ujung ketidaktahuan dan salah sambung dengan misteri agung jati diri Yesus, membuat orang-orang Yahudi menyimpulkan, bahwa Yesus kerasukan setan. Bahkan lebih dari kata, mereka mengambil batu untuk melempari Dia. Kita sering menyalahkan Tuhan dan mau menghancurkan-Nya untuk sesuatu yang tidak kita ketahui dan tidak kita mengerti, hanya menduga-duga. Kita menutup diri tidak mengakui keterbatasan kita. Itu berarti sudah pasti kita yang terlalu bodoh, bukan Dia. Sikap kita yang terlalu sembrono dapat menghancurkan orang lain dan diri sendiri serta tetap merasa tak berdosa. Benarkah demikian?

Doa Malam

Ya Tuhan, hadirlah di tengah kami yang sedang mengalami kebimbangan, kekalutan dan ketakutan dalam hidup ini. Terangilah jalan hidup kami agar jangan jatuh dalam dosa. Lindungi juga kami sepanjang istirahat malam ini. Amin.
 
 
RUAH

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Rabu, 25 Maret 2015
Hari Raya Kabar Sukacita

  
   Yes. 7:10-14; 8:10; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,11; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
 
Hari ini, 25 Maret, kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita, yang ditempatkan persis 9 bulan sebelum Hari Raya Natal, 25 Desember. Kita semua sudah tahu apa isi dari kabar sukacita tersebut, sebagaimana dikisahkan dalam Injil hari ini. Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita menerapkan warta sukacita ini untuk kita. Kabar sukacita tersebut bukanlah kabar sukacita yang hanya ditujukan kepada Maria, tetapi juga kepada kita semua. Berita akan datangnya Sang Juruselamat adalah sukacita bagi kita. Sebab, karena dosa, kita seharusnya binasa tetapi justru diselamatkan oleh karena kedatangan Kristus. Terimakasih kepada Bunda Maria atas kesediaannya untuk dipilih Allah menjadi sarana bagi lahirnya Sang Juruselamat. Lebih dari itu, kita dipanggil untuk meneladan sikap kesiap-sediaan Bunda Maria untuk menjadi pelaksana kehendak Tuhan. Kita tahu bahwa kabar suka cita itu sungguh-sungguh menjadi sukacita yang besar karena Maria menunjukkan kesiap-sediaannya dengan mengatakan: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Demikian pula, kita juga akan sungguh-sungguh mengalami sukacita yang besar sebagai orang yang diselamatkan, jika kita selalu siap sedia melaksanakan kehendak Tuhan.
 
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu untuk setiap saat selalu siap sedia melaksanakan kehendak-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 25 Maret 2015 Hari Raya Kabar Sukacita

Rabu, 25 Maret 2015
Hari Raya Kabar Sukacita

Allah yang benar, dilahirkan dalam kodrat manusia benar dengan kodrat-Nya yang utuh dan sempurna ---- St. Leo Agung

Antifon Pembuka (lih. Ibr 10:5-7)

Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu."

The Lord said, as he entered the world: Behold, I come to do your will, O God.

 
(Hari ini ada Madah Kemuliaan, dan Syahadat. Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965; Untuk menghormati misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 25 Maret ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Syahadat: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de Spíritu Sancto ... et homo factus est." sumber: PUMR no 37)
 
Doa Pagi
 
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
   
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
      
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
   
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
     
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)   
   
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
      
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
  Hari Raya Kabar Sukacita yang dirayakan pada setiap tanggal 25 Maret memiliki hubungan yang sangat erat dengan perayaan Natal yang selalu dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Dalam pesta Natal, Gereja merayakan kelahiran Yesus Kristus.

Secara kronologis, perayaan Kabar Sukacita mestinya terlebih dahulu dirayakan Gereja, lalu kemudian Natal. Akan tetapi, jika dilihat dari aspek sejarah, ternyata perayaan Natal terlebih dahulu dilaksanakan oleh Gereja, karena perayaan ini telah dimulai sejak abad III, baru kemudian menyusul perayaan Kabar Sukacita pada abad IV. Perhitungan logika dengan cara mundur, menetapkan Kabar Sukacita pada 25 Maret, kurang sembilan bulan dari Natal (25 Desember) yang adalah waktu normal kandungan di dalam rahim. Oleh sebab itu, bisa dikatakan, jika Maria melahirkan Yesus Kristus pada tanggal 25 Desember, dengan perhitungan mundur, maka ia mendapat kabar sukacita dari malaikat Gabriel pada 25 Maret. Inilah haari yang sekarang kita rayakan di dalam Gereja.

Injil Lukas yang dibacakan pada perayaan ini memberikan informasi kepada kita bahwa Anak yang dikandung oleh Maria adalah Putra Allah yang menjelma menjadi manusia. Maria merasa terkejut ketika mendengar kabar dari malaikat, karena alasan kekhawatiran sosial. Dikatakan dalam Injil bahwa Maria belum bersuami. Oleh sebai tu, mengandung di luar nikah adalah sesuatu yang tidak terpandang di dalam kebudayaan Yahudi.

Penjelasan Malaikat Gabriel mengenai Anak yang dikandungnya dan berkat kuasa Roh Kudus yang menyertainya, membuat Maria dengan berlandaskan iman yang dimiliki, berani menerima tugas dan tanggung jawab yang melampaui kepentingan sosial dan padangan orang. Jawaban Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu” adalah tanda orang beriman. Ada dua hal ditunjukkan Maria dalam jawaban ini. Pertama, adalah kerendahan hatinya di hadapan Tuhan yang menunjukkan kesediaan mengambil tanggung jawab, apa pun konsekuensinya. Iman tidak bisa tanpa tanggung jawab. Kedua, adalah penyerahan diri Maria secara total kepada Tuhan; biarlah kehendak-Nya yang terjadi, bukan kehendakku atau kehendak orang lain di sekelilingnya. Rencana Tuhan mengalahkan rencana diri sendiri dan orang lain yang ada di sekitar.

Jawaban Maria ini yang dikenal dengan istilah fiat mewujudkan rencana keselamatan Tuhan yang dirintis-Nya sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa. Fiat ini juga membuka rencana keselamatan Tuhan sampai pada zaman kita dan berlangsung terus sampai akhir zaman. Fiat Maria memulai pembaruan manusia dan dunia, karena Putra Allah datang ke dunia untuk keselamatan.

Dengan alasan ini, Gereja patut merayakan perayaan ini secara meriah dengan harapan bahwa kita juga sebagai umat beriman merasakan fiat Maria dalam rencana keselamatan kita. Sebagai umat beriman kita juga diajak untuk membuat fiat masing-masing sebagai rasa tanggung jawab orang beriman di hadapan Tuhan, sebagaimana Maria telah lakukan. (Edison)

Antifon Komuni (Yes 7:14)

Lihat, seorang perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang Putra. Dia akan diberi nama Imanuel.

Behold, a Virgin shall conceive and bear a son; and his name will be called Emmanuel.

Selasa, 24 Maret 2015 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Selasa, 24 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
“Salib Tuhan menjadi sumber semua berkat, asal mula segala berkat” (St. Leo Agung)
  

Antifon Pembuka (Mzm 27(26):14)

Taruhlah harapan-Mu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu. Percayalah pada Allah.
    
Wait for the Lord; be strong; be stouthearted, and wait for the Lord!
    
Doa Pagi


Allah Bapa sumber segala kebajikan, bantulah kami mengabdi Engkau dengan tekun. Semoga pada zaman ini umat-Mu berkembang dalam kebajikan dan bertambah dalam jumlahnya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Umat Israel selalu mengeluh atas apa yang mereka alami di padang gurun. Kendati Tuhan sudah berbuat banyak bagi mereka. Tuhan lalu mengirim ular tedung untuk membinasakan umat Israel. Tetapi, Tuhan tetap menunjukkan kasih-Nya . Berkat doa Musa, Tuhan memintanya untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Mereka yang digigit ular itu akan tetap hidup, bila memandang ular tembaga tersebut.
        

Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)
          
"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."
         
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.
  
Yesus selalu berbuat apa yang berkenan di hati Allah, Bapa-Nya. Ia melaksanakan kehendak-Nya. Dengan ditinggikan di kayu salib, orang akan tahu bahwa Dia datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Salib Yesus menjadi tanda keselamatan bagi semua bangsa.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)
    
"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."
      
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan

   
Percakapan Yesus dengan orang-orang Yahudi, bagai langit dan bumi. Maka, terus terjadi salah paham terulang lagi. Sabda Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia.” Ungkapan “meninggikan Anak Manusia” bagi Yohanes adalah saat penyaliban-Nya. Memang benar. Peristiwa kematian (di salib) atau kemartiran sebagai bentuk kesaksian sering berbicara banyak dan lebih kuat dimengerti daripada banyak penjelasan kata-kata religi. Yesus diutus dan taat, dengan penuh cinta melaksanakan kehendak Bapa-Nya.
  
Antifon Komuni (Yoh 12:32)
 
Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan.
   
When I am lifted up from the earth, I will draw all to myself, says the Lord.

Doa Malam

Tuhan, sumber sukacitaku, syukur dan terima kasih atas perlindungan-Mu sepanjang hari ini. Semoga malam ini, aku dapat beristirahat tanpa gangguan apa pun dan besok pagi dapat bangun dengan segar dan semangat yang baru. Terutama aku dapat bergabung bersama umat-Mu untuk merayakan hari raya Kabar Sukacita yang disampaikan Malaikat Gabriel kepada Maria, Bunda-Mu dan Bunda Gereja. Amin.
 
Besok Rabu, 25 Maret 2015 adalah Hari Raya Kabar Sukacita, dalam Perayaan Ekaristi Madah Kemuliaan dan Syahadat diucapkan atau dinyanyikan, Alleluya ditiadakan. Pada misa tersebut organ atau alat musik lainnya dapat dimainkan secara meriah, di sekitar altar dapat dihias bunga. Pada syahadat bagian: "Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria." diucapkan sambil berlutut. (Dasar: PUMR No. 137, 305, dan 313)
 
 
RUAH

Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Senin, 23 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 


Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62(Dan. 13:41c-62); Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Yoh. 8:1-11.

Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Ada orang yang sungguh merasa puas dan sangat senang kalau bisa menemukan kesalahan orang lain kemudian ramai-ramai menghakimi dan menghukumnya. Kalau pun orang yang menjadi sasaran tersebut tidak bersalah, mereka akan berusaha untuk mencari-cari kesalahannya. Mereka sendiri lupa atau tidak peduli kalau sebenarnya mereka sendiri juga punya kesalahan, bahkan mungkin lebih besar. Itulah yang terjadi pada diri orang-orang yang menghadapkan kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Yesus tidak hanya mengampuni dan menasihati perempuan "terdakwa" tetapi juga menyadarkan kejahatan mereka. Dari sini, kita tidak hanya disadarkan bahwa kita masing-masing punya kesalahan tetapi lebih-lebih bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap orang yang bersalah. Hendaknya kita tidak menyikapi kesalahan (orang yang bersalah), pertama-tama dengan penghakiman dan hukuman, tetapi dengan belas kasih dan pengampunan serta nasihat atau bantuan apa pun untuk memperbaiki diri.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu bersikap bijaksana terhadap orang yang melakukan kesalahan. Amin. -agawpr-

Senin, 23 Maret 2015 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Senin, 23 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai pemindahan Sakramen Mahakudus dan Tuguran pada hari Kamis Putih: Tidak diizinkan menggunakan monstrans. Sakramen harus berada dalam tabernakel altar persinggahan, atau dalam pixis/sibori. Tempat sakramen disinggahkan tidak dizinkan dibuat seolah sebuah makam. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan persiapannya, 16 Januari 1988)

Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)

Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.
 
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.

 
Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)
     
 
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."
     
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 33:11)
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)
   
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."
     
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
 
Keteguhan hati Susana (dalam bacaan pertama) mengagumkan kita dan mengagumkan Allah. Ia teguh karena benar dan tidak menipu. Ia berani karena ia melakukan kehendak Allah untuk tidak melakukan perbuatan zina seperti dituduhkan orang. Kebenaran itu didukung Allah dengan kehadiran penolong, yaitu Daniel. Kita belajar bersikap benar, supaya kita selamat, sebab kebohongan akan dibuktikan oleh Allah melalui apa saja. Kebohongan akan merugikan banyak orang, tetapi kebenaran akan membuat hati kita tenteram dan berani meneruskan hidup di hadapan Allah.

Apakah kita sering melanggar perintah Allah karena kesenangan dan nafsu kita sendiri? Kejatuhan kita bisa berakibat fatal jika kita tidak segera meminta pertolongan dari Tuhan. Sementara berdosa, kita bisa menutupi kesalahan kita dengan menyalahkan orang lain. Hal ini membuat Tuhan semakin tidak simpati dengan kita. Ia ingin kita bersikap wajar, manusiawi dan tahu diri bahwa kita juga bisa bersalah dan berdosa, sehingga kita mengenal hidup pribadi, mengubah apa yang bisa kita ubah, dan membiarkan Tuhan menang dengan terus melakukan perbuatan yang baik kepada banyak orang.

Ya Yesus, terima kasih Engkau mengingatkan aku untuk tidak melakukan hal-hal yang tercela di hadapan-Mu. Pimpin aku agar jangan terbakar nafsu, tetapi terdorong untuk mengasihi orang lain dengan sungguh hati dan tulus. Amin. 
 
    
Yesus Kristus telah mempersembahkan Darah-Nya yang mulia, korban kita pada altar salib, demi keselamatan semua manusia. (St. Yohanes Fisher)  
  
 
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Yesus ditinggikan di atas kayu salib dan dengan demikian nama Allah dimuliakan. Kita pun ditarik untuk datang dan beriman kepada-Nya sehingga menerima buah-buah penebusan-Nya.

Minggu, 22 Maret 2015
Hari Minggu Prapaskah V

  
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33  

"Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!"

Dalam keadaan bahaya, orang biasanya memohon bantuan agar diselamatkan. Doa-doanya pun juga berisi permohonan agar selamat. Mungkin, disertai juga dengan beberapa janji/nazar. Lain halnya dengan Yesus. Berhadapan dengan penderitaan, Ia tidak mohon agar diselamatkan tetapi justru mohon agar nama Allah Bapa dimuliakan. Apapun yang terjadi, Dia siap menghadapinya, asal Bapa-Nya dimuliakan dan manusia diselamatkan. "Gloria Dei, homo vivens", kata St. Ireneus (Kemuliaan Allah adalah manusia yang hidup). Allah dimuliakan kalau kehidupan manusia dilestarikan. Itulah makanya, manusia yang semestinya binasa karena dosa, ditebus oleh Kristus agar dapat menerima anugerah kehidupan abadi. Kita pun tidak hanya mendapatkan teladan dari Yesus tentang orientasi hidup yang tertinggi, yakni demi kemuliaan Allah dan kesejahteran sesama - kendati jalan yang harus ditempuh adalah jalan derita dan pengorbanan - tetapi mendapatkan jaminan hidup. "Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Yesus ditinggikan di atas kayu salib dan dengan demikian nama Allah dimuliakan. Kita pun ditarik untuk datang dan beriman kepada-Nya sehingga menerima buah-buah penebusan-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu memuliakan nama-Mu melalui hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-

Minggu, 22 Maret 2015 Hari Minggu Prapaskah V

Minggu, 22 Maret 2015
Hari Minggu Prapaskah V
 
Apabila kita mengikuti Dia dari dekat, kita akan diizinkan memandang perayaan abadi. (St. Athanasius)
  

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)

Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.

Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.


Doa Pagi


Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan Diri-Nya sampai wafat, karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Injil tentang perempuan Samaria, orang yang lahir buta dan pembangkitan Lazarus, yang disediakan untuk Minggu Prapaskah ke-3, ke-4, dan ke-5 Tahun A, juga dapat dibawakan pada Tahun B dan C, karena amat bermakna bagi inisiasi ke dalam Gereja, terutama di mana ada pelamar baptis. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan persiapannya, Kongregasi Ibadat Ilahi, 16 Januari 1988 No. 24).
    
Tahun A
  
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
   
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
    
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali, dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala kesalahannya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
   
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
    
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25a.26)
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:1-45)
   
"Akulah kebangkitan dan hidup."
    
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.” Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka, “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang, “Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
       
Mendengar kabar bahwa Lazarus sakut, Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.” ... Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. (Yoh 11:4-7.17)

Keputusan Yesus untuk tidak segera datang ke rumah Lazarus yang sedang sakit tetapi menunda selama 2 hari ini, tentu tidak boleh kita jadikan alasan untuk tidak segera mengobati/mengobatkan orang sakit. Juga tidak boleh sebagai alat pembenaran diri bagi seorang imam untuk menunda ketika ada umat minta sakramen minyak suci. Alasan Yesus amat jelas, yaitu supaya kemuliaan Allah dinyatakan (ay.4). Rupanya, Yesus sengaja manunggu sampai Lazarus mati dan Ia akan hadir sebagai Tuhan yang mampu membangkitkan orang mati, tidak hanya menyembuhkan orang sakit. Menyembuhkan orang sakit, banyak orang bisa melakukan. Tapi membangkitkan orang mati, hanya Allah yang bisa. Dengan demikian, Yesus hendak menyatakan bahwa Dia sungguh-sungguh Anak Allah yang diutus Bapa (ay.42). Hal ini semakin ditegaskan dengan kenyataan bahwa ketika Yesus tiba, Lazarus sudah 4 hari dimakamkan. Berdasarkan keyakinan Yahudi, dalam waktu 3 hari setelah kematian, jiwa masih berada di sekitar tubuh. Namun, setelah 3 hari, jiwa benar-benar meninggalkan tubuh untuk selama-lamanya. Itu berarti Lazarus sungguh-sungguh sudah mati. Tubuhnya sudah berbau dan membusuk (ay.39). Pada saat itulah Yesus hadir sebagai Tuhan yang membangkitkan orang mati. Ia mewahyukan jati diri-Nya: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya". Maka, "Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya." (ay.45).

Tuhan kita adalah Tuhan kehidupan. Ia tidak hanya menciptakan manusia baru tetapi juga membangkitkan orang mati. Maka, marilah cita semakin mencintai hidup yang dianugerahkan Tuhan. Kita memang tidak bisa menghidupkan orang mati. Namun, kita bisa dan harus menjaga serta melestarikan kehidupan. Kita syukuri anugerah hidup ini, kita pelihara dan kita kembangkan sebaik-baiknya. Kita lestarikan pula lingkungan hidup di sekitar kita supaya menjadi tempat hidup yang aman dan nyaman bagi kita semua dan keturunan kita.

Doa: Tuhan, Engkaulah kebangkitan dan hidup. Aku percaya kepada-Mu. Tolonglah aku untuk semakin mencintai kehidupan dan lingkungan hidup yang Kauanugerahkan kepadaku ini. Amin. -agawpr-

Antifon Komuni (Yoh 11:26)

Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya, Sabda Tuhan.

atau

Videns Dominus flentes sorores Lazari ad monumentum, lacrimatus est coram Iudæis, et clamabat: Lazare, veni foras: et prodiit ligatis manibus et pedibus, qui fuerat quatriduanus mortuus. (Yoh 11:33,35,43,44,39)
***

Tahun B
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)
   
"Aku akan mengikat perjanjian baru dan takkan lagi mengingat dosa mereka."
   
Beginilah firman Tuhan, "Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari, meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka," demikianlah firman tuhan. "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman. "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya, dengan mengatakan 'Kenalkan Tuhan!' sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku," demikianlah firman Tuhan, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = c, 4/4, 1/4=69-76, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:3-4, 12-13, 14-15; Ul;lh. 12a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besar rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:7-9)   
   
"Kristus telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan yang abadi."
      
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 12:26)
Barangsiapa melayani Aku hendaklah mengikuti Aku, Sabda Tuhan. Di mana Aku berada, di situpun hamba-Ku hendaknya berada.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:20-33)
   
"Jikalau biji gandum jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah."
    
Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas, dan berdua menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Tetapi Yesus menyahut, "Suara itu telah terdengar bukan karena Aku, melainkan karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila sudah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
MENYANGKAL DIRI

Ada sebuah illustrasi menarik. Setelah tiga biji jagung ditanam dalam beberapa lubang kecil oleh seorang petani, ketiga biji jagung itu terlibat percakapan yang seru. Berkatalah biji jagung yang pertama dengan gagah berani, “Aku akan berjuang untuk tumbuh secepatnya, menyatakan bahwa aku dibutuhkan dan pasti berguna untuk tuanku yang telah menempatkan aku di sini.” Biji itu pun secepatnya bertumbuh mengeluarkan akar dan daunnya mulai menembusi permukaan tanah. Namun sial, beberapa hari kemudian seekor ayam milik petani memakan jagung pertama itu hingga habis.

Biji jagung kedua juga tidak mau kalah. Ia berkata, “Aku juga akan segera tumbuh biar tuanku secepatnya menikmati bagaimana enaknya memakan jagung itu.” Sementara biji jagung ketiga berpendirian lain. Ia berkata, “Aku akan berjuang untuk tetap tinggal di sini dan bertahan. Aku tidak mau bertumbuh dan harus menghadapi nasib sial dimakan ayam atau dipanen manusia.”

Biji jagung kedua terus bertumbuh dan menghasilkan jagung yang menyenangkan tuannya. Pada suatu kesempatan ayam kembali mengais-ngais di bawah pohon jagung yang telah berisi. Di sana ayam itu mendapatkan sebiji jagung ketiga yang masih utuh. Dalam tempo sekejap saja biji jagung yang masih utuh itu langsung ditelan ayam itu.

Pesannya jelas, semua akan mati dengan pelbagai cara tetapi ada kematian yang sia-sia, ada pula kematian yang produktif. Pilihlah kematian yang produktif itu, seperti kisah jagung kedua tadi. Itulah sebenarnya cahaya dan realitas hidup Yesus Kristus.

Allah sebenarnya menghendaki agar hidup setiap manusia itu bermanfaat dan produktif, terutama bagi yang lain. Hidup yang demikian tidak mungkin terwujud tanpa orang berani menjalani proses dan ambil risiko terburuk sekalipun. Karena di hidup ini sebenarnya entah besar atau pun kecil selalu melekat dengan ongkos atau risiko yang harus dibayar. Orang bilang, tidak ada cinta sejati tanpa ada pengorbanan. Tidak ada kesuksesan tanpa ada penderitaan. Bagi Yesus tiada kebangkitan tanpa kematian di salib. Maka, saya setuju dengan kata-kata St. Rosa dari Lima, “Tidak ada satu tangga lain untuk naik ke surga selain salib.”

Yesus tahu bahwa itulah kenyataan, kebenaran dan kehendak Allah sendiri. Piala yang seperti itu tidak akan berlalu tetapi harus diminum oleh Yesus. Di situlah terkadang terjadi ketegangan. Mengapa? Karena dalam praktik hidup sering muncul adanya suatu pertentangan antara keakuan diri dan kehendak Allah. Aku inginnya praktis cepat bila perlu tanpa usaha, tak mau repot dan tanpa risiko. Aku ingin menang dan sukses dengan mudah, seperti pernah saya lihat tulisan pada senuah kaos: masa anak-anak bermanja ria – remaja berpesta pora – tua kaya raya – bila mati masuk surga.

Begitulah kiranya ninabobo egoisme itu. Keinginan diri cari enaknya sendiri, biarlah itu berlalu, ah terlalu berat, bila bisa itu semua ditinggalkan saja. Cara atau jalan lari dari risiko pengorbanan diri seperti itu sebenarnya adalah kegagalan itu sendiri. Tetapi, ketika orang berani mengambil risiko dengan pengorbanan diri sekalipun akan terjadi keberhasilan yang mendatangkan manfaat. Itulah yang dikehendaki oleh Allah Bapa.

Yesus telah menyangkal diri secara kontinyu. Karena dalam pengalaman hidup memang seperti itu. Penyangkalan diri tidak pernah berlaku tunggal dan sepenggal, tetapi manunggal dalam keseluruhan proses. Yesus telah berhasil mengalahkan diri-Nya, maka yang lain pun dapat dikalahkan.

Akhirnya, selamat menyangkal dan memikul salib! Seperti Yesus sendiri katakan dan jalani, “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” [Yudhi/RUAH]

Antifon Komuni (Yoh 12:24)

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja. Tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

atau
    
Qui mihi ministrat, me sequatur: et ubi ego sum, illic et minister meus erit. (Yoh 12:26)

Maka, timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia

Sabtu, 21 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah


 
Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53.

"Maka, timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia"

Ketika masih hidup di Palestina, Yesus sudah menjadi bahan pertentangan. Pada masa-masa awal kekristenan, sekitar abad I dan II, banyak orang Kristen juga dianaiaya dan dibunuh hanya karena beragama Kristen, alias menjadi pengikut Kristus. Sampai sekarang, pertantangan mengenai pribadi Yesus masih terjadi. Tidak sedikit orang yang tidak mau percaya kepada-Nya, bahkan merendahkan, meremehkan dan melecehkan-Nya. Di tempat-tempat tertentu, sebagian dari para pengikut-Nya pun tidak luput dari serangan dan cacian mereka, tidak hanya serangan pada tataran diskusi atau pemikiran tetapi juga fisik yang seringkali berakhir dengan penganiayaan dan pembunuhan. Meskipun begitu, iman kita kepada-Nya tidak pernah goyah, justru semakin kuat. Kita tetap percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang datang untuk menyelamatkan kita dari perbudakan dosa dan kematian kekal. Kita yakin sepenuhnya bahwa iman kita ini benar sehingga kita pegang dan kita hayati sampai kapan pun.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengimani-Mu secara mendalam dan tangguh kendati mungkin ada banyak tentangan yang harus kami hadapi. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy