| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Orang Kudus hari ini: 10 November 2025 Paus St. Leo Agung, Pujangga Gereja

 

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0
Hari ini, Gereja memperingati Paus St. Leo Agung, Pujangga Gereja, salah satu pemimpin besar Gereja dan seorang Paus yang termasyhur, yang kontribusi dan jasanya begitu besar sehingga ia memang salah satu dari sedikit Paus yang dikenal dengan julukan 'Agung'. Paus Santo Leo Agung adalah salah satu Paus yang paling lama memerintah di Gereja, memerintah seluruh Gereja selama lebih dari dua dekade, di masa yang penting dan penuh gejolak, baik bagi Kekristenan maupun di dunia sekuler. Upaya, karya, dan perbuatannya telah menginspirasi banyak orang dan membantu banyak orang untuk tetap setia kepada Tuhan meskipun menghadapi banyak cobaan dan tantangan pada masa itu. Paus St. Leo Agung turut memimpin Gereja melewati masa-masa sulit tersebut, dan kepemimpinan, tindakan, serta berbagai tulisannya, yang membuatnya dihormati sebagai Pujangga Gereja, hendaknya menginspirasi kita semua untuk semakin setia kepada Tuhan juga.

Tidak hanya itu, Paus St. Leo Agung memimpin Gereja melewati masa perpecahan dalam Kekristenan, karena terdapat banyak ajaran sesat dan perselisihan yang belum sepenuhnya diselesaikan dan dituntaskan oleh Konsili-konsili Ekumenis sebelumnya, seperti Konsili Nicea, Konstantinopel, dan Efesus. Paus St. Leo Agung banyak menulis dan mengirimkan para duta besar serta utusannya ke Konsili Ekumenis di Kalsedon pada Tahun 450 Masehi, sepuluh tahun setelah masa pemerintahan Paus St. Leo Agung, mengutuk ajaran sesat monofisitisme yang merajalela di wilayah timur Kekaisaran Romawi. Kemudian, di sisi sekuler, Paus Santo Leo Agung juga terkenal karena telah memimpin Gereja dan kota Roma melalui dua periode sulit. Pertama, ketika Raja Hun, Attila, datang ke kota itu. Paus datang menemuinya secara pribadi, dan berhasil membujuk raja Hun itu untuk kembali ke tanahnya, sehingga Roma terhindar dari kehancuran. Ia kurang berhasil menghadapi kaum Vandal yang datang beberapa tahun kemudian dan menjarah Roma, tetapi ia berhasil mengurangi luasnya kehancuran. Paus Santo Leo Agung meninggal pada tanggal 10 November 461, dan dinyatakan sebagai Pujangga Gereja pada tahun 1754 dan dihormati sebagai “Pujangga Persatuan Gereja”.
 
Saudara-saudari dalam Kristus, sebagaimana telah kita baca dari kehidupan dan sumbangsih Paus Santo Leo Agung, kita diingatkan bahwa kita dipanggil untuk menjadi orang Katolik yang sejati, setia, dan penuh kasih di segala waktu dan keadaan. Semoga Tuhan memberkati kita semua dalam setiap tindakan dan pekerjaan kita, sekarang dan selamanya. Amin.

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy