Selasa, 13 September 2022 Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

Selasa, 13 September 2022
Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja


“Allah telah mendirikan Gereja seperti pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan” – St. Yohanes Krisostomus


Antifon Pembuka (Yeh 34:11,23-24)


Tuhan bersabda, "Aku memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka."


Doa Pagi


Allah Bapa, keteguhan umat, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskup-Mu Santo Yohanes Krisostomus, dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahan hatinya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (12:12-14.27-31a)

  
"Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing anggotanya."

Saudara-saudara, sebagaimana tubuh itu satu, meskipun anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus. Sebab kita semua telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh, entah kita orang Yahudi, entah bukan Yahudi, entah budak, entah orang merdeka. Sebab tubuh tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota. Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menentukan beberapa orang di dalam jemaat; pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya Ia menentukan mereka yang mendapat kurnia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berbicara dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berbicara dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Maka berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang utama.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5)

1. Beribadahlah kepada Tuhan dalam sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, daan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
        
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:11-17)
 
"Hai pemuda, bangkitlah!"

Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
  
Selalu ada semacam kerinduan dalam diri kita. Pada dasarnya, itu adalah kerinduan akan kebahagiaan dan kepuasan.

Jadi ketika ada masalah di tempat kerja, kita mendambakan solusi dan bebas dari masalah agar kita bisa produktif dan efektif dalam bekerja.

Ketika ada masalah di rumah, maka kita mendambakan kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga.

Ketika kita memiliki masalah kesehatan, maka kita pasti akan merindukan kesembuhan dan berharap bisa sembuh kembali.

Jadi selama kita hidup, kita akan mengalami masalah dan akan selalu ada kerinduan akan kebahagiaan dan kedamaian dan kepuasan.

Tetapi ketika hidup berakhir, apakah akan ada lebih banyak kerinduan? Secara fisik dan emosional mungkin tidak ada lagi kerinduan. Tapi bagaimana dengan rohani?

Untuk orang mati dalam perikop Injil, dia mungkin tidak memiliki kerinduan fisik atau emosional. Tapi jiwanya mungkin memiliki kerinduan.

Jiwanya mungkin rindu melihat Pencipta dan Juruselamatnya. Dan dalam hal ini Sang Pencipta dan Juru Selamat dalam pribadi Yesus yang datang untuk memenuhi kerinduan jiwanya dan bahkan untuk mengembalikan nyawanya agar ia bisa terus menjaga ibunya.

Dalam hidup kita akan memiliki kerinduan kita. Tetapi semoga kita melihat dalam kerinduan hidup kita kerinduan kita yang terdalam, dan itulah kerinduan kita akan Yesus Juru Selamat kita.

Seperti dalam hidup dan mati, semoga kerinduan kita akan Yesus yang akan memenuhi semua kerinduan kita yang lain.
 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Baca: Orang Kudus hari ini: 13 September 2022 St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja
 
Antifon Komuni (Yoh 15:16)
 
Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan agar hasilmu tinggal tetap. 
 
Doa Malam

Allah Bapa kami di surga, gerakkanlah hati kami untuk berbelas kasih kepada sesama yang memerlukan bantuan kami tanpa mengharapkan balasan. Semoga hidup kami menjadi alat-alat belas kasih-Mu bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

  

   
Foto: Diocese of Siouxfall


RENUNGAN PAGI

 

Orang Kudus hari ini: 13 September 2022 St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja Katolik memperingati St Yohanes Krisostomus. Dia adalah Uskup Agung Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Romawi saat itu dan juga kemudian diakui sebagai salah satu Doktor Gereja yang agung.

St Yohanes Krisostomus tertarik pada iman Kristen dan belajar teologi serta mengalami gaya hidup asketis sebagai pertapa sebelum ia menjadi diakon, dan kemudian menjadi imam besar di Antiokhia, terkenal karena khotbahnya yang fasih dan berani, yang menggugah hati dari banyak orang. Dia menempatkan penekanan khusus dalam perawatan bagi orang miskin dan khususnya menentang penyalahgunaan kekuasaan dan hak istimewa oleh si kaya dan si berkuasa terhadap si miskin dan mereka yang terpinggirkan oleh masyarakat. Dia berkhotbah langsung kepada orang-orang, dengan istilah dan kata-kata sederhana yang membantunya terhubung dengan baik dengan orang-orang yang dia khotbahkan, membantunya untuk mengubah iman ribuan orang yang tak terhitung jumlahnya.

Akhirnya orang suci dan hamba Tuhan ini diangkat sebagai Uskup Agung Konstantinopel, dan karya-karya serta reformasinya segera mendapat tentangan dari anggota orang kaya dan istimewa, para bangsawan dan pendeta berkuasa yang menentang pendekatannya yang lebih sederhana dan disiplin di Gereja dalam segala urusan. Secara khusus diketahui bahwa dia adalah musuh Permaisuri Romawi yang kuat Aelia Eudoxia, yang gaya hidupnya yang mewah ditentang oleh St. Yohanes Krisostomus, dan yang pertama juga berpikir bahwa khotbah St. Yohanes Krisostomus ditujukan untuk dirinya sendiri. Dengan demikian, dengan upaya orang-orang yang menentangnya, St. Yohanes Krisostomus harus menanggung pengasingan dari Takhta, dan dia dibuang tidak hanya sekali tetapi dua kali, karena gesekan terus ada antara Permaisuri dan pendukungnya dan St. Yohanes Krisostomus. dan pendukungnya di sisi lain.

Orang kudus Tuhan tetap tidak pernah menyerah, dan terus melayani Tuhan dengan setia, mendedikasikan dirinya untuk tugas dan pelayanan apa pun yang bisa dia lakukan, bahkan saat diasingkan, sampai kematiannya. Dedikasi dan kerja keras St. Yohanes Krisostomus harus mengilhami kita semua untuk percaya kepada Tuhan dan mengizinkan Dia untuk memimpin dan membimbing kita dalam perjalanan iman dan hidup kita. Kita harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita harus melayani Tuhan dalam hidup ini dan menyatakan kebenaran dan kasih-Nya melalui hidup kita. Marilah kita semua saling mengingatkan bahwa Allah dan kasih-Nya kepada kita telah membuat kita benar-benar diberkati dan beruntung, karena dengan kasih-Nya, Dia telah mengumpulkan kita semua dari segala bangsa, menjadi satu kawanan-Nya, satu Tubuh Kristus, Gereja.

Semoga Tuhan terus memberkati kita dan menguatkan kita dalam segala hal. Semoga Dia menguatkan dan menguatkan kita untuk mampu menghadapi tantangan dan cobaan dalam hidup. Semoga Dia memberi kita keberanian dan energi untuk melawan godaan dunia ini, dan membantu kita untuk mengingat bahwa kita semua adalah umat-Nya, dan bahwa kita harus selalu bersatu dalam cinta satu sama lain, dan tidak terpecah belah. Semoga Tuhan selalu bersama kita, sekarang dan selamanya. Amin.


Public Domain


Senin, 12 September 2022: Peringatan Nama Santa Perawan Maria Yang Tersuci

  Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita diingatkan perayaan Nama Maria Santa Perawan Maria yang tersuci. Nama yang bahkan ditakuti oleh iblis dan roh jahat lainnya, karena ini adalah nama perempuan yang melaluinya keselamatan seluruh dunia berasal, dalam pribadi Yesus Kristus Putranya, Tuhan dan Juruselamat seluruh dunia. Dengan ketaatan Bunda Maria kepada Tuhan dan partisipasi aktif dalam karya keselamatan Tuhan, Tuhan telah membuat keselamatan kita menjadi kenyataan yang nyata. Pesta ini adalah padanan dari Pesta Nama Yesus yang tersuci; keduanya memiliki kemungkinan menyatukan orang-orang yang mudah terpecah pada hal-hal lain.  
 
 Melalui iman dan ketaatannya yang rendah hati, Bunda Maria telah membuat hati iblis ketakutan dan roh-roh jahat lainnya. Itulah sebabnya penyebutan nama Bunda Maria saja akan membuat iblis melarikan diri, dan setan dan roh jahat berhamburan, karena memanggil namanya berarti kita menempatkan diri kita dalam perawatannya dan kita memanggilnya untuk syafaatnya yang kuat, hanya karena dia terus-menerus memohon atas nama kita di hadapan Takhta Putranya selama ini. Sejak kita telah dipercayakan oleh Tuhan kepada Bunda-Nya sendiri, dan dia telah dipercayakan kepada kita sebagai Bunda kita, Bunda Maria selalu dekat dengan kita dan menunjukkan kasih dan perhatiannya kepada kita. Itulah sebabnya dia menampakkan diri begitu banyak, mengingatkan kita, anak-anak terkasihnya untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Mari kita memanggil namanya yang paling suci dengan iman, untuk membela kita dari serangan si jahat. 
 
  Semoga Tuhan terus menjaga kita semua, dan bimbingan terus-menerus yang telah ditunjukkan ibu-Nya Maria kepada kita terus membantu kita dalam perjalanan kita menuju-Nya. Semoga semua umat Kristiani dimanapun berada selalu diilhami untuk menjalani hidup mereka dalam ketaatan kepada Tuhan seperti yang telah dilakukan Bunda Maria sendiri. Semoga Tuhan memberkati kita selalu dalam segala hal, dan semoga Dia terus membimbing dan menguatkan kita dalam segala hal, dan membantu kita untuk bertahan melalui banyak tantangan hidup. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami, dan dengarkan kami ketika kami memanggil nama-mu yang tersuci, dan lindungi kami dari yang jahat. Amin.
 
Bacaan dan renungan hari ini silakan klik tautan ini 
Credit: Eric E Castro/flickr (CC.BY.2.0)

 
 
 

Senin, 12 September 2022 Hari Biasa Pekan XXIV

Senin, 12 September 2022
Hari Biasa Pekan XXIV


Mengingat keagungan Sakramen ini, warga beriman harus dengan rendah hati dan dengan iman teguh mengambil hikmah dari perkataan sang perwira Bdk. Mat 8:8.: "Tuhan, aku tidak layak menerima Tuhan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka jiwaku akan sembuh." Dalam liturgi ilahi dari Santo Yohanes Krisostomus umat beriman berdoa dalam roh yang sama:
"Izinkanlah aku hari ini mengambil bagian dalam perjamuan mistik-Mu, ya Putera Allah, Aku tidak akan mengkhianati rahasia ini kepada musuh-musuh-Mu, dan juga tidak memberi ciuman seperti Yudas, tetapi seperti penyamun itu aku berseru kepada-Mu: Tuhan ingatlah aku dalam Kerajaan-Mu!" (Katekismus Gereja Katolik, 1386)
Antifon Pembuka (1Kor 11:26)

Setiap kali kalian makan roti ini dan minum dari piala ini, kalian wartakan wafat Tuhan, sampai Ia datang.

Doa Pagi


Allah Bapa, sumber kerukunan, sembuhkanlah kami dari semangat perselisihan, dan semoga kami rukun bersatu padu berkat sabda Yesus, Putra kesayangan-Mu. Semoga Ia sudi menjadi batu sendi yang mempersatukan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
       
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (11:17-26)

"Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang."

Saudara-saudara, dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk. Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji. Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Wartakanlah wafat Tuhan, sampai Ia datang.

Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, 'Lihatlah Tuhan, aku datang.'
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau: Biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"
     
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal  

 
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:1-10)

"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
 
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
     

Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, dalam perikop Kitab Suci hari ini kita mendengar tentang momen ketika Tuhan menetapkan Ekaristi Kudus pada Perjamuan Terakhir, seperti yang diceritakan oleh St. Paulus kepada Jemaat di kota Korintus. Dan kemudian dalam Injil hari ini, kita mendengar tentang Tuhan menyembuhkan hamba seorang perwira tentara Romawi, dengan iman besar yang dia tunjukkan sebelumnya.

Pada kesempatan itu, perwira Romawi, yang merupakan pemimpin yang cukup senior dalam struktur tentara Romawi, datang kepada Yesus dan memohon kepada-Nya untuk menyembuhkan hamba-Nya dan sembuh dari penyakit yang diderita hamba itu. Dia memiliki iman yang besar kepada Tuhan, serta pemahaman yang cerdik tentang lanskap sosial-politik pada saat itu.

Mengapa begitu? Itu karena apa yang dikatakan perwira Romawi kepada Yesus ketika Dia hendak pergi ke rumahnya untuk menyembuhkan hamba perwira itu. Perwira itu mengucapkan kata-kata yang  setiap dari kita sekarang secara teratur mengucapkan selama perayaan Misa Kudus: "Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh."

Kata-kata ini menunjukkan kepada kita bahwa perwira itu memahami dengan baik kemungkinan implikasi dan akibat negatif jika Tuhan Yesus datang ke rumahnya. Adat dan tradisi Yahudi pada waktu itu melarang masuk atau berkunjung ke rumah seorang pagan. Jika seseorang memasuki rumah seorang kafir, maka dia akan dianggap najis.

Karena itu, perwira itu hanya meminta Tuhan Yesus untuk mengucapkan kata-kata itu, dan dia percaya bahwa hambanya akan sembuh dalam sekejap. Dan ini harus dikontraskan dengan apa yang kita dengar tentang sikap banyak orang yang kepadanya Tuhan telah datang. Orang-orang Farisi, ahli Taurat, banyak orang dan bahkan tetangga kampung halaman Tuhan kita sendiri menolak Dia, meskipun telah melihat secara langsung keajaiban dan mukjizat Tuhan.

Perwira itu percaya dengan segenap hatinya, dan karena imannya, doanya didengarkan oleh Tuhan, dan dikabulkan. Tuhan memuji dia karena imannya, yang tidak dimiliki banyak orang di Israel pada waktu itu, seperti yang baru saja kita bahas. Sekarang, marilah kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita memiliki iman yang sama seperti yang dimiliki perwira Romawi itu?

Seperti yang kita lihat dalam bacaan pertama kita hari ini, Tuhan menetapkan Ekaristi pada Perjamuan Terakhir yang Dia miliki bersama murid-murid-Nya, tepat sebelum Dia akan menderita dan mati dan memenuhi sepenuhnya misi yang Dia utus ke dunia ini. Dan itu juga untuk menggenapi apa yang Dia sendiri telah katakan sebelumnya kepada orang-orang, bahwa Dia adalah Roti Hidup, dan semua yang makan Daging dan minum Darah yang Dia berikan, akan memiliki hidup yang kekal.

Sekarang, Ekaristi dan Kehadiran Nyata Tuhan kita adalah fokus dan pusat iman Katolik kita. Namun, sayangnya, kenyataannya masih banyak dari kita orang Katolik yang tidak menganggap ini serius, atau bahkan bertindak dengan cara yang memalukan kebenaran iman yang esensial ini.

Hal ini terlihat dari bagaimana kita kurang menghargai dan menghormati Kehadiran Nyata Tuhan dalam Ekaristi, memperlakukan Ekaristi bukan sebagai Tuhan sendiri hadir dalam Hadirat-Nya yang penuh dan lengkap, dalam Tubuh, Jiwa dan Keilahian-Nya. Iman Katolik inti kita adalah bahwa kita percaya bahwa meskipun roti dan anggur tetap seperti itu dalam penampilan, tetapi dalam kenyataannya, dalam substansi dan kebenaran, itu telah diubah menjadi Hadirat dan Realitas Tuhan kita sendiri.

Kemudian, kita tidak dapat lagi melakukan apa yang telah kita lakukan sejauh ini, semua sikap tidak hormat kita, iman dan sikap kita yang suam-suam kuku terhadap Misa Kudus, penolakan kita untuk menaruh seluruh hati kita dan memang, seluruh keberadaan kita untuk bersama Tuhan, dan kegagalan untuk menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan kita.

Marilah kita hari ini mengikuti teladan perwira Romawi, ingatlah bahwa perwira tentara itu juga meminta Tuhan untuk menyembuhkan hambanya, dan marilah kita menghubungkannya dengan apa yang selalu kita ucapkan selama Misa, 'tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh." 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Luk 7:4-5)
 
Orang tua-tua Yahudi datang kepada Yesus dan berkata, "Ia layak Engkau tolong, sebab Ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat."
 
SiouxFall Diocese

 
 
 
RENUNGAN PAGI

 

Minggu, 11 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIV

 

Minggu, 11 September 2022
Hari Minggu Biasa XXIV
   
"Pengakuan dosa secara lengkap dan pengampunan perorangan, tetap merupakan jalan biasa satu-satunya untuk pendamaian umat beriman dengan Allah dan dengan Gereja, kecuali pengakuan dosa semacam itu tidak mungkin atau secara fisik atau secara moral" (OP 31). Untuk itu ada alasan-alasan kuat. Kristus bertindak dalam setiap Sakramen. Ia mendekati secara pribadi setiap pendosa: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni" (Mrk 2:5). Ia adalah dokter yang berpaling kepada setiap orang sakit secara tersendiri, yang membutuhkan-Nya Bdk. Mrk 2:17., supaya menyembuhkannya. Ia membangun semua orang sakit dan menggabungkan mereka lagi ke dalam persekutuan persaudaraan. Dengan demikian pengakuan pribadi adalah bentuk perdamaian yang paling nyata untuk perdamaian dengan Allah dan dengan Gereja. --- Katekismus Gereja Katolik, 1484

     

Antifon Pembuka (Lih. Sir 36:15-16)

Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.


Da pacem, Domine, sustinentibus te, ut prophetæ tui fideles inveniantur: exaudi preces servi, et plebis tuæ Israel.
Mzm. Lætatus sum in his quæ dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus.

Give peace, O Lord, to those who wait for you, that your prophets be found true. Hear the prayers of your servant, and of your people Israel.
     
  
Doa Pagi  

Ya Allah, melalui Putra-Mu, Engkau selalu mencari kami yang seringkali tersesat dan hilang. Perkenankanlah kami untuk saling mencari siapa pun yang hilang di antara kami sehingga persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-11.13-14)
 
"Menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
   
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka; tetapi Engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.                           
 
               

Mazmur Tanggapan, re = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3.4.12-13.17.19; Ul: Luk 15:18)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, Menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:12-17)
 
"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa."

Saudaraku terkasih, aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan aku, karena Ia menganggap aku setia, dan memercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihi-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan kepadaku bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Sabda ini benar, dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu, aku dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang yang paling berdosa ini, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
        

      

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan telah mempercayakan berita perdamaian itu kepada kami.

Inilah Injil Suci menurut Lukas 15:1-32 (Singkat: 15:1-10)
 
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
   
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat,  katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa, dan makan bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya ia lalu meletakkan domba itu di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, “Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Yesus berkata lagi, “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskan semua harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku, dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya, Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, kenakanlah itu kepadanya; pasanglah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya, Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali .”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan

 
Salah satu hal yang disukai anak-anak adalah bermain game. Kita tidak berbicara tentang video game yang ada di telepon genggam atau komputer.

Kita berbicara tentang permainan interaktif yang dimainkan dengan orang lain, dan anak-anak memiliki imajinasi seperti itu untuk membuat permainan dari ketiadaan.

Misalnya, dalam permainan “Menangkap” tidak ada peralatan yang digunakan, tetapi itu akan tertawa dan berteriak dan bahkan berteriak ketika anak-anak berlarian dan mencoba menangkap satu sama lain. Mereka bisa bersenang-senang hanya dengan melakukan itu.

Dan ketika mereka lelah dan ingin beralih ke permainan lain maka itu adalah “petak umpet”.

Semua anak akan bersembunyi, dan kemudian si pencari, setelah hitungan mundur, akan pergi mencari mereka.

Ini adalah permainan yang cukup menarik, dalam arti bahwa anak-anak yang bersembunyi selalu ingin mengintip dari tempat persembunyiannya untuk melihat di mana si pencari berada.

Jadi tujuannya bukan untuk bersembunyi sampai pencari tidak dapat menemukan siapa pun. Sebaliknya mereka yang bersembunyi entah bagaimana akan memberikan tempat persembunyiannya, dan pencari entah bagaimana akan dapat menemukan mereka yang bersembunyi.

Petak umpet adalah permainan sederhana, tetapi begitu banyak dinamika dan emosi manusia yang terlibat, sehingga kita dapat mengatakan bahwa itu adalah permainan yang cukup canggih.

Dalam tiga Perumpamaan yang Yesus ceritakan dalam Injil, juga terdapat unsur permainan “petak umpet”.

Dia berbicara tentang gembala yang meninggalkan 99 ekor domba di padang gurun belantara dan mengejar satu yang hilang sampai dia menemukannya.

Dia berbicara tentang seorang perempuan yang kehilangan satu dirham, dan akan menyalakan lampu dan menyapu keluar rumah dan mencari secara menyeluruh sampai dia menemukannya.

Dan tentu saja perumpamaan terakhir, yang cukup kita kenal, perumpamaan tentang Anak yang hilang, atau perumpamaan tentang Bapa yang baik hati.

Kita mungkin berpikir bahwa ketiga perumpamaan itu lebih seperti “hilang dan ditemukan” daripada “petak umpet”, terutama perumpamaan tentang anak yang hilang.

Namun hal yang menarik tentang mereka yang tersesat dalam labirin kehidupan, atau tersesat dalam dosa-dosa mereka atau apa pun, tidak hanya ingin tetap tersesat, atau bahwa mereka cukup bahagia karena tersesat.

Bahkan seperti permainan petak umpet, mereka yang tersesat mungkin bersembunyi dan diam-diam memanggil untuk ditemukan.

Hal ini dapat kita lihat dalam Kitab Kejadian. Ketika Adam dan Hawa memakan buah terlarang dan jatuh ke dalam dosa, mereka menyembunyikan diri dari Tuhan.

Tuhan datang mengunjungi mereka dan Tuhan memanggil, “Di mana kamu?” Baru pada saat itulah Adam dan Hawa keluar dari tempat persembunyian mereka. Jadi dapat dikatakan bahwa Adam dan Hawa bersembunyi, tetapi mereka juga menunggu untuk ditemukan.

Allah mencari orang berdosa adalah tema yang berulang dalam Alkitab. Kita melihat bahwa dalam bacaan pertama seperti yang Tuhan katakan kepada Musa, 
“Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya." Maka Allah mengutus Musa untuk mencari orang-orang itu ketika mereka berdosa.

Dan dalam bacaan kedua, Santo Paulus berkata bahwa dia dulunya adalah seorang penghujat dan melakukan semua yang dia bisa untuk melukai dan mendiskreditkan iman.

Tetapi ketika dia dibutakan dalam perjalanan ke Damaskus, Yesuslah yang mengutus Ananias untuk menyembuhkannya dan membaptisnya.
  
Dan di dalam Injil, pemungut cukai dan orang berdosa semuanya mencari teman Yesus untuk mendengar apa yang Dia katakan.

Tetapi Yesuslah yang pertama mencari mereka ketika Dia berkata bahwa Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang.

Jadi mereka yang bersembunyi di dalam dosa tidak puas dengan bersembunyi di dalam dosa. Apakah diam-diam atau menangis dengan suara keras, mereka ingin ditemukan. Hanya saja mereka tidak mengatakan langsung bahwa mereka ingin ditemukan.

Tetapi para pendosa itu mungkin tidak mudah ditangani, dan kita mungkin hanya ingin menjadi orang Farisi atau ahli Taurat dan menyuruh mereka tersesat.

Tapi mari kita ingat bahwa semakin besar resistensi, semakin dalam pertobatan. Perlawanan pada dasarnya adalah perjuangan dengan dosa-dosa mereka sendiri dan mereka berjuang dalam pertempuran di dalam.

Santo Monika harus berdoa selama 30 tahun untuk pertobatan Santo Agustinus, tetapi akhirnya ia menjadi orang suci yang hebat.

Yesus mengutus kita kepada mereka yang bersembunyi di dalam dosa-dosa mereka sehingga Dia dapat mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang.

Marilah kita berbaik hati dan berbelas kasih dan lemah lembut dalam mencari orang-orang berdosa.

Ketika kita menghadapi perlawanan atau bahkan permusuhan, marilah kita mengingat apa yang Yesus katakan: akan ada lebih banyak sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat daripada lebih dari sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak membutuhkan pertobatan.
 
 Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
    
Antifon Komuni (Mzm 36:8)

Betapa berhaga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

How precious is your mercy, O God! The children of men seek shelter in the shadow of your wings.

Atau (Bdk. 1Kor 10:16)

Piala syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan Darah Kristus; roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan Tubuh Tuhan.

The chalice of blessing that we bless is a communion in the Blood of Christ; and the bread that we break is a sharing in the Body of Christ.

Atau (Mat 16:24)

Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et sequator me.

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
   
RENUNGAN PAGI

Sabtu, 10 September 2022 Hari Biasa Pekan XXIII

 

Sabtu, 10 September 2022
Hari Biasa Pekan XXIII
  
“Janganlah mencintai dunia atau barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu” (St. Nikolaus dari Tolentino)
  

Antifon Pembuka (1Kor 10:17)
 
Karena roti hanya satu, maka kita biarpun banyak, menjadi satu tubuh, sebab kita semua mengambil bagian pada roti yang satu itu.
       
Doa Pagi

Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah Sabda-Mu itu berkembang subur dalam diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 10:14-22a)
     
"Kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu."
     
Saudara-saudaraku terkasih, jauhilah penyembahan berhala! Aku berbicara kepada kalian, sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang kukatakan. Bukankah piala syukur yang kita syukuri merupakan persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita bagi-bagi merupakan persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti itu hanya satu, maka kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. Perhatikanlah bangsa Israel yang alami: Bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah? Apa yang kumaksudkan? Apakah daging persembahan berhala itu mempunyai arti? Ataukah berhala itu sendiri mempunyai arti? Bukan! Yang kumaksudkan ialah: apa yang mereka persembahkan itu dipersembahkan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, kalian bersekutu dengan roh-roh jahat. Kalian tidak dapat minum dari piala Tuhan dan sekaligus juga dari piala roh-roh jahat. Kalian tidak dapat mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan dan sekaligus juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.17-18)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan,
2. Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23) 
Orang yang mengasihi Aku akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
       
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:43-49)
   
"Mengapa kalian berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan?"
  
Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan tidak ada pula pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan sabda-Ku serta melakukannya, - Aku menyatakan dengan siapa ia dapat disamakan: - Dia itu sama dengan orang yang mendirikan rumah. Ia menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena dibangun dengan kokoh. Sebaliknya barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika dilanda banjir, rumah itu segera roboh, dan hebatlah kerusakannya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
 Di hampir setiap agama, makanan digunakan dalam ibadah sebagai tanda persekutuan dengan yang Ilahi. Oleh karena itu dalam ibadah ada yang dipersembahkan untuk dikorbankan. Itu bisa berupa binatang, atau hasil bumi, atau makanan yang dimasak.   Bahkan dalam Ekaristi, roti dan anggur dipersembahkan dan melalui konsekrasi imam, kita mengambil bagian Tubuh Kristus dalam persekutuan.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus harus mengingatkan orang-orang Kristen bahwa mereka memang dalam persekutuan dengan Kristus ketika mereka mengambil bagian dalam memecahkan roti dalam Ekaristi.
Ekaristi diberikan sebagai kurban Tubuh dan Darah-Nya, agar dengan mengambil bagian di dalamnya, kita dapat bersatu dengan Kristus dan dengan sesama anggota-Nya menjadi satu Tubuh. (Lih. KGK 1329) Kita juga perlu ingat bahwa kita yang telah dibaptis berada dalam persekutuan dengan Kristus dan bahwa Kristus hidup di dalam hati kita. Dari kata-kata yang keluar dari hati kita, kita akan tahu betapa sadarnya kita akan kehadiran Kristus di dalam kita. Persatuan kita dengan Kristus dalam Komuni kudus, “melindungi, menambah, dan membaharui pertumbuhan kehidupan rahmat yang diterima dalam Pembaptisan.” (KGK 1392).  Katekismus juga mengajarkan bahwa dengan Komuni kudus kita menerima rahmat ilahi, dan dengan demikian Ekaristi merupakan antisipasi kemuliaan surgawi. (lih. KGK 1402) Dengan merayakan Ekaristi, kita menantikan dengan rindu kedatangan Penyelamat kita Yesus Kristus, untuk mengambil bagian di dalam kemuliaan-Nya (lih. KGK 1040). “Setiap kali misteri ini dirayakan, terlaksanalah karya penebusan kita (LG 3) dan kita memecahkan “satu roti yang merupakan obat kebakaan, penangkal kematian, dan santapan yang membuat kita hidup selama-lamanya dalam Yesus Kristus” (Ignatius dari Antiokhia, Eph. 20,2).” (KGK 1405)
 
Seperti yang Yesus katakan dalam Injil: Karena perkataan seseorang keluar dari apa yang memenuhi hatinya. Dengan perkataan kita, orang lain akan tahu apakah kita benar-benar menyembah Tuhan atau tidak. Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. (RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
  
  
SiouxFall Diocese
Antifon Komuni (Luk 6:47)
 
Setiap orang yang datang kepada-Ku, mendengarkan sabda-Ku dan melakukannya, seperti orang yang mendirikan rumah, menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu.  
 
 
Doa Mohon Pertolongan Santa Perawan Maria dari Guadalupe 
  
Bunda tercinta, kami mengasihimu.
Kami berterima kasih atas janjimu untuk menolong kami, bila kami berada dalam kesesakan.
Kami mempercayakan diri ke dalam kasihmu yang kuasa mengeringkan air mata dan menghibur hati kami.  Ajarilah kami menemukan damai di dalam diri Yesus Puteramu dan berkatilah kami di sepanjang hari-hari hidup kami.  
Tolonglah kami membangun sebuah bait di dalam hati kami.
Jadikanlah bait kami itu seindah bait yang telah dibangun di atas Gunung Tepeyac bagimu.
Suatu bait penuh penyerahan, pengharapan dan cinta kasih kepada Yesus yang terus berkembang setiap hari.  
Bunda tercinta, Engkau memilih tinggal bersama kami dengan menghadiahkan gambar dirimu sendiri yang amat ajaib dan suci pada jubah Juan Diego.
Biarlah kami menikmati kehadiranmu yang penuh kasih itu apabila kami memandangi wajahmu.
Berilah kami keberanian seperti Juan untuk menyampaikan pesan pengharapanmu kepada semua orang.
Engkaulah Bunda kami dan sumber inspirasi kami. Sudi dengarkanlah dan jawablah doa-doa kami.
Amin.
 
3x Salam Maria 

 
  
 
Doa Malam
  
Terima kasih, ya Tuhan Yesus, atas berkat-Mu hari ini. Utuslah malaikat-malaikat-Mu untuk menjaga kami malam ini dan dilindungi dari segala yang jahat atas gangguan yang menakutkan. Amin.
  

Orang Kudus hari ini: 09 September 2022 St. Petrus Claver

 Hari ini, Gereja memperingati Santo Petrus Claver, hamba Tuhan yang kudus dan setia yang teladannya semoga dapat menjadi inspirasi yang baik bagi kita untuk mengikuti bagaimana kita seharusnya menjadi hamba Tuhan yang baik dan setia dalam hidup kita mulai sekarang. Dia terkenal karena karya-karyanya yang luas di antara orang miskin dan budak, di daerah-daerah di mana dia melayani di tempat yang saat itu dikenal sebagai Dunia Baru, di Amerika. Dia adalah seorang imam dan misionaris Jesuit Spanyol yang mendedikasikan dirinya untuk kehidupan pelayanan kepada Tuhan dan umat-Nya, menghabiskan seluruh hidupnya khususnya untuk perawatan budak Afrika, ketika perbudakan benar-benar merajalela saat itu.

Dia memperhatikan kebutuhan para budak Afrika yang diperlakukan dengan buruk dan salah urus saat itu, diperlakukan dengan kejam dan tidak adil oleh tuan dan majikan mereka di seluruh bidang pelayanannya, dan meskipun banyak tantangan dan cobaan yang harus dia hadapi, St. Petrus Claver tidak pernah biarkan semua orang untuk menghalangi atau mencegah dia dari terus berjuang demi budak-budak itu. Dia menunjukkan kepada mereka kasih Tuhan dan jalan menuju keselamatan-Nya, dan dipuji atas pembaptisan lebih dari tiga ratus ribu orang sepanjang masa pelayanannya, dan dia mendengar banyak pengakuan sambil juga membantu memimpin banyak dari mereka ke jalan Kristus. .

Saudara dan saudari dalam Kristus, semua yang telah dilakukan St. Petrus Claver demi mereka yang terpinggirkan dan paling tidak dalam masyarakat, semua yang telah dia tunjukkan untuk kasih Tuhan dan umat-Nya, semua ini harus menginspirasi kita semua untuk menjalani hidup kita dengan cara yang sama, agar kita dapat mendedikasikan diri kita untuk mengasihi Tuhan dan menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan dengan cara yang sama. St Petrus Claver telah menunjukkan kepada kita bahwa sebagai murid Kristus kita harus peduli dan mencintai satu sama lain dan diisi dengan perhatian bukan untuk diri kita sendiri dan keinginan egois kita, melainkan untuk menolong orang lain yang membutuhkan di sekitar kita, mengakui bahwa ada banyak dari mereka yang membutuhkan perhatian dan kasih kita.

Marilah kita semua karenanya melakukan apa pun yang kita bisa untuk mengikuti Tuhan dengan lebih sepenuh hati mulai sekarang, dan berkomitmen untuk mengasihi satu sama lain lebih dari kita mencintai diri kita sendiri. Semoga Tuhan terus menguatkan kita dalam iman dan semoga Dia terus memberkati kita dalam semua upaya baik dan usaha kita, dan memberdayakan kita semua untuk berjalan dengan setia di hadirat-Nya. Semoga Tuhan memberkati kita dalam segala hal. Amin.

Potret Saint Peter Claver di museum Istana Inkuisisi, Cartagena, Kolombia (CC)



terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy