Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu. Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat. (bdk Mzm 70 (71) :2.6)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Paus Leo XIV
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
Minggu, 22 Juni 2014
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
Ul 8:2-3.14b-16a; Mzm 147:12-13.14-15.19-20; 1 Kor 10:16-17; Yoh 6:51-58
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
Kita semua tahu makanan itu amat penting untuk hidup kita. Untuk itu, Tuhan sejak awal penciptaan, Tuhan selalu menyediakan makanan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya (bdk. Kej 1:29-30). Kalau kita mencermati Injil hari ini, tampak juga adanya rantai makanan yang berpangkal dari Allah Bapa dan mengalir kepada kita. "Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku." (Yoh 6:57). Allah Bapa memberi hidup kepada Yesus sehingga Yesus memperoleh hidup dari Bapa. Kemudian, Yesus memberikan hidup-Nya, yakni tubuh dan darah-Nya untuk kita, sehingga kita pun memperoleh hidup dari Yesus. Maka, kita tidak boleh memutus rantai makanan ini. Karena kita telah menerima hidup dari Yesus, maka kita juga wajib untuk membagikan hidup kita kepada sesama. Untuk itu, pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, marilah kita bersyukur atas makanan dan minuman rohani yang selalu diberikan Tuhan kepada kita melalui Ekaristi sehingga kita mempunyai jaminan hidup, bukan hanya di dunia ini tetapi juga di surga kelak. Semoga, dengan Ekaristi kita pun selalu ingat akan Tuhan yang mencintai, memelihara dan menjamin hidup kita sebagaimana ditegaskan oleh Musa dalam bacaan pertama (Ul 8:2). Selain itu, dengan hati yang penuh syukur itu, marilah kita salurkan anugerah kehidupan yang kita terima dari Tuhan kepada sesama dengan rela berbagi melalui pelbagai pengabdian dan pelayanan yang semakin meneguhkan persekutuan umat manusia dalam kehidupan bersama yang damai dan sejahtera (bdk. 1 Kor 10:16-17).
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk selalu membuka hati dalam menerima makanan dan minuman rohani yang secara istimewa Kauberikan kepada kami melalui Ekaristi. Semoga, kami pun semakin tergerak untuk berbagi hidup melalui aneka pengabdian dan pelayanan kepada sesama. Amin. -agawpr-
Peringatan Wajib dan Hari Raya bulan Juni 2014
Lihat di versi mobile
Juni, 2014 | ||||||
| Minggu | Senin | Selasa | Rabu | Kamis | Jumat | Sabtu |
|---|---|---|---|---|---|---|
HARI MINGGU PASKAH VII | Pw. St. Karolus Lwanga, Martir Uganda | Pw. St. Bonifasius | ||||
HARI RAYA PENTAKOSTA | Pw. St. Barnabas, Rasul | Pw. St. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja | ||||
HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS | . | Pw. St. Aloysius Gonzaga, Biarawan | ||||
HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS | HARI RAYA KELAHIRAN ST YOHANES PEMBAPTIS | HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS | Pw. Hati Tersuci Maria & St. Ireneus, Uskup dan Martir | |||
HARI RAYA ST PETRUS DAN ST PAULUS, RASUL | ||||||
Minggu, 22 Juni 2014 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
Minggu, 22 Juni 2014
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
Umat yang menyambut, tidak boleh diberi izin untuk sendiri mencelupkan hosti ke dalam piala; tidak boleh juga ia menerima hosti yang sudah dicelupkan itu pada tangannya. Hosti yang dipergunakan untuk pencelupan itu harus dikerjakan dari bahan sah dan harus sudah dikonsekrir; untuk itu dilarang memakai roti yang belum dikonsekrir atau yang terbuat dari bahan lain. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 104)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)
Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.
Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Doa Pagi
Ya Allah, Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya dalam sakramen yang mengagumkan ini. Kami mohon semoga kami dapat menghormati misteri kudus Tubuh dan Darah Putra-Mu, sehingga kami senantiasa dapat menikmati buah penebusan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (8:2-3.14b-16a)
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
Umat yang menyambut, tidak boleh diberi izin untuk sendiri mencelupkan hosti ke dalam piala; tidak boleh juga ia menerima hosti yang sudah dicelupkan itu pada tangannya. Hosti yang dipergunakan untuk pencelupan itu harus dikerjakan dari bahan sah dan harus sudah dikonsekrir; untuk itu dilarang memakai roti yang belum dikonsekrir atau yang terbuat dari bahan lain. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 104)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)
Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.
Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Doa Pagi
Ya Allah, Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya dalam sakramen yang mengagumkan ini. Kami mohon semoga kami dapat menghormati misteri kudus Tubuh dan Darah Putra-Mu, sehingga kami senantiasa dapat menikmati buah penebusan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (8:2-3.14b-16a)
"Tuhan memberi engkau makan manna yang tidak kaukenal dan juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan berkatalah Musa kepada umat Israel, “Ingatlah akan seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun itu. Maksud Tuhan ialah merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Tuhan merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari segala yang diucapkan Tuhan. Ingatlah selalu pada Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Dialah yang memimpin engkau melalui padang gurun yang luas dan dahsyat itu, dengan ular-ularnya yang ganas serta kalajengkingnya, dengan tanahnya yang gersang, yang tidak ada airnya. Dialah yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras. Dialah yang di padang gurun memberi engkau makan manna yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Ul:12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion. Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu, dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (10:16-17)
"Karena roti itu hanya satu, maka kita ini, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh."
Saudara-saudaraku terkasih, bukankah piala syukur yang kita syukuri merupakan persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita bagi-bagi merupakan persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti itu hanya satu, maka kita ini, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556
Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974
1. Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
2. Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
3. Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
4. Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
5. Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu roti putra, anjing jangan diberi.
6. Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
7. Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
8. Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.
Bait Pengantar Injil, do=as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:51, 2/4)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan.
Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dari alam kita belajar keseimbangan yang membuat kehidupan
berjalan harmonis. Allah menciptakan rantai makanan, sehingga setiap kehidupan
tidak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menghidupi yang lain
dengan cara mengorbankan dirinya, menjadi makanan bagi yang lain. Hal ini
sepertinya mengerikan jika kita lihat atau tonton dalam dunia flora dan fauna. Namun,
apa pun yang terjadi di alam, Allah telah membuat hukumnya demikian sehingga
ada kehidupan yang berkelanjutan dan juga harmoni.
Jika alam yang
diciptakan Tuhan memiliki harmoni dan hukum yang demikian, bagaimana dengan
manusia? Manusia jauh lebih berharga di mata Tuhan. Kita memiliki kultur
harmoni. Kita juga memiliki akal budi untuk membuat kultur harmoni ini menjadi
sesuatu yang indah dalam kehidupan. Sekarang, mari kita lihat kehidupan. Apakah
kultur harmoni sudah hadir dalam setiap sisi kehidupan kita? Apakah sebagai
makhluk yang paling berharga di mata Tuhan (citra Allah), skiap saling
menghargai itu sudah ada? Ternyata keharmonisan di alam jauh lebih baik dari
pada di dunia manusia. Keindahan alam jauh lebih mempesona daripada manusia. Maka,
masuk akal juga ungkapan berikut ini, “Tuhan tidak terlalu sukses dengan kita,
manusia” (Paolo de Benedetti). Benarkah?
Kepedulian kita
kepada sesama rasanya semakin hari semakin tipis. Seiring dengan itu, iman juga
menipis. Banyak orang takut berbagi, karena takut kekayaaannya berkurang. Maka lihatlah
apa yang terjadi, semakin tinggi tingkat kemiskinan dan kejahatan. Hanya untuk
makan sehari-hari saja, banyak orang tidak bisa memenuhinya. Sementara di sisi
lain, kelimpahan dan kekayaan berhamburan. Dari kutipan Paolo di atas, ternyata
kita sendiri pun tidak selalu sukses dalam mengendalikan diri.
Hari ini kita merayakan
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Kristus adalah teladan. Dia membuktikan
bahwa tubuh yang dilatih, hati yang direndahkan dan pikiran yang dibimbing oleh
Roh akan menjadikan kita sebagai manusia rohani yang luar biasa. Tubuh-Nya yang
dikorbankan dan menjadi santapan jiwa kita bukanlah bagian dari rantai makanan.
Tubuh-Nya adalah rantai kehidupan, yang tidak akan memberikan kekenyangan
kepada kita, tetapi pasti akan memberikan kehidupan. Tubuh dan Darah-Nya yang
kita santap tidak akan diubah dalam tubuh kita, tetapi akan mengubah segala
sesuatu yang ada dalam diri kita. Persoalannya, apakah kita menyambut Tubuh dan
Darah Kristus dengan iman dan kepantasan? Jika kita memantaskan diri untuk
menyambut-Nya, jika selalu menyambut-Nya dengan iman dan kerinduan yang
sungguh, kita pasti akan diubah oleh-Nya.
Rantai makanan akan
selalu membuat kita lapar dan berjuang untuk memangsa apa yang bisa dimakan. Rantai
kehidupan, yaitu Tubuh dan Darah Kristus, akan memuaskan haus dan dahaga,
sehingga kita diundang untuk memuaskan haus dan dahaga sesama. Semoga setiap
kali kita merayakan Ekaristi Kudus, kita selalu diingatkan dan disadarkan bahwa
berbagi kehidupan akan membuat kita dan banyak orang hidup lebih layak dan
bahagia. (RUAH/Kartolo)
"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri."
Sabtu, 21 Juni 2014
Pw. St. Aloysius Gonzaga
2 Taw 24:17-25; Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Mat 6:24-34
"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri."
Setahun yang lalu, saya datang ke Roma bersama dengan 2 frater yang sama-sama menjalani tugas perutusan untuk studi. Meski di Jogja sudah sempat belajar Bahasa Itali, namun masih jauh dari cukup. Suatu hari, salah seorang frater mengungkapkan kegelisahannya karena belum bisa bicara bahasa Itali kepada salah seorang teman yang sudah lebih lama tinggal di Itali. Sambil menunjuk berapa burung yang bertenger di atas pepohonan dekat jendela, teman tersebut menjawab, "Ndak usah kuatir, lihat burung-burung itu. Mereka tidak bisa berbahada Itali tetapi bisa hidup di Itali dengan gembira. Tiap hari nyanyi terus". Benar juga. Memang, hidup manusia tidak sesederhana hidup burung. Namun, bahwa Tuhan selalu memelihara, menjamin dan mencukupi kebutuhan kita, benar adanya. Salah satu buktinya, ketika setahun lalu kami sama sekali tidak bisa apa-apa, sekarang sudah lumayan. Paling tidak, bisa berkomunikasi dan memahami pengajaran dari para dosen serta mengerti isi dari buku-buku yang kami baca. Syukur pula, ujian-ujian berjalan dengan lancar dan lulus dengan baik. Saya yakin, kita masing-masing pernah merasa kuatir namun sekaligus mengalami pemeliharaan, pertolongan dan jaminan dari Tuhan. Maka, yakinlah selalu akan hal ini. Kemudian, dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu memelihara, menolong, menjamin dan mencukupi kita, tidak perlu kita mencari-cari banyak hal yang tidak perlu, yang seolah-olah bisa menjamin kita. Cukuplah kita mencari Kerajaan Allah dan bekerjasama dengan Tuhan untuk menghadirkan Kerajaan-Nya itu di tengah-tengah kita, yakni dengan selalu mengupayakan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus. "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh roh Kudus" (Rm 14:17).
Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk mengelola kekhawatiran-kekhawatiran kami supaya di atas segala-galanya kami selalu yakin akan pemeliharaan dan jaminan-Mu atas kami sehingga kami mampu mengupayakan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita sebagai tanda hadirnya kerajaan-Mu. Amin. -agawpr-
Sabtu, 21 Juni 2014 Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan
Sabtu, 21 Juni 2014
Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan
“Jikalau saya memandang kebaikan Allah yang dalam seperti laut dan tanpa batas, pikiran saya seakan lenyap terkuasai oleh keagungan-Nya” (St. Aloysius Gonzaga)
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya.
Doa Pagi
Ya Yesus sumber hidup kami, bantulah kami untuk berani berpasrah pada kehendak Bapa dan mengarahkan hidup kami pada hal-hal ilahi agar hidup kami menjadi damai dan penuh sukacita. St. Aloysius Gonzaga, doakanlah kami. Amin.
Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan
“Jikalau saya memandang kebaikan Allah yang dalam seperti laut dan tanpa batas, pikiran saya seakan lenyap terkuasai oleh keagungan-Nya” (St. Aloysius Gonzaga)
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya.
Doa Pagi
Ya Yesus sumber hidup kami, bantulah kami untuk berani berpasrah pada kehendak Bapa dan mengarahkan hidup kami pada hal-hal ilahi agar hidup kami menjadi damai dan penuh sukacita. St. Aloysius Gonzaga, doakanlah kami. Amin.
Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Para Kudus (Biarawan), misalnya: 1Yoh 5:1-5; Mzm 16:1-2+5.7-8.11; R:5a; Mat 22:34-40
Hasutan dan kebencian kerapkali menutupi hati nurani yang bersih. Raja meninggalkan Tuhan dan murka-Nya terjadi atas Yehuda. Kerajaan binasa karena Allah tidak bersama mereka dan orang tidak mau berpihak kepada Allah.
Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (24:17-25)
"Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah mezbah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.
Kita tidak perlu kuatir karena Allah yang menyelenggarakan seluruh hidup kita. Syaratnya, kita diminta mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Beranilah mengatakan: cukup terhadap segala sesuatu maka tidak akan menjadi orang yang serakah terhadap apa yang tidak membawa kepada Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)
"Janganlah khawatir akan hari esok."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibunag ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Percayalah bahwa hidup kita ada di tangan Allah. Oleh sebab itu hendaklah kita buang segala kekhawatiran akan apa yang akan kita makan, apa yang akan kita minum atau apa yang akan kita pakai. Bila hal ini terus menerus menjadi kekhawatiran, maka kita termasuk orang yang tidak beriman dan tidak mengenal Allah. Padahal Bapa di surga tahu apa yang kita butuhkan. Maka carilah lebih dahulu Kerajaan Allah dengan segala kebenarannya dan semuanya akan ditambahkan kepada kita.
Doa Malam
Syukur dan terima kasih Yesus, Engkau senantiasa membimbing langkah kami. Malam ini kami serahkan segala usaha kami kepada-Mu. Kiranya Engkau sendiri yang menyempurnakan apa yang kurang dalam usaha kami. Amin.
RUAH
Langganan:
Komentar (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id



