| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Orang Kudus hari ini: 25 November 2025 St. Katarina dari Alexandria, Perawan dan Martir

 
St. Katarina dari Alexandria (Public Domain)

 Hari ini, Gereja memperingati St. Katarina dari Aleksandria. seorang perempuan agung yang iman dan pengabdiannya kepada-Nya menjadi inspirasi dan kekuatan besar bagi banyak umat Kristiani selama dan bahkan lama setelah masanya. 

 Menurut tradisi Gereja, Santa Katarina dari Aleksandria adalah putri gubernur Romawi di Aleksandria, yang hidup pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Diokletianus dan para penerusnya. 

Pada masa itu, umat Kristiani diperlakukan dengan hina, dan penganiayaan yang sangat intens dan pahit dilancarkan terhadap mereka. Banyak umat Kristiani harus menderita dan mati di tengah penganiayaan brutal itu, dan banyak dari mereka harus memilih antara tetap setia kepada Allah dan menderita, atau mengkhianati dan meninggalkan Tuhan dan hidup.

Ketika kaisar Romawi Maxentius mengunjungi Aleksandria pada akhir abad ke-3, dia tidak menyangka akan mendapat tentangan keras dari seorang gadis berusia 18 tahun bernama Katarina, yang pengetahuannya bahkan melebihi miliknya.


Katarina adalah putri Constus, gubernur Aleksandria, dan dia masuk Kristen pada usia 14 tahun. Dia dididik pada usia dini dan mendalami filsafat Yunani. Kecantikan dan kecerdasannya tak tertandingi dan banyak yang melamarnya, namun tidak ada yang dianggap layak.

Saat berkunjung ke Aleksandria, Kaisar Maxentius mengadakan festival pagan besar dan memaksa beberapa orang Kristen untuk berpartisipasi, mengancam akan membunuh mereka kecuali mereka mempersembahkan korban kepada para dewa. Katarina mendengar ketidakadilan tersebut dan segera menghadap kaisar.

Dia dengan keras menentang Maxentius, tetapi bukannya memerintahkan membunuhnya, kaisar malah mencoba berdebat dengannya. Dia terpesona oleh kecantikan Katarina dan ingin memenangkan hatinya. Setelah menyaksikan kecerdasannya yang luar biasa, Maxentius memanggil 50 ahli retorika untuk mengalahkannya dalam argumen.

Ini tidak berhasil sama sekali dan keterampilan filosofis Katarina tidak tertandingi. Dia bahkan memenangkan hati banyak filsuf, mengubah mereka menjadi Kristen.

Hal ini membuat Maxentius marah dan tidak tahan dikalahkan oleh seorang gadis berusia 18 tahun. Dia memerintahkan membunuhnya dan dia kemudian dipenggal.

Sejak kematiannya, umat Kristiani dari seluruh penjuru dunia telah menghormati St. Katarina dan hari rayanya bahkan menjadi hari suci wajib di Prancis hingga abad ke-16. Kisah heroiknya tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang dan memberikan keberanian bagi mereka yang melawan ketidakadilan di zaman kita.

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy