| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Selasa, 11 November 2025 Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup

Selasa, 11 November 2025
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
 
 
Ya Tuhan, kalau bagi umat-Mu aku masih dibutuhkan, bekerja aku tidak enggan. Terjadilah menurut kehendak-Mu. (St. Martinus dari Tours)
   

Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku, Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
 
I shall raise up for myself a faithful priest who will act in accord with my heart and my mind, says the Lord.

 

Doa Pagi

 

Allah Bapa, kemuliaan para kudus, uskup-Mu Santo Martinus meluhurkan Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaruilah kiranya dalam hati kami karya agung rahmat-Mu, sehingga maut ataupun hidup takkan mampu memisahkan kami dari cinta kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   

   
Karya: petekarici/istock.com

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:23-3:9)
    
  
"Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman."
   
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Tetapi jiwa orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka. Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman. Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan. Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya. Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan kurban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api yang berlari-larian di ladang jerami. Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat. Dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian orang-orang pilihan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman
Atau Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Ayat. (Mzm 34:2-3.16-19)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.  
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:7-10)
  
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
  
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.’ Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan’.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
 Keyakinan dan takdir kita memiliki hubungan yang rumit. Keyakinan kita membentuk takdir kita, bukan hanya takdir kita di dunia ini, tetapi juga takdir kita di akhirat. Karena dari keyakinan kita mengalir tindakan kita. Tindakan kita perlahan membentuk karakter kita, dan melalui karakter kita, kita membangun takdir kita. Misalnya, jika seseorang percaya bahwa pendidikan yang baik dapat membuat hidup lebih baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain, ia akan menganggap serius studinya. Ketika ia mulai menyadari bahwa membaca secara luas dan mendalam telah meningkatkan pemahamannya tentang hidup dan dirinya sendiri, studinya mulai membentuk karakternya.

Ketika ia telah mencapai standar pendidikan yang tinggi, ia bahkan mungkin menyadari bahwa ia memang dapat membuat hidup lebih baik dan lebih bermakna bagi dirinya sendiri maupun orang lain dengan menjadi seorang guru sehingga dapat membagikan ilmunya kepada orang lain. Ini hanyalah contoh sekuler sederhana tentang apa yang dimaksud dengan keyakinan kita membentuk takdir kita.

Bacaan pertama menjelaskan kepada kita bahwa Allah menciptakan kita untuk tidak dapat binasa; Ia menciptakan kita menurut gambar kodrat-Nya sendiri. Namun, iri hati iblislah yang membawa kematian ke dunia. Dengan kata lain, dosa telah mendistorsi keyakinan kita sekaligus memperkuat keraguan kita.

Dosa juga telah merampas takdir kita, takdir untuk menjadi manusia seutuhnya dan untuk sepenuhnya mengasihi. Itulah sebabnya Yesus memberi tahu kita dalam Injil hari ini bahwa kita hanyalah hamba. Tidak diragukan lagi, kita diciptakan menurut gambar kodrat Allah, dan kodrat Allah adalah kasih. Oleh karena itu, mengasihi Allah dan mengasihi sesama adalah kewajiban kita, karena kita adalah hamba kasih, dan kita tidak dapat mengharapkan imbalan untuk itu. Ketika kita mengindahkan panggilan untuk kewajiban kasih ini, kita mulai membangun takdir kita, takdir kita dalam hidup ini dan juga dalam kehidupan yang akan datang.
 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini     

Antifon Komuni (Bdk. Mat 25:40)

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Amen, I say to you: Whatever you did for one of the least of my brethren. you did it for me, says the Lord.



RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy