Facebook  X  Whatsapp  Instagram 

Senin, 16 November 2009 :: Hari Biasa Pekan XXXIII

Senin, 16 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIII

“Imanmu telah menyelamatkan engkau!"

(1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64; Luk 18:35-43)

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe (1:10-15.41-43.54-57.62-64)

"Kemurkaan hebat menimpa umat."

Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, "Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka." Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja. Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 119:53.61.134.150.155.158)
1. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.
2. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
3. Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
4. Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
5. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu!
6. Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

I N J I L
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)

"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat." Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu, "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Sehat atau sakit memang erat kaitannya dengan beriman atau tidak/kurang beriman; siapapun yang sungguh beriman kiranya akan tetap sehat, segar bugar, baik phisik maupun spiritual, jasmani maupun rohani. Jika orang dalam keadaan sehat kiranya juga akan dengan mudah untuk ‘memuliakan Allah’ dalam hidup sehari-hari, sebagai perwujudan atau penghayatan iman. Iman memang lebih berarti ketika dihayati daripada diomongkan atau dibicarakan, maka marilah kita sebagai umat beriman mawas diri sejauh mana kita menghayati iman kita dalam hidup sehari-hari. Menghayati iman antara lain berarti mempersembahkan hati, jiwa, akal budi dan tubuh sepenuhnya kepada Tuhan melalui cara hidup dan cara bertindak yang terarah kepada sesamanya. Dengan kata lain karena kita semua mengakui diri sebagai yang beriman, maka kita dipanggil untuk saling mempersembah-kan diri alias saling melayani dan mengasihi. Beriman berarti juga mampu melihat dan mengakui Allah yang hidup dan berkarya dalam sesama manusia dan seluruh ciptaan lainnya, sehingga kemanapun pergi atau dimanapun berada tidak merasa kesepian, frustrasi atau kurang diperhatikan, melainkan senantiasa merasa dan menghayati didampingi atau ditemani oleh Tuhan melalui ciptaan-ciptaanNya, dan dengan demikian tidak pernah merasa kesepian, frustrasi atau kurang diperhatikan, sehingga tetap segar bugar, sehat wal’afiat lahir dan batin, phisik dan spiritual. Memang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, jiwa, akal budi dan hati, perlu mentaati aneka tatanan dan aturan yang terkait dengan hidup sehat. Mereka yang sakit berarti kurang beriman, atau kurang mentaati tatanan dan aturan hidup sehat. Dengan ini kami mengingatkan dan mengajak kita semua untuk mendidik anak-anak sedini mungkin dalam hal hidup sehat, dan tentu saja dengan teladan dan kesaksian para orangtua, orang dewasa, para pendidik atau guru, dst…

· “Rajapun menulis juga sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu” (1Mak 1:41-42). Kutipan ini kiranya baik menjadi bahan permenungan atau refleksi kita lebih-lebih dalam hal “persatuan atau kesatuan bangsa”, dan bagi kita, warganegara Indonesia, berarti mawas diri perihal sila ke 3 (tiga) dari Pancasila: “Persatuan Indonesia”, atau mengenangkan Sumpah Pemuda dengan pernyataannya “satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa”. Untuk menggalang dan memperdalam persatuan kita diminta ‘melepaskan adatnya sendiri’, tidak mengikuti selera pribadi, kelompok, suku, agama atau ras. Marilah kita hayati apa yang sama di antara kita secara mendalam: sama-sama manusia, sama-sama beriman, sama-sama warganegara, dst..; jika kita mampu menghayati apa yang sama di antara kita secara mendalam dan handal, maka apa yang berbeda di antara kita akan fungsional meneguhkan persatuan. Apa yang berbeda di antara kita hendaknya menjadi daya tarik dan daya pikat untuk saling mengenal, mendekat dan mengasihi, bukan menjadi alasan untuk saling melecehkan, mengejek atau merendahkan. Yang sering menimbulkan perpecahan memang aneka bentuk pelecehan, ejekan atau perendahan harkat martabat manusia. Hidup dalam persaudaraan atau persahabatan sejati (persatuan) hemat saya juga merupakan bentuk penghayatan iman, dimana kita mengimani dan menghayati Allah yang satu dan esa, mahasegalanya. Karena Allah hanya satu, maka mengakui diri beriman kepada Allah berarti senantiasa menggalang dan mengusahakan serta memperdalam persatuan, persahabatan atau persaudaraan sejati.

“Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Mu tidaklah mereka cari Melihat pengkhianat-pengkhianat, aku merasa jemu, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu” (Mzm 119:61.134.155.158)

Jakarta, 16 November 2009


Ign Sumarya, SJ



Bagikan

Bacaan Harian 16-22 Nopember 2009

Bacaan Harian 16-22 Nopember 2009

Senin, 16 Nopember : Hari Biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 1:10-15.41-43.54-57.62-64; Mzm 119:53.61.134.150.155.158; Luk 18:35-43.
Kita seringkali juga mengalami kebutaan rohani. Tapi kalau kita mau seperti orang buta yang berteriak kepada Yesus: ’Anak Daud, kasihanilah aku,’ pastilah Yesus tidak tinggal diam. Ia akan menyembuhkan kebutaan kita dan membuat mata rohani kita melek tentang hidup yang berkelimpahan.

Selasa, 17 Nopember: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hongaria, Biarawati (P).
2Mak 6:18-31; Mzm 4:2-7; Luk 19:1-10.
Karena usaha keras Zakheus untuk mengatasi halangan supaya dapat melihat Yesus, Yesus mau menumpang di rumahnya. Seisi rumah memperoleh keselamatan. Apakah kita juga sudah berusaha keras untuk mengatasi segala rintangan untuk sungguh melihat Yesus? Maukah kita juga mengalami keselamatan untuk seisi rumah?

Rabu, 18 Nopember: Hari biasa Pekan XXXIII (H).
2Mak 7:1.20-31; Mzm 17:1.5-6.8b.15; Luk 19:11-28.
Kita semua telah dibekali uang mina dan Yesus ingin supaya uang mina itu dilipatgandakan dengan segala usaha kita. Untuk itu kita perlu memerangi segala kemalasan atau kebiasaan untuk memaafkan dan membenarkan diri sendiri. Tuhan akan memberikan kepercayaan lebih kepada kita kalau kita telah mengembangkan apa yang telah dipercayakan-Nya.

Kamis, 19 Nopember: Hari biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 2:15-29; Mzm 50:1-2.5-6.14-15; Luk 19:41-44.
Yesus menangisi Yerusalem, karena kota itu menolak tawaran keselamatan dari-Nya. Segala tanda dan peringatan tidak digubris. Apakah sikap kita juga membuat Yesus menangis karena kita tidak menggubris tawaran keselamatan, dengan segala tanda dan peringatan-Nya, yang Ia sampaikan kepada kita?

Jumat, 20 Nopember: Hari biasa Pekan XXXIII (H).
1Mak 4:36-37.52-59 MT 1Taw 29:10-12abcd; Luk 19:45-48.
Tubuh kita adalah Bait Allah. Apakah kita telah menjaganya agar tetap kudus, sehingga menjadi tempat yang layak untuk bersemayamnya Allah di tubuh kita? Ataukah kita juga tergoda untuk mencemarinya?

Sabtu, 21 Nopember: Peringatan Wajib Sta Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah (P).
1Mak 6:1-13; Mzm 9:2-3.4.6.16b.19; Luk 20 : 27-40.
Allah kita adalah Allah orang hidup; bukan Allah orang mati! Maka semua orang yang percaya kepada-Nya akan mengalami kehidupan, bukan kematian. Segala perkara yang kita hadapi hanyalah untuk membantu kita mencapai kehidupan itu. Tak ada perkara yang tidak dapat kita tanggung, karena Allah kita adalah Allah orang hidup yang selalu menyertai kita.

Minggu, 22 Nopember : Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (P).
Dan 7:13-14; Mzm 93:1ab.1c-2.5; Why 1:5-8; Yoh 18:33b-37.
Kerajaan Yesus bukan dari dunia ini. Itu artinya, Kerajaan Allah yang ditawarkan Yesus bukanlah kerajaan yang lekat dengan kekuasaan, tetapi suatu situasi di mana ada keadilan dan damai sejahtera. Kerajaan Yesus adalah Kerajaan Kasih. Yesus adalah Raja Damai, Raja Kasih. Dengan kasih itulah, Ia tak gentar menghadapi Pilatus. Dengan kasih itu pulalah Ia tak mundur menghadapi maut. Maukah kita menjadikan Yesus menjadi Raja dalam hidup kita, sehingga kita diliputi oleh damai dan kasih?

Sumber Renungan: www.reginacaeli.org

Mohon setiap tindakan copy paste harap mencantumkan sumbernya (penulis atau alamat web). Mari budayakan cantumkan sumber renungan

Bagikan

Minggu, 15 November 2009 :: Hari Minggu Biasa XXXIII

Minggu, 15 November 2009
Hari Minggu Biasa XXXIII

Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. (Mrk 13:31)


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, segala makhluk hidup, hanya hidup sementara waktu saja, dan segala hasil karya tangan kami takkan bertahan selamanya. Hanya kasih setia-Mu akan bertahan, cinta kasih-Mu yang tetap. Dampingilah kami agar tetap bertahan dalam pergantian zaman memperoleh hidup yang kekal. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (12:1-3)


"Pada waktu itu bangsamu akan terluput."

1 Aku, Daniel, mendengar malaikat Tuhan berkata, "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. 2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. 3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian, yang diundikan kepadaku, aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku takkan goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, dan tubuhku akan diam dengan tentram. Sebab Engkau tidak menyerahkan daku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Pembacaan dari Surat Kepada Umat Ibrani (10:11-14.18)

"Oleh satu kurban saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."

11 Saudara-saudara, setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. 12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, 13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. 14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. 18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 962
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. (Luk 21:36)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (13:24-32)

"Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia."

24 Sekali peristiwa dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Pada akhir zaman, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya 25 dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 26 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 27 Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. 28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. 31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

MEMBARUI KEMANUSIAAN
Karangan ini membicarakan Mrk 13:24-32 yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XXXIII tahun B. Ada dua pokok yang disampaikan dalam petikan dari Injil Markus ini. Yang pertama mengenai kedatangan Anak Manusia yang didahului "zaman edan" (ay. 24-27). Yang kedua mengajak orang memperhatikan kapan saat itu tiba (ay. 28-32).

KEDATANGANNYA KEMBALI
Murid-murid yang masih mengenal Yesus dari dekat mewartakan bahwa ia telah bangkit dari kematian dan naik ke surga dan kini menyiapkan tempat bagi mereka. Ia akan datang kembali dengan mulia dan orang-orang yang percaya kepadanya akan ikut serta dalam kebesarannya. Saat itu seluruh alam semesta akan menyaksikan peristiwa ini. Yang paling membuat generasi pertama murid-murid ini bergairah ialah kebangkitannya. Karena itu, pewartaan Injil yang paling awal ialah "Tuhan telah bangkit!" Semua hal lain, termasuk kedatangannya kembali, ialah kelanjutan peristiwa itu. Namun demikian, bagi murid-murid dari generasi yang tidak mengenal Yesus sendiri, kebangkitannya sudah jadi hal yang diandaikan. Minat mereka lebih terarah pada kedatangannya kembali. Di situlah letak daya tarik komunitas Kristen awal ini. Seluruh Injil Markus ditulis bagi kalangan mereka. Kepada mereka diperkenalkan siapa Yesus yang akan datang kembali itu lewat ingatan akan hal-hal yang diajarkan dan dilakukannya semasa hidupnya. Kedatangannya kembali nanti dikontraskan dengan suasana yang menggelisahkan - suasana zaman edan dan bumi gonjang-ganjing.

KERAJAAN ALLAH SUDAH TIBA
TANYA: Markus, bila begitu latar belakangnya, apa warta Yesus yang paling pokok yang Anda rekam?

MARKUS: Orang-orang di sana dulu terusik dengan pertanyaan-pertanyaan tentang akhir zaman. Kepada orang-orang ini Yesus mengajarkan bahwa akhir zaman sudah tiba dalam wujud "Kerajaan Allah". Ini kutuliskan pada awal Mrk 1:15.

TANYA: Lha, apa yang terjadi bila Kerajaan Allah sudah datang?

MARKUS: Dalam Mrk 1:15a, kuceritakan Yesus berseru "Me*tanoeite!", yang artinya lebih luas daripada "Bertobatlah!" Orang-orang diminta agar berubah haluan dari hanya ngutak-utik perkara betul atau salah menurut Taurat menjadi orang yang berpikir lapang, yang tidak membiarkan diri terganjal huruf. Begitulah ada kemerdekaan batin. Ini perlu agar warta Injil bisa diterima dengan mantap.

TANYA: Lalu?

MARKUS: Langkah berikutnya, ya mendengarkan, memandangi, mengikuti Yesus yang mengajar, menyembuhkan orang sambil berjalan ke Yerusalem meskipun sadar di sana bakal kena susah. Jadi, kayak Bartimeus si buta yang melihat kembali.

TANYA: Maksudnya, satu ketika orang bakal menyadari Yesus sebagai Mesias yang diutus Allah.

MARKUS: Benar. Tapi Yesus sendiri sebenarnya memakai ungkapan Anak Manusia untuk menjelaskan ke-Mesias-annya. Ia mendekatkan kembali manusia dengan Allah, ia bukan Mesias politik. Karena itu juga, seperti dalam Injilku (Mrk 13:26), ia me*makai gambaran Anak Manusia dengan memanfaatkan Dan 7:13.

TAFSIR DANIEL 7:13 - KEMANUSIAAN YANG BARU
Kedatangan kembali Yesus dalam kemuliaannya digambarkan oleh Markus (juga oleh Matius dan Lukas) dengan memakai gambaran dari Dan 7:13, yakni tokoh Anak Manusia yang datang menghadap Allah untuk memperoleh anugerah kuasa atas seluruh alam semesta. Dalam Kitab Daniel, kedatangan Anak Manusia ini terjadi segera sesudah Allah memunahkan kekuatan-kekuatan jahat yang mengungkung alam semesta. Zaman yang dikuasai kekuatan edan itu kini digantikan dengan zaman Anak Manusia. Siapakah Anak Manusia dalam Daniel itu? Tafsiran bisa bermacam-macam. Namun demikian, bila dicermati, Anak Manusia di situ dipakai melukiskan kemanusiaan baru yang hidup merdeka di hadapan Allah. Di situlah kebesarannya. Bila diterapkan kepada Yesus, kedatangannya kembali mewujudkan kemanusiaan yang baru ini.

MARKUS: Setuju dengan catatan di atas. Kemanusiaan baru itulah wujud utuh Kerajaan Allah. Manusia tidak lagi buta, tidak lagi lumpuh, tidak lagi sakit, tidak kerasukan roh jahat, tapi yang merdeka di hadapan Allah, seperti Yesus sendiri di hadapan Allah, Bapa yang maharahim itu. Seperti dalam Kitab Daniel tadi, kehadiran manusia baru itu berkontras dengan zaman edan yang mendahuluinya.

TANYA: Kok dipakai ibarat pohon ara bersemi segala. Pusing!

MARKUS: Aku sendiri juga belum seratus persen ngerti. Tapi pohon ara yang bersemi itu kan tanda yang pasti mengenai musim panas sudah di ambang pintu. Nah, kepastian seperti inilah yang boleh kalian pegang bila kalian mengalami macam-macam kegelisahan di zaman edan.

PERTANDA ZAMAN
Agar pembicaraan tafsir di atas agak lebih membumi, marilah kita sekadar menengok angka-angka statistik penduduk "miskin" dari Maret 2006 hingga Maret 2009 berdasarkan Berita Resmi Statistik terbitan dari Biro Pusat Statistik dari tahun-tahun itu. Kemiskinan dapat dipakai sebagai salah satu pertanda yang mendahului "kedatangan kemanusiaan baru" yang dibicarakan di atas.

- "Garis Kemiskinan" per bulan per kapita dan pada bulan Maret 2006 Rp.151.997,- per bulan per kapita (jumlah itu diukur dengan beaya untuk memenuhi bahan pokok pangan dan papan yang minimum dan menanjak tiap tahun). Atas dasar perhitungan garis itu, pada tahun 2006 terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yang cukup drastis, yaitu dari 35,10 juta orang (15,97 persen) pada bulan Februari 2005 menjadi 39,30 juta (17,75 persen) pada bulan Maret 2006. Peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin selama Februari 2005-Maret 2006 terjadi karena harga barang-barang kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi, yang digambarkan oleh inflasi umum sebesar 17,95 persen. Akibatnya penduduk yang tergolong tidak miskin namun penghasilannya berada di sekitar garis kemiskinan banyak yang bergeser posisinya menjadi miskin.

- Ada perbaikan selama tiga tahun belakangan ini. Dengan Garis Kemiskinan pada bulan Maret 2009 sebesar Rp.200.262,-, maka penduduk miskin berjumlah 32,53 juta jiwa (14,15 persen) .Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Bulan Maret 2008 (Garis Kemiskinan Rp. 182.636) yang berjumlah 34,96 juta (15,42 persen), jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,43 juta. Perbaikan ini kelanjutan dari keadaan sebelumnya. Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2007 (Garis Kemiskinan Rp 166.697) yang berjumlah 37,17 juta orang (16,58 persen), jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,21 juta orang. selama periode Maret 2007-Maret 2008.

Sekadar rincian. Selama periode Maret 2008-Maret 2009 (Garis Kemiskinan pada Bulan Maret 2009 seperti di atas ialah Rp.200.262,-) penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,57 juta, sementara di daerah perkotaan berkurang 0,86 juta orang. Namun demikian proporsi persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah dibanding tahun sebelumnya. Pada Bulan Maret 2009, sebagian besar (63,38 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan. Peranan komoditi makanan (beras, gula pasir, telur, mie instan, tahu dan tempe) terhadap Garis Kemiskinan adalah 73,57 persen, jadi jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, biaya listrik, angkutan, minyak tanah, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Adanya perubahan di atas menjadikan harapan akan perbaikan mulai tampak sebagai kenyataan. Berarti zaman edan dan kekuatan yang jahat sudah atasi? Perbaikan keadaan sudah mantap? Boleh jadi terlalu dini membuat kesimpulan ke sana. Namun ada pertanda bahwa perbaikan itu dapat menjadi kenyataan. Iman injili menyangkal kekuatan yang memiskinkan kemanusiaan. Injil mengabarkan zaman seperti itu bisa diakhiri dan digantikan dengan kemanusiaan yang semakin utuh. Ada dua cara ikutserta memperbaiki kemanusiaan yang masih mengalami "kemiskinan". Yang pertama ialah membantu dengan bantuan material yang langsung dibutuhkan. Cara ini cocok dalam keadaan darurat, tetapi tidak banyak membantu dalam menghadapi kemiskinan kronik dan perbaikan ke depan. Jenis ini lebih cocok dihadapi dengan cara kedua, yakni menggugah orang-orang yang berkekurangan agar mengusahakan perbaikan diri dan mengajak mereka maju terus. Dalam benak terpikir, inilah caranya untuk membumikan eksegese Anak Manusia dalam Dan 7:13 dan Mrk 13:26 bagi negeri ini. Kedatangannya juga demi perbaikan nasib kaum lemah ekonomi di bumi ini.



Salam hangat,

A. Gianto



Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id

renunganpagi.id 2025 -

Privacy Policy