Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Sabtu, 25 April 2020
Pesta St Markus, Penulis Injil
Katekese memainkan peranan penting sekali dalam misi pewartaaan Injil,
upaya yang utama untuk mengajarkan dan mengembangkan iman (bdk. Yohanes
Paulus II, Anjuran Apostolik; “Catechesi Tradendae” tgl. 16 Oktober
1979, AAS, 71, 1979).
Antifon Pembuka (Mrk 16:15)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, alleluya."
Go into all the world, and proclaim the Gospel to every creature, alleluia.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau memuliakan Santo Markus, Penginjil-Mu, dengan anugerah
sebagai pewarta Injil. Kami mohon, semoga berkat ajarannya kami makin
berkembang dalam iman dan dengan setia mengikuti jejak Kristus. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:5b-14)
"Salam dari Markus, anakku."
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang
lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani
orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara
kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, Si Iblis, berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu,
bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam
Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan,
menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika
lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan
perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai saudara yang dapat
dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan
meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah.
Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian dari
kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah
salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera
menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 89:2-3.6-7.16-17)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan,
bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Sebab
siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, siapakah di antara
penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
3. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup
dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena
keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 1:23-24)
Kami memberitahukan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan dan hikmat Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan
diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya
akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular,
dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan
Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para
murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Di tengah perayaan Paskah kita tahun ini, kita merayakan Pesta Santo Markus Penginjil. Markus bukan salah satu dari dua belas rasul, tetapi dari Kisah Para Rasul. Kita tahu bahwa dia adalah murid Santo Petrus.
Santo Petrus menyebut Markus sebagai “anakku” dalam surat pertamanya (lih 1Ptr 5:13), yang kita dengar hari ini, yang dapat berarti bahwa Markus telah dibaptis oleh Petrus. Markus bukan saksi mata atas tindakan dan ajaran Yesus; dia mempelajari detail dari Pelayanan Yesus yang dia masukkan ke dalam Injilnya dari Petrus. Karena alasan inilah Injil Santo Markus kadang-kadang disebut “Injil Petrus”.
Markus juga menemani Santo Paulus dalam misi ke Siprus, setelah pergi dari Yerusalem ke Antiokhia bersama Paulus dan Barnabas. Santo Paulus bahkan berbicara tentang Markus sebagai rekan kerjanya dan penghiburnya selama penahanannya di Roma.
Menurut sejarawan Eusebius, Markus mengakhiri hari-harinya sebagai uskup Aleksandria. Markus digambarkan sebagai singa karena Injilnya dimulai dengan suara Yohanes Pembaptis yang berseru di padang belantara. Suara seseorang yang berseru di padang gurun: Persiapkanlah jalan Tuhan.
Sang Singa juga merupakan simbol keberanian, dan Santo Markus dengan berani menghadapi kematian seorang martir. Ketika ia merayakan Misa di Aleksandria, para penganiaya menangkapnya, mengikatkan tali di sekelilingnya dan menyeretnya melalui jalan-jalan, lalu memenjarakan dan membunuhnya.
Antifon Pembuka Misa hari ini mengingatkan kerasulan misionaris yang diamanatkan oleh Kristus: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Semoga teladan dan doa Santo Markus membantu kita untuk mewartakan Injil Kristus di seluruh dunia, memberitakannya kepada semua ciptaan, untuk Kemuliaan Allah dan Keselamatan jiwa.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, demikianlah firman Tuhan, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord, alleluia.
Ikutlah kamu menerima korban Paskah yang membawa keselamatan. (St. Gaudentius)
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu, dari tiap suku,
bahasa, rakyat dan bangsa; dan Engkau telah menjadikan kami raja dan
imam bagi Allah Bapa, alleluya.
You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue
and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our
God, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang perkasa, Engkau menghendaki Putra-Mu menderita di salib
untuk mengenyahkan kuasa musuh dari kami. Semoga abdi-abdi-Mu, kelak
memperoleh rahmat kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Para
rasul kembali dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Meskipun dilarang,
mereka justru berbahagia karena boleh menderita penghinaan karena nama
Yesus. Para rasul pun tetap mengajar di Bait Allah atas nama Yesus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)
"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi.
Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel,
seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit
dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu
ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah
baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab
dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa,
dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu
cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu
pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret
banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan
cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu:
Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab
jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan
lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat
melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu
melawan Allah." Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan.
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira,
karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama
Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait
Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang
adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, diam di rumah Tuhan seumur hidupku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:4b)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus
takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam
di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan
menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri
orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Lima
roti jelai dan dua ikan yang dimiliki seorang anak dipakai oleh Yesus
untuk mengenyangkan banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti-Nya.
Bahkan ketika para rasul mengumpulkan sisanya, terkumpul 12 bakul
penuh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:1-15)
"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."
Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau
Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka
melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap
orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan
murid-murid-Nya. Ketika itu Paska, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak
berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di
manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal
itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang
hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus
dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing
mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu
Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang
anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah
artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah
orang-orang itu duduk!" Ada pun di tempat itu banyak rumput. Maka
duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu
Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada
mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan
itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia
berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang
lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya,
dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima
roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu
melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini
benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" Karena Yesus tahu
bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk
dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Dalam Injil Yohanes, Penginjil menghubungkan mukjizat dengan misi Yesus dan Ekaristi: ia menggunakan kata kerja yang sama yang kemudian kita temukan dalam Ekaristi - Yesus mengambil roti, bersyukur dan memberikan roti kepada orang-orang yang mengundang mereka untuk mengambil sebanyak mungkin mereka membutuhkan.
Dalam Injil-Injil lain, Ekaristi diperlihatkan hanya pada Perjamuan Terakhir, tetapi dalam Injil Yohanes, kita memiliki catatan yang lebih lengkap tentang ajaran-ajaran Ekaristi — Roti Kehidupan.
Yesus melipatgandakan roti dan ikan untuk lima ribu orang yang berkumpul untuk mendengarkan ajaran-Nya. Mukjizat ini dilakukan tidak hanya untuk memberi makan perut lapar, tetapi untuk mempersiapkan pendengarnya untuk mukjizat yang lebih besar - pemberian Tubuh dan Darah-Nya sendiri untuk makanan kita yang sebenarnya. Yesus ingin mengajar kita, dengan terlebih dahulu menarik perhatian kita pada apa yang paling langsung kita makan. Untuk mengisi dan memuaskan rasa lapar kita adalah kebutuhan yang sangat nyata, kebutuhan yang kita semua miliki; itu adalah yang paling dasar dari semua insting. Orang-orang yang mendengarkan Yesus lapar dan mungkin terganggu karena mendengarkan Yesus mengajar mereka dengan rasa lapar mereka. Ini mengingatkan saya bahwa Santo Fransiskus pernah berkata, "Engkau tidak dapat mengkhotbahkan Injil dengan perut kosong." Bagi kita manusia, bahkan pada usia paling awal, kelaparan hadir; ketika kami masih bayi misalnya, segera setelah kita merasakan rasa lapar, kita mulai menangis dan ibu kita memberi kita makan. Bahkan ketika kita sudah lebih tua, rasa sakit karena lapar bisa sangat traumatis. Mereka yang mengalami ditahan di kamp-kamp konsentrasi selama Perang Dunia II, mengatakan bahwa sebagai tahanan, mereka dapat mengabaikan kedinginan atau sakit dan kesakitan mereka, tetapi kelaparan mereka yang terus menerus memakan mereka, dan makanan memenuhi setiap pikiran mereka, bahkan impian mereka. Ketika kita lapar, tidak ada lagi yang bisa mengalihkan pikiran kita dari rasa lapar kita, hanya makanan yang bisa memuaskan kita. Saya bertaruh bahkan pada saat ini banyak dari kita di sini berpikir tentang apa yang akan kita makan setelah misa. Yesus menginginkan orang-orang yang lapar dalam Injil untuk mengalami kebutuhan dan ketergantungan mereka, kelaparan mereka, sehingga mereka kemudian dapat belajar untuk bergantung kepada-Nya untuk memuaskan, tidak hanya kelaparan mereka tetapi semua keinginan mereka - Yesus adalah satu-satunya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan kita yang terdalam.
Yesus tahu kelaparan alami mereka - lagi-lagi keinginan paling mendasar pada tingkat fisik, tetapi Dia ingin menunjukkan kepada kita bahwa kelaparan rohani bahkan lebih mendasar. Yesus menginginkan agar orang-orang pada zamannya menerima ajarannya dan kemudian percaya bahwa Ia adalah Pribadi Ilahi - Allah. Namun, orang-orang menolak dan hanya bertahan pada tingkat fisik; mereka hanya bisa memikirkan perut mereka - mereka ingin Yesus menjadi raja - karena itu adalah tukang roti utama untuk negara itu, orang yang akan memberi mereka hanya makanan duniawi dan kemakmuran.
Yesus ingin memberi mereka satu-satunya makanan yang bisa memuaskan rasa lapar yang paling terdalam dari semua itu, rasa lapar akan cinta. Setiap hati manusia merindukan, lapar akan Cinta dan hanya cinta yang dapat membuatnya benar-benar bahagia — tidak ada yang akan memuaskannya. Makanan Yesus ini, satu-satunya makanan yang benar-benar dapat memuaskan rasa lapar kita akan cinta adalah Ekaristi - hadiah dari diri-Nya sendiri, Dia yang merupakan sumber dari semua cinta, manusia dan ilahi. Dengan kata lain, Yesus adalah makanan yang kita dambakan — Ekaristi adalah makanan yang kita dambakan — karena Ekaristi adalah Cinta — karena Ekaristi adalah Allah.
Dalam mukjizat kita, Yesus tidak hanya memberi roti, tetapi juga memberikannya dalam jumlah yang sangat besar; ada dua belas keranjang sisa makanan. Dengan hati-hati, para rasul mengumpulkan mereka agar tidak ada yang sia-sia. Teladan mereka tentang rasa hormat yang dalam bahkan untuk makanan pokok, mengajarkan kepada kita betapa lebih banyak lagi yang perlu diperhatikan sehubungan dengan Ekaristi! Makanan ini, dan hanya makanan ini, dapat memuaskan setiap kebutuhan spiritual kita. Kita tahu betul kebutuhan dasar kita, tetapi berapa banyak lagi yang harus kita sadari akan kebutuhan rohani kita dan karenanya tumbuh dalam kesadaran kita akan ketergantungan penuh kita pada Yesus dalam Ekaristi Kudus untuk memberi makan rasa lapar kita yang terdalam, yang merupakan kelaparan bagi Kasih-Nya — Manusia hanya bahagia ketika Dia dipenuhi dengan Cinta ini. Jika kita beralih ke Makanan ini yaitu Yesus, bahkan kebutuhan duniawi kita akan terpenuhi juga, bersama dengan kebutuhan rohani kita yang lebih dalam.
Antifon Komuni (Rm 4:25)
Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.
Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena telah menerima
jaminan keselamatan abadi. Kami mohon, perkenankanlah kami mengerahkan
segala upaya agar dapat mencapainya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami. Amin.
Ekaristi adalah jaminan yang paling aman dan tanda yang paling jelas
bahwa harapan besar akan surga baru dan dunia baru, di mana terdapat
keadilan, Bdk. 2 Ptr 3:13. akan terpenuhi. Setiap kali misteri ini
dirayakan, "terlaksanalah karya penebusan kita" (LG 3) dan kita
memecahkan "satu roti..., obat kebakaan, penangkal racun, sehingga orang
tidak mati, tetapi hidup selama-lamanya dalam Yesus Kristus" (Ignasius
dari Antiokia, Eph. 20,2). (Katekismus Gereja Katolik, 1405)
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi
barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup,
melainkan murka Allah tetap ada di atasnya. (Yoh 3:36)
Antifon Pembuka (Mzm 68(67):8-9.20)
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului
dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar,
alleluya.
O God, when you went forth before your people, marching with them and
living among them, the earth trembled, heavens poured down rain,
alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, semoga rahmat Paskah yang telah kami terima,
membawa hasil yang nyata dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Imam
Besar menegur para rasul yang mengajar dalam nama Yesus. Namun, para
rasul justru semakin berani bersaksi bahwa Yesus, yang telah mereka
salibkan dan bunuh adalah Anak Allah. Perkataan para rasul inilah yang
menusuk hati. Mahkamah Agama Yahudi, sehingga mereka berusaha membunuh
para rasul.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para
rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada
Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan
keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu
telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan
darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu
menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan
pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah
sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat,
supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami
adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan
Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu
sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul
itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk
melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu
berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia
lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak,
tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. Dalam
percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus mengungkapkan ketidakpercayaan
banyak orang akan kesaksian dari Anak Allah. Padahal, siapa yang
menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan
murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa
yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam
bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia
memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya,
tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima
kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang
diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah
mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan
telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada
Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada
Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Allah
menguasai surga dan bumi. Manusia hidup dan berkembang di bumi. Dengan
demikian, Allah menguasai manusia, sementara manusia tidak bisa lepas
dari kuasa Allah. Oleh karena itu, manusia harus percaya dan taat kepada
Allah. Allah hadir di tengah dunia dalam diri Yesus, Sang Putra. Setiap
orang yang percaya kepada-Nya, dikaruniakan hidup yang kekal (bdk. Yoh
11:25-26). Tugas utama manusia adalah percaya dan taat kepada Allah. Itu
saja. Maka, dia akan beroleh hidup yang kekal.
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.
Doa Malam
Ya Allah, kami mengakui kesaksian Putera-Mu dan mengakui bahwa Engkau
adalah Allah yang hidup dan benar. Terima kasih atas cinta-Mu kepada
kami orang berdosa ini. Ajarilah kami untuk mentaati perintah Putera-Mu
dan mau menyerahkan seluruh hidup kami hanya kepada-Mu, agar kami kelak
beroleh hidup yang kekal. Amin.
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan.
Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan
tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan
Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang
bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan
kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah
Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan,
dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya
[Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis
Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal
keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan.
Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan
kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani
Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan
perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari
mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka
sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka
ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan
membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata
malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah
seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu,
dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai
mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya
menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa
Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.
Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan
rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami
mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada
di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak
seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait
Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan
bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah
seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah
kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka
mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta
orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi
tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak
melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama
memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan
tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan
Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu
meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman,
sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman
itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab
barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada
terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya
menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Saudara
dan saudari yang terkasih di dalam Kristus, pada hari ini kita
mendengarkan perkataan Alkitab, berbicara kepada kita tentang pengutusan
Putra tunggal Allah, Yang Terkasih-Nya, ke dunia, demi keselamatan
seluruh dunia. . Ini adalah bagian yang sangat terkenal dari Kitab Suci,
ayat keenam belas dari bab ketiga Injil St Yohanes, yang merangkum
dengan tepat apa yang telah Tuhan lakukan demi keselamatan kita dan
alasan-Nya untuk melakukannya.
Tuhan sungguh sangat mencintai
kita masing-masing, sehingga Ia rela melakukan perbuatan yang luar biasa
di luar perbuatan baik lainnya. Dia bahkan tidak ragu untuk masuk ke
dunia ini sebagai Manusia yang rendah hati dan rendah hati, untuk
menderita dan mati demi kita semua, dengan menanggung semua dosa yang
kita miliki, dan semua hukuman dan konsekuensi yang ditujukan untuk
dosa-dosa itu, atas diri-Nya.
Ketika Dia datang ke dunia ini, Dia
menemukan bahwa semua telah ditutupi dan dinodai dengan kegelapan, yang
datang dari dosa-dosa kita dan ketidaktaatan kita terhadap Allah.
Karena itu, Dia menunjukkan kepada semua orang yang hidup dalam
kegelapan kegembiraan Cahaya sejati, karena Dia adalah Cahaya dunia.
Semua orang yang melihat Dia dan menyaksikan semua tindakan-Nya
menemukan terang Allah, dan banyak yang tersentuh oleh cahaya itu, dan
datang ke pertobatan di hadapan Tuhan.
Tetapi seperti yang
disebutkan dalam Injil hari ini, banyak yang tidak menyukai cahaya dan
malah memilih untuk bersama kegelapan. Itu karena banyak orang telah
melakukan tindakan dan perbuatan dosa, dan mereka takut untuk
mengungkapkan kebenaran tentang diri mereka sendiri. Banyak dari mereka
mencoba yang terbaik untuk menyembunyikan kekurangan dan kelemahan
mereka, semua kesalahan dan dosa yang telah mereka lakukan, dan mereka
terlalu malu dan bangga untuk mengakuinya.
Jadi, kita sampai pada
masalah dengan ego kita, kesombongan yang ada di hati dan pikiran kita.
Kesombongan adalah yang paling berbahaya dari semua dosa, dan memang
telah menjadi penghalang terbesar di jalan kita menuju Tuhan. Adalah
kesombongan dan kesombongan manusia yang mencegah banyak orang untuk
percaya kepada Tuhan, termasuk para imam kepala, para ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, karena mereka melihat Yesus dan ajaran-ajaran-Nya
sebagai ancaman terhadap otoritas dan hak istimewa duniawi mereka
sendiri.
Mereka ingin mempertahankan hak dan kekuasaan mereka
sendiri, dan semua transaksi yang telah mereka lakukan. Semua hal yang
dilakukan dalam kegelapan, tidak ada yang mau mengungkapkannya, dan
itulah yang kami dengar dalam Injil hari ini. Jika kita menaruh
kepercayaan kita pada hal-hal duniawi, seperti kekuatan, uang, ketenaran
dan bentuk-bentuk pencobaan lainnya, maka perlahan tapi pasti, ini akan
memikat kita dan merusak kita, pikiran, hati, dan jiwa kita.
Itulah
sebabnya kita akhirnya menutup hati terhadap Tuhan, membanting pintu
hati kita di hadapan Tuhan, Yang sebenarnya ingin masuk dan mengubah
hati kami. Inilah sebabnya, ada kebutuhan bagi kita semua untuk
menyadari betapa keras kepala dan tidak masuk akalnya kita, ketika kita
berjalan di jalan yang sama dengan para imam kepala dan orang-orang
Farisi yang terus menolak untuk percaya kepada Tuhan Yesus, bahkan
setelah menyaksikan kebenaran berkali-kali, dan bahkan setelah
kebangkitan-Nya telah selesai seperti yang Dia kehendaki.
Karena
itu, marilah kita memanfaatkan kesempatan yang diberikan kepada kita
Paskah ini, ketika kita merenungkan kebangkitan mulia Tuhan, bahwa kita
harus membebaskan diri dari belenggu ego kita, kesombongan kita dan
semua hal yang sejauh ini telah menghambat kita untuk menemukan kita.
jalan ke-Nya. Mari kita semua membuka hati dan pikiran kita kepada
Tuhan, dan membiarkan Dia masuk ke dalam kita. Biarkan terang dunia
menyinari hati kita dan mencerahkan hati kita dan mata tubuh dan pikiran
kita yang telah digelapkan begitu lama oleh dosa dan kejahatan.
Marilah
kita memiliki perubahan hati, bahwa hati kita yang keras kepala, hati
yang penuh batu dan kesombongan, hati dan pikiran kita yang dipenuhi ego
diubah menjadi hati yang penuh kasih, belas kasih dan belas kasihan.
Mari kita semua memperbarui iman kita kepada Tuhan, dan berusaha untuk
mengikuti Dia dalam segala hal, dan memperdalam iman kita kepada-Nya,
melakukan semua yang kita bisa untuk menaati-Nya. Semoga Tuhan membantu
kita semua, dan semoga Dia menguatkan kita dalam iman kita, sehingga
kita tidak akan jatuh ke dalam godaan kesombongan, kekuatan, dan semua
rintangan lain yang ditempatkan iblis di jalan kita. Tuhan memberkati
kita semua. Amin. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 15:16.19)
Akulah yang memilih kamu dari dunia, demikianlah firman Tuhan. Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap. Alleluya.
I have chosen you from the world, says the Lord, and have appointed you to go and bear fruit, fruit that will last, alleluia.
Kristus adalah pusat, dan di sekeliling-Nya dikumpulkan manusia-manusia
menjadi "keluarga Allah". Ia memanggil mereka kepada-Nya melalui tutur
kata, melalui tanda-tanda, yang mewartakan Kerajaan Allah, dan melalui
perutusan para murid-Nya. Ia akan menegakkan Kerajaan-Nya terutama
melalui misteri Paskah-Nya: kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya.
"Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua
orang datang kepada-Ku" (Yoh 12:32). Semua orang dipanggil untuk
persatuan dengan Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 542)
Selasa, 21 April 2020
Hari Biasa Pekan II Paskah “Dengan kebangkitan-Nya, Tuhan memotong kematian dari daging.” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa, alleluya.
Let us rejoice and be glad and give glory to God, for the Lord our God the Almighty reigns, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, semoga kami mewartakan kemuliaan Putra-Mu yang
telah bangkit, agar dapat memperoleh kurnia yang Kaujanjikan. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Orang-orang yang percaya akan Yesus hidup sehati dan sejiwa. Mereka
saling berbagi kepunyaan bersama. Tidak ada seorang pun yang
berkekurangan.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
"Mereka sehati dan sejiwa."
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan
tidak ada seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya
adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka
bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian
tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih
karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun
yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah,
menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka
letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap
orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh
rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi
dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan
meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan!
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Nikodemus heran dengan pengajaran Yesus tentang dilahirkan dalam Roh.
Padahal, yang diajarkan Yesus adalah hal-hal surgawi yang diketahui dan
dilihat oleh Yesus. Yesuslah Anak Manusia yang turun dari surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau
heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin
bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak
tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan
tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya,
“Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah
pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui,
dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak
menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata
dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau
Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang
pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga,
yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang
gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan "Kamu
tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal
duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu
tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke
sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak
Manusia." (Yoh 3:12-13)
Di seluruh
Injil Santo Yohanes, Yesus tidak bisa lebih masuk akal ketika ia
mengumumkan Injil. Kebenarannya jelas; otoritasnya, pasti. Tetapi,
seperti dalam percakapan dengan Nikodemus, mereka bahkan tidak dapat
setuju tentang "hal-hal duniawi." Bagaimana mereka bisa sepakat tentang
hal-hal surgawi?
Yesus adalah
Utusan dari Realitas ke dunia delusi kita. Dosa Asal, dengan akar
tentakel dalam setiap orang dan setiap institusi manusia, membutakan
kita terhadap kebenaran yang sederhana dan jelas. Seringkali kita “tidak
dapat melihat hutan untuk pepohonan.” Sejarah mengingat ancaman yang
begitu jelas dan bahaya yang membayangi begitu tak dapat disangkal -
seperti serangan di Pearl Harbor, Nine-Eleven dan Resesi Hebat tahun
2008, virus covid-19 - sehingga kita sulit percaya bahwa kita tidak
melihat mereka datang.
Saya ingat
seorang rekan yang diberitahu berulang kali bahwa ia harus merawat
dirinya sendiri dengan lebih baik, bahwa tekanan darah tinggi adalah bom
waktu. Saya ingat bagaimana dia kadang-kadang tersandung di sekitar
rumah dengan tekanan di otaknya. Tetapi ketika akhirnya tiba, dia
mengeluh, “Mengapa saya tidak memperingatkan? Apakah Anda harus memukul saya dengan keras? "
Yesus
menampilkan diri-Nya dengan otoritas dan rasionalitas. Dia melihat
dengan jelas apa yang terjadi; Dia tahu persis apa yang Dia lakukan; dan
Dia mengerti apa yang tidak bisa dibayangkan lawan-Nya. Alasannya
sempurna dan otoritasnya Ilahi; tetapi Nikodemus maupun yang lain tidak
bisa menerimanya.
Gereja
sering menemukan dirinya dalam pertengkaran buta yang sama dengan
masyarakat. Kita melihat dengan jelas bahwa aborsi itu jahat; bahwa
hukuman mati adalah kekerasan yang tidak masuk akal; bahwa setiap orang
memiliki hak atas perawatan kesehatan dasar. Tidak perlu bola kristal
untuk melihat di mana kesalahpahaman dunia harus memimpin. Tetapi mereka
tidak akan mendengarkan. Namun demikian kita harus mewakili Injil
secara wajar seperti yang dilakukan Yesus - dan dengan otoritas moralnya
- kepada dunia yang tertekan dan kacau.
Kisah
ular tembaga Musa adalah bahwa pada saat orang Israel melewati padang
gurun selama eksodus keluar dari Mesir, mereka memberontak dan berdosa
terhadap Allah. Sebagai akibat dari dosa-dosa mereka, Allah mengirim
ular-ular yang berapi-api kepada orang-orang, dan ular-ular itu
menggigit banyak di antara orang-orang Israel dan sebagai hasilnya,
mereka yang digigit, mereka binasa di padang pasir.
Orang-orang
sangat berdosa terhadap Allah, dan mereka layak dihancurkan dan
dibinasakan karena ketidaktaatan mereka. Tetapi Tuhan mendengar
permohonan mereka untuk belas kasihan dan berteriak minta tolong. Karena
itu, Dia memberi tahu Musa untuk membuat seekor ular tembaga dan
meletakkannya di atas sebuah tiang agar itu dapat diangkat tinggi di
hadapan orang-orang. Mereka yang digigit dan melihat ular tembaga
disembuhkan dan tidak binasa.
Tuhan Yesus membandingkan diri-Nya,
Anak Manusia, dengan ular tembaga Musa. Dia mengatakan bahwa sama
seperti ular tembaga itu dinaikkan tinggi, demikian pula Anak Manusia
harus ditinggikan sebelumnya, di atas salib di Kalvari. Melalui tindakan
kasih yang sempurna dan tanpa pamrih itu, Dia telah menebus kita dari
dosa-dosa kita, bahwa dengan mengumpulkan bagi diri-Nya semua dosa kita,
sengatan perbuatan Setan, dan semua kerusakan dan kejahatan yang telah
menyertai kita dan di dalam kita, Dia memberi kita semua harapan baru
untuk kehidupan baru.
Saudara-saudari,, kasih
tanpa pamrih dan sempurna inilah yang ditunjukkan Tuhan Yesus kepada
kita semua murid-Nya, yang telah menyebabkan banyak pengikut-Nya
mengikuti-Nya, dalam menjalani kehidupan mereka sendiri dan dalam
tindakan mereka , seperti yang dilakukan komunitas Kristen awal.
Sayangnya, banyak dari kita lupa untuk melakukan ini, dan sebaliknya
kita telah dicobai dan dibujuk oleh iblis untuk menjauh dari Allah dan
dari jalan yang Dia tunjukkan kepada kita.
Kita telah tergoda
untuk menjadi egois dalam tindakan kita, dalam mencari untuk memuaskan
keinginan pribadi kita dan mencapai kemuliaan serta pencapaian pribadi
terlebih dahulu. Tetapi ini bukan yang harus kita semua lakukan sebagai
orang Kristen. Mari kita semua menyadari kebenaran ini, dan berpaling
dari semua tindakan egois dan jahat yang telah kita lakukan sejauh ini.
Sebagai gantinya, mari kita mengikuti teladan para pendahulu kita yang
kudus dan saleh, saling mengasihi dan merawat mereka yang membutuhkan,
dan karenanya, menjadi umat Allah yang layak.
Semoga Tuhan selalu
bersama kita, dan semoga Dia memberdayakan kita untuk hidup dengan
setia dan berjalan dengan semangat di jalan yang Dia tunjukkan kepada
kita. Semoga Dia memberkati kita semua dan semua upaya kita, sekarang
dan selalu. Amin.
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, dan masuk ke dalam kemuliaan-Nya, alleluya.
The Christ had to suffer and rise from the dead, and so enter into his glory, alleluia.
Doa Malam
Ya Bapa, kini kami telah mengakhiri satu hari yang telah kami isi dengan
berbagai pengalaman dan perjumpaan dengan sesama. Kami bersyukur karena
kami boleh menyapa-Mu sebagai Bapa kami. Engkau selalu menyertai dan
menjaga kami, maka dalam istirahat malam ini kami pun tetap Kaujaga dan
Kaulindungi serta Kauantar kepada hari baru yang cerah. Doa ini kami
unjukkan pada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, bagaimanapun implisit dan
misteriusnya, adalah syarat esensial untuk keselamatan. (St. Yohanes
Paulus II)
Antifon Pembuka (bdk. Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi, alleluya.
Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami berani menyapa Engkau "Bapa".
Kuatkanlah semangat kami sebagai putra dan putri-Mu, agar layak menerima
warisan, yang telah Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Larangan
imam-imam kepala tidak menyurutkan para murid untuk mewartakan Yesus.
Mereka berdoa kepada Tuhan, mohon kekuatan dan keberanian untuk
memberitakan firman-Nya. Mereka pun penuh dengan Roh Kudus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)
"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan
Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala
sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka
bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan
perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa
rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang
sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat
bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya
telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta
bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang
kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah
Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya
Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada
hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah
tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan
mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika
mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka
semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah
dengan berani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka
perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar
bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah
kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka
dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka.
Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka
dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di
Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku,
“Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah
kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik
pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan
mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang
periuk.” Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Nikodemus
mengakui Yesus sebagai utusan Allah. Dilahirkan kembali dari air dan
Roh menjadi syarat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)
"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama
Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami
tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak
ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan
itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali,
ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya,
“Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia
masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus,
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang
dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh
adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu
harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar
bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia
pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Roh Kudus, yang adalah
kuasa Allah menjadi kekuatan bagi para murid dalam hidup mereka. Kendati
mereka mengalami banyak kesulitan, mereka tetap bertahan. Sang pemazmur
merasakan sungguh bahwa manusia akan berbahagia apabila mengandalkan
kuasa Allah dalam hidup mereka. Berkat tuntutan kuasa Allah, Nikodemus,
salah seorang Farisi, akhirnya membuka dirinya kepada Yesus. Ia menjadi
percaya kepada-Nya. Antifon Komuni (Yoh 20:19)
Yesus berdiri di tengah-tengah para murid-Nya dan berkata kepada mereka:
Damai sejahtera bagi kamu, alleluia.
Jesus stood in the midst of his disciples and said to them: Peace be with you, alleluia.
Doa Malam
Terima kasih, ya Tuhan, atas rahmat
Pembaptisan yang telah kuterima. Semoga Sakramen yang selalu menyertai
langkah hidupku sehari-hari, menjaga aku dari segala keinginan yang tak
teratur. Amin.
Vatican City, 18 April 2020 / 04:00 pagi (CNA) .- Paus Fransiskus berdoa bagi mereka yang merawat orang-orang cacat selama krisis coronavirus pada Misa Sabtu pagi.
Berbicara dari kapel tempat tinggalnya di Vatikan, Casa Santa Marta, 18 April, dia berkata bahwa dia telah menerima sepucuk surat dari seorang saudari yang bekerja sebagai penerjemah bahasa isyarat untuk orang tuli. Dia mengatakan kepadanya tentang kesulitan yang dihadapi petugas kesehatan, perawat dan dokter dalam merawat pasien cacat yang terkena COVID-19.
“Jadi marilah kita berdoa bagi mereka yang selalu melayani orang-orang cacat ini,” katanya.
Paus membuat komentar pada awal Misa, yang disiarkan langsung karena pandemi.
Dalam homilinya, ia merenungkan bacaan pertama hari itu (Kisah Para Rasul 4: 13-21), di mana otoritas agama memerintahkan Petrus dan Yohanes untuk tidak mengajar dalam nama Yesus.
Para rasul menolak untuk patuh, kata paus, menjawab dengan "keberanian dan kejujuran" bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk tetap diam tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar.
Sejak itu, ia menjelaskan, keberanian dan kejujuran telah menjadi ciri khas khotbah Kristen.
Paus teringat akan suatu bagian dalam Surat kepada Orang Ibrani (10: 32-35), di mana orang-orang Kristen yang suam-suam kuku didesak untuk mengingat pergumulan awal mereka dan mendapatkan kembali kepercayaan dan keterbukaan mereka.
"Anda tidak bisa menjadi Kristen tanpa kejujuran ini: jika tidak datang, Anda bukan orang Kristen yang baik," katanya. "Jika Anda tidak memiliki keberanian, jika untuk menjelaskan posisi Anda, Anda masuk ke ideologi atau penjelasan kasuistik, Anda tidak memiliki kejujuran, Anda tidak memiliki gaya Kristen, kebebasan untuk berbicara, untuk mengatakan segalanya."
Kejujuran Petrus dan Yohanes mengacaukan para pemimpin, penatua dan ahli Taurat, katanya.
"Sungguh, mereka terpojok oleh kejujuran: mereka tidak tahu bagaimana keluar dari itu," katanya. “Tetapi tidak terpikir oleh mereka untuk mengatakan, 'Mungkinkah ini benar?' Jantung sudah tertutup, sulit; hati itu rusak. "
Paus mencatat bahwa Petrus tidak dilahirkan dengan berani, tetapi telah menerima karunia parrhesia - kata Yunani yang terkadang diterjemahkan sebagai "keberanian" - dari Roh Kudus.
"Dia seorang pengecut, dia menyangkal Yesus," katanya. “Tapi apa yang terjadi sekarang? Mereka [Petrus dan Yohanes] menjawab: “Taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”
“Tetapi dari mana datangnya keberanian ini, pengecut ini yang telah menyangkal Tuhan? Apa yang terjadi dalam hati pria ini? Karunia Roh Kudus: kejujuran, keberanian, parrhesia adalah karunia, anugerah yang diberikan Roh Kudus pada hari Pentakosta. "
“Setelah menerima Roh Kudus, mereka pergi untuk berkhotbah: sedikit berani, sesuatu yang baru bagi mereka. Ini adalah konsistensi, tanda orang Kristen, orang Kristen sejati: dia berani, dia mengatakan seluruh kebenaran karena dia konsisten. ”
Beralih ke bacaan Injil hari itu (Markus 16: 9-15), di mana Kristus yang bangkit mencela murid-murid karena tidak percaya dengan laporan kebangkitan-Nya, Paus mencatat bahwa Yesus memberi mereka karunia Roh Kudus yang memungkinkan mereka untuk melaksanakan misi mereka untuk "Pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada setiap makhluk."
“Misi datang justru dari sini, dari pemberian ini yang membuat kita berani, terus terang dalam memproklamirkan kata,” katanya.
Setelah Misa, paus memimpin Adorasi dan Doa Sakramen Mahakudus, sebelum memimpin mereka yang menonton daring dalam doa komuni spiritual.
Paus ingat bahwa besok ia akan mempersembahkan Misa di Santo Spirito di Sassia, sebuah gereja di dekat Basilika Santo Petrus, pada pukul 11:00 waktu setempat.
Akhirnya, mereka yang hadir menyanyikan antifon Paskah Maria "Regina caeli."
Dalam kotbahnya, paus menjelaskan bahwa orang Kristen harus berani dan bijaksana.
“Semoga Tuhan selalu membantu kita menjadi seperti ini: berani. Ini tidak berarti ceroboh: tidak, tidak. Berani. Keberanian Kristen selalu bijaksana, tetapi itu adalah keberanian, ”katanya.
Minggu, 19 April 2020
Hari Minggu Paskah II
(Hari Kedelapan Oktaf Paskah - Hari Minggu Kerahiman Ilahi)
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu
dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci,
Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai
sejahtera bagi kamu!" (Yoh 20:26)
Antifon Pembuka(1Ptr 2:2)
Jadilah
seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu rohani
yang murni supaya olehnya kamu tumbuh dan diselamatkan, alleluya. Quasi modo geniti infantes, alleluia: rationalbiles, sine dolo lac concupiscite, alleluia, alleluia, alleluia. Like newborn infants, you must long for the pure, spiritual milk,that in him you may grow to salvation, alleluia.
Doa Pembuka
Allah yang Maharahim, dalam perayaan Pesta Paskah ini Engkau menyalakan
iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau
anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung pembaptisan
yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali, dan
betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:42-47)
"Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama."
Orang-orang yang menjadi percaya dan memberi diri dibaptis bertekun
dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka
semua, sementara rasul-rasul itu mengadakan banyak mukjizat dan tanda.
Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Selalu ada dari mereka yang
menjual harta miliknya lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai
dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan sehati tiap-tiap
hari mereka berkumpul di Bait Allah. Mereka memecahkan roti di
rumah-rumah jemaat secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira
dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Mereka disukai semua orang.
Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.13-15.22.24; Ul: lih. 1)
1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata,
"Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Aku di dorong dengan hebat sampai jatuh,
tetapi Tuhan menolong aku.
Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku;
Ia telah menjadi keselamatanku.
Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar,
"Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan."
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Inilah hari yang dijadikan Tuhan
marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)
"Oleh kebangkitan Yesus Kristus, Allah telah melahirkan kita kembali
dari antara orang mati kepada suatu hidup yang penuh pengharapan."
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus!
Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kita dilahirkan untuk
hidup yang penuh harapan, yaitu untuk menerima warisan yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan tak dapat layu, yang tersimpan di
surga bagi kamu. Kuasa Allah telah memelihara kamu karena iman sementara
kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan
pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini
kamu harus berdukacita sejenak oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya
itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian imanmu, yang jauh lebih
tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan
api. Dengan demikian kamu memperoleh pujian-pujian, kemuliaan dan
kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu
belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada
Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena
sukacita yang mulia dan tak terkatakan, karena kamu telah mencapai
tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda: Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya:
berbahagialah yang tidak melihat namun percaya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)
"Delapan hari kemudian Yesus datang."
Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat,
berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang
terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai
sejahtera bagi kamu!” Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan
dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika
mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi
kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka
dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang,
dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada,
dosanya tetap ada.” Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari
kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama
mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah
melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat
bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam
bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama
sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus
berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka.
Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian
Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!” Tomas menjawab
kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena
telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak
melihat, namun percaya.” Memang masih banyak tanda lain yang dibuat
Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab
ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu
percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu itu
kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Apakah Anda pernah mengalami
akhir pekan yang buruk? Bayangkan saja akhir pekan seperti apa yang
dimiliki para rasul pada akhir pekan Paskah yang pertama itu. Mereka
pasti menderita depresi berat sejak Jumat Agung. Yesus sudah mati.
Kerumunan orang yang menyambut Yesus dengan telapak tangan ketika dia
memasuki Yerusalem berbalik melawan dia pada Jumat pagi, menyerukan
pembebasan Barabas dan kematian Yesus. Para rasul, yang sekarang takut
kepada orang banyak, telah menutup diri untuk melindungi diri mereka
sendiri seperti yang kita dengar dalam Injil (Yohanes 20:19). Ada
sepuluh dari mereka berkumpul di negara bagian ini; Yudas tidak ada lagi
dan Thomas untuk sementara tidak ada. Yesus datang, berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu." (Yohanes
20:19) Dan betapa damai yang mereka rasakan sekarang! Serta kejutan dan
keraguan. Tetapi pertemuan dengan Yesus yang bangkit ini tentu saja
membawa kedamaian bagi pikiran dan hati mereka yang gelisah. Itu adalah
Minggu Paskah malam, krisis telah berakhir, tetapi betapa lama tiga hari
sejak Jumat pagi.
Tomas kembali saat itu dan para murid lain
memberitahunya bahwa Yesus hidup, mereka telah melihat-Nya. Yesus masuk
meskipun pintu-pintunya terkunci. Apa yang terjadi sekarang? Sekarang
ada perpecahan di antara para rasul. Sepuluh tahu Yesus hidup.
Kesebelas, Tomas, keras kepala dan menolak untuk percaya. Tomas belum
memiliki iman dan ia mengandalkan akal semata, tetapi ketika Tomas akan
melihat Yesus dalam seminggu ia akan percaya dan iman dan nalar akan
diselaraskan dengan sempurna dalam Tomas. Perpecahan di antara para
rasul adalah seperti pembagian dalam keluarga mana pun antara mereka
yang memiliki iman dan alasan dalam harmoni yang sempurna dan mereka
yang iman dan alasannya tidak selaras. Mereka yang memiliki iman dan
alasan yang sinkron berusaha membantu yang lain untuk memiliki iman yang
lebih besar kepada Yesus. Dan mereka mendapat respons negatif dari
zaman modern Tomas yang mungkin mengatakan sesuatu seperti, "Jika Anda memaksa saya, saya tidak akan pergi ke Misa." Dan
Tomas, kuno atau kontemporer, tetap dalam keadaan sedihnya. Jika Tomas
cukup sensitif, dia pasti akan memperhatikan bahwa kesepuluh orang itu
memiliki kedamaian yang besar sekarang, mereka tidak sama dengan ketika
ketika dia pergi lebih awal. Tetapi Tomas, kuno dan modern, menganggap
dirinya pria macho yang besar, kuat, dan kuat. Dia tidak punya waktu
untuk apa yang dia pikir adalah hal konyol yang konyol. Dia menginginkan
bukti ilmiah untuk Tuhan dan gagal untuk menyadari bahwa tidak harus
ada konflik antara iman dan sains, atau antara iman dan akal. Tomas
belum belajar bahwa iman dan akal / logika / sains dimaksudkan untuk
selaras. Hari Minggu berikutnya Yesus datang lagi meskipun
pintu-pintunya tertutup. Sekali lagi Yesus berharap mereka damai dan
memberi Tomas bukti bahwa alasan dan logika serta keinginannya untuk
jawaban ilmiah dibutuhkan, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!”(Yohanes 20:27) Tomas menjawab, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:28) Sekarang iman dan akal sepenuhnya selaras dengan Tomas, iman dan sains selaras dan Tomas telah melihat Yesus.
Bergantung
hanya pada nalar dan logika dan sains saja telah menutup pikiran Tomas
pada kebangkitan Yesus. Kemandiriannya, harga dirinya, keinginannya
untuk menguasai hidupnya sendiri, menginginkan kendali atas takdirnya
sendiri alih-alih membiarkan iman selaras dengan alasan berarti ia
membuang waktu seminggu. Dia menutup Yesus dari hidupnya selama satu
minggu. Yang diperlukan untuk bertemu dengan Yesus adalah membiarkan
akal / logika kita bekerja bersama dengan iman kita. Jadi kita membuat
tindakan iman kepada Tuhan. Menyerah ke tangan Tuhan yang mahapengasih.
Anda tidak akan rugi apa-apa selain segalanya untuk mendapatkan. Ketika
Tomas melihat Yesus yang bangkit pada hari Minggu setelah Minggu Paskah,
ia percaya, berserah dan percaya. Kemudian dia menerima Yesus. Itu sama
dengan kita masing-masing. Percaya kepada Yesus, berserah diri,
percaya, dan Anda akan menerima sukacita yang tidak akan Anda dapatkan
dari apa pun atau siapa pun.
Tomas,
murid yang meragukan, mewakili realitas Gereja yang datang setelah
komunitas murid yang pertama ini. Semua kecuali murid Yesus yang pertama
harus percaya tanpa melihat. Seperti Tomas, kita mungkin meragukan
berita bahwa Yesus, yang disalibkan dan dikuburkan, menampakkan diri
kepada murid-muridnya. Adalah bagian dari sifat manusiawi kita untuk
mencari bukti kuat bahwa Yesus yang menampakkan diri kepada para murid
setelah kematiannya, memang, adalah Yesus yang sama yang disalibkan.
Tomas diberi kesempatan untuk menjadi perwakilan kita yang mendapatkan
bukti ini. Dia memberikan kesaksian kepada kita bahwa Yesus yang
dibangkitkan adalah Yesus yang sama yang telah mati. Melalui karunia Roh
Kudus, kita berada di antara mereka yang diberkati karena kita belum
melihat dan belum percaya.
Yesus menyapa para
murid-Nya dengan karunia damai dan karunia Roh Kudus. Yesus juga
memerintahkan para murid-Nya untuk melanjutkan pekerjaan yang telah ia
mulai. Ketika Yesus diutus oleh Allah, demikian pula Yesus mengutus
murid-murid-Nya. Kontinuitas ini dengan Yesus? Misi-Nya sendiri adalah
elemen penting Gereja. Yesus memberikan sarana untuk menyelesaikan misi
ini ketika ia memberi murid-murid-Nya karunia Roh Kudus. Roh Kudus
mengikat kita bersama sebagai umat Allah dan menguatkan kita untuk
memberikan kesaksian tentang Kebangkitan Yesus.
Antifon Komuni (Yoh 20:27)
Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku. Jangan sangsi lagi, tetapi percayalah, alleluya. Mitte manum tuam, et cognosce loca clavorum, alleluia: et noli esse incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.
Bring
your hand and feel the place of the nails,and do not be unbelieving but
believing, alleluia. incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati