![]() |
Credit:ThamKC/istock.com |
Hari Biasa Pekan XVII
“Kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan dalam segala hal.” (St. Ignatius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau lebih berkenan akan belas kasih daripada kurban. Kami mohon, semoga kami selalu berlaku jujur dan menghormati nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.