Ilustrasi: St Paulus mendesak para pengikutnya untuk bekerja dan tidak bermalas-malasan (CC0)
Kita berhak menyisihkan waktu untuk istirahat yang sah dan untuk meditasi dan doa. Tapi kemalasan sejati selalu merupakan dosa. Hal ini dapat dengan mudah menjadi penyebab kesalahan yang lebih serius dan kehancuran rohani kita. Tuhan memberi kita kekuatan material dan spiritual sebagai talenta kita, yang harus kita gunakan demi keuntungan dan tidak terkubur sia-sia di bumi. Hamba yang menerima lima talenta dari Tuhan dan menambah jumlahnya lima talenta lagi, diberi pahala dengan pujian dari Tuhan dan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Demikian pula ia memperlakukan hamba yang lain, yang menerima dua talenta dan melipatgandakannya melalui kerajinannya. Namun hamba yang malas, yang mengubur talenta yang diterimanya dan menemui tuannya dengan tangan kosong, malah dikutuk dan dilempar ke dalam kegelapan Neraka. (Bdk. Mat 25:15-30) Ini adalah pelajaran menakutkan yang diajarkan Injil kepada kita. Hal ini seharusnya membuat kita berpikir tentang kenyataan bahwa suatu hari nanti kita harus mempertanggungjawabkan semua anugerah yang telah Dia berikan kepada kita kepada Tuhan. Apakah Dia telah memberi kita banyak hal? Jika demikian, kita harus mempertanggungjawabkan semuanya. Apakah dia hanya memberi kita sedikit? Meski begitu, kita harus memperhitungkan setiap bagiannya. Bayangkan tanggung jawab besar yang menjadi tanggung jawab kita bersama dengan anugerah Tuhan. Marilah kita bertekad untuk menggunakan hal-hal ini sebaik mungkin, sehingga ketika kita menghadap Dia, tangan kita tidak akan kosong, melainkan dipenuhi dengan keuntungan.
Kemalasan dilarang oleh Tuhan karena bekerja adalah perintah-Nya. Dia telah memberi tahu Adam dan penerusnya: “Dengan berpeluh, kamu akan mencari makananmu.” (Kejadian 3:19)
Hari ini, Gereja memperingati St. Agatha, seorang santa dan martir iman terkenal yang telah menjalani hidupnya dengan layak di hadapan Tuhan, dan yang tindakan dan komitmennya kepada Tuhan, bahkan melalui kepahitan penderitaan dan kesulitan, harus menginspirasi setiap orang. dan kita masing-masing tentang bagaimana kita seharusnya menjalani hidup kita sendiri. St Agatha lahir di Sisilia pada abad ketiga, ketika Kekaisaran Romawi sedang mengalami pergolakan dan gangguan. Dia dilahirkan dalam keluarga bangsawan dan didekati oleh banyak pelamar yang dia tolak karena dia telah bersumpah keperawanan kepada Tuhan, dan prefek Romawi Quintianus, yang lamarannya ditolak oleh St. Agatha, melaporkannya kepada pihak berwenang, sebagai dia tahu tentang iman Kristen St. Agatha.
Dalam Sakramen Mahakudus tercakuplah "dengan sesungguhnya, secara real
dan substansial tubuh dan darah bersama dengan jiwa dan ke-Allahan Tuhan
kita Yesus Kristus dan dengan demikian seluruh Kristus" (Konsili
Trente: DS 1651; lih. Katekismus Gereja Katolik 1374)
Antifon Pembuka
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.
Doa Pagi
Ya Tuhan, Santa Agata, perawan dan martir, senantiasa menyenangkan
hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman.
Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
St. Michael & St. Mary Stillwater, MN Catholic Church
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:1-7.9-13)
"Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan."
Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para
tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga
Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut
perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di
bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo
semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam
mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan
serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; Semuanya itu
diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedang Raja Salomo dan
segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri
bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing
domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.
Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya,
yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah
sayab kerub-kerub. Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di
atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta
kayu-kayu pengusungan dari atas. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa
selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung
Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan
dengan orang-orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah
Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan
memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak
tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan
memenuhi rumah itu. Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah
menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam
kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat
Engkau menetap selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kerendahan hati yang benar puas dengan apa yang diterima (Sta. Theresia dari Avila).
Antifon Pembuka (Mzm 95:6-7)
Marilah kita bersujud dan menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, yang menjadikan kita, sebab Dialah Allah kita.
O come, let us worship God and bow low before the God who made us, for he is the Lord our God.
Venite adoremus Deum, et procidamus ante Dominum: ploremus ante eum, qui fecit nos: quia ipse est Dominus Deus noster.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, semua orang yang merasa lemah dan
menderita menemukan kekuatan dan hiburan pada-Mu. Dampingilah kami, bila
sedang tertimpa penderitaan, melewati bulan-bulan yang hampa menghitung
malam-malam yang menyesakkan. Sembuhkanlah kami dari segala penyakit
dan jadilah pada kepercayaan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ayub (7:1-4.6-7)
"Aku dicekam kegelisahan sampai dini hari."
Di dalam keprihatinannya Ayub berbicara kepada sahabatnya, “Bukankah
manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang
upahan? Seperti seorang budak yang merindukan naungan, seperti orang
upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah aku diberi bulan-bulan
yang sia-sia, dan kepadaku ditentukan malam-malam yang penuh kesusahan.
Bila aku pergi tidur, maka yang kupikirkan ‘Bilakah aku akan bangun’.
Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh kegelisahan sampai
dinihari. Hari-hariku berlalu lebih cepat daripada torak, dan berakhir
tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas. Mataku
tidak akan lagi melihat yang baik.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Hari ini, Gereja memperingati dua orang kudus, yaitu St. Blasius dan St. Ansgarius, yang kehidupan dan teladannya semoga dapat menginspirasi kita semua dalam bagaimana kita harus menjalani kehidupan yang benar-benar layak bagi Tuhan. Pertama-tama, St. Blasius adalah santo terkenal yang banyak di antara kita akan ingat atas perantaraannya mereka yang menderita masalah dan penyakit tenggorokan, dan berkat yang terkait dengan pemberkatan tenggorokan dan perantaraan St. Blasius. St Blasius juga seorang dokter dikenal yang membantu mengobati banyak orang karena penyakit dan penyakit mereka. Dia melakukan banyak mukjizat dan penyembuhan yang membuat dia dicari dan dihormati oleh banyak orang, dan yang menyebabkan dia dipilih oleh orang-orang yang mengakui dia sebagai uskup mereka, di wilayah Sebastea di Asia Kecil. St Blasius terus memperhatikan kebutuhan orang-orang yang berada di bawah asuhannya, dan mengabdikan waktu dan tenaganya demi mereka.
Pada masa itu, Gereja dan umat Kristiani terus-menerus berada di bawah ancaman penganiayaan dan kesulitan, dan meskipun Edik Milan telah diumumkan oleh Kaisar Romawi Konstantinus Agung dan Licinius, tak lama kemudian, di wilayah Timur Kekaisaran Romawi diperintah oleh Kaisar Licinius, kecurigaan Kaisar tersebut terhadap rencana dan dukungan yang diam-diam diberikan Konstantinus Agung kepada umat Kristiani dan Gereja menyebabkan penganiayaan baru terhadap umat beriman di wilayah kekuasaannya, termasuk terhadap keuskupan St. Blasius Gubernur menangkap St. Blasius dan menganiayanya, dan di tengah semua itu.
Sabtu, 03 Februari 2024 Hari Biasa Pekan IV / Peringatan St. Blasius dan St. Ansgarius
Hanya orang yang dengan serius merenungkan betapa beratnya salib
dapat memahami betapa seriusnya dosa. (St. Anselmus dari Canterbury)
Antifon Pembuka (Mzm 119:10-11)
Dengan segenap hati aku mencari Engkau, jangan biarkan daku menyimpang dari perintah-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, anugerahilah kami Roh kebijaksanaan dan
pengertian, agar kami memahami benar rencana-Mu tentang kami. Semoga
kami mengalami bagaimana Engkau bersabda kepada kami dalam diri Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Salomo memohon hati yang bijaksana agar sanggup memerintah umat Allah."
Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban
sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar; seribu kurban
bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan
menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Bersabdalah
Allah, “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” Lalu Salomo
berkata, “Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada
hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar
dan jujur terhadap Engkau! Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia
yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di
takhtanya seperti pada hari ini. Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau
telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku,
sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu
ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang
besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah
kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi
umat-Mu dengan tepat, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,
sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?”
Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka
bersabdalah Allah kepada Salomo, “Oleh karena engkau telah meminta hal
yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa
musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku melakukan
sesuai dengan permintaanmu! Sungguh, Aku memberikan kepadamu hati yang
penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang
pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seseorang
seperti engkau. Namun yang tidak kauminta pun akan Kuberikan kepadamu,
baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada
seorang pun seperti engkau di kalangan raja-raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
“Hanya dalam kebenaran-lah kasih bersinar terang, hanya dalam kebenaran
kasih dapat dihidupi secara otentik. Kebenaran adalah terang yang
memberi makna dan nilai kepada kasih.“ – Paus Benediktus XVI, Ensiklik
Caritas in Veritate
PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
(Pemberkatan lilin dan perarakan tersedia dalam dua cara, dengan
perarakan atau perarakan masuk meriah, selengkapnya lihat Buku Misa
Minggu dan Hari Raya)
Antifon
Ecce Dominus noster cum virtute veniet, ut illuminet oculos servorum suorum, alleluia.
Tengoklah! Tuhan akan datang dengan kekuatan besar, akan bersinarlah mata semua orang yang mengabdi kepada-Nya, alleluya.
Behold, our Lord will come with power, to enlighten the eyes of his servants, alleluia.
Pengantar
Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah
sudah sejak abad ke-5 dirayakan di kota Yerusalem (Ritus Timur), dan
sejak abad ke-6 diperluas ke seluruh Gereja Barat. Di Roma pesta ini
dirayakan dengan nada pertobatan, sedangkan di Perancis dengan
pemberkatan meriah dan perarakan lilin, sehingga sekarang masih dikenal
sebagai "Misa Terang". Sejak tahun 1960 perayaan ini ditetapkan sebagai
"Pesta Tuhan", sebelumnya dikenal dengan "Pesta Maria".
Pada hari ini kita memperingati
peristiwa mulia Kanak-kanak Yesus dipersembahkan kepada Allah oleh
orangtua-Nya pada hari ke-40 sesudah kelahiran-Nya, sesuai dengan
peraturan Hukum Taurat yang berlaku bagi setiap anak laki-laki sulung.
Dalam diri Anak itu, Simeon yang sudah tua mengenal Sang Mesias, yang
disebutnya "Terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa". Secara
tradisional pada hari ini diadakan Perarakan Lilin atau sedikitnya
Pemberkatan Lilin untuk menyambut dan menghormati Yesus yang "datang ke
kenisah-Nya sebagai Terang bagi bangsa-bangsa"
Doa Pemberkatan Lilin
KIDUNG PERARAKAN (atau Puji Syukur 478, Sekarang Tuhanku)
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
atau
Lumen ad revelationem gentium, et gloriam plebis tuæ Israel.
Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)
Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus.
Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung
bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Suscepimus Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen
tuum Dues, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera
tua.
Mzm. Magnus Dominus, et laudablis nimis: in civitate Dei, in monte sancto eius. (Mzm 48:10-11, 2)
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang
telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah.
Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati,
sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang
pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)
"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku,
supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu
dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu
kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri
apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam
dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang
memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka
seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang
mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda
dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu
kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
“Berbahagialah orang yang membawa damai,” kata Tuhan kita, “karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Mat. 5:9)
Semua orang yang berada dalam keadaan rahmat, dan karena itu hidup dalam alam supranatural, adalah anak-anak angkat Allah dan mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya, (Bdk. 2 Petrus 1:4) yang suatu hari nanti akan mereka nikmati dalam visi bahagia Juruselamat kita, bagaimanapun, mengacu pada mereka yang mencintai perdamaian sebagai anak-anak Allah yang istimewa. Mengapa ini? St Agustinus menawarkan penjelasan sebenarnya. (Lih. De Serm. Domini, lib. I, Cap. 2) Tuhan adalah kedamaian dan harmoni yang sempurna. Di dalam Dia tidak ada konflik. Keberadaan dan aktivitas-Nya adalah identik. Dialah kesatuan dan kesederhanaan yang sempurna, kekal dan tidak terpengaruh oleh keterbatasan ruang dan waktu. Sekarang, anak laki-laki harus menjadi gambaran hidup dari ayah. Mereka yang merefleksikan, walaupun secara terbatas, kedamaian, keselarasan dan kegiatan yang tenteram dalam kepribadian mereka sendiri, layak disebut secara khusus sebagai anak-anak Allah. Merekalah pecinta perdamaian sejati.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati