Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Sabtu, 14 November 2009 Hari Biasa Pekan XXXIII

Sabtu, 14 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIII

Tuhan bersabda bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu.


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami syukuri karunia hidup ini sekali lagi. Bersamaan dengan Kaubuka mata kami, tentulah Engkau tiupkan kerinduan-Mu atas kami. Engkau menginginkan kami semakin mengenal dan dekat kepada-Mu hari ini. Namun, kadang di saat susah kami hanya mengeluh dan di saat senang kami lupa bersyukur. Kuatkanlah dan teguhkanlah kami dalam menjalankan tugas perutusan di dunia ini sehingga di manapun kami berada, kami tetap setia dan gigih berjuang untuk mewartakan dan menegakkan kerajaan-Mu yang penuh kedamaian, keadilan, kesejahteraan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:14-16;19:6-9)

"Jalan tanpa rintangan muncul di Laut Merah, dan rakyat melonjak-lonjak bagaikan anak domba."

Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang maha kuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang menakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat.
(Mzm 105:2-3.36-37.42-43)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
3. Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)

"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"

Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, "Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, 'Belalah hakku terhadap lawanku.' Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, 'Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.' Lalu Yesus berkata, "Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, 'Ia akan segera menolong mereka.' Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?"
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan,

Marilah kita hitung untuk seharinya berapa lama kita sungguh-sungguh berdoa. Harus diakui bahwa waktu doa umumnya tidak banyak untuk orang-orang yang lagi aktif, produktif, diundang seminar ke sana kemari, atau bekerja ini itu. Tentu saja untuk orang-orang yang sudah pensiun, tua, dan saleh, waktu doa umumnya lebih banyak. Sedangkan untuk anak-anak, banyak dari mereka yang kalau berdoa serba cepat, membuat tanda salibnya juga cepat. Perhatikan saja anak-anak kita itu, sesudah komuni saat Misa, mereka menuju tempat duduk, lalu membuat tanda salib pembuka doa pribadi, tetapi tidak sampai 10 detik sudah membuat tanda salib penutup. Kemudian asyik memandang sana-sini, yaitu memandang orang-orang yang lagi antri komuni.

Bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk banyak berdoa setiap waktunya. Bahkan Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Mengapa kita harus banyak berdoa? Bukan hanya karena kita memerlukan rahmat dan pertolongan Tuhan setiap saatnya, tetapi karena kita ini hidup di hadapan Allah Bapa yang mahabaik. Hakim yang lalim saja mau menolong janda miskin itu, apalagi Allah Bapa yang begitu baik kepada kita, anak-anak-Nya.

Pertama, marilah kita menambah waktu doa. Berapa pun waktu tambahan doa itu tentu sangat baik.

Kedua, berdoalah dengan sungguh-sungguh, jangan biarkan diri mengantuk dan pikiran suka piknik ke sana kemari.

Ketiga, usahakan kita berdoa dalam hati di saat beraktivitas. Saat mengendarai kendaraan dan akan mendahului, berdoalah agar selamat. Saat mau menyeberangi sungai, berdoalah agar selamat. Saat melihat pengemis di jalan, berdoalah agar pengemis itu bisa makan hari ini.

E. Martasudjita, Pr -- Inspirasi Batin 2009




Bagikan

Jumat, 13 November 2009 :: Hari Biasa Pekan XXXII

Jumat, 13 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXII

“Sama seperti terjadi pada zaman Nuh” (Keb 13:1-9; Luk 17:26-37)

Doa Renungan

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyampaikan undangan-Mu kepada semua bangsa. Bagi mereka Kausiapkan perjamuan roti dan anggur, bekal perjalanan dan permulaan hidup kekal. Berilah kami iman untuk menanggapi panggilan-Mu. Semoga kami semua Kaujadikan saling terbuka dan siap sedia menolong satu dengan yang lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (13:1-9)

"Jika mereka mampu menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?

1 Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal Senimannya. 2 Sebaliknya, mereka mengganggap sebagai allah yang menguasai jagat raya ialah api atau angin ataupun udara kencang, lagipula lingkaran bintang-bintang atau air yang bergelora ataupun penerang-penerang yang ada di langit. 3 Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya. 4 Jika mereka sampai dipesonakan oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu. 5 Sebab orang dapat mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya. 6 Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya. 7 Karena mereka sibuk dengan pekerjaan-Nya dan menyelidikinya, dan mereka terharu oleh yang mereka lihat, sebab memang indahlah hal-hal yang kelihatan itu. 8 Tetapi bagaimanapun juga mereka tidak dapat dimaafkan. 9 Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa gerangan mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa kesemuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Langit menceritakan kemuliaan Allah.
Ayat. (Mzm 19:2-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat.
Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:26-37)

"Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri."

26 Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. 31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. 32 Ingatlah akan isteri Lot! 33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. 34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." 36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) 37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Inilah Injil Tuhan kita.
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hari Tuhan akan tiba dengan segera. Namun, kita tidak tahu. Berjaga-jaga dan bersiagalah! Itulah yang penting dilakukan. Segala gaya hidup yang serakah, yang hanya mementingkan kenikmatan duniawi, membawa kita pada kutukan kekal. Dua peristiwa sejarah tentang dosa keserakahan dan ketidakpedulian sosial pada masa Nuh dan Lot diangkat kembali oleh Yesus untuk mengingatkan orang-orang zaman itu supaya mengubah gaya hidup mereka. Manusia tidak mengisi hari-hari hidupnya dengan mencari kenikmatan dan kesenangan duniawi semata. Paulus juga mengingatkan orang-orang Korintus akan gaya hidup para penyembah berhala yang makan dan minum dan bermabuk-mabukan (1Kor 10:7). Bermabuk-mabukan membuat kita tidak peka akan sesama dan matirasa akan penderitaan orang lain, serta tidak bertanggung jawab dalam bertindak. Banyak tindakan yang serakah dan ceroboh dilakukan pada saat orang mabuk.

Hari Tuhan tampaknya begitu kejam dan segera datang. Namun, “mumpung kita masih diberi waktu” untuk mengubah gaya hidup kita, marilah kita mengubahnya menuju kebaikan.

Ya Yesus, Engkau selalu melakukan kehendak Bapa di surga, ajarlah aku agar senantiasa tidak dibutakan oleh perkara-perkara dunia ini sehingga hatiku tetap terarah kepada-Mu. Amin.


Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian





Bagikan

Kamis, 12 November 2009 :: Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup Martir

Kamis, 12 November 2009
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup Martir

“Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." (Keb 7:22-8:1; Luk 17:20-25)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, terimakasih karena kami telah boleh menjadi warga Kerajaan Allah yaitu Putra-Mu sendiri Yesus Kristus. Ajarilah aku sepanjang hari ini untuk selalu hidup sebagai warga Kerajaan Allah yang baik dengan melaksanakan hukum kasih sebagai hukum Kerajaan Allah yang paling tinggi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:22-8:1)

"Kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah."

22 Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, 23 tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, tidak bergoyang dan tanpa kesusahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekalipun. 24 Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan, karena dengan kemurniannya ia menembusi dan melintasi segala-galanya. 25 Kebijaksanaan adalah pernafasan kekuatan Allah, dan pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa. Karena itu tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke dalamnya. 26 Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda dari kegiatan Allah, dan gambar kebaikan-Nya. 27 Meskipun tunggal namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun tinggal di dalam dirinya, namun membaharui semuanya. Dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi. 28 Tiada sesuatupun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan. 29 Sebab ia adalah lebih indah dari pada matahari, dan mengalahkan setiap tempat bintang-bintang. 30 Berbanding dengan siang terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan. 1 Dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, untuk selama-lamanya firman-Mu tetap teguh.
Ayat. (Mzm 119:89.90.91.130.135.175)
1. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
2. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; bumi Kautegakkan, sehingga tetap ada. 3.Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
3. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
4. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Biarlah jiwaku hidup supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat.
Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)

"Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu."

20 Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, 21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." 22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. 23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. 24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. 25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
Inilah Injil Tuhan kita.
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saudara-saudara terkasih,

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Yosafat, Uskup dan Martir, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Kerajaan Allah berarti Allah yang meraja, yang berkarya terus-menerus dalam ciptaan-ciptaan-Nya di dunia ini. Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada, hidup, tumbuh dan berkembang hanya karena dan oleh Allah, tanpa Allah tidak ada kehidupan di dunia ini. Maka ketika Yesus ditanyai oleh orang-orang Farisi perihal tanda-tanda Kerajaan Allah datang, Ia antara lain menjawab: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.". Marilah kita imani Allah yang meraja dalam ciptaan-ciptaan-Nya, dalam diri kita sebagai manusia, ciptaan terluhur di dunia ini, dalam aneka tanaman maupun binatang serta peristiwa kehidupan di sekitar kita. Menghayati karya Allah di dunia, dalam ciptaan-ciptaanNya, pada masa kini rasanya boleh dikatakan juga sebagai salah satu bentuk penghayatan kemartiran atau kesaksian iman, antara lain secara konkret senantiasa melihat dan mengimani apa-apa yang baik, indah, luhur dan mulia dalam ciptaan-ciptaanNya dan tentu saja pertama-tama dan terutama dalam sesama manusia. Dengan kata lain kita dipanggil untuk berpikiran positif (‘positive thinking’) . Jika kita cermat dan jujur melihat apa-apa yang terjadi di lingkungan hidup kita, hemat saya lebih banyak apa yang baik, indah, luhur dan mulia daripada apa yang buruk, amburadul, jorok dan remeh. Memang untuk senantiasa berpikiran positif kita akan menghadapi tantangan maupun hambatan, mengingat dan memperhatikan cukup banyak orang cenderung berpikiran negatif, lebih suka melihat dan memberitakan kelemahan, kekurangan dan dosa orang lain, sebagaimana terjadi dalam ‘ngrumpi’.

· Di dalam dia ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, tidak bergoyang dan tanpa kesusahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekalipun” (Keb 7:22-23). Yang dimaksudkan dengan ‘dia’ adalah kebijaksanaan. Mungkin di antara kita tidak ada satupun yang bijaksana, melainkan hanya ‘bijak’, sesuatu yang terbatas. Dari ciri-ciri kebijaksanaan di atan mungkin yang baik kita renungkan atau refleksikan masa kini adalah ‘murah hati dan sayang akan manusia’. Murah hati berarti hatinya dijual murah, memberi perhatian kepada siapapun, dan tentu saja pertama-tama kepada sesama manusia. Perhatian itu dapat berupa sapaan, sentuhan, kehadiran, kebersamaan atau pemberian entah harta benda, uang atau tenaga, dengan kata lain memboroskan waktu dan tenaga bagi yang harus diperhatikan. Kita diingatkan pentingnya pemborosan waktu dan tenaga bagi manusia, dan tentu saja pertama-tama mereka yang dekat dengan kita, entah suami atau isteri, anak-anak, kakak/adik atau rekan kerja, mereka yang hidup dan bekerja bersama dengan kita. Pada masa kini ada kecenderungan orang jual mahal waktu dan tenaga bagi anak-anak kecil selama masa balita, usia 0 s/5 tahun, dimana anak-anak dititipkan pada nenek atau pembantu atau perawat dan orangtua, lebih-lebih ibu, sibuk bekerja demi karier. Aneka pengamatan dan pengalaman menunjukkan bahwa ketika anak-anak pada usia balita kurang perhatian dari orangtua, alias kurang menerima pemborosan waktu dan tenaga dari orangtua, maka perkembangan dan pertumbuhan kepribadiannya tidak wajar, dan ketika mereka dewasa lebih mudah ‘kurang ajar’. Maka dengan ini sekali lagi kami mengingatkan agar anak-anak selama masa balita sungguh memperoleh perhatian dan kasih dari orangtua, terutama dari ibunya, yang telah mengandung dan melahirkannya. Bertindak demikian pada masa kini, lebih-lebih di kota besar, boleh dikatakan sebagai bentuk penghayatan kemartiran.

“Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada” (Mzm 119:89-90)

Jakarta, 12 November 2009


Ign Sumarya, SJ



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy