Rabu, 12 November 2025
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi kepentingan sesama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
![]() |
| Mykola Swarnyk / CC BY-NC 2.0 |
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:2-11)
"Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan."
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah. Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama. Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
Ayat. (Mzm 82:3-4.6-7)
1. "Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik."
2. Allah sendiri telah berfirman, "Kamu adalah allah, kamu sekalian adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia, dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:11-19)
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Para pemimpin dan orang-orang penting lainnya yang memiliki kekuasaan dan wewenang terkadang berkata bahwa berada di puncak terasa sepi. Wajar saja, tentu saja, ketika hanya ada satu orang di puncak.
Namun, meskipun mungkin terasa sepi, berada di puncak kekuasaan, wewenang, dan kekuasaan tentu merupakan perasaan yang menyenangkan, dan beberapa orang bahkan akan merindukannya setelah beberapa lama berada di puncak.
Oleh karena itu, kesepian mungkin hanyalah harga kecil yang harus dibayar untuk duduk di puncak. Namun, kesepian juga bisa menjadi konsekuensi, terutama ketika untuk duduk di puncak, seseorang terpaksa duduk di atas orang lain.
Bacaan pertama memberi tahu kita bahwa kuasa adalah anugerah dari Tuhan, dan bagi mereka yang memegang kuasa dan wewenang, Tuhan akan menyelidiki tindakan mereka dan memeriksa niat mereka.
Namun, kita tidak harus selalu duduk di puncak dan memegang kuasa dan wewenang agar Tuhan menyelidiki tindakan kita dan memeriksa niat kita.
Ketika kita lupa siapa Pencipta dan siapa ciptaan, kita akan berpikir bahwa kita adalah Tuhan, dan bahwa kita memiliki kuasa dan otoritas atas hidup kita sendiri, bahkan atas hidup orang lain.
Seorang ciptaan yang memisahkan dirinya untuk Penciptanya akan memiliki dua konsekuensi. Ia akan sangat kesepian dan ia juga akan sangat tidak bersyukur.
Bahkan dalam Injil, Yesus menekankan bahwa rasa syukur dan terima kasih harus diberikan kepada Tuhan. Jika tidak, kita akan menganggap segala sesuatu begitu saja, meskipun kita mungkin tidak memiliki banyak kuasa dan otoritas.. (RENUNGAN PAGI)
Orang Kudus hari ini: 12 November 2025 St. Yosafat, Uskup dan Martir
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mat 10:39)
Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.




