| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Selasa, 04 November 2024 Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup

 

Selasa, 04 November 2025
Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup
  
"Jika secercah kecil kasih Tuhan sudah menyala di dalam dirimu, jangan biarkan ia terkena angin, karena bisa padam. Tutuplah tungku api dengan rapat agar tidak kehilangan panas dan menjadi dingin. Tetaplah tenang bersama Tuhan. Jangan habiskan waktumu dengan obrolan yang sia-sia." (St. Karolus Borromeus)
  

Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)

Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka."
 
Doa Pagi

Allah Bapa, sumber segala pembaruan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Karolus Borromeus. Semoga Gereja-Mu selalu diperbarui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

  

Credit: wideonet/istock.com


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:5-16a) 
   
"Kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."

Saudara-saudara, kita ini, walaupun banyak, merupakan satu tubuh dalam Kristus, masing-masing adalah anggota satu sama lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita. Jika karunia itu untuk bernubuat, baiklah kita bernubuat sesuai dengan iman kita. Jika untuk melayani, baiklah kita melayani. Jika untuk mengajar, baiklah kita mengajar. Jika untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia membagi-bagi dengan hati yang ikhlas. Siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia memimpin dengan rajin. Siapa yang menunjukkan kemurahan hati, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Kasihmu janganlah berpura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kalian saling menaruh kasih sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah kerajinanmu berkurang, hendaklah rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangan dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kalian! Berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kalian sehati sebudi dalam hidupmu bersama. Janganlah kalian memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:15-24)
 
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
 
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang dari tamu-tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap’. Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan’. Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang’. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh’. Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang Tuan perintahkan sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat’. Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh’. Sebab aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

  

Renungan
  
Salah satu pengalaman yang tidak nyaman adalah berada di tempat yang baru, tetapi semua orang saling mengenal. Salah satu contoh pengalaman semacam ini adalah hari pertama bekerja di tempat baru.

Kita hanya merindukan seseorang untuk datang, berbicara dengan kita, menunjukkan cara kerja, dan membimbing kita di sepanjang jalan. Di masa-masa seperti itu, kita bisa dibilang cukup rentan. Kita bisa rentan terhadap orang-orang yang mungkin berteman dengan kita, tetapi dengan kepentingan pribadi dan motif tersembunyi.

Dalam bacaan pertama, kita diperintahkan untuk tidak membiarkan kasih kita menjadi kepura-puraan. Dengan kata lain, kasih dan perhatian kita harus nyata dan tulus. Oleh karena itu, kita harus memeriksa motif kita dalam menolong orang lain. Kita juga tidak boleh mencari-cari alasan untuk tidak menolong orang lain semampu kita.

Ketika kita menolong orang lain karena kasih dan kepedulian, itu bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk memberi. Memberi kasih akan membutuhkan pengorbanan - waktu kita, energi kita, dan diri kita sendiri. Ingatlah bahwa Yesus mengasihi kita dan itu juga mengorbankan nyawa-Nya. Tetapi ketika kita mengasihi sesama sebagaimana Yesus mengasihi kita, maka kita telah berkata "Ya" kepada undangan ke perjamuan kasih.
 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Doa Malam

Allah yang Mahamulia, Engkau selalu mengundang aku untuk hadir dalam perjamuan Ekaristi. Bukalah mata hatiku supaya dapat menanggapi undangan-Mu dengan hati penuh sukacita. Amin.


RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy