Senin, 14 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XV
Kamu percaya akan pekerjaan Roh Kudus, bagaimana mungkin kamu tidak percaya akan kehadiran-Nya? (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Yes 1:16b.17)
Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah
keadilan, kendalikanlah orang kejam. Belalah hak anak yatim,
perjuangkanlah perkara para janda.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga
pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi
kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin
menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (1:11-17)
"Bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku."
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para pemimpin Sodom, "Untuk apa itu
korbanmu yang banyak-banyak? Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran
berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu
jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. Apabila kamu
datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari
padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi
membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan
bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan
pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu
penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan barumu dan
pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu
menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. Apabila kamu
menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan
sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya,
sebab tanganmu penuh dengan darah. Basuhlah, bersihkanlah dirimu,
jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku.
Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah
keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim,
perjuangkanlah perkara janda-janda!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; R:23b)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu
senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari
rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan
mengesampingkan firman-Ku?
3. Itukah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira
Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin
berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban ia
memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan
keselamatan yang dari Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34 - 11:1)
"Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku."
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Jangan
kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku
datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang
untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu
perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya.
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak
bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih
daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya
dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut
kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut
Dia yang mengutus aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi,
ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar
sebagai orang benar, ia kan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa
memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini,
karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan
upahnya." Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi
dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota
mereka.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Mengapa Yesus mengatakan Ia datang ke dunia bukan untuk membawa damai,
tetapi membawa pedang? Yesus tidak sedang bermaksud memporak-porandakan
dan menghancurkan dunia, terlebih alam semesta. Aneh rasanya, jika Bapa
menciptakan seluruh jagad raya namun justru Putra-Nya sendiri hadir
membawa pedang dan menghancurkan segalanya. Dunia kita porak poranda.
Ketika kebenaran harus iman harus tersingkirkan karena ulah manusia ;
Yesus datang untuk menegakkannya kembali. Itulah mengapa Yesus membawa
“pedang”, sebab kebenaran yang harus ditegakkan akan menimbulkan
perbantahan.
Yesus ingin memisahkan kebaikan dari kejahatan, kebenaran dari
kesesatan, keadilan dari ketidak-adilan itulah mengapa Yesus mengatakan :
“Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak
perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh
orang ialah orang-orang seisi rumahnya.” (Mat 10:35-36) karena Yesus
memisahkan semuanya itu agar kita dapat melihat dengan bijaksana mana
yang baik dan benar untuk kita lakukan di hadapan Allah. Contoh yang
paling besar ialah, ketikaYesus harus menyatakan diri-Nya sebagai Putra
Allah, siapa yang sanggup menerima kebenaran ini? Yesus harus memikul
salib untuk kebenaran yang harus dinyatakan kepada dunia. Berefleksi
dari sikap Yesus, Guru dan Gembala kita, Ia mengatakan “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku”
(Mat 10:38). Yesus sudah memikul salib-Nya, Yesus tidak mundur
sedikitpun dan tidak mengeluarkan keluhannya sevara berlebihan. Yesus,
sejak awal mula pasti sudah mengetahui bahwa Ia akan mengalami hal yang
demikian mengerikan, tetapi Yesus tetap setia karena Ia percaya akan
Bapa-Nya. Bagaimana dengan kita? Penderitaan Yesus jauh lebih berat
dibandingkan penderitaan kita, masihkah kita berusaha menghindar untuk
setiap permasalahan yang ada? Bahkan menghalalkan segala cara agar
masalah dapat tuntas? Guru dan Gembala kita tidak pernah memberikan
contoh yang demikian. “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan memperolehnya”. (Mat 10:39) Sebab setiap orang yang bersikeras
untuk mempertahankan ketidak adilan, kesesatan tidak akan kehilangan
martabatnya dihadapan manusia namun tidak dihadapan Allah kelak pada
waktunya. Itulah sebabnya Yesus mengatakan “Barangsiapa mengasihi
bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan
barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari
pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Mat 10:37) karena Yesus adalah
kebenaran yang sejati ;Yesus tidak bermaksud mengajarkan kita menjadi
anak yang durhaka, tetap mengajarkan bagaimana kita mencintai orang tua
kita dengan segenap hati, jiwa dan raga ; maka cinta kita kepada Allah
harus lebih dari segalanya sebab Allah yang akan menjadi orang tua
surgawi kita kelak saatnya akan tiba. Jangan sampai cinta kita kepada
orang tua dan sesama manusia mengaburkan cinta kita kepada Allah sang
kebenaran. Yesus juga mengajarkan untuk menerima setiap kelemahan orang
lain dengan kerendahan hati, sebab di dalam diri setiap manusia itu
sesungguhnya Yesus sendiri yang hadir, sekalipun orang tersebut yang
kita pandang hina dimata manusia. Itulah sebabnya kita harus menerima
setiap orang yang hadir di hadapan kita sebagai Yesus sendiri yang
datang, tidak memandangnya hina dan kotor sebab dihadapan Allah kita
semua kotor. Dan ketika kita menerima semua orang yang hadir sebagai
Yesus sendiri, kita mau menerima Yesus dan itu artinya kita menerima
Bapa. Inilah salah satu kebenaran itu (Mat 10:40).
Renungan Pagi/Deus Providebit